Apa Itu Reseller dan Bagaimana Perhitungan Pendapatannya?

Apa itu reseller

Kalau kamu cukup aktif menggunakan media sosial dan berbelanja melalui online marketplace, kamu mungkin sudah sering mendengar istilah-istilah seperti dropshipper dan reseller. Bahkan, mungkin kamu memiliki saudara atau kenalan yang berprofesi sebagai reseller, baik offline maupun online.

Penasaran dengan apa itu reseller dan bagaimana seorang reseller mendapatkan keuntungan dari usahanya? Yuk, simak artikel yang Doku sudah siapkan.

Read more: Ingin Punya Pendapatan Sampingan? 7 Ide Jualan Online yang Bisa Kamu Coba

Apa Itu Reseller?

Secara harfiah, ‘reseller’ dapat diterjemahkan sebagai ‘penjual kembali’. Dalam praktiknya, seseorang yang berprofesi sebagai reseller menjual kembali produk yang dibeli, baik yang didapatkan langsung dari produsen maupun melalui supplier.

Istilah reseller juga tidak hanya merujuk kepada perorangan saja. Unit usaha maupun perusahaan yang melakukan praktik pembelian barang untuk dijual kembali juga bisa disebut sebagai reseller.

Dalam sistem ini, reseller mendapatkan keuntungan dengan menjual barang dengan harga lebih mahal dari harga yang ditawarkan oleh produsen atau supplier. Praktik peningkatan harga ini lazim disebut sebagai markup dan terjadi pada hampir semua sistem distribusi produk dan tingkatan-tingkatannya.

Sebagai contoh, seorang pedagang grosir membeli produk A dari produsen dengan harga Rp15.000 per item. Pengecer kemudian membeli produk tersebut dari pedagang dengan harga Rp17.000 untuk dijual kembali ke konsumen dengan harga Rp20.000.

Baik reseller, dropshipper, maupun pengecer sama-sama membeli barang dari pihak pertama untuk dijual kepada pihak ketiga. Akan tetapi, ketiga profesi ini tidak sama dan memiliki praktik bisnis yang berbeda.

Perbedaan Reseller dengan Pengecer

Baik pengecer maupun reseller memiliki konsep dan kegiatan usaha yang sebetulnya sangat mirip: membeli barang untuk dijual kembali. Perbedaan di antara kedua profesi ini terletak pada perbedaan harga beli dari produsen.

Pengecer membeli barang dengan harga jual yang ditentukan oleh produsen. Setelah itu, pengecer akan menjual kembali barang tersebut dengan harga lebih tinggi dari harga beli. Besaran selisih ini sepenuhnya bergantung pada keputusan si pengecer itu sendiri. Pengecer juga umumnya tidak terikat kerja sama dengan produsen.

Sementara itu, reseller bisa saja menjalin kerja sama dengan pihak produsen untuk mendapatkan harga beli barang yang lebih rendah dari harga pasar. Setelah itu, reseller akan menjual barang tersebut sesuai dengan harga di pasaran.

Mirip seperti pengecer, keuntungan seorang reseller juga berasal dari selisih harga beli – harga jual ini. Bedanya, selisih ini tidak ditentukan sendiri oleh reseller, melainkan oleh produsen.

Sebagai contoh, produsen menjual produk B dengan harga Rp20.000. Pengecer membeli produk ini dan menjualnya kembali dengan harga Rp23.000 di toko miliknya.

Sementara itu, produk yang sama dijual dengan harga Rp17.000 kepada seorang reseller yang menjalin kerja sama dengan produsen. Reseller kemudian menjual produk tersebut dengan harga Rp20.000–sama dengan harga jual dari produsen.

Reseller dan Dropshipper: Beda atau Sama?

Perbedaan antara reseller dan dropshipper justru terlihat lebih jelas lagi. Perbedaan yang paling terlihat ada pada penentuan selisih harga dan stok barang atau produk yang dimiliki.

Seorang reseller memang bisa mendapatkan harga yang lebih rendah dari pasaran. Akan tetapi, stok, penyimpanan, pemasaran, dan pengiriman ke konsumen dikelola sendiri oleh reseller

Sementara itu, peran dropshipper dalam transaksi jual-beli produk lebih mirip dengan broker atau perantara. Dropshipper tidak menyetok produk terlebih dahulu, melainkan menjadi “pihak ketiga” yang menengahi produsen dengan konsumen.

