Laba Ditahan: Apa Pentingnya dan Bagaimana Cara Hitungnya?

laba ditahan adalah

Laba ditahan adalah bagian dari laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Pelajari tentang laba ditahan dan cara hitungnya, yuk!

Laba ditahan adalah salah satu komponen penting dalam laporan keuangan sebuah perusahaan. Dengan adanya laba ditahan yang cukup, perusahaan dapat lebih mudah mengembangkan bisnisnya dengan melakukan investasi yang tepat, menyelesaikan hutang, meningkatkan likuiditas, serta menjaga kestabilan keuangan perusahaan.

Oleh karena itu, laba ditahan memiliki peran penting dalam memperkuat kondisi keuangan perusahaan. Lantas, apa itu laba ditahan? Kenapa laba ditahan diperlukan dan bagaimana cara hitungnya? Simak penjelasan di bawah ini, yuk!

Read More: Apa Itu Laba Bruto: Pengertian, Manfaat, Dan Cara Hitungnya

Apa itu Laba Ditahan?

Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham atau stakeholders sebagai dividen, melainkan digunakan untuk keperluan operasional, investasi, dan pengembangan bisnis.

Untuk dapat mengetahui besarnya laba ditahan yang dimiliki oleh perusahaan, perlu dilakukan perhitungan yang tepat. Semakin besar jumlah laba ditahan yang dimiliki oleh perusahaan, semakin kuat kondisi keuangan perusahaan dalam menghadapi risiko dan tantangan bisnis di masa depan.

Namun, keputusan mengenai laba ditahan juga akan mempengaruhi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, keputusan untuk menahan laba adalah keputusan yang diambil bersama-sama dan mempertimbangkan beberapa faktor. Keputusan tersebut dibuat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Kenapa Laba Ditahan Diperlukan?

Berikut beberapa alasan kenapa laba ditahan diperlukan:

1. Membiayai operasional perusahaan

Laba ditahan dapat digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dalam pencapaian laba yang lebih maksimal. Dengan memiliki dana yang cukup, perusahaan dapat melakukan ekspansi bisnis dan melakukan riset untuk meningkatkan kualitas atau mengembangkan produk baru. 

Dengan pendanaan dari laba diitahan, perusahaan juga dapat melakukan strategi pemasaran yang lebih agresif sehingga memperoleh cuan lebih besar.

2. Melunasi utang

Ketika perusahaan menghadapi masalah keuangan, laba ditahan dapat digunakan sebagai cadangan dana untuk membayar utang atau kewajiban finansial lainnya. Dengan begitu, perusahaan dapat menjaga reputasinya dan mencegah terjadinya masalah lebih lanjut.

3. Investasi perusahaan

Laba ditahan juga dapat dijadikan sebagai cadangan dana untuk kebutuhan investasi perusahaan di masa depan. Misalnya, perusahaan ingin membeli aset tetap baru, memperluas pabrik, atau melakukan akuisisi perusahaan lain. Laba ditahan dapat digunakan sebagai dana yang dibutuhkan untuk membiayai investasi tersebut.

4. Menguatkan perusahaan di masa yang akan datang

Laba ditahan juga dapat digunakan untuk mendukung perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan memiliki cadangan dana yang cukup, perusahaan dapat memperkuat posisinya dalam persaingan pasar, menghadapi tantangan di masa depan, dan merespons perubahan pasar dengan cepat.

5. Indikator pertumbuhan perusahaan di masa depan 

Mengetahui laba ditahan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pemegang saham. Jika perusahaan memiliki laba ditahan yang besar, ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki uang yang tersedia untuk melakukan investasi yang lebih besar dan memperluas operasi bisnis. 

Dalam jangka panjang, ini dapat menghasilkan pertumbuhan perusahaan dan keuntungan yang lebih besar bagi pemegang saham.

6. Indikator kinerja bisnis sebagai pertimbangan kreditur

Laba ditahan dapat menjadi indikator yang sangat penting bagi kreditur karena mampu memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendanaan dan melunasi utangnya. 

Oleh karena itu, kreditur biasanya akan mempertimbangkan dengan serius laba ditahan saat memutuskan untuk memberikan kredit kepada suatu perusahaan. Laba ditahan yang tinggi dapat memberikan keyakinan bagi kreditur bahwa perusahaan dapat membayar kembali utangnya dan akan lebih cenderung memberikan kredit.

