Mau memulai bisnis kuliner? Simak dulu contoh riset pemasaran produk makanan berikut ini biar tidak salah langkah!
Riset pemasaran adalah hal yang esensial bagi bisnis yang bergerak di bidang kuliner, baik untuk produksi makanan maupun minuman. Perusahaan-perusahaan besar seperti PepsiCo, Coca Cola dan Unilever bahkan rela menggelontorkan uang jutaan dolar per tahunnya hanya untuk riset saja. Meski belum sampai di level ini, penting bagi kamu mengetahui apa itu riset pemasaran dan contoh riset pemasaran produk makanan.
Memahami apa yang dipikirkan oleh konsumen tentang produk yang kamu jual adalah hal yang sangat penting. Kamu juga perlu memahami seberapa besar minat pasar dan seberapa banyak kira-kira mereka akan membeli produkmu. Untuk lebih memahaminya, simak lebih dahulu riset pemasaran dan contoh riset pemasaran produk makanan berikut ini!
Read More: Bundling Produk Adalah Strategi untuk Meningkatkan Penjualan, Selengkapnya Baca Di sini!
Apa Itu Riset Pemasaran?
Sebelum membahas tentang contoh riset pemasaran produk makanan, kita akan membahas terlebih dahulu apa itu riset pemasaran. Dilansir dari Investopedia, riset pemasaran atau yang dikenal juga dengan istilah marketing research merupakan proses untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah produk diluncurkan ke pasar.
Riset ini dilakukan langsung dengan pelanggan potensial. Riset pasar memungkinkan perusahaan untuk menemukan target pasar dan mendapatkan feedback dari pelanggan mengenai ketertarikan mereka terhadap produk atau layanan yang disediakan.
Jenis riset ini bisa dilakukan sendiri oleh perusahaan terkait. Bisa juga dilakukan oleh perusahaan pihak ketiga yang berspesialisasi dalam riset pasar. Riset bisa dilakukan lewat survei, pengujian produk dan kelompok fokus.
Dalam riset, subjek umumnya akan mendapatkan kompensasi dalam berbagai bentuk mulai dari sampel produk gratis atau diberi bayaran sedikit untuk waktu yang sudah mereka sisihkan. Riset pasar sangat penting dalam pengembangan produk baru (baik barang maupun jasa).
Manfaat Riset Pemasaran
Riset pemasaran memiliki sejumlah manfaat bagi bisnis yang melakukannya. Apa saja?
- Membantu perusahaan membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan. Riset ini akan membantumu lebih memahami konsumen sehingga bisnis jadi lebih menguntungkan. Riset menunjukkan bahwa bisnis yang berfokus pada pelanggan memiliki peluang keuntungan 60% lebih besar
- Bisa terkoneksi dengan audiens dengan cara yang lebih efektif. Ketika kamu memahami pelanggan dengan lebih baik, artinya kamu juga bisa menjangkau mereka dengan cara yang lebih efektif. Ini berkaitan dengan metode iklan atau promosi yang akan kamu gunakan. Ketika promosi dilakukan secara tertarget, maka peluang konversi akan semakin tinggi
- Mengidentifikasi peluang untuk tumbuh. Riset pemasaran tidak hanya sebuah langkah yang penting bagi perusahaan baru atau perusahaan yang akan meluncurkan produk baru. Melakukan riset pemasaran secara berkala akan membantu bisnismu menemukan peluang baru untuk berkembang dan tumbuh
- Meminimalisasi risiko. Risiko adalah hal yang lumrah dialami oleh sebuah bisnis. Tapi kamu perlu memitigasinya agar risiko bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali. Salah satu caranya adalah lewat riset pemasaran. Riset pemasaran memastikan bahwa produk yang akan diluncurkan memang punya pasar. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisasi produk yang tidak laku terjual
- Menjadi sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan. Riset pemasaran memberikan kekuatan pada perusahaan untuk mengambil keputusan dengan data. Kamu mungkin berpikir bahwa mengeluarkan versi premium dari produkmu adalah ide bagus. Namun kenyataannya, pelanggan lebih mengenal merekmu sebagai brand yang ramah di kantong. Hal ini hanya bisa diketahui setelah kamu melakukan riset pemasaran
- Memungkinkan bisnis berkompetisi secara efektif. Riset pasar yang solid bisa memberimu peluang untuk tampil menonjol di pasaran. Pertama, karena kamu memahami pelangganmu dengan lebih baik. Kedua, riset pemasaran juga memungkinkanmu mendapatkan insight terkait pesaingmu sehingga kamu bisa lebih mudah menyesuaikan diri dengan pasar.
