Waspada Ancaman Penipuan: Ini Tips Menghindari Fraud!

Tips Menghindari Fraud

Dalam era digital saat ini, waspada terhadap penipuan menjadi semakin penting. Teknologi yang canggih telah memberikan peluang bagi penipu untuk menciptakan skema yang semakin rapi dan sulit untuk dikenali, mulai dari email phishing hingga penipuan online lainnya. 

Seperti yang dikutip dari Indonesiabaik.id, sebanyak 91,2% penipuan terbanyak berupa penipuan berkedok hadiah. Dalam riset nasional “Penipuan Digital di Indonesia: Modus, Medium dan Rekomendasi” tersebut menunjukkan beragam penipuan online yang paling banyak terjadi yakni pinjaman digital ilegal (74,8%), pengiriman tautan yang berisi malware atau virus (65,2%), penipuan berkedok krisis keluarga (59,8%), dan investasi ilegal (56%). Lantas, apa saja bentuk fraud yang kerap terjadi, berikut ulasannya:

Jenis Fraud & Cara Menghindarinya

Tips Menghindari Fraud

1. Phishing

Penipuan di mana penipu mencoba mendapatkan informasi pribadi seperti nama pengguna, kata sandi, atau detail kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas terpercaya. Umumnya dilakukan melalui email palsu atau situs web palsu yang meniru tampilan dari perusahaan resmi.

Cara menghindari: Selalu periksa alamat email pengirim sebelum mengklik link atau mengunduh lampiran. Jangan pernah memasukkan informasi pribadi atau kredensial login di situs web yang diragukan atau melalui tautan yang diterima melalui email. Gunakan solusi keamanan seperti perangkat lunak antivirus yang dapat mendeteksi dan mencegah upaya phishing.

2. Social Engineering

Jenis fraud ini menggunakan teknik manipulasi psikologis agar seseorang memberikan informasi rahasia atau akses ke sistem tertentu. Seperti, saat penipu menghubungi karyawan perusahaan dan berpura-pura menjadi anggota tim IT yang memerlukan akses ke sistem untuk melakukan “perbaikan”. Dengan memanipulasi karyawan tersebut, penipu bisa mendapatkan akses ke informasi sensitif atau sistem perusahaan.

Cara Menghindari: Selalu verifikasi identitas pihak yang mengajukan permintaan tersebut, seperti saat menerima permintaan akses atau informasi melalui telepon, email, atau media lainnya. Serta, selalu waspada terhadap segala permintaan mendesak atau tekanan untuk memberikan informasi pribadi.

3. Lotere dan Hadiah Palsu

Kini, penipu semakin lihai dan tak kehabisan ide menggaet korbannya, seperti banyak ditemukan judi berkedok game online hingga membuat grup whatsapp untuk mengumpulkan banyak orang dengan iming-iming hadiah fantastis. Ada banyak skema yang dijalankan, salah satunya mengharuskan menjadi anggota grup chat (whatsapp, LINE, telegram, dll) lalu melakukan permainan terlebih dahulu untuk mendapatkan hadiah yang sudah disepakati. 

Ada juga penipuan yang mengharuskan korban membayar biaya tertentu untuk klaim hadiah yang diinfokan. Lalu, target korban diharuskan konfirmasi dengan membayar sejumlah uang melalui ATM. Mereka memandu target untuk memasukkan sejumlah angka tertentu yang sebenarnya adalah proses transfer uang dari rekening korban ke bank atau dompet digital tertentu.

Cara Menghindari: Ingatlah bahwa Anda tidak dapat memenangkan lotere yang tidak pernah Anda ikuti selain itu hadiah yang fantastis terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Jangan pernah membayar biaya untuk klaim hadiah atau alasan apapun untuk transfer dana ke rekening orang yang tidak Anda kenal. Jika Anda merasa curiga, verifikasi informasi dengan pihak berwenang atau hubungi perusahaan yang diklaim mengadakan lotere.

