Mengenal Arti Reversal dalam Proses Transaksi dan Penyebabnya

Arti reversal

Ketika terjun menjadi seorang pebisnis online, kamu perlu memahami banyak istilah asing yang sebelumnya belum diketahui. Salah satu contohnya adalah istilah yang berkaitan dengan pembayaran, yaitu reversal. Apakah kamu tahu apa arti reversal?

Pemahaman yang benar terhadap reversal bisa membantu kamu dalam menjalankan aktivitas bisnis online. Untuk memahaminya, simak artikel ini sampai tuntas, ya.

Read more: Ini 8 Keuntungan Menjalankan Bisnis Online di Era Digital

Arti Reversal

Pengertian dari istilah reversal yang paling umum adalah proses pengembalian dana. Namun, kamu juga bisa menjumpai penggunaan reversal ketika seorang pebisnis tengah mengalami kerugian, ketidak beruntungan, atau kesialan. 

Dalam sistem pembayaran, arti reversal bisa kamu temukan secara lebih spesifik. Reversal merupakan fasilitas yang disediakan oleh pihak perbankan kepada pelanggan atau nasabahnya. Tujuannya adalah untuk menginformasikan status pembayaran. 

Pihak perbankan biasanya mengirimkan reversal berupa notifikasi melalui nomor handphone. Dalam reversal tersebut, mereka akan menjelaskan kalau terdapat kegagalan dalam proses transaksi karena adanya gangguan tertentu. 

Meski sering melakukan transaksi pembayaran, tidak semua orang pernah menerima notifikasi reversal. Oleh karena itu, banyak orang yang tak paham arti reversal. Alhasil, mereka panik dan khawatir dengan uang yang mereka pakai dalam proses transaksi. 

Terkait hal ini, kamu tak perlu khawatir. Adanya reversal merupakan indikasi kalau proses transaksi mengalami gangguan. Keberadaannya pun tidak akan menimbulkan kerugian finansial dalam bentuk apa pun kepada kamu sebagai pelanggan atau nasabah. 

Kalau mendapati adanya reversal, kamu bisa mencoba untuk mengecek saldo di rekening. Di situ, kamu dapat memastikan kalau reversal tak akan mengurangi saldo dalam jumlah berapa pun. Selanjutnya, kamu tinggal melakukan transaksi ulang. 

Lalu, bagaimana kalau terjadi pengurangan saldo saat ada notifikasi reversal? Pada situasi ini, solusinya mudah. Kamu perlu menyiapkan bukti dan melakukan pelaporan kepada pihak perbankan. 

Kalau kamu mempunyai bukti kuat, pihak perbankan yang memproses transaksi pembayaran akan melakukan pengembalian dana. Durasi waktu pengembalian dana berbeda-beda sesuai dengan ketentuan masing-masing lembaga perbankan. 

Penyebab Terjadinya Reversal

Sampai di sini, kamu paham kalau arti reversal adalah notifikasi terjadinya kegagalan transaksi. Namun, apa faktor yang menjadi pemicu kegagalan tersebut? Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya, antara lain: 

1. Kesalahan Penulisan Nomor Rekening Tujuan

Faktor pertama yang menyebabkan terjadinya reversal adalah ketika kamu sebagai pihak pengirim salah dalam menuliskan nomor rekening tujuan. Karena kelalaian tersebut, sistem mengalami kesulitan dalam melacak nomor rekening dan transaksi pun gagal. 

2. Time Out

Setiap proses transaksi yang menggunakan platform digital berjalan dengan menggunakan sistem batasan waktu. Kalau kamu tak segera menyelesaikannya dalam durasi waktu tersebut, sistem akan secara otomatis mengeluarkan akun dan meminta kamu login ulang. 

Ada kalanya, kamu perlu waktu yang cukup banyak ketika melakukan sebuah transaksi. Secara tak sadar, proses transaksi tersebut sampai melebihi durasi waktu yang telah ditentukan sistem. Padahal, kamu masih belum menyelesaikan pembayaran. 

Pada situasi tersebut, sistem akan melakukan pengiriman notifikasi reversal. Selanjutnya, kamu bisa melakukan pengulangan transaksi dan memperhatikan efisiensi penggunaan waktu selama transaksi.

3. Gangguan Jaringan

Proses transaksi secara digital mengandalkan akses internet untuk dapat berjalan dengan lancar. Hanya saja, tidak semua wilayah di Indonesia memperoleh akses jaringan internet yang andal. Alhasil, gangguan koneksi itu bisa menimbulkan terjadinya reversal. 

