Butuh Contoh Positioning Produk Untuk Kesuksesan Branding Bisnis? Baca di Sini

Bayangkan Anda memiliki bisnis dengan banyak kompetisi; bagaimana Anda akan memasarkan produk atau jasa agar bisa bersaing? Positioning produk adalah kuncinya. Berbagai contoh positioning produk dari merek-merek sukses menunjukkan bahwa pelaku bisnis harus pandai membuat produk mereka berbeda dari produk serupa lainnya.

Bagaimana sebenarnya strategi yang tepat untuk melakukan positioning produk? Apa saja manfaat yang bisa Anda peroleh jika melakukannya? Ikuti penjelasannya berikut ini.

Baca juga: Cara Menyusun Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang Beserta Contohnya, Lengkap!

Apa Itu Positioning Produk? 

Menurut pakar pemasaran Philip Kotler, positioning produk berarti menciptakan citra produk yang bisa menempati posisi spesifik dalam benak calon konsumen. Dengan kata lain, pemilik bisnis harus bisa menciptakan faktor pembeda yang membuat produknya istimewa dibandingkan produk serupa lain.

Positioning produk berbeda dari branding karena fokusnya. Dalam branding, pemilik bisnis menciptakan imaji khusus yang menggambarkan filosofi produk secara keseluruhan, misalnya lewat logo, warna, dan bahasa iklan yang digunakan. Positioning produk lebih berfokus pada upaya membedakan produk dari pesaingnya sehingga mudah dilihat calon konsumen.

Tipe Positioning Produk

Dalam bisnis dan pemasaran, ada beberapa tipe yang menentukan contoh positioning produk. Inilah beberapa jenis positioning produk dilihat dari fokusnya:

  1. Positioning Berdasarkan Kualitas

Positioning jenis ini merupakan yang paling populer karena fokusnya jelas: Anda ingin membedakan kualitas produk atau layanan dari pesaing. Hal ini bisa terlihat dari kalimat promosi atau slogan seperti “Kualitas ekspor”, “100% murni tanpa campuran pengawet”, “Dibuat dari bahan terbaik”, dan sebagainya.

  1. Positioning Berdasarkan Manfaat

Jenis ini menekankan pada manfaat suatu produk atau jasa yang tidak akan diperoleh dari pesaing. Contohnya adalah jasa transportasi online yang memberi kesempatan pada calon penumpang untuk negosiasi tarif, atau jasa konsultasi yang menyediakan kemudahan untuk konsultasi secara online.

  1. Positioning Berdasarkan Harga

Positioning berdasarkan harga bisa dilakukan dengan dua cara. Anda bisa menekankan harga atau tarif termurah atau yang paling bersaing. Atau, Anda menggunakan kata-kata seperi “premium” atau “eksklusif” yang memberi pesan tersirat: harga produk ini mungkin mahal, tetapi kualitas atau kepuasannya tidak dapat ditandingi oleh produk yang lebih murah.

  1. Positioning Berdasarkan Solusi

Positioning ini sekilas mirip dengan yang berbasis manfaat, tetapi ada sedikit perbedaan. Penekanan pada “solusi” memikat calon pelanggan dengan iming-iming untuk menjawab permasalahan yang mereka miliki. Contohnya adalah iklan produk perawatan kulit yang memajang slogan “100% alami tanpa parfum dan SLS” yang ditujukan untuk membidik konsumen dengan kulit sensitif.

  1. Positioning berdasarkan Faktor Pembeda

Positioning jenis ini adalah yang paling frontal dalam membidik kompetitor. Ketika Anda melakukan positioning produk dengan metode ini, Anda menekankan secara spesifik alasan mengapa produk Anda berbeda dari kompetitor serupa. Misalnya dengan menggunakan kata-kata seperti “biskuit cokelat bebas gluten pertama di Indonesia” atau sejenisnya.

Cara Melakukan Positioning Produk 

Melakukan positioning produk tidak mudah karena ada berbagai faktor yang harus Anda libatkan. Akan tetapi, Anda bisa melakukannya langkah demi langkah. Kunci utamanya adalah benar-benar mengenali makna di balik brand Anda dan apa tujuan pembuatannya.

Inilah cara melakukan positioning produk secara efektif:

  1. Jabarkan Identitas Brand Anda

Berbagai contoh positioning produk yang sukses bersandar pada satu hal: rasa yakin terhadap identitas brand dan apa yang diusung.

Sebelum melakukan positioning produk, pastikan Anda menjabarkan semua elemen identitas merek agar bisa mengenalinya. Apa saja visi dan misi bisnis Anda? Apa alasan di balik pemilihan merek serta produk tersebut? Siapa saja pangsa pasar ideal Anda? Keunggulan apa yang ditawarkan produk Anda?

Dengan menjabarkan semua informasi ini di depan mata, Anda akan melihat secara langsung di mana produk Anda berdiri. Hal ini menjadi titik awal proses positioning produk.

