Mengenal Growth Hacking, Trik Marketing Efektif untuk Bisnis

growth hacking

Growth hacking adalah strategi inovatif marketing bisnis. Bagaimana konsep ini diterapkan dalam bisnis atau perusahaan? Berikut ini ulasannya.

Apakah kamu sedang menjalankan bisnis rintisan? Dalam mengoperasikan bisnis ini, diperlukan modal, produk, dan teknik pemasaran yang sesuai. Ketiga unsur tersebut saling terkait untuk membentuk rantai bisnis berkelanjutan.

Namun, permasalahan kerap muncul dari ketiga hal itu dan menghambat proses bisnis. Karenanya, growth hacking diciptakan untuk mengatasi berbagai permasalahan marketing. Bisa dikatakan, growth hacking adalah penyelamat bagi bisnis rintisan yang sedang tumbuh dan berkembang.

Konsep Growth Hacking

growth hacking

Growth hacking merupakan cara memasarkan produk yang berlandaskan kemampuan berpikir analitis dan kreativitas. Growth hacking juga didasarkan pada metrik sosial untuk memperoleh publikasi dengan tujuan menjual barang atau jasa. Sementara growth hacking menurut founder GrowthHackers adalah promosi yang berorientasi pada pertumbuhan bisnis.

Dalam penerapannya, growth marketing strategy menunjukkan hasil yang cenderung cepat dan hemat biaya. Untuk menerapkan strategi growth hacking, beberapa tahapan harus dilewati, yakni acquisition, activation, retention, referral dan revenue.

  • Acquisition

Pada tahapan ini, terjadi kontak pertama antara produk dan konsumen. Jika kamu berhasil mendapatkan subscribers atau followers, berarti tahapan acquisition telah dilewati.

  • Activation

Subscribers atau followers yang diperoleh dari tahapan pertama dikelola kembali supaya naik level menjadi pelanggan. Pada fase ini, kamu dapat mengedukasi pelanggan supaya memahami benefit produk lebih mendalam.

  • Retention

Kamu harus mampu mengubah pelanggan menjadi pelanggan tetap di tahap retention. Lakukan berbagai upaya supaya pelanggan tersebut mau melakukan pembelian ulang. 

  • Referral

Pada tahap referral, kamu perlu mendorong para pelanggan untuk menceritakan keunggulan produk kepada orang lain yang mereka kenal. Pastikan pelanggan tersebut berhasil merekomendasikan produk kamu supaya bisa meningkatkan omzet.

  • Revenue

Revenue bisa diperoleh secara maksimal jika kamu memiliki banyak pelanggan tetap. Jika satu saja pelanggan tersebut menghentikan pembelian, berarti revenue bisnis berkurang.

Setelah memahami tahapan di atas, ada tiga jenis growth hacking yang harus kamu pahami. 

  • Content Marketing

Konten pemasaran dibuat menarik untuk mengenalkan brand bisnis ataupun produk secara spesifik. Menerapkan strategi ini tidak membutuhkan banyak biaya, tetapi kamu harus konsisten dalam membuatnya. 

  • Product Marketing

Prinsip product marketing adalah membuat produk terlihat lebih menarik daripada pesaingnya. Contoh penerapan product marketing, yakni membuat program referral untuk pelanggan.

  • Advertising

Strategi ketiga, yakni advertising untuk mendapatkan eksposur dan traffic. Sumbernya berasal dari penayangan iklan sehingga brand awareness meningkat. 

Read more: 7 Brand Terkenal yang Sukses Menerapkan Omnichannel Marketing

Penerapan Growth Hacking

Sebelum menerapkan growth hacking, kamu perlu mempelajari beberapa fase yang harus dilewati oleh startup. Fase pertama adalah menyesuaikan produk dengan permintaan pasar atau kebutuhan saat ini. Kuncinya, ketika produk tersebut dibutuhkan, proses pemasarannya pasti lebih mudah.

Fase kedua, carilah orang yang ahli di bidang growth hacking. Selanjutnya, lakukan A/B test, viral factor, landing page, email, dan open graph

Fase ketiga adalah menjadikan viral sesuatu yang terkait produk kamu. Namun, hal ini tidak mudah karena membutuhkan peran beberapa orang.

Fase keempat, kamu harus melakukan optimizing dan retaining, melihat data, serta mengamati metrik dengan benar. Tujuannya supaya bisa menentukan langkah dan mencari ide pemasaran kreatif.

Fase terakhir adalah memahami kebutuhan pengguna dengan melakukan survei. Jika ditemukan kesalahan pada produk, segera lakukan pemasaran ulang.

