Investasi emas telah lama menjadi andalan masyarakat Indonesia. Dari waktu ke waktu, emas dikenal sebagai aset yang aman, stabil, dan tahan terhadap gejolak ekonomi. Meskipun berbagai instrumen investasi baru terus bermunculan, keyakinan bahwa emas membawa keuntungan dan rasa aman tetap kuat.
Survei KedaiKOPI (Februari 2025) mencatat bahwa 66% responden memilih emas sebagai instrumen investasi paling diminati, mengungguli deposito, saham, properti, hingga kripto. Popularitas ini kini juga merambah generasi muda. Survei YouGov Indonesia menunjukkan bahwa 57% milenial memilih emas sebagai instrumen investasi, disusul Gen X+ (48%) dan Gen Z (37%).
Tingginya minat ini tidak lepas dari reputasi emas sebagai instrumen jangka panjang yang terpercaya. Namun seiring perkembangan zaman, cara membeli dan berinvestasi emas pun turut berubah. Kemajuan teknologi dan pergeseran gaya hidup membuat konsumen kini lebih memilih cara yang cepat, praktis, dan digital.
Lantas, bagaimana evolusi perilaku konsumen dalam membeli emas dari masa ke masa?
Evolusi Pembelian Emas di Indonesia
Dulu, pembelian emas di Indonesia identik dengan proses konvensional dimana masyarakat datang langsung ke toko emas untuk membeli emas perhiasan. Namun, seiring perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup, cara masyarakat membeli emas pun mengalami transformasi besar.
Kini, pembelian emas tidak lagi terbatas pada toko fisik. Hadirnya platform digital seperti aplikasi investasi, marketplace, dan teknologi pembayaran digital memungkinkan masyarakat membeli emas secara online, bahkan dalam nominal kecil (misalnya mulai dari 0,01 gram). Hal ini membuka akses investasi emas untuk lebih banyak kalangan, termasuk generasi muda yang cenderung mengutamakan kemudahan, fleksibilitas, dan kepraktisan pembelian.
ATM Emas: Inovasi Praktis Beli Emas di Era Digital
.jpg)
Jika dahulu emas sering dianggap sebagai instrumen investasi eksklusif hanya diakses oleh kalangan tertentu, maka kini, persepsi itu berubah. Emas semakin inklusif dan mudah diakses oleh siapa saja, dari berbagai latar belakang dan generasi. Perubahan ini sejalan dengan kemajuan teknologi, pergeseran preferensi konsumen, serta hadirnya berbagai inovasi produk keuangan. Beberapa konsumen tidak lagi mengutamakan interaksi tatap muka atau proses panjang dalam membeli emas. Mereka mencari kemudahan, kecepatan, dan fleksibilitas sesuai dengan standar gaya hidup digital saat ini.
Menjawab kebutuhan tersebut, ATM Emas hadir sebagai solusi yang memadukan kenyamanan transaksi digital dengan kepemilikan emas fisik secara langsung. Inovasi ini memungkinkan siapa saja membeli logam mulia semudah tarik tunai di ATM. Tanpa antri di counter toko emas, tanpa tatap muka dengan petugas, dan tanpa perlu menunggu pengiriman, emas bisa langsung dibawa pulang setelah pembayaran dilakukan.
%20(1).jpg)
Salah satu inovasi terbaru datang dari Public Gold, perusahaan logam mulia asal Malaysia yang telah hadir di Indonesia sejak 2016, dengan lima cabang yang tersebar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Banjarbaru, dan Surabaya. Pada Sabtu, 21 Juni 2025, Public Gold resmi meluncurkan ATM Emas mereka yang kini tersedia di kantor cabang Jakarta. Menariknya, ATM Emas dari Public Gold ini sudah terintegrasi dengan metode pembayaran QRIS dari DOKU. Kolaborasi keduanya menghadirkan cara baru dalam berinvestasi emas menjadi lebih transparan, digital, dan instan, sepenuhnya selaras dengan kebutuhan dan gaya hidup generasi modern.
Cara Menggunakan ATM Emas Public Gold
- Pilih Emas dan Masukkan Data
- Tentukan jumlah emas yang ingin dibeli dan masukkan kode pelanggan Public Gold (PG Code) dan alamat email.
- Lakukan Pembayaran
- Pilih metode pembayaran QRIS dari DOKU dan scan kode QR dengan aplikasi pembayaran digital favorit.
- Ambil Emas dan E-Receipt
- Setelah pembayaran berhasil, mesin akan mencetak kartu emas secara otomatis dan bukti transaksi (e-receipt) akan langsung dikirim ke email.
Inovasi seperti ATM Emas membuktikan bahwa investasi tradisional pun mampu bertransformasi mengikuti kebutuhan zaman. Ketika akses menjadi lebih mudah, cepat, dan mandiri, emas tetap mempertahankan posisinya sebagai instrumen investasi yang dipercaya lintas generasi. Kini, siapa pun bisa mulai berinvestasi emas dengan cara yang lebih fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup digital. Perpaduan antara nilai kepercayaan dan kemudahan teknologi inilah yang menjadikan emas tetap relevan dari masa ke masa.