Peran Fintech dan Teknologi Blockchain Bagi Masa Depan Industri Keuangan

Peran Fintech

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi finansial seperti fintech, kecerdasan buatan (AI), dan blockchain telah menjadi motor penggerak transformasi di industri keuangan. Teknologi tersebut membawa berbagai inovasi yang dapat mengatasi masalah dalam sistem keuangan tradisional, seperti DeFi (Decentralized Finance), mata uang digital, dan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI). 

Peran Fintech, AI dan Blockchain dalam Industri

Seperti Blockchain, dengan transparansi dan keamanannya, telah menghadirkan dampak signifikan dalam efisiensi transaksi pembayaran, pengelolaan pinjaman, dan manajemen investasi. Sementara itu, fintech berperan penting dalam membuka akses keuangan bagi mereka yang sebelumnya belum terjangkau layanan keuangan formal, serta menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi global.

Kolaborasi antara fintech dan blockchain berpotensi besar untuk meningkatkan inklusi keuangan, khususnya bagi masyarakat yang kurang terlayani. Blockchain dapat membantu mengurangi biaya transaksi yang tinggi, seperti biaya pengiriman uang (remittance), serta mempermudah proses pengelolaan identitas digital seperti KYC (Know Your Customer) dan sertifikasi. Fintech kemudian bertindak sebagai jembatan untuk mendistribusikan solusi berbasis blockchain ini ke masyarakat luas. 

Inovasi-inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi pelaku perubahan menuju sistem keuangan yang lebih inklusif dan efisien. Fintech dan blockchain bersama-sama dapat memperluas akses keuangan, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan transparansi.

Peran Regulasi dalam Perkembangan Teknologi Finansial

Regulasi berperan penting dalam memastikan adopsi yang aman dan terkendali dari teknologi fintech dan blockchain. Seperti DOKU yang bekerjasama erat dengan regulator untuk menjaga standar keamanan dan transparansi yang tinggi, guna melindungi data dan transaksi merchant kami.

Di Indonesia, penerapan QRIS oleh Bank Indonesia di beberapa negara ASEAN menunjukkan bagaimana inovasi teknologi dapat berjalan dengan aman tanpa mengganggu sistem keuangan yang ada. Namun, yang lebih penting adalah kejelasan regulasi, yang akan menentukan arah perkembangan teknologi ini di masa depan. Dengan regulasi yang jelas, inovasi bisa berkembang pesat tanpa menimbulkan risiko yang tidak perlu.

Tantangan Fintech dan Blockchain di Industri Keuangan

Namun, meskipun fintech dan blockchain menawarkan banyak manfaat, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk mendapatkan penerimaan lebih luas dalam industri keuangan:

  • Ketidakpastian regulasi dan masalah kepatuhan yang muncul dari perbedaan regulasi antar negara.
  • Interoperabilitas dan integrasi dengan sistem legacy yang belum siap untuk beradaptasi dengan teknologi baru.
  • Kepercayaan publik terhadap blockchain yang masih terkait dengan isu volatilitas dan aktivitas ilegal.
  • Keamanan dan privasi yang menjadi perhatian utama di dunia digital.
  • Pendidikan dan pengalaman pengguna, yang masih perlu ditingkatkan agar lebih banyak orang dapat mengadopsi teknologi ini.

Baca juga: Apa itu CBDC? Cari Tahu Perbedaannya dengan Uang Elektronik

Peran DOKU sebagai Fintech Pembayaran untuk Masa Depan Keuangan

peran fintech

Sebagai perusahaan fintech pembayaran, DOKU terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi keuangan. Pada The 8th Business Philanthropy Forum 2024, CEO DOKU, Chris Yeo, berkesempatan menjadi salah satu pembicara. Acara ini bertemakan “The Future of Finance: The Global Impact of Fintech and Blockchain,” yang sejalan dengan visi DOKU untuk menciptakan sistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.

peran fintech

Dalam kesempatan tersebut, DOKU berbagi wawasan mengenai bagaimana fintech, AI, dan blockchain dapat mempercepat transformasi keuangan global. DOKU juga menegaskan perannya dalam memperluas akses keuangan melalui teknologi yang inovatif, termasuk mendukung pengembangan Rupiah Digital (CBDC) di Indonesia dan memperkuat kemitraan strategis dengan negara lain untuk solusi lintas batas. Selain itu, DOKU juga sedang mengembangkan berbagai inovasi berbasis AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan manajemen risiko, seperti chatbot untuk layanan pelanggan dan Face Match untuk verifikasi identitas dalam proses KYC.

Social Impact: Memberdayakan Komunitas Melalui Teknologi

Selain berfokus pada inovasi teknologi, DOKU juga berusaha untuk memberikan dampak sosial melalui kemitraan dengan stakeholder dan komunitas. Sebagai contoh, DOKU berkolaborasi dengan aplikasi LARISI di Purworejo untuk meningkatkan aktivitas ekonomi lokal dan layanan publik melalui integrasi e-wallet dan QRIS. Selain itu, DOKU bekerja sama dengan CUSO untuk membantu koperasi di Indonesia mengadopsi solusi digital yang mendukung efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan.

Melalui peran aktif DOKU, maka diharapkan adopsi fintech dan blockchain lebih meningkat. Terlebih lagi, dengan dukungan regulasi dan kemitraan yang strategis, DOKU berharap dapat mempercepat transformasi digital yang membawa manfaat bagi bisnis dan masyarakat luas.