Sistem Pembayaran Non Tunai – Saat ini, kamu bisa menjumpai sistem pembayaran non tunai dengan mudah di Indonesia. Misalnya seperti e-Wallet, kartu kredit, hingga transfer dana melalui aplikasi mobile banking. Selain mudah, biasanya sistem pembayaran nontunai ini menjanjikan pembayaran yang cepat dan praktis.
Di samping tiga metode yang disebutkan, apa saja sistem pembayaran lain yang umum digunakan masyarakat? Yuk, temukan jawabannya di artikel berikut, ya!
Baca Juga: 7 Metode Pembayaran Online Kekinian dan Plus-Minusnya
Sistem Pembayaran Non Tunai
1. Sistem Pembayaran Non Tunai Berbasis Kartu
Salah satu jenis sistem pembayaran nontunai adalah sistem pembayaran yang berbasis kartu.
Dua jenis sistem pembayaran non tunai berbasis kartu ini adalah kartu kredit dan kartu debit.
1. Kartu kredit
Jenis sistem pembayaran berbasis kartu ini merupakan alat pembayaran cashless yang menggunakan mekanisme utang.
Artinya, kamu bisa melakukan pembayaran menggunakan kartu hingga limit yang diberikan. Nantinya, pembayaran atas dana yang kamu gunakan beserta bunganya bisa dilakukan ketika tagihan kartu kredit sudah terbit.
2. Kartu debit
Kamu mungkin sudah sangat familiar dengan jenis kartu yang satu ini. Pasalnya, kartu ATM-mu adalah contoh dari kartu debit yang sumber dananya didasarkan pada rekening tabungan nasabah.
Jenis kartu ini juga memiliki limit transaksi. Akan tetapi, limit transaksi biasanya berbeda tergantung pada jenis kartu debit yang digunakan.
Selain digunakan di kartu ATM, kamu juga bisa menggunakan kartu debit di mesin-mesin EDC yang dapat dijumpai di merchant.
2. Sistem Pembayaran Non Tunai Berbasis Elektronik
Selain sistem pembayaran non tunai berbasis kartu, kamu tentu juga sudah tak asing lagi dengan sistem pembayaran yang satu ini. Contoh macam sistem pembayaran nontunai berbasis elektronik adalah e-Money dan e-Wallet.
Beberapa contoh dari sistem pembayaran ini misalnya seperti:
1. E-Money/e-Wallet
e-Money/e-Wallet merupakan metode pembayaran yang sifatnya prabayar. Artinya, kamu perlu mengisikan sejumlah uang ke e-Money/rekening e-Wallet terlebih dahulu sebelum bisa menggunakannya untuk bertransaksi.
Menariknya, baik e-Money maupun e-Wallet ini bisa kamu gunakan untuk berbagai kebutuhan pembayaran.
Untuk e-Money, beberapa contoh pembayaran yang bisa dilakukan meliputi pembayaran akses jalan tol, sarana transportasi (KRL atau bus), bahkan parkir.
Penggunaan e-Wallet juga tak kalah beragam. Kamu bisa melakukan pembayaran menggunakan e-Wallet di pusat perbelanjaan, restoran, kafe, atau bahkan di warung-warung tradisional yang menerima pembayaran dengan alat pembayaran ini.
2. Mobile dan Internet banking
Nah, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan metode pembayaran yang satu ini. Metode pembayaran ini merupakan fitur yang diberikan oleh bank kepada para nasabahnya.
Dengan fitur ini, kamu bisa melakukan pembayaran melalui transfer dana ataupun melalui menu yang ada di aplikasi.
Cara ini memang tidak seperti e-Wallet maupun e-Money yang hanya tinggal gesek atau scan barcode. Namun demikian, bukan berarti mobile/internet banking lebih buruk dibandingkan metode pembayaran tersebut.
Jika dibandingkan dengan e-Money, limit transaksi yang bisa kamu lakukan melalui mobile/internet banking lebih besar. Selain itu, bertransaksi dengan mobile/internet banking tidak mengharuskanmu berada di lokasi pembayaran.
Di sisi lain, e-Wallet mungkin menawarkan limit yang tidak jauh berbeda dibandingkan dengan mobile/internet banking. Akan tetapi, metode ini agak sedikit ribet di awal. Pasalnya, kamu harus mengisi sejumlah uang terlebih dahulu sebelum bisa menggunakan e-Wallet.
Selain itu, meski sudah banyak orang menggunakan e-Wallet, terkadang toko, restoran, maupun pusat perbelanjaan yang kamu tuju tidak melayani pembayaran melalui e-Wallet.
PayLater
Mekanisme kerja PayLater ini serupa dengan kartu kredit. Dalam artian, kamu bisa berbelanja tanpa perlu bayar pada saat itu. Nantinya, kamu perlu membayar tagihan PayLater ditambah bunga pada waktu yang telah ditentukan.
Sistem pembayaran PayLater ini tidak dibuat oleh bank tempat kamu membuat rekening. Biasanya, marketplace-lah yang membuat sistem pembayaran non tunai seperti ini.
Selain untuk mempercepat proses pembayaran setelah checkout, tagihan belanja bisa dijadikan satu dan langsung dibayar sekaligus pada tanggal penagihan.
3. Sistem Pembayaran Non Tunai Berbasis Kertas
Selain berbasis kartu dan elektronik, ada juga sistem pembayaran nontunai yang berbasis kertas.
Sesuai namanya, alat pembayaran pada sistem seperti ini menggunakan dokumen kertas sebagai alat pembayarannya. Beberapa contohnya adalah cek, giro, nota kredit, dan nota debit.
