Revenue adalah salah satu indikator perkembangan bisnis. Apa perbedaan revenue dan income serta bagaimana cara menentukannya? Cek di artikel ini!
Tujuan utama bisnis adalah mendapatkan profit, baik berupa uang, maupun penambahan aset. Untuk mendapatkan profit tersebut, pelaku bisnis harus cerdas dalam mengatur strategi pemasaran. Selain itu, setiap bisnis wajib memiliki sumber revenue yang jelas.
Pasalnya, revenue adalah “nyawa” dalam usaha kecil yang ikut menentukan perkembangannya. Namun, banyak orang keliru mendefinisikan revenue—mengira sama dengan income. Padahal, kedua istilah itu mengandung unsur berbeda. Nah, agar kamu pun memahami pengertian dan perbedaan revenue maupun income, simak pembahasan di bawah ini.
Apa Itu Revenue?
Secara umum, revenue diartikan sebagai sejumlah uang yang didapatkan dari aktivitas usaha dalam satu periode. Sementara menurut istilah akuntansi, revenue didefinisikan sebuah akun yang mampu meningkatkan total ekuitas usaha secara cepat. Akun revenue tersebut disatukan dengan saldo kredit, lalu ditutup saat tutup buku.
Biasanya, akuntan memindahkan catatan revenue ke akun neraca. Dengan demikian, akun revenue tidak memiliki saldo berjalan karena hanya menghitung satu tahun perpajakan.
Definisi revenue juga dikemukakan oleh para pakar, seperti Kieso, Warfield, dan Wetgantd. Ketiga ahli ini mengungkapkan, bahwa revenue merupakan aktiva atau arus kas masuk. Revenue juga diartikan sebagai penyelesaian kewajiban yang ditandai dengan penyerahan produk maupun kegiatan pencarian laba lainnya. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari operasi utama dan berkelanjutan selama satu periode.
Soal pencatatan revenue dalam satu periode, umumnya dilakukan saat pendapatan diperoleh dari penjualan, bukan pembayaran. Sederhananya, revenue dicatat ketika produk sudah diserahkan kepada konsumen. Lalu, faktor apa saja yang memengaruhi peningkatan revenue?
Faktor yang Mempengaruhi Revenue
Ada empat poin yang memengaruhi revenue, yaitu jumlah pelanggan, ukuran transaksi, frekuensi transaksi tiap pelanggan, serta harga barang atau jasa. Jumlah pelanggan mencakup penjualan produk; kamu akan mendapatkan untung besar jika semakin banyak orang membelinya.
Kemudian, dari ukuran transaksi, prinsipnya memperbanyak penjualan produk, misalnya dengan teknik upselling. Kemudian, frekuensi transaksi per pelanggan juga menjadi parameter revenue. Sebagai contoh, pelanggan membeli produk yang sama seminggu sekali. Hal ini pasti memengaruhi revenue kamu.
Faktor berikutnya adalah harga barang ataupun jasa yang dikeluarkan. Jika harga produk tersebut naik, otomatis revenue kamu juga baik.
Nah, karena revenue adalah bagian penting dalam bisnis, kamu harus ada upaya meningkatkannya. Salah satu cara meningkatkan revenue, yakni dengan menetapkan target atau tujuan jangka panjang. Tujuan tersebut akan mendorong kamu menciptakan berbagai inovasi produk dan menjangkau pasar lebih luas.
Cara berikutnya adalah membangun hubungan baik dengan konsumen, misalnya melalui pendekatan emosional dan berbagai program loyalitas. Selain itu, bersikap baik, ramah, dan sopan juga bisa menciptakan interaksi positif dengan pelanggan.
Strategi meningkatkan revenue yang ketiga adalah menggunakan berbagai saluran pemasaran untuk menjual produk. Saat ini, saluran pemasaran online menjadi media paling efektif dalam menjangkau pelanggan lebih luas, bahkan melintasi batas negara. Kamu bisa menggunakan saluran pemasaran online, seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
Terakhir, meningkatkan revenue bisa dengan menambah nilai produk. Sebagai contoh, kamu menjual produk pasta gigi dengan harga Rp12 ribu. Kemudian, pasta gigi tersebut ditambahkan bonus sikat dan sampo kemasan kecil yang dijual seharga Rp20 ribu. Berarti, adanya bonus sikat dan sampo merupakan peningkatan value dari produk pasta gigi.
