Soft Selling adalah Strategi Marketing Andal, Ini Buktinya!

soft selling adalah

Tahukah kamu? Soft selling adalah strategi marketing yang andal. Apa buktinya? Temukan jawabannya di artikel yang membahas tentang promosi secara ‘halus’ ini.

Tahukah kamu bahwa soft selling adalah sebuah strategi marketing yang andal? Salah satu contohnya adalah pembagian giveaway (hadiah) menarik di media sosial oleh brand tertentu atau pihak individu seperti influencer. Tentunya, kamu sudah tak asing lagi dengan contoh itu.

Contoh tersebut memang terdengar tidak mempromosikan suatu produk atau jasa secara langsung. Namun, faktanya, cara di atas terbukti ampuh meningkatkan engagement rate dengan follower atau visitor di akun media sosial atau website-mu. 

Berbeda dengan ‘sepupunya,’ hard selling yang menawarkan produk/jasa secara terang-terangan, soft selling adalah teknik penjualan yang dilakukan secara ‘halus.’ Di bawah ini kamu akan menemukan A sampai Z mengenai soft selling dan beberapa contoh lainnya. 

Read More: Serba-Serbi Sistem Bagi Hasil Usaha Kecil: Pengertian dan Penerapan

Apakah Sebenarnya Soft Selling itu?

Masih belum memahami apa soft selling sebenarnya? Soft selling adalah suatu strategi atau pendekatan secara ‘halus’ dalam mempromosikan sebuah produk maupun jasa. Biasanya, promosi atau iklan yang mengindikasikan adanya teknik penjualan ini adalah bahasa santai.

Selain penggunaan bahasa yang lebih kasual, terdapat pula bujukan untuk membeli produk/jasa secara subtle (hampir tidak kentara). Dengan kata lain, bujukan yang digunakan bersifat samar dalam sebuah iklan atau tidak ditunjukkan secara gamblang. 

Tujuan utama dilakukannya soft selling adalah guna mewujudkan pengalaman dalam penjualan yang lebih terasa emosional dan mengena di hati target audience dalam jangka panjang. Meskipun penyampaiannya tidak terang-terangan, teknik ini dapat berdampak luas.

Dampak dari soft selling yang bisa dirasakan adalah peningkatan nilai dari brand dan awareness akan pesan yang ingin disampaikan brand tersebut lewat produk yang ditawarkan. Hal ini dianggap efektif karena delivery dari info mengenai produk lebih terasa nyaman.

Soft Selling adalah Strategi Marketing Andal, Ini Buktinya!

Benarkah soft selling merupakan strategi marketing yang efektif? Apa buktinya? Faktanya, teknik ini memang lebih konsultatif jika dibandingkan dengan teknik hard selling. Bahasa yang digunakan pada hard selling lebih jelas dan membujuk. 

Kedua teknik tersebut bisa saja efektif dalam kapasitasnya masing-masing. Hard selling bertujuan untuk mendorong calon konsumen melakukan pembelian terhadap produk atau layanan dalam waktu dekat. Di sisi lain, fokus soft selling adalah penjualan jangka panjang. 

Konsep dasar teknik penjualan halus ini dibuat berdasarkan pesan dan ide yang diulang. Inilah yang dikenal dengan strategi pemasaran persuasif. Biasanya, taktik dagang ini lebih lama menarik calon pembeli tetapi ketika akhirnya berhasil, ia akan menjadi pelanggan loyal.

Iklan-iklan yang bersifat menjual secara halus cenderung berfokus pada ide-ide menarik yang relevan dengan masyarakat suatu daerah atau negara. Terkadang ide itu bisa saja dituangkan dalam bentuk humor atau drama yang dapat membuat audience merasa terhibur sekaligus emosional. 

Bagaimana Cara Melakukan Soft Selling yang Profesional?

Bagaimana cara menerapkan pendekatan sales secara halus dengan profesional? Ikuti beberapa tips di bawah ini:

1. Lakukan riset terkait produk berdasarkan nilainya di pasar

Dilansir dari GMass, pemahaman akan tantangan maupun tujuan dari suatu audiens merupakan jawaban dari semua pertanyaan dalam meyakinkan konsumen bahwa produk tertentu dapat membantunya mencapai keinginan atau menangani masalahnya. 

Dengan riset, kamu akan dengan mudah menemukan minat target audience serta media apa yang dapat menjangkau mereka secara optimal. Hasilnya nanti, pengerjaan iklan pun akan lebih efisien (hemat waktu, tenaga, dan biaya operasional, serta tepat sasaran). 

