Jaga Transaksi Keuangan Tetap Aman, Hindari Keganjilan Digital

Transaksi keuangan

Transaksi keuangan digital telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern. Dengan kemudahan dan kecepatan yang ditawarkannya, kini masyarakat dapat dengan mudah membayar tagihan, berbelanja, atau mengelola keuangan hanya melalui perangkat digital. Namun, di balik kenyamanan ini, ada risiko atau keganjilan yang sering kali luput dari perhatian pengguna, seperti fraud, scam, kesalahan transaksi, hingga kebocoran data.

Risiko-risiko ini dapat menyebabkan kerugian finansial terlebih lagi saat akhir tahun, banyak masyarakat yang menghabiskan waktu untuk liburan, dan disaat itulah transaksi online pun meningkat. Jangan sampai momen liburan Anda menjadi hari yang buruk karena terjebak keganjilan transaksi keuangan digital.

Jenis Keganjilan dalam Transaksi Keuangan Digital

Keganjilan dalam transaksi keuangan digital dapat terjadi dalam berbagai bentuk, di antaranya:

a. Penipuan Digital

Taktik penipuan seperti phishing, skimming, dan social engineering sering digunakan oleh pelaku kejahatan untuk mencuri data atau uang pengguna. Misalnya, pengguna diarahkan ke situs palsu yang menyerupai platform resmi untuk memasukkan data sensitif dan tanpa sadar saat itulah, uang mereka berpindah rekening ke penipu.

b. Kesalahan dalam Proses Pembayaran

Masalah seperti double charge (pembayaran yang tercatat dua kali), transaksi yang tidak tercatat, atau jumlah yang salah sering terjadi akibat error teknis atau human error. Hal ini tentu akan merugikan Anda karena uang akan berkurang berkali-kali.

c. Kebocoran Data dan Keamanan yang Rentan

Hackers dapat mengeksploitasi kelemahan sistem untuk mencuri data pribadi dan keuangan pengguna, yang kemudian dapat disalahgunakan. Hal ini bisa terjadi karena data pribadi sudah diretas.

Penyebab  & Cara Menghindari Keganjilan Transaksi Keuangan Digital

Transaksi keuangan

Seiring meningkatnya penggunaan metode pembayaran digital, potensi munculnya keganjilan dalam transaksi keuangan juga semakin besar. Agar aktivitas tetap aman penting untuk memahami apa saja penyebabnya serta langkah-langkah pencegahannya:

  1. Kurangnya Kesadaran Pengguna: Pengguna yang tidak memahami risiko transaksi digital cenderung mengabaikan langkah-langkah keamanan dasar, seperti menggunakan password yang lemah, tidak mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA), atau bahkan membagikan data pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya. Akibatnya, risiko seperti pencurian identitas dan akses tidak sah ke akun semakin tinggi.
  • Cara Menghindarinya:
    Untuk mencegah keganjilan ini, pengguna perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi data pribadi. Gunakan password yang kuat dan unik untuk setiap akun, serta aktifkan fitur 2FA pada layanan yang mendukungnya sebagai lapisan keamanan tambahan. Selain itu, terapkan cyber hygiene dengan tidak sembarangan mengklik tautan mencurigakan, memperbarui perangkat lunak secara berkala, dan mengenali tanda-tanda penipuan, seperti pesan atau email yang meminta informasi sensitif. Dengan langkah-langkah ini, pengguna dapat meminimalkan risiko keamanan dalam transaksi digital.
  1. Penyedia Layanan yang Kurang Terpercaya & Infrastruktur yang Tidak Memadai: Beberapa platform memiliki sistem keamanan yang kurang kuat, sehingga rentan terhadap serangan siber, sehingga hal ini merugikan pengguna. Layanan yang tidak mematuhi regulasi keamanan dari regulator atau industri dapat menjadi sumber keganjilan dalam transaksi digital.
  • Cara menghindarinya: Untuk menghindari risiko dari penyedia layanan yang kurang terpercaya, pastikan memilih platform yang memiliki izin resmi dari regulator  dan telah memenuhi standar keamanan industri. Edukasi diri tentang regulasi keuangan digital untuk memastikan layanan yang digunakan aman dan sesuai aturan.
  1. Ketergantungan pada Platform Tertentu: Ketergantungan pada satu platform tanpa diversifikasi dapat meningkatkan risiko operasional dan keamanan. Ketika hanya mengandalkan satu platform, gangguan seperti downtime, pelanggaran data, atau kegagalan teknis dapat menghambat transaksi dan menyebabkan kerugian finansial maupun kepercayaan.
  • Cara menghindarinya: gunakan beberapa layanan keuangan cadangan, seperti dompet digital, kartu debit/kredit, dan transfer bank, sehingga jika satu platform mengalami gangguan, transaksi tetap dapat dilakukan melalui alternatif lain. 

Baca juga:

Membangun Ekosistem Transaksi Aman Bersama DOKU

Sebagai perusahaan fintech pembayaran, DOKU berkomitmen untuk memberikan sistem dengan strategi mitigasi risiko yang telah terbukti dan perlindungan maksimal bagi para pelaku bisnis yang berada dalam ekosistem pembayarannya. Dengan mematuhi standar keamanan regulator dan industri serta menyediakan fitur keamanan ganda seperti autentikasi dua faktor, DOKU memastikan setiap transaksi berjalan dengan aman dan efisien. Tidak hanya itu, DOKU juga aktif membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari regulator hingga mitra bisnis, untuk menciptakan ekosistem transaksi digital yang lebih terpercaya. Dengan pendekatan ini, DOKU membantu bisnis meminimalkan risiko dan membangun kepercayaan pelanggan di era digital.