Setelah mengetahui lima fase growth hacking, lakukan enam tahapan berikut ini untuk menerapkannya.

1. Bangun Website Berkualitas

Impresi pertama pengunjung merupakan hal penting dalam growth hacking. Karena itu, kamu harus memiliki website dengan tampilan menarik dan fitur lengkap. Pastikan juga website tersebut user-friendly sehingga pengguna tidak merasa kesulitan saat menjelajahinya.

2. Mengoptimalkan Email Marketing

Apakah kamu memiliki database email konsumen? Kalau iya, coba terapkan email marketing supaya terbentuk lebih banyak engagement. Dalam email tersebut, sisipkan konten menarik mengenai bisnis atau produk kamu.

3. Memanfaatkan Sistem Afiliasi

Afiliasi merupakan salah satu tren pemasaran digital yang populer. Banyak orang berminat menjadi afiliator karena bisa mendapatkan keuntungan tanpa harus memiliki produk. 

Di sisi lain, sistem afiliasi menguntungkan pebisnis dengan memberikan banyak pemasar tanpa harus mengeluarkan biaya operasional. Selain itu, afiliasi juga membantu menjangkau pelanggan lebih cepat dan sesuai target.

4. Membuat Video Marketing

Konsumen zaman sekarang lebih suka melihat tayangan video daripada membaca deskripsi yang panjang. Oleh karenanya, kamu bisa membuat konten-konten video menarik seputar produk atau bisnis supaya mudah mendapatkan pelanggan.

5. Menyediakan Bonus untuk Pelanggan Tetap

Memberikan bonus bisa dilakukan secara berkala atau pada momen tertentu, misalnya Idulfitri, Ramadan, atau Natal. Bentuk bonus tersebut dapat berupa produk gratis, cashback, maupun merchandise spesial.

6. Menggunakan Jasa Influencer

Jika kamu memiliki anggaran pemasaran yang cukup banyak, menggunakan jasa influencer cukup efektif untuk mendapatkan pelanggan. Namun, pastikan influencer tersebut memiliki pengikut atau fanbase sesuai dengan target pemasaran bisnis kamu.

Contoh Perusahaan yang Menggunakan Growth Hacking

Sebagai referensi, berikut ini ada empat perusahaan yang menerapkan teknik growth hacking dalam pemasaran produknya.

  1. Bukalapak

Brand ternama ini didirikan menggunakan modal kecil dan tanpa produk. Namun, Bukalapak berhasil melejit dalam waktu singkat hanya dengan menyediakan lapak bagi pemilik usaha. Hasilnya, Bukalapak menjadi salah satu marketplace yang mendapatkan predikat sebagai perusahaan unicorn terbaik di Indonesia.

2. AirBnB

Meski sempat surut di masa pandemi Covid-19, AirBnB tetap bertahan dengan sistem pemasaran growth hacking. Bisnis tersebut menggunakan strategi pemasangan iklan di Craiglist.org yang merupakan situs layanan informasi penginapan terbesar. AirBnB memanfaatkan sistem afiliasi sehingga berhasil mendapatkan pelanggannya sendiri.

  1. Dropbox

Strategi growth hacking yang digunakan oleh Dropbox adalah program referral. Platform ini memberikan tambahan ruang penyimpanan gratis kepada pengguna yang bisa mengajak temannya menjadi pengguna baru. Alhasil, bisnis Dropbox pun lebih cepat berkembang dan menjadi salah satu penyedia jasa berbasis web terbesar saat ini.

  1. Quora

Quora merupakan forum tanya jawab terkemuka di dunia yang berbasis internet. Teknik growth hacking yang digunakan oleh Quora adalah menempatkan banyak keyword dari jawaban-jawaban pengguna.  

Dalam dunia marketing, growth hacking adalah teknik efektif untuk menurunkan biaya user acquisition dan menaikkan retensi konsumen. Kamu juga bisa mencoba strategi growth hacking dengan bergabung bersama DOKU, perusahaan platform pembayaran digital dan pionir payment gateway di Indonesia. 

Berdiri sejak tahun 2007, DOKU telah berhasil mengawal kesuksesan transaksi ratusan ribu bisnis, baik dari skala bisnis UMKM maupun skala bisnis perusahaan. Caranya juga sangat mudah. Cukup sekali daftar, bisnis akan secara otomatis terkoneksi ke berbagai metode pembayaran. 

Apapun kompleksitas bisnisnya, pasti akan terkelola lebih baik dengan DOKU. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk mengubah peluang menjadi uang? Bergabung dengan DOKU di sini sekarang!