Serba-Serbi Sistem Bagi Hasil Usaha Kecil: Pengertian dan Penerapan

sistem bagi hasil usaha kecil

Sedang merintis bisnis? Mungkin akan ada banyak tantangan yang harus disiasati. Soal bagi keuntungan, sistem bagi hasil usaha kecil bisa jadi solusi.

Bagi pengusaha, masa-masa awal sebuah bisnis bisa jadi merupakan salah satu fase yang paling menantang. Pengalaman dan pengetahuan yang masih minim serta dana yang terbatas membuat mereka harus memutar otak cari solusi agar usahanya bisa terus berjalan. 

Bahkan, masalah bagi keuntungan pun menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis baru yang masih kecil. Kamu sedang menghadapi persoalan seperti ini? 

Yuk kita simak informasi seputar sistem bagi hasil usaha kecil yang bisa kamu coba terapkan. Cara ini dianggap sesuai untuk bisnis yang belum berkembang dan kerap menghadapi sejumlah kendala termasuk dana.

Read More: Pengertian, Karakteristik, Serta Contoh Perusahaan B2B

Apa yang Dimaksud dengan Sistem Bagi Hasil?

Sistem ini merupakan bagian dalam operasional bisnis. Lantas, apa sebenarnya pengertian dari sistem bagi hasil? Istilah ini merujuk pada kesepakatan antara pebisnis dengan pemberi modal dengan tujuan mendapat keuntungan.

Bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya alias usaha mengalami kerugian? Maka kedua belah pihak juga harus sama-sama menanggung kerugian dengan besaran yang telah disetujui dalam kontrak kerja sama.

Cara Bagi Hasil Usaha

Selain disarankan untuk usaha kecil, metode bagi hasil juga banyak dipakai usaha besar. Bagi kamu yang sedang mengembangkan bisnis, ada beberapa sistem bagi hasil usaha kecil yang bisa diterapkan. 

Untuk usaha seperti ini, hal yang paling utama adalah semua pihak merasa diuntungkan. Dengan begitu, bisnis dapat terus berkembang.

Kali ini, kita akan membahas enam skema yang dikenal sebagai profit sharing, gross profit sharing, pembagian keuntungan pada pemodal, investor sebagai rekan kerja, pembagian hasil  berupa pinjaman, serta pembagian hasil usaha berupa saham.

Dalam usaha kecil, cara pembagian hasil usaha juga dilihat dari bentuk kemitraan antara pengusaha dan pemberi modal. Berikut ulasannya.

1. Profit sharing

Metode yang pertama adalah profit sharing. Besarnya hasil yang dibagi dilihat dari jumlah keuntungan. Dalam skema ini, angka keuntungan diperoleh dengan cara mengurangi jumlah pendapatan dengan biaya operasional. 

Karena laba yang dibagikan adalah laba bersih, pihak pemberi modal dan pengusaha bisa memantau laporan keuangan. Dalam laporan akan terlihat biaya apa saja yang mengurangi laba, misalnya biaya operasional dan administrasi.

2. Gross profit sharing

Skema perhitungan berikutnya adalah gross profit sharing. Dalam cara ini, angka keuntungan diperoleh dari jumlah profit dikurangi harga pokok penjualan saja sehingga disebut bagi hasil laba kotor.

Jadi, biaya operasional, biaya administrasi, dan biaya lain-lain tidak disertakan dalam penghitungan laba. Perbedaannya cukup jelas dibandingkan dengan cara sebelumnya, yakni profit sharing.

3. Pembagian keuntungan kepada pemodal

Pola ini diterapkan jika pengusaha murni hanya sebagai pihak yang menjalankan bisnis. Dengan kata lain, ia mengelola usaha yang modalnya berasal dari pihak lain.

Jika perusahaan mendapat keuntungan, pengelola mendapat bagian keuntungan. Pembagian tersebut dianggap sebagai upah atas peranannya sehingga perusahaan mendapatkan laba. 

Sebaliknya, jika bisnis merugi, pihak pemberi modal yang akan menanggungnya. Dalam skema ini, keuntungan pemodal jelas lebih besar daripada pihak pengelola perusahaan.

4. Investor sekaligus rekan kerja

Dalam usaha kecil, pihak pemberi modal kerap kali merangkap sebagai rekan kerja. Jika kondisinya demikian, ia akan diberi dua pendapatan.

Pertama, ia akan mendapatkan pembagian laba sebagai pemilik modal. Lalu, ia juga akan mendapatkan gaji bulanan karena posisinya sebagai rekan kerja atau pegawai.

