7 Cara Menata Warung Sembako Kecil

menata warung sembako kecil

Menata warung sembako kecil menjadi hal penting yang perlu diperhatikan bagi pemilik warung. Ini karena penataan yang kurang tepat justru bisa memengaruhi laris tidaknya suatu warung. 

Meski skala kecil, kamu pasti tetap ingin mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan harian, bukan? Nah, berikut ini adalah beberapa cara menata warung sembako kecil yang bisa kamu terapkan.

Read More: 8 Langkah Langkah Pengembangan Ide dan Peluang Usaha

Cara Menata Warung Sembako Kecil

1. Perhatikan Warna Cat 

Warung yang kamu miliki pasti punya dinding, kan? Manfaatkan bagian dinding ini untuk bermain warna. 

Menurut beberapa ahli, permainan warna ini bisa memengaruhi suasana hati dan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. 

Selain itu, ada warna-warna yang menghasilkan kesan tertentu. Warna hijau, biru, dan juga ungu muda dapat membuat ruangan terasa lebih sejuk. 

menata-warung-sembako-kecil

Sementara itu, warna merah, kuning, dan jingga justru memunculkan suasana lebih hangat. Pemilihan warna ini nanti bisa kamu sesuaikan dengan lokasi usaha. 

Sebagai contoh, jika warungmu ada di area panas, seperti Surabaya, Depok, atau Pontianak, pilihan warna yang sejuk adalah poin penting.

Beberapa pilihan warna juga ada yang bisa memberi kesan sempit dan juga luas. Sebagai warung kecil, kamu perlu effort untuk membuatnya lebih luas.

Selain menambah luas warung, solusi sementara kamu dapat memilih warna yang memberi kesan luas atau lega, ontohnya putih, olive, kuning terang, dan juga hijau tosca. 

Kamu bisa memilih sumber warna dari proses pengecatan atau justru dari tempelan wallpaper

2. Susunan Barang Tidak Boleh Asal 

Selain masalah warna, penataan warung juga terkait erat dengan susunan barang yang dijual. Idealnya tempat belanja harus menyusun barang yang dijual dengan rapi dan mudah untuk diambil. Ini juga berlaku untuk tempat jualan berskala kecil seperti warung. 

Bagaimana cara menyusun barang di warung sembako kecil?

  • Pertama, kamu bisa mengelompokkan barang sesuai jenisnya. Jadi, bila ada produk toiletris, seperti sabun, pasta gigi, sampo, dan lain-lain, lebih baik kamu jadikan satu kelompok. 

Namun, pastikan tiap produk punya sekat atau batas masing-masing. 

  • Kedua, letakkan barang yang berkaitan di area yang berdekatan, misal beras, telur, tepung, dan bahan memasak harus di area yang sama. Ini akan memudahkan pelanggan mencari barang kebutuhan dapur yang diinginkan. 
  • Susun barang secara vertikal agar bisa memaksimalkan ruang yang tersedia. Penyusunan secara vertikal juga membuat barang terlihat lebih rapi dan banyak. 

Selain itu, pelanggan juga lebih mudah membaca detail informasi produk. 

Ketika kamu menyusun barang seperti cara di atas, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh. Warung terlihat lebih rapi, terstruktur, dan nilai estetika bertambah. Selain itu, ada kemungkinan penjualan meningkat.

Alasannya, pelanggan yang awalnya ingin belanja sabun mandi saja mungkin akan belanja perlengkapan mandi lain saat melihat barang lain di samping sabun mandi tadi. 

3. Peletakan Rak Jangan Sembarangan

Beberapa warung kecil ada yang memanfaatkan rak untuk memajang dagangannya. Selain lebih rapi, penggunaan rak juga membuat pelanggan lebih mudah untuk menemukan barang yang dicari. 

Jika warungmu menggunakan rak atau sejenisnya, pastikan untuk memperhatikan posisi. Hindari meletakkan rak atau etalase secara random atau sembarangan. 

Apalagi jenis rak itu tidak hanya satu. Ada warung yang menggunakan beberapa jenis rak sekaligus. Beberapa contohnya adalah:

  • Rak kait yang cocok untuk produk dengan bobot ringan. Peletakan rak jenis ini dengan cara digantung. 
  • Rak tempel dinding cocok untuk display barang dan bisa memberikan kesan modern pada warung. 
  • Rak dengan sekat untuk buah dan sayuran. 