Dalam praktiknya, dropshipper menawarkan produk kepada calon konsumen menggunakan foto atau katalog. Jika ada pesanan yang masuk, dropshipper meneruskan pesanan tersebut kepada produsen. Produsen akan mengirimkan pesanan langsung kepada konsumen, namun atas nama dropshipper tadi.

Harga yang ditawarkan oleh dropshipper kepada konsumen jelas lebih tinggi dari harga yang dipatok oleh produsen. Seperti pengecer, selisih ini menjadi sumber keuntungan yang diperoleh dan biasanya besarannya ditentukan oleh dropshipper.

Kelebihan vs Kekurangan Menjadi Reseller

Setelah mempelajari apa itu reseller dan perbedaannya dengan pengecer atau dropshipper, sekarang saatnya membahas kelebihan dan kekurangan menjadi reseller. Kalau kamu menjadi reseller, berikut beberapa keuntungan yang akan kamu nikmati::

  1. Variasi produk. Reseller bisa menjalin kerja sama dengan beberapa produsen sekaligus. Contohnya, kalau kamu mengawali usaha dengan menjadi reseller sepatu, kamu bisa menambah variasi produk dengan menjual produk dari produsen aksesoris atau bahkan dari produsen pakaian.
  2. Lebih mudah dirintis. Sebagai reseller, terutama secara online, kamu tidak perlu memikirkan tentang produksi barang, pengadaan bahan baku, sewa toko, atau merekrut karyawan. Cukup berdiskusi dengan produsen yang sedang membutuhkan reseller untuk menjual produknya.
  3. Efisien dan risikonya relatif rendah. Karena tidak ada proses produksi, kamu tidak membutuhkan banyak waktu untuk menjalankan usaha. Selain itu, aspek-aspek lain seperti penyimpanan stok dan biaya pengiriman produk bisa disesuaikan dengan keadaan finansial sehingga risiko yang ada bisa ditekan.

Sementara itu, bisnis reseller tetap memiliki kekurangan, antara lain:

  1. Modal awal cukup besar. Kamu tetap harus menyetok produk yang dibeli dari produsen, jadi kamu tetap harus menyiapkan modal awal setidaknya sesuai dengan jumlah produk yang dipesan.
  2. Komplain konsumen. Karena kamu tidak memproduksi sendiri barang yang kamu jual, ada kemungkinan barang yang dibeli dari produsen memiliki kualitas yang kurang maksimal. Jika produk “cacat” ini sampai ke tangan konsumen, reseller adalah orang pertama yang akan menerima keluhan dan dimintai pertanggungjawaban.

Cara Menghitung Harga Jual Reseller

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, keuntungan bisnis reseller berasal dari selisih harga beli di produsen dengan harga jual ke konsumen. Selisih ini pun biasanya ditentukan oleh produsen berdasarkan jumlah pesanan yang diajukan oleh reseller.

Biasanya, produsen akan memberikan potongan harga jika pesanan produk mencapai jumlah tertentu. Misalnya, reseller akan mendapatkan potongan harga sebesar Rp20.000 setiap pemesanan 20pcs produk. Jika harga per itemnya adalah Rp10.000, maka harganya menjadi Rp180.000 untuk 20pcs.

Produsen juga bisa saja memotong margin profit dari produk yang dijual kepada reseller. Contohnya, produsen menetapkan margin profit produk di pasaran sebesar 50% dari biaya produksi. Akan tetapi, ketika dijual kepada reseller, margin profitnya dipotong menjadi sekitar 30% atau 40%.

Kedua metode perhitungan di atas akan memastikan reseller menjual produk dengan harga pasaran yang ditetapkan oleh produsen. Kalaupun ada perbedaan, biasanya tidak akan bergeser terlalu jauh.

Demikian penjelasan mengenai apa itu reseller, perbedaannya dengan dropshipper dan pengecer, serta bagaimana perhitungan keuntungannya. Bisnis reseller ini sangat cocok untuk kamu yang mau memulai usaha dengan risiko kecil dan modal yang relatif lebih rendah.

Di sisi lain, bisnis reseller ini juga sangat cocok untuk memasarkan dan menjual produk-produk UMKM. Kalau kamu tertarik untuk mengembangkan skill kewirausahaan baik sebagai reseller maupun sebagai produsen UMKM, DOKU memiliki program Juragan DOKU, lho!

Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini

Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar,  Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!