Setiap orang yang mulai berbisnis pasti bertujuan memperoleh keuntungan. Oleh sebab itu, laporan keuangan secara berkala perlu dibuat sebagai evaluasi untuk memastikan kondisi keuangan perusahaan tetap sehat dan keuntungan yang diperoleh sebanding dengan bisnis yang dijalankan.
Namun demikian, ternyata kondisi keuangan yang sehat belum tentu menjamin adanya keuntungan, loh! Oleh sebab itu, kamu perlu memahami cara menghitung margin keuntungan. Apa yang dimaksud dengan margin keuntungan? Bagaimana cara menghitungnya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Read more: Ingin Sukses? Ini 12 Mental Pengusaha yang Harus Kamu Miliki
Pengertian Margin Keuntungan
Margin keuntungan atau profit margin merupakan rasio yang dapat menjelaskan seberapa besar uang yang dihasilkan perusahaan. Memahami margin keuntungan penting, baik bagi perusahaan besar maupun kecil. Hal itu karena margin keuntungan dapat membantu pengusaha untuk mengukur keuangan dan perkembangan bisnis yang dijalankan.
Tak hanya untuk kebutuhan internal, margin keuntungan juga digunakan oleh investor dan kreditor dalam menilai kondisi keuangan, manajemen, dan revenue stream sebuah perusahaan. Tentunya, dalam menjalankan bisnisnya, setiap industri punya patokan berbeda-beda mengenai baik atau tidaknya margin keuntungan yang ditetapkan.
Sebagai contoh, bisnis restoran biasanya menentukan margin keuntungan sekitar 10%, sedangkan untuk industri konsultan bisa menentukan margin keuntungan sampai 80%.
Tujuan Menghitung Margin Keuntungan
Nah, sebenarnya apa sih tujuan menghitung margin keuntungan? Apa manfaatnya untuk perusahaan? Berikut ini beberapa di antaranya.
Mengetahui Keuntungan Perusahaan
Sebagaimana telah disinggung di atas, margin keuntungan berfungsi untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dengan demikian, pemilik usaha dapat mengukur apakah target yang ditetapkan telah tercapai atau belum.
Persentase keuntungan yang telah ditetapkan tersebut juga sekaligus bisa menjadi motivasi agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan menambah keuntungan. Kemudian, apabila margin keuntungan menurun, tandanya evaluasi perlu dilakukan agar perusahaan tidak terus mengalami kerugian.
Memantau Pertumbuhan Perusahaan
Dalam menjalankan sebuah bisnis, pastinya kita mengharap usaha yang kita jalankan dapat terus tumbuh. Untuk memantau itu, perusahaan dapat melihat persentase hasil hitungan margin. Kemudian, persentase yang diperoleh dapat dibandingkan dengan perhitungan keuntungan perusahaan pada periode sebelumnya.
Nah, bila setelah dibandingkan tenyata persentase cenderung naik, tandanya perusahaan telah mengalami pertumbuhan. Sebaliknya, bila persentase menurun atau stagnan, berarti perusahaan cenderung rugi atau tidak berkembang.
Menarik Para Investor
Margin keuntungan juga berperan menentukan apakah investor akan menanamkan investasinya di sebuah perusahaan. Hal itu karena dari margin keuntungan, mereka dapat melihat pertumbuhan dan kestabilan finansial sebuah perusahaan.
Apabila persentase margin keuntungan perusahaanmu terus meningkat, tentunya potensi sebuah perusahaan menanamkan uangnya di perusahaanmu juga semakin besar. Sebaliknya, investor akan ragu dan berhati-hati bila margin keuntungan perusahaanmu ternyata justru menurun setiap periodenya.

Cara Menghitung Margin Keuntungan
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara menghitung margin keuntungan? Berikut penjelasan cara menghitung margin keuntungan sesuai jenis-jenisnya.
Margin Keuntungan Kotor
Perhitungan margin keuntungan kotor diperoleh dengan menotal pendapatan, dikurangi harga pokok penjualan (HPP), kemudian dibagi total pendapatan dan dikali 100%. Adapun rumus yang dapat kamu gunakan adalah sebagai berikut.
Margin Kotor = (Total Pendapatan – HPP) / Total Pendapatan x 100%
Margin keuntungan kotor tidak menyertakan utilitas dan biaya tambahan lainnya. Sementara itu, dari segi fungsi, margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui produk mana saja yang menghasilkan keuntungan dan mana yang tidak.
