Angel Investor: Kunci Sukses Sebuah Startup

angel investor adalah

Seiring dengan berkembangnya startup di dunia –termasuk Indonesia, berbagai istilah di bidang investasi pun ikut populer. Angel investor adalah salah satunya. 

Istilah angel investor sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Pendiri Center for Venture Research dan juga seorang profesor di University of New Hampshire, William Wetzel, adalah orang yang pertama kali menciptakan istilah “Angel Investor” pada tahun 1978. Ini dia lakukan setelah menyelesaikan studi tentang bagaimana para pemilik usaha mengumpulkan modal untuk bisnis mereka.

Lalu, apa yang dimaksud dengan angel investor? Bagaimana cara para angel investor ini bekerja? Siapa saja yang yang bisa menjadi angel investor? Kita akan membahasnya sampai tuntas dalam artikel ini!

Read More: Optimalkan Profit Bisnismu dengan Profit Margin

Apa yang Dimaksud dengan Angel Investor?

Dikenal juga sebagai seed investor, private investor atau angel funder, angel investor adalah individu dengan nilai kekayaan yang besar yang memberikan dukungan keuangan bagi pengusaha kecil maupun startup. Mereka memberikan sejumlah permodalan biasanya dengan imbalan berupa ekuitas kepemilikan di perusahaan yang mereka danai.

Biasanya, angel investor bisa ditemukan di kalangan pengusaha-pengusaha populer. Dana yang mereka berikan bisa berupa investasi satu kali untuk membantu bisnis untuk bangkit. Bisa juga berupa suntikan dana berkesinambungan untuk mendukung serta membantu perusahaan melewati fase awal yang sulit.

Istilah ‘angel’ atau malaikat untuk menyebut para investor seperti ini muncul dari teater Broadway. Saat itu, banyak orang kaya yang memberikan uangnya untuk mendorong teater agar bisa lebih produktif. Baru pada tahun 1978, istilah angel investor mulai diperkenalkan oleh William Wetzel.

Apa Bedanya Angel Investor dengan Perusahaan Modal Ventura?

Tidak seperti perusahaan modal ventura yang menggunakan dana investasi, para angel investor menggunakan dana atau kekayaan pribadi mereka. 

Dibandingkan dengan pemodal ventura, angel investor cenderung lebih ‘sabar’ pada pengusaha yang mereka beri modal. Mereka juga lebih terbuka memberikan suntikan dana yang lebih kecil dalam jangka waktu yang lebih lama. Tapi, perlu diketahui bahwa mereka juga menginginkan ‘exit strategy’ yang jelas. ‘Exit strategy’ sendiri merupakan titik saat mereka bisa mengantongi keuntungan dari modal yang sudah mereka keluarkan. Biasanya ini akan dilakukan lewat akuisisi atau penawaran publik.

Bagaimana Cara Kerja Angel Investing?

Mencari pendanaan dari angel investor merupakan salah satu cara yang banyak digunakan oleh pengusaha, terutama mereka yang mendirikan startup. Lalu, bagaimana proses atau cara kerja angel investing ini?

Selama proses angel investing, para pemilik bisnis atau founder startup akan melakukan pitching di hadapan para investor potensial. Di antara investor potensial ini, pemilik bisnis mungkin akan menemukan angel investor yang bersedia memberikan pendanaan. Tahapan dalam proses ini meliputi:

  • Menemukan angel investor. Para pendiri startup atau pengusaha bisa menemukan angel investor lewat berbagai cara. Mulai dari jaringan pribadi, platform online seperti LinkedIn dan acara komunitas startup
  • Melakukan riset. Tidak semua angel investor cocok untuk setiap jenis perusahaan. Beberapa investor memiliki spesialisasi di bidang tertentu (misalnya saja dalam bidang perangkat lunak, teknologi atau perawatan kesehatan). Angel investor juga memiliki pendekatan yang berbeda. Ada yang lepas tangan begitu mereka memberikan modal, ada juga yang bersedia menjadi mentor. Kalau kamu berniat mencari angel investor, pastikan mereka sesuai dengan bisnismu
  • Lakukan promosi. Founder atau pemilik bisnis harus menyiapkan presentasi yang memberikan gambaran singkat mengenai perusahaan mereka serta selling point-nya. Pitching ini bisa dilakukan secara langsung, bisa juga lewat email
  • Menegosiasikan persyaratan. Jika angel investor menyukai penawaran yang kamu berikan –sebagai calon penerima modal, mereka akan memberikan tawaran kesepakatan. Seperti hal lain dalam bisnis, ketentuan kesepakatan ini harus dinegosiasikan dengan baik. Pertimbangkan untuk membahas faktor-faktor seperti jumlah ekuitas, exit strategy perusahaan dan bahkan keputusan untuk memberikan tempat duduk dalam jajaran manajemen kepada angel investor.