Contoh Riset Pemasaran untuk Produk Makanan

Untuk lebih memahami bagaimana riset pemasaran dilakukan, mari kita simak contohnya berikut ini!
Riset Pemasaran untuk Produk Mi Instan tanpa Pewarna, Bahan Pengawet dan Penguat Rasa
Perusahaan A adalah produsen mi instan. Seperti yang kita ketahui, mi instan adalah produk yang sangat digemari oleh masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Sayangnya, mi instan identik dengan dampak negatifnya untuk kesehatan. Ini karena pasar mi instan didominasi oleh produk yang mengandung pewarna kimia, pengawet dan penguat rasa.
Seiring dengan kesadaran masyarakat terhadap makanan yang sehat, maka perusahaan A ingin meluncurkan sebuah produk mi instan dengan proses produksi yang lebih aman. Ini dengan mengganti bahan pewarna kimia dengan bahan alami, menggunakan penguat rasa berbahan alami dan meminimalisasi pengawet.
Riset atau sirvei dilakukan untuk mencari tahu bagaimana ketertarikan masyarakat terhadap produk mi instan yang lebih sehat tersebut. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada khalayak serta melakukan wawancara langsung.
Hasil dari riset tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat untuk mencicipi produk tersebut. Pasalnya, mereka ingin bisa mengonsumsi mi instan dengan cara yang lebih sehat dan nyaman. Dari riset tersebut akhirnya diputuskan bahwa produk mi instan tersebut memenuhi standar kelayakan untuk bisa diproduksi.
Riset Pemasaran untuk Membuka Gerai Makanan Cepat Saji di Daerah Baru
Perusahaan B merupakan perusahaan yang bisnisnya bergerak dalam bidang produksi makanan cepat saji. Mereka sudah memiliki beberapa cabang di daerah lain yang cukup sukses. Dalam periode tahun ini, mereka berencana membuka cabang lagi di kawasan X. Namun, diperlukan riset pemasaran untuk mengetahui apakah lokasi tersebut memang tepat.
Untuk bisa melakukan pengambilan keputusan yang tepat, pertama-tama perusahaan harus mengumpulkan sejumlah informasi seperti:
- Siapa saja orang yang sering lewat di kawasan tersebut? Bagaimana demografinya (usia, jenis kelamin serta perkiraan penghasilan mereka)?
- Kapan jam-jam paling ramai di kawasan X?
- Bagaimana akses ke kawasan X?
- Apa moda transportasi apa yang paling banyak digunakan untuk melewati kawasan tersebut?
- Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana di kawasan sekitarnya?
- Dan berbagai informasi lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Dari contoh riset pemasaran produk makanan di atas kita bisa menyimpulkan bahwa penelitian dilakukan sebagai cara untuk memberikan masukan bagi pihak manajemen bisnis untuk mengambil keputusan. Lalu, apa bedanya riset pemasaran dengan riset pasar?
Banyak orang menganggap bahwa keduanya adalah hal yang sama. Namun sebenarnya, kedua jenis riset ini memiliki perbedaan dari segi cakupannya. Riset pasar termasuk seluruh pasar, termasuk informasi terkait perilaku konsumen. Sementara riset pemasaran fokusnya hanya pada perencanaan dan studi analisis pemasaran untuk mengambil keputusan.
Kamu punya bisnis? Ingin Go Digital, jangkau calon pelanggan lebih luas dan omzet meningkat?
Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!
Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!
Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini. Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!