Kenal Lebih Dekat dengan KPI Marketing dan Perannya dalam Pengembangan Bisnis

kpi marketing

Key Performance Indicator (KPI) tak hanya bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi kinerja seseorang atau perusahaan tertentu. Selain itu, KPI juga dapat digunakan untuk mengetahui kinerja dari suatu proses promosi atau yang disebut dengan KPI marketing

Pembuatan KPI untuk marketing ini sangat penting untuk menggenjot kinerja pegawai. Nah, apa saja manfaat dan peran KPI marketing dalam bisnis? Berikut simak penjelasan lengkapnya. 

Read More: Langkah Tepat Dalam Berbisnis: Tahu Cara Mengatur Keuangan Usaha yang Efektif

Manfaat KPI Marketing 

KPI marketing sangat bermanfaat untuk perkembangan sebuah bisnis. Berikut deretan manfaat yang bisa dirasakan. 

1. Mengukur kesuksesan performa marketing 

Manfaat pertama dari pengukuran KPI dalam marketing adalah kamu bisa mengukur performa marketing dari bisnis yang dijalankan. 

Misalnya apakah strategi marketing yang dibuat efektif untuk menarik pelanggan atau tidak. Bila tidak, kamu bisa mengevaluasinya dan membuat strategi yang lebih efektif. 

2. Bisa memacu kinerja karyawan

Hasil dari KPI marketing ternyata bisa memacu kinerja karyawan loh. Semua karyawan tentu menginginkan perubahan di dalam perusahaan terutama soal jumlah pendapatan dan fasilitas yang didapatkan. 

Bila marketing dari produk yang dijual perusahaan berhasil maka akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan perusahaan. Karyawan pun akan mendapat keuntungan dengan kenaikan pendapatan. 

Ini akan menjadi motivasi kerja bagi para karyawan untuk memperbaiki kinerja individu menjadi lebih baik lagi. 

3. Menentukan strategi yang akurat

Dalam proses marketing, terdapat rencana tujuan dan strategi yang akan digunakan. Untuk memvisualisasikan efektivitas dari strategi tersebut, KPI sangat dibutuhkan. 

Hasil analisis dari indikator KPI tersebut akan membuktikan seberapa tepat pilihan strategi yang dijalankan. 

4. Tepat sasaran dalam investasi

Dalam menjalankan sebuah proses marketing, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan. Tak hanya untuk proses marketing secara fisik, namun juga secara digital.

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya bahwa KPI akan membantu perusahaan untuk mengetahui mana strategi yang paling efektif. Dengan demikian, perusahaan bisa memangkas anggaran untuk strategi yang tidak diperlukan. 

Jenis-jenis Indikator KPI Marketing

Dalam menganalisis apakah proses marketing dalam bisnis yang kamu jalankan sudah berjalan maksimal, ada 10  jenis indikator KPI yang digunakan. Berikut penjelasan lengkapnya. 

1. Pendapatan dari hasil penjualan

Pendapatan dari hasil penjualan atau sales revenue merupakan hal terpenting untuk tim marketing. Semakin banyak penjualan yang terjadi, maka semakin besar pula keuntungan perusahaan yang dihasilkan. 

Sales revenue adalah tolok ukur apakah sebuah program marketing efektif dijalankan. Sehingga indikator ini harus ada dalam setiap KPI marketing.

2. Sales volume

Besar penjualan atau sales volume merujuk kepada banyaknya jumlah produk yang sudah berhasil dijual. Semakin banyak barang terjual, maka bisa disebutkan strategi marketing yang dilakukan sukses. 

3. Cost per lead

Jika perusahaanmu melakukan pemasaran secara online maka kehadiran indikator cost per lead (CPL) akan sangat bermanfaat. 

Dengan CPL, kamu dapat mengukur efektivitas dari biaya campaign secara online baik yang dilakukan melalui Google Ads atau beriklan di media sosial.

4. Customer retention

Indikator KPI selanjutnya dalam evaluasi marketing adalah customer retention. Indikator ini dapat mengukur apakah sebuah perusahaan dapat  mempertahankan pelanggan yang dimiliki dalam kurun waktu yang lama. 