Sebaliknya, jika perusahaan memiliki laba ditahan yang rendah atau bahkan negatif, kreditur dapat menganggap ini sebagai tanda merah dan mengurangi kemungkinan memberikan kredit. 

7. Gambaran kinerja keuangan perusahaan dan potensi pengembalian investasi

Laba ditahan adalah bagian dari laba yang dipertahankan oleh perusahaan untuk kepentingan operasional atau investasi di masa depan. Bagi investor, mengetahui jumlah laba ditahan suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan dan potensi pengembalian investasi yang dapat mereka harapkan.

Investor dapat menggunakan informasi laba ditahan untuk menghitung rasio keuangan yang penting seperti Return on Equity (ROE) dan Earnings per Share (EPS).

ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan oleh perusahaan dengan membandingkan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dengan total ekuitas. 

Semakin besar laba ditahan, semakin besar juga ekuitas perusahaan dan ROE yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat memberikan pengembalian investasi yang lebih besar.

Selain itu, EPS juga dapat dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Jumlah saham yang beredar tidak termasuk saham yang dimiliki oleh perusahaan sendiri atau saham yang tidak dapat diperdagangkan. 

Dalam hal ini, laba ditahan berkontribusi pada peningkatan ekuitas perusahaan, yang dapat mengurangi jumlah saham yang beredar, sehingga meningkatkan nilai EPS. Semakin besar nilai EPS, semakin tinggi pula potensi pengembalian investasi bagi pemegang saham.

Cara Menghitung Laba Ditahan

Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih suatu perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, melainkan dipertahankan oleh perusahaan untuk kepentingan operasional atau investasi di masa depan. Oleh karena itu, cara untuk menghitung laba ditahan adalah dengan mengurangi total dividen yang dibayarkan dari laba bersih perusahaan dalam satu periode.

Untuk lebih memahami cara menghitung laba ditahan, berikut penjelasan istilah yang dipakai:

  • Laba bersih adalah selisih antara pendapatan total suatu perusahaan dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Biaya-biaya ini meliputi biaya operasional, bunga, pajak, dan lain-lain.
  • Dividen adalah pembayaran tunai yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai bagian dari laba perusahaan. Dividen dapat dibayarkan secara periodik atau tidak teratur, tergantung pada kebijakan perusahaan. 

Jadi, rumus cara menghitung laba ditahan perusahaan adalah: laba bersih − dividen. 

Sebagai contoh, suatu perusahaan memiliki laba bersih sebesar Rp500.000.000 selama satu tahun dan telah membayarkan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp100.000.000. Maka, laba ditahan perusahaan dapat dihitung sebagai berikut:

Laba Ditahan = Laba Bersih – Dividen yang Dibayarkan

= Rp500.000.000 – Rp300.000.000

= Rp200.000.000

Jadi, laba ditahan perusahaan adalah Rp200.000.000. Artinya, perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan sebagian labanya kepada pemegang saham. Nominal ini ditahan untuk kepentingan operasional atau investasi di masa depan. 

Itulah penjelasan mengenai laba ditahan, manfaat, dan cara menghitugnya. Mudah, kan?

Bisa disimpulkan bahwa besarnya laba ditahan akan menentukan kesuksesan bisnis di masa depan. Nah, agar laba jumlah laba ditahan makin besar, tentunya laba bersih juga harus besar. lantas, agar laba bersih makin besar, penjualan pun harus tinggi.

Karena itu, penting sekali bagi pemilik bisnis untuk menarik pelanggan sebanyak mungkin agar penjualan melejit. Salah satunya adalah dengan menyediakan opsi transaksi yang mudah digunakan demi kenyamanan customer.

Maka dari itu, yuk bermitra dengan DOKU, perusahaan teknologi pembayaran yang juga pionir payment gateway di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2007, DOKU sudah mengawal ratusan ribu transaksi sukses dari berbagai perusahaan besar hingga UMKM. Cukup sekali daftar, bisnis langsung terkoneksi ke beragam metode pembayaran. Terima pembayaran bisnis makin mudah dan pelanggan pun lebih nyaman bertransaksi. 

Pilih solusi pembayaran sesuai kebutuhan Anda, seperti:

  • Solusi Perusahaan: Apapun jenis bisnisnya, kelola pembayaran pelanggan jadi mudah pakai DOKU
  •  Solusi UMKM: Tidak Perlu Paham Teknis, Bisnis Bisa Go Digital

Pastikan untuk ubah setiap peluang menjadi uang! Gunakan DOKU sekarang!