Equity Crowdfunding dan Manfaatnya Bagi Bisnis

equity crowdfunding

Ingin tahu apa itu equity crowdfunding yang bisa menjadi alternatif pendanaan bisnis UMKM dan lainnya? Artikel berikut ini akan membantu kamu memahaminya.

Kamu mungkin sudah cukup akrab dengan istilah saham. Namun, tahukah kamu bahwa ada skema investasi yang sangat mirip dengan saham bernama Equity Crowdfunding (ECF)? Kedua skema investasi ini bahkan sekilas tampak sama, tetapi sebenarnya ada beberapa perbedaan yang mendasar. Artikel berikut ini akan membahas terkait hal tersebut.

Bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), juga bisnis-bisnis start-up, ECF memberikan kesempatan untuk mengembangkan bisnis dalam waktu yang relatif singkat. Hal itu karena keberadaan ECF bisa memberikan modal tambahan bagi para pengusaha. Untuk lebih jelasnya, mari simak pengertian dari ECF berikut ini.

Read More: Hati-hati! Lakukan Ini Agar Transaksi Online Tetap Aman

equity-crowdfunding

Apa Itu Equity Crowdfunding?

Dirangkum dari Forbes, ECF atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti urun dana ekuitas, merupakan suatu upaya untuk meningkatkan modal bisnis tanpa harus mengajukan pinjaman (utang).

Skema ini mengandalkan proses penggalangan dana kepada para investor/masyarakat luas dengan memanfaatkan teknologi. Selanjutnya, para investor yang berminat untuk menyumbangkan dananya akan mendapat imbalan kepemilikan saham dari bisnis yang didanai tersebut.

Dari penjelasan di atas, sekilas ECF memang hampir sama dengan saham. Namun, sesungguhnya kedua skema ini memiliki target pendanaan yang berbeda. Target ECF adalah usaha dengan skala yang masih kecil hingga menengah, sementara saham menyasar perusahaan-perusahaan berskala besar.

Perbedaan ECF dengan Teknik Pendanaan Lain

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), crowdfunding merupakan teknik pendanaan untuk suatu usaha maupun proyek lainnya yang melibatkan khalayak umum atau masyarakat luas.

Nah, teknik pendanaan ini terbagi menjadi empat jenis, dan equity crowdfunding (equity based) merupakan salah satunya. Selain itu, masih ada tiga jenis crowdfunding lainnya, yaitu donation based, reward based, serta debt based. Untuk memahami perbedaannya, kamu bisa simak penjelasan masing-masing crowdfunding berikut ini!

1. Equity Based

Seperti yang telah dijelaskan di atas, crowdfunding jenis ini memang sangat mirip dengan saham. Dalam teknik pendanaan equity based, dana yang disalurkan untuk pengusaha akan menjadi ekuitas dengan imbalan dividen. Ekuitas sendiri maksudnya adalah kepemilikan atas suatu perusahaan.

2. Donation Based

Jika equity crowdfunding merupakan pendanaan yang dapat memberikan imbalan dividen, maka teknik pendanaan donation based sedikit berbeda. Pengumpulan dana dengan teknik ini tidak mengharapkan imbalan apa pun, sebab umumnya donation based crowdfunding digunakan untuk mendanai proyek-proyek non profit seperti panti asuhan.

3. Reward Based

Teknik pendanaan reward based ini menawarkan keuntungan kepada para investor yang menginvestasikan dananya, dengan memberikan suatu hadiah, bukan bagi hasil dari keuntungan. Hadiah yang dimaksud bisa berupa barang, jasa, maupun suatu hak untuk melakukan sesuatu.

Sebagai contoh, crowdfunding dilakukan oleh suatu perusahaan games. Maka para investor (pemodal) akan mendapat hadiah berupa fitur-fitur khusus pada games tersebut yang tidak dimiliki oleh orang banyak.

4. Debt Based

Crowdfunding ini tidak jauh berbeda dengan pendanaan melalui pinjaman pada umumnya. Di sini, para calon debitur akan melakukan pengajuan proposal permohonan dana, sementara para kreditur akan memberikan pinjaman. Selanjutnya, pinjaman yang diberikan tersebut akan memberikan imbal balik kepada kreditur berupa bunga.

equity-crowdfunding

Manfaat Equity Crowdfunding

Manfaat yang paling jelas dari keberadaan ECF ini adalah sebagai alternatif pendanaan bagi para pelaku UMKM maupun pelaku bisnis berskala kecil lainnya. Namun di samping itu, masih ada beragam manfaat ECF lainnya. Di antaranya ialah sebagai berikut!

1. Menentukan Valuasi

Valuasi adalah perkiraan nilai dari suatu produk yang dilakukan penilai profesional. Oleh sebab itu, keberadaan ECF bisa menjadi sarana untuk menilai suatu perusahaan dalam wujud saham. 