  1. Buat Daftar Karakteristik Brand

Positioning produk menuntut pemilik bisnis agar benar-benar paham dengan brand yang diusungnya. Buatlah daftar karakteristik brand dengan berpatokan pada elemen berikut ini:

  • Fitur, produk, atau layanan yang ditawarkan brand
  • Keunggulan masing-masing fitur, produk, dan layanan
  • “Kepribadian” yang dipancarkan brand (anggun, klasik, berjiwa muda, berani)
  • Otoritas brand (hasil riset, dukungan ahli, loyalitas pelanggan, ulasan positif)

Jangan lupa ajukan dua pertanyaan penting ini ke diri sendiri: Apa yang dikatakan brand tersebut tentang konsumennya? Kata-kata atau gaya komunikasi apa yang Anda gunakan untuk menyampaikan pesan brand tersebut kepada konsumen?

Jika semua pertanyaan ini terjawab, Anda bisa mulai menemukan rute untuk membuat positioning produk.

  1. Lakukan Riset Terkait Pesaing

Anda tidak bisa menempatkan posisi produk secara akurat jika belum mengenal para pesaing. Gunakan observasi langsung, tanggapan konsumen, tren media sosial, kabar media, dan tren di alat seperti Google Trends untuk melakukan riset pasar. Mengenal siapa kompetitor Anda adalah kunci menciptakan strategi terbaik untuk memposisikan produk dalam persaingan.

  1. Tentukan Nilai Unik yang Bisa Anda Tawarkan

Setelah mengetahui nilai dan karakteristik brand dari berbagai sisi, Anda bisa mulai menentukan keunikan dan nilai tambah brand tersebut. Apa hal istimewa yang bisa Anda tawarkan? Hal positif apa yang membedakan produk Anda dari pesaing? Solusi apa yang bisa Anda tawarkan ke masyarakat lewat produk tersebut?

  1. Buat Strategi Konkret untuk Proses Positioning

Setelah mendapat ide, saatnya Anda melakukan positioning produk secara konkret. Ini berarti Anda harus mulai menentukan proposal, slogan promosi, gaya bahasa marketing, visi dan misi, target dan metode pemasaran, serta cara menyampaikan keunggulan atau kebaikan produk tersebut. 

  1. Lakukan Evaluasi Berkala

Ketika meluncurkan strategi positioning, jangan lupa untuk selalu mengamati prosesnya. Lakukan evaluasi terhadap jalannya strategi dan hasilnya. Jangan ragu untuk mengganti strategi dan meminta feedback jika hasilnya tidak sesuai harapan.

Contoh Brand dengan Positioning Produk yang Sukses

Salah satu cara efektif untuk melakukan positioning produk adalah meniru bisnis yang sudah sukses dan berhasil mempertahankan pelanggan setia selama bertahun-tahun. Inilah beberapa contoh positioning produk yang legendaris dan dikenal di seluruh dunia:

  1. TOMS Shoes: Seperti yang disebutkan sebelumnya, TOMS melakukan positioning dengan model bisnis “One for One”, menyumbangkan sepasang sepatu untuk anak-anak di negara berkembang setiap kali ada pembelian. Strategi ini tidak hanya memberikan nilai produk tetapi juga nilai emosional dan sosial yang kuat.
  2. Lush Cosmetics: Lush fokus pada produk kecantikan dan perawatan tubuh yang ramah lingkungan dan etis, dengan penggunaan bahan alami, kemasan minimalis atau zero-waste, dan kebijakan anti-pengujian pada hewan.
  3. Airbnb: Airbnb, platform pemesanan akomodasi, melakukan positioning dengan menawarkan pengalaman tinggal yang unik dan personal dibandingkan dengan hotel tradisional. Mereka menyediakan kesempatan untuk tinggal di rumah-rumah lokal, apartemen, dan bahkan tempat-tempat unik seperti rumah pohon atau igloo, memberikan pelanggan pengalaman perjalanan yang lebih autentik dan personal. Strategi ini menarik bagi pelancong yang mencari lebih dari sekadar tempat menginap, tetapi juga pengalaman dan koneksi budaya.

Beberapa contoh positioning produk di atas menunjukkan bahwa strategi positioning yang tepat bisa membuat brand tahan lama. Ingin bisnis semakin sukses? Lakukan strategi di atas untuk memberi bisnis Anda posisi kuat di kalangan kompetitor. Setelah berhasil melakukan positioning bisnis, jangan lupa sambut pelanggan dengan berbagai metode pembayaran favoritnya saat mereka akan bertransaksi. Bergabunglah bersama DOKU dan 150 ribu merchantnya sekarang dan lihat bagaimana DOKU dapat membantu bisnis Anda tumbuh! Klik di sini untuk memulai dan klik di sini apabila butuh bantuan sales kami.