Setiap rak punya fungsi yang berbeda. Isian rak juga sangat memengaruhi posisi terbaik untuk meletakkannya. 

Misal, untuk rak yang berisi cokelat dan permen sebaiknya dihindarkan dari area yang terkena sinar matahari langsung. Begitu juga dengan rak yang berisi kosmetik, skincare, dan produk kecantikan lain. Rak ini harus di area yang sejuk. 

Kemudian, rak yang berisi produk best seller atau paling banyak dicari perlu diletakkan di bagian depan. Tujuannya agar pelanggan lebih mudah untuk menemukannya. 

4. Terapkan Grid Pattern

Grid pattern adalah salah satu pola yang populer digunakan minimarket. Dengan pola ini, kamu bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki warung. 

Penggunaan grid pattern bisa membantu menonjolkan barang yang kamu jual sehingga potensi penjualan lebih tinggi. Selain itu, pola ini juga membantu mengoptimalkan ketersediaan ruang untuk menata barang jualan. 

Beberapa posisi yang ada di pola ini juga memudahkan kamu sebagai pemilik warung untuk mengontrol keamanan. 

5. Informasi Harga Barang

menata-warung-sembako-kecil

Tidak sedikit warung sembako kecil yang menghindari menempel label harga pada barang. Rata-rata alasannya karena takut pelanggan hanya mampir untuk membandingkan harga saja. 

Tentu kamu juga tidak ingin jadi korban PHP pelanggan yang hanya ingin banding harga, kan? 

Pada dasarnya, harga barang di warung satu dan warung lain tidaklah berbeda jauh. Harusnya jika kamu fair dalam menentukan harga maka mencantumkan label harga bukanlah masalah. 

Ketika kamu memberikan informasi tentang harga, ini justru menjadi nilai tambah. Pelanggan tidak kesulitan karena harus bertanya harga terlebih dahulu. 

Kamu juga tidak perlu membuang waktu untuk menjawab pertanyaan tentang harga barang dari pelanggan. 

Melalui label harga ini, kamu juga bisa bermain harga. Misal, kamu mark up harga terlebih dahulu dan mencoretnya untuk memberikan harga diskon yang sebenarnya tidak jauh beda dari harga asli. 

6. Manfaatkan Dinding Warung

Banyak orang mengabaikan dinding bangunan yang dijadikan warung. Orang-orang lebih fokus pada lantai untuk meletakkan barang. 

Padahal kamu bisa mengeksplor dinding untuk beberapa hal. Salah satunya sebagai tempat untuk menaruh barang dagangan. Kamu bisa menggunakan rak kait atau rak tempel untuk dinding. 

Ini bisa membantu mengoptimalkan display barang yang kamu jual. 

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan dinding untuk menambah estetika warung kecilmu. Tidak perlu hiasan yang menekan bujet, kamu bisa menggunakan cat untuk menulis nama warung. 

Membuat karikatur atau rangkaian kalimat juga bisa jadi pilihan jika kamu berjiwa seni tinggi. Hiasan ini bisa jadi ciri khas warung, lho! 

7. Pertimbangkan Tempat atau Gudang Penyimpanan Stok

Apakah warung sembako kecil butuh tempat penyimpanan? 

Meskipun berskala kecil, nyatanya beberapa produk mungkin butuh tempat untuk menyimpan, contohnya beras, minyak, dan lain-lain. 

Tentunya jika kamu meletakkan semua barang di warung, maka warung akan terlihat terlalu penuh. Kalaupun kamu tidak ingin menyimpan stok, ini bisa menyusahkan ketika ada barang yang tiba-tiba habis atau pelanggan ingin beli agak banyak. 

Karena itulah, sangat disarankan untuk memiliki tempat penyimpanan meski tidak besar. Tempat ini bisa membuatmu lebih leluasa mengatur warung. 

Menata warung sembako kecil ternyata tidak sesulit yang kamu bayangkan, bukan? Jika warung sudah tertata, jangan lupa untuk mengoptimalkan transaksi dengan bantuan sistem pembayaran. Yuk, optimalkan potensi warung kecilmu Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini

Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!