1. Cek
Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh seorang nasabah bank untuk menarik dana dari rekeningnya untuk selanjutnya diserahkan kepada seseorang yang namanya dituliskan dalam cek tersebut.
Di dalam sebuah cek, ada nama penerima cek dan nominal uang yang ingin diserahkan kepada si penerima cek. Setelah cek diterima, pemilik nama inilah yang bisa mencairkan cek tersebut ke bank menjadi uang cash.
Meski terkesan mudah, nyatanya tidak semua orang menggunakan jenis pembayaran nontunai ini. Pasalnya, pembayaran menggunakan cek termasuk pembayaran yang tidak praktis dibandingkan dengan pembayaran dengan menggunakan transfer bank.
2. Giro
Kamu tentu pernah dengar istilah giro, bukan? Giro ini sebenarnya sangat mirip dengan cek. Giro juga merupakan alat pembayaran non tunai yang berbentuk kertas dan berupa surat perintahâsama seperti cek.
Perbedaan giro dan cek terletak pada bagaimana si penerima surat menerima uangnya. Pada cek, dana yang diterima berbentuk cash.
Di sisi lain, penerima giro tidak menerima dana secara cash. Pasalnya, surat perintah tersebut digunakan untuk memindahbukukan dana dari rekening nasabah pemilik rekening giro ke rekening nasabah lainnya.
3. Nota Debit
Nota debit merupakan surat yang diterbitkan sebagai bukti pengurangan utang dari pihak debitur. Dalam hubungan antara penjual dan pembeli, nota debit ini digunakan untuk mengurangi utang pembeli karena suatu hal.
Contohnya adalah sebagai berikut. Misalnya, kamu membuka usaha dan membeli bahan baku di toko ABC. Ternyata, setelah pesanan datang, ada bahan baku yang tidak disertakan (kurang barang).
Nah, di sinilah kamu perlu menerbitkan nota debit. Tujuannya adalah untuk memberitahukan kepada penjual bahwa sejumlah dana yang ditagihkan (utang) perlu dikoreksi karena adanya kekurangan produk yang dipesan.
Dengan adanya nota ini, toko ABC akan mengurangi kewajiban utang yang perlu kamu bayarkan. Nantinya, kamu hanya perlu memberikan sejumlah uang sesuai dengan nominal yang telah dikoreksi.
Selain definisi di atas, nota debit juga didefinisikan sebagai surat yang diterbitkan bank untuk menagih seorang nasabah atau bank melalui kliring.
4. Nota Kredit
Selain nota debit, ada juga nota kredit. Nota kredit merupakan bukti transaksi bahwa suatu pihak telah mengkredit akun dari pihak lain. Bagaimana penerapannya?
Pada kasus di atas, misalnya. Ketika barang yang datang kurang dan tidak sesuai dengan nota penjualan, kamu akan mengirimkan nota debit. Sebagai gantinya, toko ABC akan mengirimkan nota kredit yang memberitahukan dan menjadi bukti dari pengurangan piutang (tagihan).
Dengan demikian, kamu punya alasan yang kuat untuk membayar dana lebih rendah daripada yang ditagihkan di awal.
Di sisi lain, nota kredit bisa didefinisikan sebagai sistem pembayaran non tunai dalam sebuah transaksi kliring di bank. Dalam transaksi di bank, nota kredit didefinisikan sebagai surat yang digunakan untuk memindahkan dana nontunai kepada sebuah nasabah bank atau bank lain.
Nah, itulah penjelasan mengenai sistem pembayaran non tunai yang banyak digunakan di Indonesia. Dari penjelasan di atas, bisakah kamu menerka apa perbedaan sistem pembayaran non tunai dengan sistem pembayaran tunai?
Perbedaan sistem pembayaran tunai dan non tunai adalah di penggunaan uang sebagai alat pembayarannya.
Di sistem pembayaran tunai, alat pembayarannya adalah uang kartal (uang kertas maupun logam). Di sisi lain, sistem pembayaran nontunai tidak menggunakan uang kartal dalam penerapannya.
Dapatkan Akses ke Berbagai Metode Pembayaran Online Favorit Pelangganmu dengan DOKU
DOKU, perusahaan fintech pembayaran yang juga menyediakan layanan payment gateway menawarkan berbagai solusi pembayaran online yang akan memenuhi kebutuhan bisnismu. Kami memahami bahwa setiap pelanggan memiliki pilihan metode pembayaran yang berbeda, sehingga sangat krusial bagi bisnis, sebagai pemilik usaha, untuk menyediakan berbagai opsi pembayaran ini untuk meningkatkan pertumbuhan bisnismu.
Dengan DOKU, kamu bisa mengakses beragam pilihan pembayaran yang telah terintegrasi melalui proses pendaftaran yang sederhana dan integrasi yang mudah. Kami menjamin keamanan transaksi, memastikan kelancaran operasional bisnis. kamu dapat memantau semua transaksi melalui dashboard aplikasi web kami, yang dirancang untuk memberikan kemudahan dan efisiensi.
Proses pendaftaran di DOKU sangat mudah dan bisa kamu lakukan secara gratis! Jadi, tunggu apa lagi? Bergabunglah sekarang untuk mengalami kemudahan layanan kami dan mendukung pertumbuhan bisnismu dengan solusi pembayaran DOKU. Klik di sini untuk mendaftar langsung dan klik di sini apabila membutuhkan bantuan sales kami, klik di sini sekarang!