2. Terapkan konsep storytelling dalam beriklan

Saat beriklan, gunakan konsep storytelling atau bercerita guna mendeskripsikan seberapa produk dapat memicu perasaan audiens bahwa mereka berada di posisi sama. Dalam cerita tersebut, gunakan karakter yang dapat mensimulasikan penggunaan produk. 

Di samping itu, diperlukan pula penekanan kreatif guna menampilkan manfaat-manfaat utama dari produk. Dalam hal ini, tekankan bahwa keunggulan produk dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah audiens. 

Dilansir dari Indeed, iklan yang berhasil adalah yang menyimak apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Untuk itu, testimoni atau cerita dari pelanggan juga bisa jadi cara efektif guna menampilkan kelebihan produk tanpa mengajak audiens untuk membeli secara langsung. 

Selain itu, testimoni juga dapat disampaikan secara verbal maupun tulisan. Apapun media ads yang kamu pilih, website, iklan cetak, reels atau video, email marketing, atau pun feed media sosial, semua bisa dibuat dalam format storytelling, khususnya testimoni.

3. Gunakan panduan penulisan yang lebih disederhanakan pada ad copy

Tips berikutnya tentang mengerjakan iklan soft selling adalah menyederhanakan penulisan pada ad copy. Jika kamu mengerjakan ad copy pada caption media sosial, biasanya jumlah karakter dibatasi, terutama pada Twitter. Untuk itu, diperlukan skill mumpuni untuk meringkas kata-kata.

Contoh penyederhanaan kata ini di antaranya dengan menyampaikan bahwa penawaran tersedia hanya dalam waktu terbatas. Beberapa contoh frasa yang bisa digunakan seperti “penawaran hanya untuk hari ini,” “stok produk terbatas,” atau “daftar segera!.” 

Jika iklan juga menawarkan potongan harga atau diskon, selalu gunakan simbol (%) dari pada kata “persen” setelah angka, contohnya “diskon 50%!.” Selain itu, kamu dapat pula menuliskan “hanya setengah harga” atau “hemat 50%.” Ini lebih baik daripada menuliskan nominal harga aslinya.

Contoh-Contoh Iklan Soft Selling yang Out of The Box

Beberapa perusahaan yang menerapkan strategi marketing ‘halus’ ini biasanya mampu membuat iklan atau ad copy yang out of the box atau unik. Hal ini penting untuk menstimulasi emosi dan minat audiens. Di bawah ini akan diuraikan beberapa contohnya. 

1. Iklan food & beverage

Pada iklan makanan dan/atau minuman secara soft selling biasanya hanya akan ditampilkan model yang sedang menikmati produk tersebut alih-alih membicarakannya. Salah satu contohnya adalah iklan makanan ringan Doritos yang juga diselipkan sedikit humor.

Dalam iklan tersebut, beberapa model sedang menikmati snack tersebut. Namun, setelah makan, mereka diinstruksikan untuk membersihkan jemari mereka dengan memasukkannya pada sebuah lubang. Di luar dugaan, di balik lubang tersebut ternyata ada model lain yang selalu menghisap atau menjilat jari-jari mereka hingga bersih.

Iklan ini memang terkesan ‘jorok’ tetapi secara halus ingin menggambarkan kelezatan snack Doritos hingga ke remah-remah terakhir. Biasanya, orang yang menikmati camilan berbumbu lezat memang akan menjilati jemarinya yang berlumur sisa-sisa remah camilan. 

2. Iklan teknologi

Pada sebuah iklan berjudul Apple At Work, diceritakan bahwa empat orang kolega berhasil mendapatkan pitching sebuah gagasan produk tetapi hanya diberikan waktu dua hari saja untuk proses pengerjaan presentasinya. Apakah mereka berhasil melakukannya?

Dengan bantuan produk Apple dari mulai jam tangan, ponsel pintar, tablet, hingga laptop, semua dapat dikerjakan dengan efisien dan tepat waktu. Bahkan, keempat kolega tersebut masih sempat menjemput anak-anak mereka dari sekolah, pulang ke rumah, dan tidur. 

Iklan ini lebih difokuskan pada bagaimana mekanisme dari beragam produk Apple untuk membantu pekerjaan dalam waktu singkat. Itulah mengapa ad copy dari iklan Apple At Work ini adalah “Four colleagues. Two days. One chance.”

Kamu punya bisnis? Ingin Go Digital, jangkau calon pelanggan lebih luas dan omzet meningkat?

Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini.

 Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!