Indonesia mengalami perkembangan pesat, terutama dalam sektor e-commerce yang signifikan. Tahun ini diprediksi transaksi e-commerce bisa mencapai Rp 600 triliun – Rp 700 triliun untuk semua jenis e-commerce. Namun, dengan pertumbuhan tersebut, muncul pula risiko dan ancaman penipuan yang semakin kompleks. Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan perlu mengadopsi strategi yang efektif untuk mengurangi risiko dan melindungi pelanggan mereka.
Ragam Metode Pembayaran Mempengaruhi Mitigasi Fraud
Lanskap pembayaran di Indonesia sangat beragam, seperti kartu debit, cicilan kartu kredit, internet banking, VA dan bayar di gerai. Hal ini mencerminkan preferensi konsumen yang unik dengan tantangan aksesibilitas keuangan. VA menjadi metode pembayaran yang paling banyak dipilih selain dompet digital dan QRIS. Beragamnya metode pembayaran di Indonesia membuat mitigasi fraud juga menjadi lebih kompleks. Setiap metode pembayaran mengikuti consumer journey yang unik, sehingga memerlukan aturan mitigasi penipuan yang berbeda.
Bagaimana DOKU dalam Mitigasi Fraud
Semakin canggihnya teknologi bisa dimanfaatkan untuk mencegah dan mendeteksi penipuan (fraud), terutama dalam konteks semakin banyaknya pembayaran dan pengguna digital.
Alison Jap, Chief International Partnership DOKU dan Ketua Dewan Kehormatan / Etik AFTECH dalam diskusi webinar online Deep Dive – Indonesia – Changes, Challenges, and Opportunities oleh Merchant Risk Council (MRC), memaparkan beberapa strategi DOKU untuk mencegah fraud, seperti berikut:
- Pemantauan Pola: DOKU memantau pola dengan menggunakan kombinasi teknologi dan transaksi penipuan yang dilakukan oleh pihak tertentu. DOKU membandingkan data transaksi dengan apa yang diharapkan pada sisi merchant. Pola yang tidak biasa, seperti perbedaan jenis produk yang dijual, ini bisa ditandai sebagai potensi penipuan.
- Mitigasi Penipuan Kartu: Untuk penipuan terkait kartu, DOKU menerapkan beberapa praktik umum, termasuk penggunaan fraud & velocity rules dan mengatur jumlah transaksi maksimum.
Mitigasi penipuan (fraud) menjadi lebih kompleks dengan ragamnya metode pembayaran. Pemantauan pola sangat penting, terutama untuk mekanisme metode pembayaran seperti virtual account, yang melibatkan push payment dan tidak dapat dicegah sebelum transaksi. Kewaspadaan dan pemahaman terhadap pola transaksi pasca pembayaran sangat penting untuk deteksi penipuan yang efektif.
Menghindari fraud adalah prioritas bagi DOKU sebagai payment gateway sekaligus memiliki basis merchant yang beragam, sehingga jenis fraudnya pun berbeda. Fraud yang terus berkembang tentu memerlukan adaptasi terus-menerus dalam metode deteksi dan pencegahanya. Selain itu, pengenalan channel pembayaran baru di Indonesia memerlukan kewaspadaan dan penyesuaian dalam strategi mitigasi penipuan, termasuk penerapan fraud rules yang diperbarui untuk mengatasi karakteristik unik dari setiap metode pembayaran baru.
Kepatuhan (Compliance) Terhadap Peraturan Daerah
Sistem kepatuhan di Indonesia melibatkan berbagai badan pengatur atau regulator, setiap bidang bisnis tentu memiliki regulator yang berbeda juga. Untuk kepatuhannya, DOKU diatur oleh Bank Indonesia, namun industri lain mungkin memiliki regulator yang berbeda. Misalnya, perusahaan di bidang investasi kripto berada di bawah peraturan Kementerian Perdagangan, sedangkan bisnis pada industri konten dan digital diawasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Regulator lain yang berwenang, seperti PPATK yang memantau kegiatan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Baca juga:
Waspada Ancaman Penipuan: Ini Tips Menghindari Fraud!
Tren Pembayaran 2024: Antara Teknologi, Keamanan, dan Inklusi
Pertumbuhan E-commerce Di Masa Depan: Ini Peran Enabler & Payment Gateway
Kesimpulan
Untuk menavigasi lanskap peraturan yang kompleks ini tentu memerlukan kesadaran atas pentingnya regulator mana yang berkaitan dengan bisnis Anda dan pentingnya menjalin hubungan baik dengan para regulator juga bank agar tetap mendapat informasi tentang tren penipuan dan jika adanya penipuan yang muncul.
Jika dilihat dari kompleksitas lanskap pembayaran, maka hal ini akan menambah tantangan mitigasi fraud. Fraud yang terus berkembang juga membuat perusahaan perlu meningkatkan fraud tools-nya dan terus beradaptasi. Selain itu, kepatuhan atau compliance juga sangat penting untuk diperhatikan dan tentu pilih regulator sesuai dengan bidang bisnis. Sebuah bisnis harus memiliki kesadaran dan hubungan baik dengan regulator dan bank untuk selalu tahu tren fraud yang muncul di di Indonesia.