Kelebihan dan Kekurangan Angel Investor

Jika kamu tertarik menggunakan angel investor sebagai sumber pendanaan bisnismu, kamu juga perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Apa saja?

Keuntungan Angel Investor

Mendapatkan dana dari angel investor artinya kamu tidak perlu membayar kembali modal tersebut karena kamu memberikan saham atau bagian ekuitas dari bisnismu kepada investor. Hanya saja, bisnismu harus cukup memiliki prospek yang menjanjikan di mata para investor malaikat ini untuk bisa memperoleh pendanaan.

Karena uang para angel investor dipertaruhkan pada tahap ini, biasanya mereka sangat termotivasi untuk membantu bisnismu agar sukses. Tidak sedikit dari para investor malaikat ini yang bersedia memberikan pendampingan bahkan menawarkan bantuan manajemen secara langsung.

Kekurangan Angel Investor

Salah satu kerugian atau kekurangan mendapatkan pendanaan dari angel investor adalah mereka biasanya menginginkan antara 10 – 50% dari saham perusahaan sebagai imbalan atas pendanaan yang mereka berikan. Bagi pemilik bisnis, ini bisa jadi momok tersendiri karena mereka bisa kehilangan kendali atas bisnis mereka sendiri. Jika angel investor menganggap rencanamu tidak bisa memberikan keuntungan, strategimu mungkin akan diganti.

Penting untuk mempertimbangkan dengan baik berapa banyak ekuitas yang bisa kamu berikan kepada investor. Pasalnya, kalau jumlahnya terlalu banyak, kamu mungkin akan kehilangan sebagian besar perusahaan jika rencana yang dijalankan tidak berhasil. Bisa jadi, angel investor-lah yang akan mengambil alih perusahaan.

Siapa Saja yang Bisa Menjadi Angel Investor?

Pada dasarnya, siapa saja yang sudah memiliki status investor terakreditasi bisa menjadi angel investor. Tapi ini juga bukan sebuah syarat mutlak. Komisi Sekuritas dan Pertukaran (SEC) mendefinisikan investor terakreditasi sebagai individu yang punya aset berupa kekayaan bersih senilai $1 juta atau lebih (tidak termasuk properti tempat tinggal pribadi mereka).

Selain itu investor terakreditasi juga bisa didefinisikan sebagai seseorang yang punya pendapatan $200.000 selama 2 tahun sebelumnya atau memiliki gabungan penghasilan minimal $300.000 untuk pasangan yang sudah menikah.

Pada dasarnya, seseorang yang sudah menjadi investor terakreditasi tidak harus menjadi angel investor. Hanya saja, keduanya memiliki satu persamaan: sama-sama memiliki kemampuan keuangan dan keinginan menyediakan pendanaan bagi para pengusaha yang masih pemula.

Keberadaan angel investor disambut baik oleh banyak pendiri startup yang notabene masih membutuhkan banyak dana. Pasalnya dibanding mencari pendanaan lain seperti pinjaman, pendanaan dari angel investor cenderung lebih aman bagi mereka. Setelah membaca penjelasan dalam artikel ini, kamu tentu bisa mempertimbangkan apakah angel investor adalah salah satu opsi sumber dana yang cocok untuk bisnismu atau tidak.

Kamu pemilik bisnis? Ingin proses pembayaran pelanggan makin otomatis dan bisnis maju pesat ?

Yuk bermitra dengan DOKU, perusahaan teknologi pembayaran yang juga pionir payment gateway di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2007, DOKU sudah mengawal ratusan ribu transaksi sukses dari berbagai perusahaan besar hingga UMKM. Cukup sekali daftar, bisnis langsung terkoneksi ke beragam metode pembayaran. Terima pembayaran bisnis makin mudah dan pelanggan pun lebih nyaman bertransaksi. 

Pilih solusi pembayaran sesuai kebutuhan Anda, seperti:

  • Solusi Perusahaan: Apapun jenis bisnisnya, kelola pembayaran pelanggan jadi mudah pakai DOKU
  •  Solusi UMKM: Tidak Perlu Paham Teknis, Bisnis Bisa Go Digital

Pastikan untuk ubah setiap peluang menjadi uang! Gunakan DOKU sekarang!