Menjaring pelanggan baru tidak mudah dan harus mengeluarkan banyak dana. Karena itu, menjaga agar pelanggan tetap loyal lebih disarankan karena bisa mempermudah promosi dari mulut ke mulut. 

5. Return on Investment

Dalam proses marketing, perusahaan sudah mengeluarkan sejumlah dana. Dana tersebut bisa dianggap sebagai investasi karena bisa berdampak pada pendapatan yang dihasilkan kemudian hari. 

Indikator Return of Investment (ROI) akan memudahkan perusahaan mengukur berapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari jenis pemasaran tertentu yang dilakukan serta apakah sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. 

6. Cost Customer Acquisition

Indikator berikutnya adalah cost customer acquisition (CCA). Indikator ini berfungsi menghitung besar biaya yang dikeluarkan demi meyakinkan calon pelanggan membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Akumulasi biaya tersebut juga termasuk yang dikeluarkan untuk keperluan riset, produksi serta pemasaran. Bila mengetahui jumlah biaya yang diperlukan, kamu bisa membuat strategi marketing yang lebih efektif.

7. Sales Qualified Leads

Dalam proses marketing, terdapat kelompok orang yang masuk dalam kategori  peluang penjualan atau sales qualified leads (SQL). 

KPI SQL diperlukan demi mengetahui berapa jumlah  calon pelanggan potensial yang nantinya berhasil ditarik menjadi pelanggan. Data SQL juga bisa membantu tim penjualan untuk menentukan prospek masa depan produk di pasaran. 

Cara membuat KPI Marketing

Bila perusahaanmu ingin membuat KPI marketing, beberapa langkah berikut bisa diikuti. 

1. Atur target perusahaan (goal setting)

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun KPU adalah menetapkan target yang hendak dicapai oleh perusahaan. Tetapkan juga timeline waktu target tersebut serta langkah-langkah yang wajib dilaksanakan untuk mencapainya. 

Misalnya, kamu ingin penjualan perusahaanmu dapat meningkat hingga 20 persen. Indikator yang digunakan adalah data peningkatan dan penurunan penjualan dalam periode waktu tertentu. 

2. Menentukan struktur organisasi dan deskripsi tugas

Penentuan struktur organisasi dan deskripsi tugas dalam perusahaan sangat penting dilakukan untuk menghindari terjadinya tumpang tindih jabatan. 

Penjelasan deskripsi tugas masing-masing anggota yang berperan juga penting dilakukan  sehingga bisa dijadikan kunci indikator yang tepat.

Misalnya indikator KPI untuk para sales seperti target penjualan individu, nominal closing setiap bulan, aktivitas sales, status tugas dan penyelesaian tugas. 

3. Buat standar penilaian 

Buatlah standar penilaian sebelum membentuk key result areas dan indikator. Kamu harus memahami faktor sukses dari setiap indikator. Dengan faktor ini, kamu bisa dengan mudah memberi penilaian kinerja.

Misalnya telah ditentukan target omset penjualan sebesar 75 juta rupiah per bulan. Dari jumlah tersebut, 40 juta ditargetkan berasal dari pelanggan lama. Sementara 35 juta sisanya dari pelanggan baru. 

4. Susun matriks penilaian berserta jangka waktunya

Langkah terakhir yang wajib kamu lakukan saat menyusun KPI marketing sales adalah membuat matriks penilaian. 

Tak perlu desain yang rumit, cukup dibuat dalam bentuk tabel sederhana. Di dalam tabel tersebut, bagilah tanggung jawab para karyawan yang terlibat ke dalam beberapa key result areas dan indikator. Jangan lupa sertakan bobot dan targetnya. 

Bobot KPI setiap indikator biasanya ditentukan berdasarkan kepentingan tugas masing-masing divisi atau jabatan. Jumlah bobot total adalah 100.

Kamu punya bisnis? Ingin Go Digital, jangkau calon pelanggan lebih luas dan omzet meningkat?

Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini.

 Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!