Baca juga:

Bijak Main Game Online: Waspada Penyalahgunaan Fasilitas Perbankan dan Dompet Digital

Ini Perbedaan DOKU, Juragan DOKU & DOKU e-Wallet

4. Skimming

Penipuan ini dilakukan dengan bertujuan mencuri informasi dari kartu kredit atau debit dengan menggunakan alat yang ditempelkan pada mesin pembaca kartu yang sah, seperti ATM atau terminal pembayaran. Alat skimming ini mampu membaca dan menyimpan data dari kartu yang dilewatkan melalui mesin, sehingga penipu bisa menggunakan informasi tersebut untuk transaksi ilegal atau pencurian identitas.

Cara Menghindari: Amati sebelum memasukkan kartu ke mesin ATM. Cek jika ada sesuatu yang tidak biasa seperti bagian yang dilekatkan, maka hindari menggunakan mesin tersebut dan laporkan ke pihak berwenang. Serta, selalu tutupi keypad dengan tangan Anda saat memasukkan PIN.

5. SIM Card Swap

SIM Card Swap atau pertukaran kartu SIM adalah taktik di mana penipu mencoba mengambil alih nomor telepon seseorang dengan mengganti kartu SIM milik korban dengan kartu SIM yang mereka miliki sendiri. Dengan mengendalikan nomor telepon korban, penipu bisa mendapatkan akses ke akun media sosial, email, atau layanan lain yang memerlukan verifikasi dua faktor melalui SMS.

Cara Menghindari: Gunakan password yang kuat dengan kombinasi huruf, angka dan simbol. Lalu, aktifkan verifikasi dua faktor untuk semua akun yang mendukungnya. 

6. Top Up Palsu

Penipuan yang mengajak korban untuk melakukan transfer dana atau top-up ke akun tertentu, dengan klaim palsu atau insentif yang menarik, tetapi tujuan sebenarnya adalah untuk mengalihkan dan mengambil uang dari korban. Penipu mungkin berpura-pura sebagai pihak yang berwenang dari platform keuangan digital atau menggunakan alasan lain untuk memancing korban agar melakukan transfer dana.

Cara Menghindari: Verifikasi informasi atau instruksi yang diterima melalui sumber yang dapat diandalkan. Jika Anda merasa curiga, hubungi layanan pelanggan resmi platform keuangan untuk memverifikasi informasi sebelum melakukan transfer atau top-up.

7. QRIS Palsu

Penipuan dengan menciptakan kode QR palsu yang menyerupai kode QR resmi dari merchant atau platform keuangan. Tujuannya adalah untuk menipu korban agar memindai kode QR tersebut dan mengkonfirmasi transfer dana. Namun, dana yang ditransfer sebenarnya masuk ke akun bank atau dompet digital milik penipu. 

Cara Menghindari: Hindari memindai kode QR dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan. Jika Anda merasa curiga dengan transaksi atau kode QR yang Anda temui, hentikan transaksi dan verifikasi keaslian dengan pihak yang berwenang atau merchant yang bersangkutan.

Bagi Bisnis, Hindari Sistem COD & Manfaatkan Virtual Account (VA)

Untuk mencegah fraud bagi bisnis, penting bagi Anda untuk menghindari sistem COD. Sebaiknya, Anda menggunakan platform resmi yang memiliki metode pembayaran dengan mengharuskan uang diterima terlebih dahulu sebelum pengiriman barang. Salah satunya adalah memanfaatkan metode pembayaran VA yang dapat membantu memastikan bahwa pembayaran telah diterima sebelum pengiriman barang dilakukan sehingga mengurangi risiko penipuan.

Cek Dulu di Kanal Resminya ya!

Agar Anda terhindar dari segala bentuk penipuan yang sedang marak, maka kenali kanal resmi dari perusahaan penyelenggara. Misalnya, segala bentuk komunikasi dan program yang diselenggarakan oleh DOKU hanya kami sampaikan melalui kanal dibawah ini. Jadi, jika ada aktivitas digital diluar kanal tersebut, sudah pasti bukan DOKU penyelenggaranya. Jangan sampai Anda tergiur hadiah fantastis tanpa mengecek identitas kanal digital yang sesungguhnya! 

#KonsumenCerdasPeKABertransaksi #PerlindunganKonsumenBI #PeduliKenaliAdukan

WebsiteMedia Sosial
DOKUInstagram: DOKUid, DOKUdotpromo, JuraganDOKU 
Juragan DOKUTwitter: DOKUid 
Linkedin: DOKU, PT Nusa Satu Inti Artha 
Youtube: DOKUID