2. Media Latihan Menuju IPO

Konsep ECF dan saham di pasar modal hampir sama. Maka dari itu, ECF bisa menjadi media untuk berlatih bisnis-bisnis yang masih berskala kecil untuk menuju Initial Public Offering (IPO) di bursa efek

3. Memberikan Pendampingan dan Konsultasi

Keberadaan skema equity crowdfunding pada berbagai platform digital dapat membantu para pelaku UMKM dengan memberikan pendampingan dan layanan konsultasi bisnis. Artinya, para pelaku bisnis ini akan dipandu untuk membuat paparan bisnis yang baik, sehingga dapat menarik perhatian para calon investor.

4. Memperbanyak Relasi

Para pelaku bisnis yang meraih pendanaan dari ECF sebenarnya tidak sekadar mendapat tambahan modal usaha. Namun, mereka juga mendapatkan relasi yang lebih luas. Hal ini terjadi karena setiap investor yang berinvestasi pada suatu bisnis dengan skema ECF, artinya sudah menjadi bagian dari mitra bisnis.

5. Memonitor Penggunaan Dana

Untuk menghindari penyalahgunaan dana yang diperoleh dari equity crowdfunding, pihak ECF akan terus memonitor setiap penggunaan dana. Artinya, para pengusaha yang mendapat suntikan dana tidak akan dilepas begitu saja, mereka akan mendapatkan pendampingan intensif agar bisa menggunakan dana secara bijak.

Cara Kerja

Cara kerja equity crowdfunding sebenarnya sangat sederhana. Skema ini hanya melibatkan tiga pihak utama, yaitu pihak yang membutuhkan dana, platform digital yang menyelenggarakan, juga pihak yang memiliki dana. Berikut ini adalah alur cara kerjanya!

  1. Pihak yang butuh dana (pebisnis) mengajukan proposal permohonan kepada platform ECF. Isi proposal harus jelas dalam memberikan informasi bisnis, dan seterusnya.
  2. Platform ECF akan melakukan listing saham serta pencatatan kepada publik secara online.
  3. Dari penawaran pada platform ECF, investor akan menginvestasikan dananya ke salah satu listing perusahaan yang dianggap menarik.

Kelebihan dan Kekurangan

Mekanisme pengumpulan dana dengan skema equity crowdfunding memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal ini wajar, mengingat dalam dunia bisnis memang selalu ada keuntungan serta kerugian. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan ECF.

Kelebihan

  1. Memungkinkan para investor untuk mengakses sektor privat yang berisi perusahaan-perusahaan berskala kecil. Bagi pebisnis pemula, hal ini menjadi kesempatan emas untuk mendapatkan investor terbaik.
  2. Skema ECF juga memberikan keterbukaan informasi terkait bisnis yang dijalankan, sehingga investor dapat memberi penilaian terhadap perusahaan paling potensial.
  3. Memberikan keuntungan yang cukup tinggi, dalam jangka panjang.
  4. Risikonya rendah, sebab kita bisa membagi dana yang dimiliki ke dalam beberapa  bisnis potensial. Jika salah satu mengalami kerugian, maka masih ada cadangannya.
  5. Pengajuan mudah (dengan sistem online), suku bunga kompetitif, tanpa jaminan, dan sebagainya.

Kekurangan

  1. Adanya kemungkinan pencurian ide, sebab dalam equity crowdfunding terdapat mekanisme untuk memaparkan ide sekaligus model usaha di hadapan umum, saat melakukan listing. Jika ada oknum tak bertanggung jawab, ide yang dipaparkan bisa saja dipergunakan tidak sebagaimana mestinya.
  2. Selain pencurian, skema ECF juga sangat rawan dengan penipuan. Hal ini terjadi karena sebagain besar aktivitasnya dilakukan di internet. Di samping itu, masih banyak juga platform ECF yang tidak sah menurut hukum.
  3. Memperumit proses pembuatan laporan keuangan. Hal ini dipicu oleh banyaknya dana yang dibutuhkan dari investor, sementara perusahaan punya kewajiban untuk memberikan penghargaan sesuai kontribusi. Hal ini membuat proses akuntansi memerlukan waktu yang relatif lama.

Anda pemilik bisnis? Ingin proses pembayaran pelanggan makin otomatis dan bisnis maju pesat ?

Yuk bermitra dengan DOKU, perusahaan teknologi pembayaran yang juga pionir payment gateway di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2007, DOKU sudah mengawal ratusan ribu transaksi sukses dari berbagai perusahaan besar hingga UMKM. Cukup sekali daftar, bisnis langsung terkoneksi ke beragam metode pembayaran. Terima pembayaran bisnis makin mudah dan pelanggan pun lebih nyaman bertransaksi. 

Pilih solusi pembayaran sesuai kebutuhan Anda, seperti:

  • Solusi Perusahaan: Apapun jenis bisnisnya, kelola pembayaran pelanggan jadi mudah pakai DOKU
  •  Solusi UMKM: Tidak Perlu Paham Teknis, Bisnis Bisa Go Digital

Pastikan untuk ubah setiap peluang menjadi uang! Gunakan DOKU sekarang!