7 Cara Menentukan Target Pasar Untuk menarik Pelanggan

cara menentukan target pasar

Cara menentukan target pasar merupakan bagian dari strategi pemasaran. Namun, bagaimana cara melakukannya? Dapatkan informasinya di bawah ini!

Supaya bisa menjalankan strategi pemasaran yang sukses, kamu perlu memahami target pasar kamu dengan baik. Mengetahui target pasar akan membantu kamu menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan solusi dari produk atau layanan kamu. 

Lantas, bagaimana cara menentukan target pasar yang tepat? Yuk, cari tahu!

Read More: Niat Berbisnis? Simak 6 Perbedaan UKM dan UMKM

Apa Itu Target Pasar?

Target pasar adalah sekelompok orang tertentu yang ingin kamu jangkau melalui kampanye pemasaran kamu. Memahami target pasar bukan cuma membuat asumsi, tapi harus didukung dengan riset tentang kebutuhan dan motivasi target pasar kamu. 

Pikirkan pertanyaan seperti, ‘Kepada siapa kamu menjual produk?’ ‘Mengapa mereka harus membeli produk kamu?’ dan ‘Manfaat apa yang diharapkan dari produk kamu?’. 

Semua itu harus kamu pahami supaya kamu bisa tahu dengan jelas ke mana seharusnya menjual produk kamu.

Cari tahu tentang demografi, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan situasi keluarga untuk membantu kamu mengetahui daya beli, kebutuhan, atau keinginan target audiens kamu. Bagaimana caranya? Simak penjelasan lengkapnya di poin selanjutnya!

1. Identifikasi Pelanggan yang Sudah Ada dan Buat Karakteristiknya

Cara menentukan target pasar yang pertama adalah mengidentifikasi pelanggan yang sudah ada. Sebagai pemilik usaha kecil, kamu mungkin sudah memiliki basis pelanggan tertentu. 

Buatlah daftar pelanggan tersebut dan gunakan informasi tentang mereka untuk mendapatkan gambaran mengenai karakteristik spesifik dari target pasar kamu. 

Berikut beberapa informasi yang kamu butuhkan untuk membuat profil target pasar yang tepat.

  • Usia, tidak perlu terlalu spesifik, cukup menggunakan rentang saja.
  • Gender. Buatlah 3 pilihan gender seperti perempuan, laki-laki, atau gender ketiga jika responden risetmu memilih untuk tidak menyebutkan gendernya
  • Status, apakah lajang, memiliki pacar, berkeluarga, dll?
  • Karier, cari tahu seputar jenis pekerjaan dan jabatan mereka.
  • Hobi. 
  • Preferensi atau value mereka, misalnya membangun pola asuh yang baik, memprioritaskan berat badan ideal, dll.
  • Masalah yang dialami pelanggan, misalnya kesibukan yang terlalu padat, penyakit yang sering kambuh, dll.
  • Rutinitas harian atau gaya hidup.
  • Siapa yang mereka pengaruhi, mencakup daftar orang yang mengagumi mereka?
  • Siapa yang memengaruhi mereka, mencakup orang-orang yang dikagumi oleh pelanggan seperti keluarga, teman, influencer medsos, dan sebagainya?
  • Alasan pelanggan suka membeli produkmu, misalnya pelayanan yang ramah, rasa yang enak, penanganan yang cepat, dll.

Manfaatkan media sosial atau survei online berhadiah untuk menggali informasi-informasi tersebut. Jika kamu punya tim penjualan, gunakan informasi tentang pelanggan dari mereka.

Beberapa contoh tools untuk memudahkan kamu membuat survei antara lain:

  • Google Forms
    Tools yang paling umum digunakan karena bisa membuat berbagai jenis formulir dengan cepat
  • Typeform
    Tools dengan desain formulir yang indah serta membuat pertanyaan lebih kreatif.
  • Tally
    Tools formulir dengan fitur-fitur canggih yang bisa didapatkan secara gratis
  • Microsoft Forms
    Formulir yang terintegrasi dengan akun Microsoft 365
  • SurveyPlanet
    Hasil analisis survei bisa dilihat secara otomatis dengan tools ini serta tersedia template supaya tidak perlu repot membuat formulir baru.

2. Analisis Masalah yang Bisa Diselesaikan dengan Penawaran Khusus

Orang-orang akan cenderung membeli suatu produk atau layanan karena mereka memiliki masalah yang harus diselesaikan. 

Jadi, mengidentifikasi masalah tersebut sangat penting untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan supaya mau membeli produk atau layanan kamu.

Mulailah mencari tahu nilai tambah utama produk kamu dengan menyebutkan fitur dan manfaatnya. Setelah itu, gali lebih dalam mengapa pelanggan lama menyukai produk kamu. 

Buat one-liners yang mengidentifikasi masalah pelanggan dengan format seperti, “Sebagai (tipe pelanggan), saya memerlukan (produk / penawaran) (bisnis kamu) untuk (masalah yang bisa diselesaikan dengan produk kamu)” 

Contohnya, “Sebagai pelaku usaha, saya memerlukan teknologi payment DOKU untuk permudah pengelolaan transaksi bisnis.”

3. Analisis Kompetitor

Cara menentukan target pasar selanjutnya yang tidak kalah penting adalah menganalisis tingkat persaingan. 

