Apa Itu Sistem Upah Mitra Usaha dan Apa Saja Benefitnya?

Apa yang dimaksud dengan sistem upah mitra usaha dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, pahami sistem upah yang satu ini dengan membaca artikel berikut!

Ada berbagai macam sistem upah yang diberikan perusahaan/organisasi kepada para pekerjanya. Ada sistem upah menurut waktu, sistem upah borongan, sistem upah premi, dsb. Dari berbagai sistem upah tersebut, ada salah satu jenis sistem upah yang disebut sebagai sistem upah mitra usaha.

Sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan sistem upah mitra usaha dan bagaimana mekanismenya? Lalu, apa saja keuntungan dan kelemahan dari sistem upah ini? Yuk, pelajari selengkapnya di artikel berikut!

Read more: 5 Ide Bisnis Ibu Rumah Tangga yang Menjanjikan: Menggali Peluang Usaha Menguntungkan Hanya dari Rumah

Definisi Sistem Upah Mitra Usaha

Apa yang dimaksud dengan sistem upah mitra usaha? Sering juga disebut sebagai sistem upah mitra usaha atau co-partnership, sistem upah ini merujuk pada sistem upah yang diberikan dalam bentuk saham atau obligasi perusahaan.

Jadi, karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut tidak hanya menerima upah/gaji dalam bentuk uang tunai—melainkan dalam bentuk surat berharga kepemilikan perusahaan baik itu obligasi maupun saham.

Nantinya, karyawan pada perusahaan yang menerapkan sistem upah ini juga akan mendapatkan return/dividen dari aset yang didapatkannya. 

Cara Kerja Sistem Upah Mitra Usaha

Pada dasarnya, sistem upah mitra usaha melibatkan dua jenis upah di dalamnya, yaitu gaji dalam bentuk uang tunai (cash) serta dalam bentuk aset berharga (obligasi atau saham perusahaan tempatnya bekerja).

Karena ada dua jenis upah yang diberikan, gaji dalam bentuk uang tunai yang didapatkan karyawan jumlahnya akan mungkin lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan lain yang memiliki jabatan serupa di perusahaan yang tidak menerapkan sistem upah ini.

Akan tetapi, selain gaji bulanan, karyawan juga akan mendapatkan pendapatan dari return/dividen obligasi/saham yang diberikan perusahaan. 

Karena memiliki aset berupa obligasi/saham, karyawan juga memiliki kesempatan untuk memberikan suaranya dalam pengambilan keputusan perusahaan. Adanya sistem upah mitra usaha ini memberikan control sharing dan mewujudkan adanya demokrasi di lingkungan tempat kerja. 

Benefit dari Sistem Upah Mitra Usaha

Apa saja keuntungan yang bisa diperoleh dari sistem upah ini? Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menerapkan sistem upah ini.

  1. Sebagai karyawan, kamu bisa mendapatkan ‘dua gaji’

Sebagaimana disebutkan, ada dua jenis gaji yang kamu terima jika bekerja di perusahaan yang menerapkan sistem upah mitra usaha/co-partnership. Gaji yang dimaksud adalah gaji bulanan serta return/dividen dari obligasi/saham yang diberikan perusahaan.

  1. Ada peluang untuk memberikan suara pada pengambilan keputusan perusahaan

Sistem ini memungkinkan karyawan untuk turut andil dalam pengambilan keputusan perusahaan. Pasalnya, karyawan memiliki aset dalam bentuk obligasi/saham sebagai salah satu tanda kepemilikan perusahaan. 

Adanya kesempatan bagi karyawan dalam pengambilan keputusan perusahaan juga menandakan perusahaan tersebut menerapkan demokrasi. Artinya, perusahaan tidak hanya melihat karyawan sebagai ‘karyawan’, tetapi sebagai partner dalam berbisnis.

  1. Meningkatnya sense of belonging karyawan terhadap perusahaan

Apa itu sense of belonging? Sense of belonging merupakan perasaan seseorang ketika mereka merasa dilibatkan, didengarkan, didukung, serta dianggap sebagai bagian dari suatu kelompok. 

Adanya sense of belonging dalam perusahaan didorong karena karyawan juga memiliki aset perusahaan. Alhasil, karyawan pun akan memberikan upaya terbaik mereka untuk kemajuan perusahaan. 