5. Pembagian hasil berupa pinjaman

Pembagian hasil usaha ini diterapkan  ketika pemilik modal meminjamkan sejumlah dana atau sebagai kreditur. Meskipun modal berasal dari kreditur, ia tidak bisa turut serta dalam aktivitas perusahaan. 

Bagaimana cara pembagian keuntungannya? Pelaku usaha selaku peminjam harus membayar jumlah pokok utang beserta bunganya pada waktu yang telah ditentukan. Jika usaha merugi, kreditur tidak turut serta menanggung jumlah kerugian.

Kamu tertarik dengan metode ini? Pertimbangkan baik-baik mengenai besaran dana yang ingin dipinjam. Pastikan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan bisnis yang kamu jalani.

6. Modal dalam bentuk saham

Jika modal yang diberikan berbentuk saham, hasil yang dibagi berupa dividen. Pihak pemberi modal dalam metode ini disebut sebagai investor. Ia tidak terlibat dalam kegiatan usaha.

Persentase dividen akan dibagi berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat oleh pihak-pihak terkait.

Prinsip Sistem Bagi Hasil yang Harus Diperhatikan 

Sistem bagi hasil usaha kecil memang harus menguntungkan bagi dua pihak. Namun, ada beberapa pedoman yang juga harus diperhatikan. 

1. Terdapat kerja sama modal

Modal dalam hal ini dapat sepenuhnya berasal dari investor atau merupakan gabungan dari dua pihak untuk menyelenggarakan usaha.

2. Terdapat aktivitas usaha

Pihak pemberi maupun penerima harus dapat memastikan bahwa sistem bagi hasil yang berjalan dipakai untuk tujuan usaha.

3. Adanya batasan waktu

Pembagian keuntungan untuk pihak-pihak tertentu harus diberi batasan waktu.

4. Adanya kesepakatan pembagian

Semua pihak harus sepakat mengenai prinsip pembagian, apakah berupa pembagian laba (profit) atau pembagian hasil (revenue).

Beberapa Contoh Perhitungan Bagi Hasil Usaha

Nah, setelah mengulas tentang pengertian dan jenis-jenis pembagian hasil, kini saatnya kita membahas cara perhitungan beserta contohnya. Berikut contoh pembagian hasil untuk modal berupa pinjaman dan investor sekaligus rekan kerja.

1. Perhitungan pembagian modal berupa pinjaman (utang)

Dalam kondisi ini, modal adalah utang. Karena itu, peminjam harus bisa melunasinya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pembayaran yang melewati tempo akan berakibat pada jumlah bunga yang terus bertambah pula. 

Hal ini harus sudah diantisipasi peminjam termasuk kemungkinan mengalami kerugian. Berikut contoh penerapannya:

Rudi meminjam uang sebesar 100 juta rupiah dari bank untuk membuat usaha kuliner rumahan. Pinjaman tersebut harus lunas dalam jangka waktu lima tahun atau 60 bulan. Suku bunga flat 10% per tahun. 

Maka, jumlah cicilan dan bunga yang harus dibayar Rudi setiap bulan adalah 2.500.000 rupiah. Jika dalam sebulan Rudi mendapat keuntungan sebesar 15 juta, jumlah tersebut harus dikurangi cicilan utang beserta bunganya.

2. Pemodal sekaligus rekan kerja

Bila pemodal turut aktif dalam operasional usaha, maka selain mendapat dividen, ia juga akan diberi penghasilan bulanan layaknya seorang karyawan. Berikut contoh perhitungan sederhana dari metode ini:

Anti memiliki saham sebesar 20% di sebuah toko pakaian dan turut aktif mengelola usaha sehingga mendapat gaji sebesar 5.000.000 setiap bulan.

Di akhir tahun, perusahaan membagi dividen sejumlah 50.000.000 pada pemegang saham. Maka, berdasarkan saham yang ia miliki, Anti akan mendapat bagian sebesar 10 juta rupiah.

Demikian ulasan mengenai sistem bagi hasil usaha, terutama untuk usaha kecil. Diperlukan pertimbangan yang matang untuk menentukan sistem bagi hasil usaha kecil. Dengan cara yang tepat, usahamu akan punya kesempatan lebih lebar untuk berkembang. 

Kamu punya bisnis? Ingin Go Digital, jangkau calon pelanggan lebih luas dan omzet meningkat?

Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini

Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!