Tidak peduli apakah kamu sudah memiliki basis pelanggan atau belum, analisis kompetitor akan membantu kamu memahami profil pelanggan kamu sendiri.

Analisis kompetitor kamu seolah-olah kamu adalah basis pelanggan mereka. Jika perlu, ikuti halaman medsos mereka, mendaftar di website mereka, dan sebagainya sehingga kamu bisa merasakan secara langsung rasanya menjadi pelanggan mereka. 

Lalu, catatan tentang kelebihan dan kekurangan dari produk atau strategi pemasaran mereka.

4. Pahami Fitur dan Manfaat Produk Kamu

 Setelah menganalisis persaingan, cara menentukan target pasar berikutnya adalah memahami fitur atau manfaat dari produk kamu yang tidak dimiliki oleh kompetitor. 

Dengan begitu, kamu bisa memahami dengan tepat hal-hal yang memotivasi calon pelanggan untuk membeli produk kamu.

Proses ini tidak hanya akan membuat produk kamu laku, tetapi juga akan membantu kamu mengidentifikasi audiens target kamu. 

Sebab dengan memahami kemampuan produk kamu untuk menyelesaikan masalah pelanggan, kamu jadi lebih memahami apa sebenarnya kebutuhan dan keinginan mereka.

5. Uji Iklan Berbayar pada Target Pasar Kamu

Setelah kamu selesai melakukan analisis di atas dan sudah mengantongi gagasan atau gambaran tentang pelanggan potensial, saatnya menjalankan iklan. 

Kamu bisa gunakan fitur Facebook Ads Manager untuk menjalankan kampanye iklan dengan mudah di Facebook dan Instagram. 

Namun, sebelum itu, periksa dahulu audience insight untuk membandingkan hasil analitik tools kamu dengan pengguna di kehidupan nyata. 

Misalnya, kamu menggunakan analitik tools berupa search Google dan mengetikkan “teknologi pembayaran”, di situ akan muncul berbagai hasil, salah satunya contoh pembayaran elektronik.

Tambahkan contoh-contoh layanan tersebut ke dalam aplikasi kamu, lalu iklankan. Alokasikan mulai dari Rp75.000 per set iklan untuk melihat tanggapan pengguna, apakah mereka mengeklik iklan kamu atau bahkan membeli produk.

Tujuan utamanya adalah untuk menguji iklan dan audiens sampai kamu menemukan kombinasi tepat yang dapat menghasilkan konversi penjualan terbanyak. Gunakan proses pengujian ini secara teratur dan dengan setiap produk baru yang ingin kamu iklankan. 

6. Evaluasi Data dan Buat Konsep Target Pasar Kamu

Cara menentukan target pasar hampir selesai! Setelah kamu mengumpulkan cukup data dan informasi seputar pelanggan dan kompetitor, saatnya memeriksa seberapa berlaku data tersebut di kehidupan nyata. Carilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Bagaimana cara menjangkau audiens target yang saya tetapkan?
  • Apakah produk atau layanan saya dalam kisaran harga yang mampu mereka beli?
  • Apakah audiens target yang saya tetapkan benar-benar mengalami masalah yang sesuai dengan hasil riset saya?

Jika kamu tidak menemukan jawaban dari persoalan di atas, kamu kemungkinan akan mengalami kesulitan untuk memasarkan produk kepada audiens target. 

Cari tahu siapa saja yang mampu dan tidak mampu membeli produk kamu sehingga akan membantu kamu menghemat waktu dengan menargetkan orang yang tepat.

Komunikasi dengan pelanggan adalah kuncinya. Penting untuk berkomunikasi dan bertanya langsung kepada pelanggan mengenai kebutuhan mereka atau masalah yang mereka hadapi dan bagaimana produk kamu sudah memudahkan kehidupan mereka.

7. Bangun Persona Target Pasar

Berdasarkan riset yang sudah dilakukan, buatlah representasi pelanggan melalui buyer persona. Dengan begitu, kamu bisa membuat konten pemasaran untuk pelanggan yang lebih spesifik dan dipersonalisasi berdasarkan ciri fisik, usia, gaya hidup, dan lain-lain. 

Mulailah membangun persona target pasar kamu dengan memberi nama imajiner kepada setiap audiens target. Kemudian, cantumkan beberapa informasi penting seperti:

  • Deskripsi singkat tentang kepribadian seseorang atau perusahaan yang menjadi pelanggan kamu.
  • Poin permasalahan yang mereka hadapi.
  • Masalah apa yang akan dipecahkan dengan produk kamu.
  • Manfaat yang pelanggan dapatkan dengan membeli dan menggunakan produk kamu
  • Alasan apa yang mendorong mereka melakukan pembelian.
  • Fitur utama yang membuat pelanggan lebih memilih produk kamu daripada produk pesaing.

Kini, Kamu Siap Menentukan Target Pasar yang Tepat!

Dari penjelasan di atas, kamu pasti setuju bahwa mengetahui cara menentukan target pasar sangat penting untuk menyukseskan strategi pemasaran. Jika strategi pemasaran berhasil, secara otomatis penjualan produk kamu juga akan meningkat!

Kamu punya bisnis? Ingin Go Digital, jangkau calon pelanggan lebih luas dan omzet meningkat?

Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!

Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!

Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini

Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!