Key Takeaways
- Minimnya ruang hijau Jakarta (5,2%) dan luasnya lahan kritis Bandung (101.150 ha) menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk memulihkan ekosistem lingkungan.
- Aksi Tanam Pohon, inisiatif dalam rangka 40 tahun Bisnis Indonesia menjadi upaya kolaboratif yang berprinsip ESG Sustainability sejalan dengan semangat green economy dan green journalism
- Partisipasi dalam kegiatan Aksi Tanam Pohon di Jakarta dan Bandung menunjukkan langkah awal DOKU terhadap pemulihan lingkungan sekaligus memperkuat peran perusahaan dalam green economy dan kolaborasi keberlanjutan.
Tantangan lingkungan yang semakin kompleks, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, tercermin dari minimnya ruang hijau, penurunan kualitas udara, serta tingginya lahan kritis yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin. Jakarta, misalnya, hanya memiliki ruang terbuka hijau sekitar 5,2%, jauh dibawah target nasional 30%, sementara Bandung mencatat lebih dari 101.150 hektare lahan kritis yang perlu dipulihkan. Kondisi ini memperkuat urgensi kolaborasi lintas sektor dalam menjaga ketahanan lingkungan, sekaligus mendorong implementasi ESG Sustainability yang konsisten dan terukur.
Upaya Kolaboratif untuk Penghijauan berprinsip ESG Sustainability
Inisiatif “Aksi Merawat Masa Depan” yang diinisiasi oleh Bisnis Indonesia hadir sebagai upaya kolaboratif untuk menjawab urgensi perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan minimnya ruang hijau di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung.
Program penghijauan ini menjadi wadah bagi perusahaan, institusi, komunitas, dan mitra untuk berkontribusi dalam konservasi alam serta memperkuat komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, konservasi alam, dan mitigasi perubahan iklim dan prinsip ESG yang sejalan dengan semangat green economy dan green journalism.
“Sebagai fintech pembayaran, kami berkontribusi pada green economy dan green journalism dengan mendorong transaksi digital yang mengurangi jejak karbon, memperkuat ekosistem tanpa kertas, serta mendukung transformasi media menuju publikasi dan monetisasi yang lebih berkelanjutan.” — Himelda Renuat, Co Founder & Chief Marketing Officer DOKU
Pada 21 November 2025, kegiatan tanam pohon dilakukan serentak di dua titik lokasi:
- Taman Menteng, Jakarta
- Teras Gunung Geulis, Kabupaten Sumedang
DOKU hadir dan berpartisipasi aktif di dua lokasi tersebut sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap program penghijauan dan ESG Sustainability.
Aksi Tanam Pohon: Menguatkan Identitas Ekologis Jakarta
Pelaksanaan kegiatan di dua kota ini turut mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan yang hadir langsung dalam aksi penanaman pohon. Di Jakarta, penanaman dilakukan di Taman Menteng dengan momen khusus berupa penanaman 40 pohon menteng, yang dipilih sebagai simbol perayaan 40 tahun perjalanan Bisnis Indonesia.
- Pohon Menteng dan Filosofi dibaliknya
Pohon menteng (Baccaurea racemosa) merupakan tanaman endemik Jakarta yang kini semakin langka. Pohon ini memiliki karakter ekologis yang penuh filosofis.
- Memiliki kanopi lebat dengan tinggi hingga 25 meter dan diameter batang mencapai 70 cm, sehingga efektif memberi keteduhan dan membantu meningkatkan kualitas udara kota.
- Tidak hanya sekedar tanaman endemik Jakarta, Pohon Menteng yang kian sulit ditemukan ini juga bagian dari identitas ekologis kota yang merepresentasikan sejarah, kekayaan hayati, dan karakter lokal.
Filosofi:
Secara filosofis, pohon menteng melambangkan upaya menghidupkan kembali sesuatu yang hampir hilang. Ini bagaikan sebuah pengingat bahwa masa depan kota hanya dapat terjaga jika akar ekologinya dirawat, dipulihkan, dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Himelda Renuat, Co-Founder & Chief Marketing Officer DOKU, turut menanam salah satu pohon menteng. Kegiatan ini juga dihadiri oleh:
- Rano Karno – Wakil Gubernur DKI Jakarta
- Elly Sugestianingsih – Kepala Bidang Pertamanan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta
- Maria Y. Benyamin – Pemimpin Redaksi & Direktur Pemberitaan Bisnis Indonesia
- Serta perwakilan berbagai perusahaan dan institusi lain
Pemulihan Lahan Kritis di Bandung Raya
.jpg)
Di Kabupaten Sumedang, penanaman dilakukan di kawasan Teras Gunung Geulis, wilayah dengan tingkat erosi tinggi. Lebih dari 60 pohon ditanam, termasuk 50 pohon bambu dan buah.
Irfan Burhan, SVP Enterprise Sales DOKU, menanam salah satu pohon buah yaitu alpukat sebagai simbol kontribusi DOKU dalam memulihkan lahan kritis dan memperkuat ketahanan ekosistem di Bandung Raya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh:
- Dodit Ardian Pancapana, Kadis Kehutanan Provinsi Jawa Barat
- Risky Putri Perwati, Manager TJSL PT INTI beserta staf
- Perwakilan UPTD/SPTH dan CDK 9
- Ulan Ruslan, Kepala Desa Jatiroke

Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan bahwa pemulihan lingkungan membutuhkan sinergi lintas institusi, tidak hanya sektor privat.
Pohon Bambu: Simbol Ketangguhan & Stabilitas Ekosistem
- Tumbuh dari dataran rendah hingga 1.500 m
- Akar rimpang rapat yang efektif menahan erosi
- Filosofi: ketahanan, fleksibilitas, dan regenerasi cepat
Alpukat: Investasi Jangka Panjang untuk Masa Depan
- Optimal tumbuh di 300–1.500 m
- Memberikan keteduhan, menyerap karbon, memperkuat struktur tanah
- Filosofi: nilai yang terus tumbuh, manfaat ekologis dan sosial-ekonomi yang berkelanjutan
Kedua jenis tanaman ini dipilih karena sejalan dengan prinsip ESG Sustainability, yakni memprioritaskan pemulihan lingkungan dan dampak jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
Komitmen DOKU: Menanam Hari Ini, Menuai Masa Depan
Keterlibatan DOKU dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung agenda keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. DOKU memahami bahwa transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi harus berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan.
Melalui aksi tanam pohon bersama Bisnis Indonesia, DOKU berharap dapat:
- Berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas lingkungan hidup
- Memperkuat kolaborasi lintas industri dalam isu keberlanjutan
- Menginspirasi pelaku bisnis lain untuk bersama menjaga bumi.
Aksi Tanam Pohon “Merawat Masa Depan” bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi investasi jangka panjang bagi generasi berikutnya. Dengan berpartisipasi di dalamnya, DOKU menegaskan komitmennya untuk terus mengambil peran dalam membangun masa depan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan.
.jpg)