Jangan Sampai Keliru! Simak 4 Cara Bagi Hasil Usaha Pemodal dan Pengelola

cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola

Ada beberapa cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola yang bisa dijumpai dalam bisnis. Apa saja cara bagi hasil usaha yang dimaksud?

Hubungan antara pemodal dan pengelola bisnis terbentuk bukanlah tanpa alasan. Ditinjau dari sisi pemodal, mereka berharap modal yang mereka berikan kembali dan bahkan lebih banyak dibandingkan dana yang mereka investasikan. Di sisi lain, pengelola bisnis mengharapkan dana dari pemodal untuk menjalankan bisnisnya.

Pembagian hasil usaha tentunya harus dilakukan dengan adil dan sesuai dengan kesepakatan. Hal ini dilakukan agar hubungan kedua belah pihak tetap terjalin dengan baik. 

Maka dari itu, sebelum suatu hubungan kerja sama terjadi, penting adanya perbincangan mengenai cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola bisnis. Apa saja jenis bagi hasil usaha yang dimaksud? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut!

Profit Sharing

cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola

Profit sharing adalah mekanisme bagi hasil usaha yang umum dijumpai. Untuk melakukan pembagian hasil usaha dengan cara ini, kamu perlu menghitung keuntungan terlebih dahulu dengan cara mengurangi pendapatan dengan biaya operasional.

Setelah mendapatkan berapa jumlah keuntungan pada periode tersebut, pihak pemodal dan pengelola akan membagi keuntungan tersebut secara adil. Maknanya, keuntungan akan dibagi sejumlah pihak yang terlibat dengan nominal yang sama.

Dividen

Seseorang atau sebuah lembaga mendapatkan dividen berkat investasinya pada sebuah perusahaan. Pada sistem ini, pemodal tidak ikut bekerja dalam bisnis yang dijalankan. Maka dari itulah, pihak pengelola usaha adalah pihak yang menjalankan roda bisnis yang dimodali pihak pemodal.

Jika pengelola bisnis benar-benar tidak terlibat dalam permodalan usaha, maka bentuk dividen yang diperoleh dapat berupa upah maupun keuntungan. 

Ini artinya, pengelola akan mendapatkan dividen berupa upah beserta keuntungan usaha berdasarkan hasil kinerjanya mengelola usaha tersebut hingga berhasil.  Demikian juga dengan pemilik modal—mereka pun pastinya akan mendapatkan keuntungan dari bisnis tersebut. 

Bagaimana jika bisnis tersebut rugi? Jika usaha tersebut rugi, kerugian tersebut menjadi beban tanggungan para pemodal saja. Karena alasan inilah, pemodal berhak atas keuntungan yang lebih banyak dibandingkan pihak pengelola bisnis.

Selain diterapkan dengan mekanisme di atas, dividen juga memungkinkan untuk diterapkan pada hubungan antara pemodal dan kreditur. Contoh riil dari penerapan hal ini adalah pengusaha yang mengajukan kredit usaha rakyat (KUR).

Pada kasus ini, kreditur hanya berperan sebagai pemberi modal dan tidak berhak apa pun dalam kaitannya dengan pembagian keuntungan. Di sisi lain, pengelola bisnis tidak perlu berbagi keuntungan dengan pihak kreditur. Kewajiban mereka adalah sebatas pada pelunasan utang + bunga pinjaman kepada pihak pemodal.

Revenue Sharing

Apa itu revenue sharing? Revenue sharing merupakan sebuah cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola yang berpatok pada pendapatan yang diterima. Revenue sharing adalah sistem cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola yang dilakukan dengan cara membagi hasil pendapatan murni tanpa adanya pengurangan biaya-biaya apa pun. 

Gross Profit Sharing

Cara bagi hasil usaha pemodal dan pengusaha yang satu ini mendasarkan perhitungan keuntungan dari pendapatan yang dikurangi harga pokok penjualan produk/layanan yang dijual.

Jika dilihat dari definisi tersebut, sekilas mungkin terkesan bahwa cara ini mirip dengan profit sharing biasa. Akan tetapi, terdapat perbedaan kentara antara gross profit sharing dengan profit sharing

Pada gross sharing, perhitungan keuntungan hanya dilakukan dengan cara mengurangi pendapatan dengan harga pokok penjualan. Jadi, keuntungan belum dikurangi dengan biaya lain. Jenis biaya yang dimaksud misalnya seperti biaya administrasi, pajak, biaya operasional, dsb. Alhasil, tidak heran jika gross profit sharing juga sering disebut juga sebagai sistem pembagian bagi hasil laba kotor.

Apa beda revenue sharing dengan gross profit sharing? Sesuai dengan namanya, revenue sharing membagi pendapatan secara keseluruhan (tidak dikurangi biaya apa pun). Di sisi lain, gross profit sharing membagi keuntungan setelah dikurangi harga pokok penjualan produk/layanan yang dijual.

Apa Faktor yang Memengaruhi Tingkat Bagi Hasil?

cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola

Beberapa faktor yang memengaruhi besaran persentase bagi hasil adalah sebagai berikut:

Komposisi pendanaan

Salah satu faktor yang memengaruhi tingkat bagi hasil adalah komposisi dana yang diberikan. Penentuan keuntungan untuk tiap pihak dihitung berdasarkan komposisi pendanaan yang diberikan sebagai modal.

Kinerja perusahaan

Selain ditentukan oleh komposisi perusahaan, tingkat bagi hasil juga dipengaruhi oleh kinerja perusahaan tersebut. Misalnya, apabila bank mendapatkan keuntungan yang besar, maka pemodal pun juga berpeluang mendapatkan dividen yang besar juga.

Tingkat risiko

Selain dua hal di atas, tingkat risiko juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat bagi hasil. Semakin tinggi risiko usaha tersebut, maka persentase keuntungan yang dibagikan akan semakin tinggi juga sebagai kompensasinya.

Baca juga: Inilah 8 Contoh Usaha Modal Kecil yang Belum Banyak Pesaing

Nah, itulah penjelasan mengenai cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola baik secara konvensional maupun secara syariah. Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya!

Ingin usaha yang kamu jalankan semakin sukses? Siasati dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti pembuatan e-invoice dan payment link melalui satu aplikasi simpel. 

Kamu bisa coba gabung dengan Juragan DOKU. Sahabat penjualan UMKM dari DOKU yang merupakan Platform payment gateway pertama di Indonesia ini tidak hanya akan membantumu mengelola keuangan usaha, tetapi juga menyelenggarakan pelatihan bisnis gratis secara online yang bisa diikuti oleh para merchant.

Juragan DOKU

Di samping itu, Juragan DOKU juga punya beragam fitur menarik di dalamnya. Mulai dari fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa memperbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog untuk membuat toko online sendiri, juga QRIS yang bisa menerima pembayaran dengan satu kode QR.

Semuanya dapat membantu meningkatkan omzet penjualan dengan menjangkau lebih banyak pelanggan. Di samping itu, Juragan DOKU juga menjadi sarana untuk membawa usaha yang bergerak di bidang makanan disebut usaha kuliner ini Go Digital. Jadi, apalagi yang kamu tunggu? Daftar jadi bagian dari Juragan DOKU sekarang juga! Caranya sangat mudah, cukup install aplikasinya di smartphone melalui Play Store ataupun App Store sekarang juga. Di samping itu, kamu juga bisa mendaftar lewat tautan berikut ini. Gabung Juragan DOKU, terima pembayaran lancar, usaha pun makin gencar!