Margin Keuntungan Bersih
Margin keuntungan bersih dapat berguna untuk mengetahui keuntungan yang didapatkan sebuah perusahaan dalam periode waktu tertentu. Dalam perhitungan ini, pendapatan yang diperoleh akan dikurangi beragam biaya tambahan, seperti sewa, investasi, pajak, dan lain sebagainya. Berikut ini rumus margin keuntungan bersih.
Margin Bersih = (Total Pendapatan – HPP – Biaya Operasional – Biaya Pajak – Biaya Lain-lain) / Total Pendapatan) x 100%
Margin Keuntungan Operasional
Dalam perhitungan margin keuntungan operasional, seluruh pendapatan dan biaya operasional dihitung. Termasuk total penjualan, administrasi, utilitas, dan lain sebagainya. Namun, dalam perhitungan ini, pajak, utang, dan biaya-biaya lain di luar operasional tidak dihitung. Adapun rumus perhitungan margin keuntungan operasional adalah sebagai berikut.
Margin Operasional = (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100%
Contoh Cara Menghitung Margin Keuntungan
Setelah melihat penjelasan di atas, mungkin beberapa dari kamu masih belum punya pandangan tentang cara menghitung margin keuntungan. Untuk lebih memahaminya, berikut ini beberapa contoh yang dapat kamu amati.
Contoh Cara Menghitung Margin Keuntungan Kotor
Sebagai contoh, kamu ingin menjual baju dengan harga Rp50.000,00. Kemudian, dalam proses pembuatannya, kamu memiliki harga pokok Rp25.000,00. Jadi, berapa margin kotor dari usaha baju yang kamu miliki?
Margin Kotor = (Total Pendapatan – HPP) / Total Pendapatan x 100%
= (50.000-25.000) / 50.000 x 100%
= 25.000 / 50.000 x 100%
= 50%
Dengan kata lain, kamu menghasilkan keuntungan kotor sebesar 50% dari setiap baju yang ia jual.
Contoh Margin Laba Bersih
Misalnya pendapatan perusahaanmu sebesar Rp30.000.000,00. Di sisi lain, kamu punya pokok penjualan (HPP) sebesar Rp5.000.00,00 untuk sebuah produk. Lalu, terdapat pengeluaran untuk biaya lain, misalnya Rp3.000.000,00 untuk operasional, Rp2.500.000,00 untuk pajak, dan Rp1.500.000,00 untuk biaya lainnya. Berapakah keuntungan bersih di perusahaanmu?
Margin Bersih = (Total Pendapatan – HPP – Biaya Operasional – Biaya Pajak – Biaya Lain-lain) / Total Pendapatan x 100%
= (50.000.000 – 5.000.000 – 3.000.000 – 2.500.000 – 1.500.000) / 50.000.000 x 100%
= 0,76 x 100%
= 76%
Dengan demikian, margin keuntungan bersih perusahaanmu adalah 76%.
Contoh Margin Laba Operasional
Sebelumnya, kamu perlu mengecek jumlah pendapatan total dan pendapatan operasional. Misalnya, pendapatan total perusahaanmu Rp25.000.000,00, kemudian pendapatan operasionalmu sebesar Rp50.000.000,00. Maka kamu dapat menghitung margin keuntungan operasional sebagai berikut.
Margin Operasional = (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100%
= (25.000.000 / 50.000.000) 100%
= 0,5 x 100%
= 50%
Dengan demikian, margin keuntungan operasional perusahaanmu adalah 50%.
Demikian pengertian serta cara menghitung margin keuntungan berdasarkan jenisnya. Memahami konsep ini tentunya penting, khususnya bagi kamu yang sedang menjalankan usaha atau bahkan baru mau memulainya. Dengan demikian, usaha yang kamu jalankan tidak hanya akan menguntungkan, namun dapat terus maju dan berkembang.
Kamu punya bisnis? Ingin Go Digital, jangkau calon pelanggan lebih luas, dan omzet meningkat?
Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!
Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital, seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, Instant Checkout untuk transaksi di Instagram atau Facebook bisnis Anda jadi otomatis, hingga QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR. Serta yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang andal!
Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini.
Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!