Selain itu, ada beberapa benefit lain dari adanya sense of belonging karyawan terhadap perusahaan, yaitu:

  1. Motivasi kerja meningkat karena karyawan merasa ikut memiliki perusahaan
  2. Employee engagement, atau keterlibatan karyawan dalam manajemen perusahaan akan meningkat.
  3. Efektivitas kolaborasi tim juga akan meningkat karena karyawan tidak setengah hati dalam melakukan pekerjaannya.
  4. Lingkungan kerja jadi lebih positif, ramah, dan menyenangkan. Secara keseluruhan, lingkungan kerja jadi lebih sehat.
  1. Adanya potensi mendapatkan dividen dalam jumlah yang besar

Sebagai pemilik aset perusahaan, bukan tidak mungkin karyawan bisa mendapatkan dividen dalam jumlah yang besar. Mengapa demikian?

Dividen yang dibagikan kepada pemilik saham pada dasarnya adalah sebagian dari laba bersih yang diperoleh perusahaan. 

Dari total keseluruhan laba bersih, perusahaan akan menentukan Dividend Payout Ratio (DPR), yaitu rasio laba perusahaan yang dibagikan dalam bentuk dividen.

Walaupun payout ratio ini cenderung memiliki persentase yang tetap, nilai dividen yang diterima pemegang saham berubah sesuai dengan jumlah laba bersih yang diterima perusahaan. 

Maka dari itu, jika perusahaan mendapatkan laba bersih lebih besar daripada periode sebelumnya, maka pemegang saham pun menerima dividen yang lebih besar juga.

  1. Meningkatkan staff retention

Dilihat dari perspektif HR (Human Resources), adanya sistem ini menjadikan karyawan lebih betah untuk bekerja di tempat kerja tersebut. 

Sistem upah seperti ini juga membantu karyawan untuk lebih berdedikasi ketika bekerja karena kinerja perusahaan dapat memengaruhi besaran dividen yang mereka dapatkan.

  1. Obligasi/saham yang diberikan bisa digunakan sebagai instrumen investasi

Tak hanya sebagai gaji, obligasi dan saham yang diberikan kepada karyawan juga bisa dimanfaatkan sebagai investasi jangka panjang. 

Karyawan tidak hanya bisa mendapatkan pendapatan dari dividen saja, tetapi juga bisa mendapatkan capital gain alias keuntungan dari kenaikan harga per lembar saham.

sistem upah mitra usaha

Kelemahan Sistem Upah Mitra Usaha

Selain benefit, tentunya sistem upah co-partnership memiliki kelemahannya tersendiri. Apa saja kelemahan sistem upah mitra usaha? Berikut uraiannya.

1. Karyawan jadi menerima lebih sedikit gaji

Karena sebagian dari gaji dialihkan dalam bentuk aset, maka karyawan juga akan mendapatkan gaji lebih sedikit dari yang seharusnya. 

2. Nominal dividen yang berubah-ubah

Karena laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan berubah-ubah jumlahnya, pemegang saham pun mendapatkan dividen yang berbeda-beda jumlahnya. Dividen yang berubah-ubah tentunya akan mempengaruhi pendapatan yang diterima karyawan tersebut. 

3. Besaran dividen tergantung pada kinerja keseluruhan perusahaan

Ini juga berarti bahwa pendapatan dividen yang didapatkan karyawan sangat dipengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. 

Semakin baik kinerja perusahaan, maka semakin besar juga peluang mendapatkan dividen lebih besar. Begitu pula sebaliknya. Jika kinerja perusahaan secara keseluruhan kurang baik, besaran dividen yang diterima pun bisa berkurang.

4. Besaran dividen yang didapatkan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi

Kondisi ekonomi akan sangat mempengaruhi berapa besaran dividen yang akan diterima. Ini secara tidak langsung akan berkaitan dengan kinerja perusahaan. 

Jika kondisi ekonomi negara/sedang tidak baik-baik saja, maka besar kemungkinan dividen yang diterima akan berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali (pada kondisi rugi).

Nah, itulah penjelasan mengenai sistem upah mitra usaha, cara kerja, benefit, serta kelemahan yang dimiliki sistem upah yang satu ini. Semoga informasi ini bisa menambah wawasanmu, ya!

Kamu pemilik bisnis? Ingin bisnismu semakin banyak pelanggan? Kamu bisa bermitra dengan DOKU!

DOKU adalah perusahaan platform pembayaran digital serta pionir payment gateway di Indonesia. Sejak 2007, kami sudah mengawal kesuksesan banyak bisnis—baik bisnis skala UMKM bahkan bisnis skala perusahaan besar.

Dengan DOKU, kamu bisa menggunakan beragam fitur yang bakal mempermudah pelanggan untuk bertransaksi. Cukup sekali daftar, langsung bisa pakai beragam fitur pembayaran digital yang DOKU sediakan.

Siap ubah peluang bisnis menjadi cuan? Yuk, buruan gabung! Klik link ini untuk bergabung bersama DOKU.