4. Outer

Faktor selanjutnya yang menjadi pemicu dan membuat kamu mengerti arti reversal adalah outer. Outer adalah istilah yang merujuk pada situasi ketika kamu melakukan pengiriman pada nomor rekening yang berada di luar jangkauan sebuah lembaga perbankan. 

Kondisi seperti ini kerap terjadi ketika seseorang melakukan pembayaran dengan disertai adanya kode transfer. Salah satu contohnya adalah proses transfer ke luar negeri. Di sisi lain, layanan perbankan yang kamu pakai tidak menyediakan fasilitas tersebut.

Ketika Terjadi Reversal, Ini yang Bisa Kamu Lakukan

Kamu sudah tahu arti reversal sebagai bagian dari fasilitas yang disediakan oleh lembaga perbankan. Jadi, kamu tak perlu mengalami kepanikan dan kekhawatiran saat mendapatkan notifikasi tersebut. 

Sebagai gantinya, ada beberapa upaya dan tindakan yang perlu kamu lakukan  saat menerima notifikasi reversal, di antaranya: 

1. Membalikkan Otorisasi

Lembaga perbankan menerapkan sistem kliring yang bekerja dengan adanya penahanan transaksi yang sifatnya sementara. Jadi, ada waktu jeda sebelum ada proses pengiriman dana. kamu bisa memanfaatkannya untuk melakukan pembalikan otorisasi. 

2. Meminta Pengembalian Dana

Tak menutup kemungkinan, proses pembalikan otorisasi dapat mengalami kegagalan. Alasannya, karena jeda waktu yang ada dalam sistem kliring telah selesai. Jadi, dana sudah terkirim ke rekening penerima. 

Pada situasi seperti ini, kamu sebagai penjual perlu melakukan pengembalian dana. Proses pengembalian dana dapat kamu laksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah disetujui masing-masing pihak. 

3. Tagihan Balik

Solusi terakhir, kamu dapat melakukan tagihan balik atau charge back. Cara penagihan seperti ini biasanya dilakukan oleh pihak konsumen. Proses pengajuan penagihan tersebut ditujukan kepada pihak penyelenggara sistem pembayaran. 

Cara Mencegah Terjadinya Reversal

Kalau sudah memahami arti reversal, kamu jadi tahu bahwa munculnya notifikasi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses transaksi. Oleh karena itu, kamu perlu meminimalkan terjadinya reversal. 

Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan sebagai bentuk pencegahan reversal, di antaranya: 

1. Terapkan Sistem Enkripsi

Reversal dapat muncul kalau konsumen tidak mengetahui atau mengenal sebuah tagihan. Pada kondisi seperti ini, kamu sebagai pedagang dapat memberikan deskripsi tagihan secara lengkap. 

2. Penipuan Berkedok Reversal

Di era serba modern seperti sekarang, penipuan bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Bahkan, tak menutup kemungkinan banyak pelaku yang memanfaatkan modus penipuan dengan kedok reversal dan menyasar para penjual online. 

Kalau kamu tak melakukan langkah antisipasi dengan tepat, kerugian besar bisa dialami. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan penyimpanan bukti setiap transaksi secara lengkap. Dengan begitu, kamu tak akan menjadi korban penipuan. 

3. Pahami Cara Penanganan Reversal

Terakhir, kamu harus mengetahui upaya penanganan terhadap reversal. Kamu perlu paham kapan harus melaksanakan pembalikan otorisasi serta pengembalian dana. Hindari adanya tagihan balik oleh konsumen. 

Nah, itulah penjabaran lengkap mengenai arti reversal yang perlu kamu pahami sebagai seorang penjual online. Dengan informasi ini, kamu bisa melakukan penanganan kasus reversal secara lebih tepat dan efektif. 

Untuk membantu proses penanganan reversal dengan baik, pertimbangkan untuk menggunakan layanan pembayaran yang tepat. Solusi terbaiknya adalah menggunakan sistem pembayaran DOKU. 

Yuk bermitra dengan DOKU, perusahaan teknologi pembayaran yang juga pionir payment gateway di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2007, DOKU sudah mengawal ratusan ribu transaksi sukses dari berbagai perusahaan besar hingga UMKM. Cukup sekali daftar, bisnis langsung terkoneksi ke beragam metode pembayaran. Terima pembayaran bisnis makin mudah dan pelanggan pun lebih nyaman bertransaksi. 

Pilih solusi pembayaran sesuai kebutuhan Anda, seperti:

  • Solusi Perusahaan: Apapun jenis bisnisnya, kelola pembayaran pelanggan jadi mudah pakai DOKU
  •  Solusi UMKM: Tidak Perlu Paham Teknis, Bisnis Bisa Go Digital

Pastikan untuk ubah setiap peluang menjadi uang! Gunakan DOKU sekarang!