Read more: Kenali Berbagai Laporan Keuangan sebelum Memulai Usaha
Perbedaan Revenue dan Income
Banyak orang mengira revenue dan income merupakan dua hal dengan definisi yang sama. Namun, sebenarnya, revenue dan income memiliki dua perbedaan mendasar seperti berikut ini.
1. Sumber Pendapatan
Ada dua kategori pendapatan bisnis yang dikategorikan revenue stream, yaitu operating revenue dan non-operating revenue. Operating revenue meliputi pemasukan dari aktivitas bisnis, contohnya penjualan barang dan jasa.
Sebagai contoh, kamu menjual jasa layanan operator seluler prabayar. Sumber pendapatan usahamu berasal dari adanya transaksi operator seluler prabayar tersebut.
Sementara non-operating revenue merupakan pendapatan usaha yang bukan berasal dari kegiatan bisnis. Sumber non-operating revenue biasanya berbentuk saham, bunga deposito, dan aset. Selain itu, royalti dan dividen juga dikelompokkan sebagai non-operating revenue.
Bedanya dengan income adalah total pendapatan bisnis yang dihitung harus sudah dikurangi biaya pokok penjualan, beban operasional, dan pajak. Karena itu, income juga kerap disebut laba bersih usaha atau netto.
2. Cara Menghitung
Revenue dihitung berdasarkan jumlah komponen biaya dan unsur yang pada penerimaan. Sementara perhitungan income diperoleh dengan dua cara, yakni gross dan net profit.
Gross profit merupakan nilai pendapatan usaha yang dikurangi harga pokok penjualan (HPP). Sebaliknya, untuk mendapatkan net profit, kamu harus mengurangi gross profit dengan biaya produksi dan beban biaya lain. Contoh beban biaya tersebut, yaitu pajak, iklan, dan pengeluaran atas barang atau jasa yang bisa dinikmati konsumen.
Sebagai contoh, kamu mempunyai penghasilan bisnis sebesar Rp7 juta per bulan. Kemudian, pendapatan tersebut dikurangi gaji karyawan Rp2 juta dan sewa lapak sebesar Rp500 ribu. Jadi, total income yang kamu peroleh adalah Rp7 juta dikurangi Rp2,5 juta, yakni Rp4,5 juta.
Bagaimana Cara Menentukan dan Menghitung Revenue?
Ada empat cara menghitung revenue berdasarkan rumus operating revenue. Berikut penjelasannya.
1. Total Revenue
Total revenue merupakan semua pemasukan yang diperoleh dari berbagai saluran penjualan. Semisal, kamu berjualan produk skin care tidak hanya di mal, tetapi juga di online shop dan pengecer. Nah, hasil penjualan dari semua tempat itu dihitung sebagai total revenue.
Secara singkat, rumusnya adalah harga dikalikan jumlah barang terjual. Misalnya, kamu berhasil menjual produk skin care seharga Rp100 ribu dengan total penjualan 30 buah. Maka, total revenue-nya Rp100 ribu dikali 30, yakni Rp3 juta.
2. Net revenue
Net revenue merupakan harga jual produk yang sudah dikurangi dengan biaya produksi atau operasionalnya. Melalui perhitungan ini, kamu bisa mengetahui jumlah laba bersih usaha.
Contoh, kamu memiliki toko perabot rumah tangga yang menyediakan lemari sebagai salah satu produknya. Lemari tersebut dijual senilai Rp200 ribu. Sementara biaya produksi lemari sebesar Rp20 ribu dan komisi penjualan Rp30 ribu. Berarti perhitungannya seperti berikut.
Net revenue= Harga jual – biaya operasional
= Rp200.000 – (Rp20.000 + Rp30.000)
= Rp150.000
3. Pendapatan Rata-Rata
Menghitung revenue dari pendapatan rata-rata, yakni dengan membagi total pemasukan dan nilai jumlah produk yang bisa dijual.
4. Marginal Revenue
Kamu juga bisa menghitungn total revenue dengan membagi tambahan total revenue dengan jumlah barang terjual. Sederhananya, rumus marginal revenue (MR) sebagai berikut.
Kesimpulannya, revenue adalah tiang penyangga sebuah bisnis. Jika sumber revenue ini hilang, bisnis pun bisa goyah atau malah gulung tikar dalam waktu sekejap. Namun, revenue saja tidak cukup kalau belum dilengkapi dengan strategi go digital.
Untuk go digital, kamu bisa menggunakan platform pendukung, seperti Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!
Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR, atau donwload Aplikasi Juragan DOKU yang bisa terima pembayaran dalam satu aplikasi.
Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu donwload via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini.
Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, gabung dengan DOKU, Sekarang!