Contoh Segmentasi Pasar: Kunci Sukses Bisnis Anda

contoh segmentasi pasar
Table of Contents

Key Takeaways:

  • Pentingnya Segmentasi Pasar: Di tengah persaingan bisnis yang ketat, segmentasi pasar menjadi krusial untuk menargetkan pelanggan secara tepat, memahami kebutuhan spesifik mereka, dan mengoptimalkan anggaran pemasaran agar tidak terbuang sia-sia.
  • Manfaat Utama Segmentasi Pasar: Segmentasi pasar membantu mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk yang lebih sesuai, mengefisienkan strategi pemasaran, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing serta loyalitas pelanggan.
  • Syarat Segmentasi yang Efektif: Agar tidak sia-sia, segmen pasar harus terukur (measurable), dapat dijangkau (accessible), cukup besar (substantial), dapat dibedakan (differentiable), dan dapat ditindaklanjuti (actionable).
  • 5 Metode Utama Segmentasi Pasar: Ada lima metode utama yang bisa digunakan, yaitu demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan), geografis (lokasi), psikografis (gaya hidup, nilai), perilaku (loyalitas, manfaat yang dicari), dan firmografis (industri, ukuran perusahaan untuk B2B).
  • Integrasi dengan Solusi Pembayaran: Setelah memahami segmen, penting untuk memudahkan transaksi mereka. Penyedia payment gateway seperti DOKU menawarkan berbagai metode pembayaran (kartu kredit, e-wallet, transfer bank, dll.) untuk melayani preferensi setiap segmen, memastikan kenyamanan, keamanan, dan mencegah pembatalan pembelian.

Di tengah persaingan bisnis yang ketat, pendekatan "satu untuk semua" tidak lagi efektif dan cenderung berujung kegagalan. Setiap pelanggan memiliki kebutuhan, keinginan, dan daya beli yang unik. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang segmentasi pasar menjadi sangat krusial, baik untuk bisnis skala UKM maupun enterprise.

Segmentasi pasar merupakan pondasi strategi bisnis Sobat DOKU, bukan sekadar teori pemasaran yang rumit. Dengan segmentasi, Anda dapat berhenti membuang anggaran pemasaran ke target yang tidak tepat. Sebaliknya, Sobat DOKU akan lebih mudah memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan menciptakan produk atau layanan yang benar-benar mereka cari.

Baca juga: Coba Personalized Marketing untuk Tingkatkan Customer Loyalty

Apa Sebenarnya Segmentasi Pasar Itu?

Apa Sebenarnya Segmentasi Pasar Itu

Secara sederhana, segmentasi pasar adalah proses memecah pasar yang luas (heterogen) menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih seragam (homogen). Kelompok kecil ini, yang disebut segmen, terdiri dari individu atau bisnis dengan karakteristik, kebutuhan, atau perilaku yang serupa.

Misalnya, pasar restoran bukanlah "semua orang yang lapar," melainkan segmen spesifik seperti "keluarga yang mencari tempat ramah anak" atau "profesional muda yang butuh makan siang cepat." Tujuan utamanya adalah mengembangkan profil detail dari setiap segmen. Saat Sobat DOKU mengetahui target pasar secara persis, Anda dapat merancang pesan pemasaran yang sangat personal dan relevan, menjadi langkah awal membangun koneksi kuat dengan pelanggan.

Mengapa Segmentasi Pasar Sangat Penting bagi Bisnis Anda?

Manfaat utamanya sangat nyata. Segmentasi pasar membantu perusahaan Anda mengidentifikasi kebutuhan spesifik konsumen. Saat kebutuhan itu teridentifikasi, Anda dapat mengembangkan produk yang lebih sesuai dan relevan. Produk yang "pas" di hati pelanggan tentu akan lebih mudah laku.

Dengan segmentasi yang jelas, strategi pemasaran Anda bisa jauh lebih terfokus. Anggaran iklan tidak akan terbuang percuma. Anda tahu persis di mana harus beriklan, pesan apa yang harus disampaikan, dan media apa yang digunakan oleh target Anda. Ini adalah tentang optimalisasi sumber daya. Anda bisa memfokuskan tenaga, waktu, dan uang pada segmen pasar yang paling potensial dan menguntungkan.

Pada akhirnya, ini semua akan meningkatkan daya saing bisnis Anda. Ketika Anda melayani satu segmen pasar tertentu dengan sangat baik, Anda menciptakan keunggulan kompetitif. Pelanggan di segmen itu akan melihat Anda sebagai solusi terbaik. Mereka akan menjadi loyal, dan loyalitas adalah aset bisnis yang tak ternilai harganya.

Syarat Agar Segmentasi Anda Tidak Sia-Sia

Membuat segmen pasar sayangnya tidak bisa asal-asalan. Agar segmentasi Anda benar-benar efektif dan bisa ditindaklanjuti, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Pertama, segmen itu harus measurable atau terukur. Anda harus bisa mengukur ukuran segmen, daya beli mereka, dan profilnya. Tanpa data ini, Anda hanya menebak.

Kedua, segmen harus accessible atau dapat dijangkau. Apakah Anda memiliki saluran komunikasi atau distribusi untuk mencapai segmen tersebut? Percuma menemukan segmen yang sempurna jika Anda tidak tahu cara menjangkau mereka. Ketiga, segmen harus substantial atau cukup besar. Segmen yang Anda pilih harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Jangan sampai biaya untuk melayani mereka lebih besar dari pendapatan yang dihasilkan.

Terakhir, segmen harus differentiable dan actionable. Differentiable berarti setiap segmen harus merespons strategi pemasaran yang berbeda. Jika segmen A dan B merespons promo yang sama, mungkin mereka sebenarnya satu segmen. Actionable berarti Anda harus bisa merancang program atau strategi yang efektif untuk menarik dan melayani segmen tersebut.

Memahami 5 Metode Utama Segmentasi Pasar

Untuk mulai memetakan pasar, ada beberapa "kacamata" atau metode yang bisa Anda gunakan. Metode-metode ini seringkali digabungkan untuk mendapatkan gambaran pelanggan yang paling akurat.

1. Segmentasi Demografis

Ini adalah cara membagi pasar yang paling dasar dan umum. Dasarnya adalah variabel seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan status pernikahan. Sebuah brand mainan anak tentu akan menggunakan segmentasi usia, sementara brand mobil mewah akan fokus pada segmentasi pendapatan.

2. Segmentasi Geografis

Metode ini membagi pasar berdasarkan lokasi fisik. Ini bisa seluas negara atau benua, hingga sesempit kota, lingkungan perumahan, atau bahkan kode pos. Kebutuhan pelanggan di daerah perkotaan yang padat tentu berbeda dengan mereka yang tinggal di pedesaan atau wilayah pesisir.

3. Segmentasi Psikografis

Ini adalah segmentasi yang lebih dalam karena melihat "siapa" pelanggan Anda dari sisi gaya hidup, nilai-nilai yang mereka anut, kepribadian, dan minat mereka. Dua orang bisa punya demografi sama (wanita, 30 tahun, manajer) tapi psikografi berbeda. Satu mungkin hemat dan peduli lingkungan, sementara satu lagi suka kemewahan dan status.

4. Segmentasi Perilaku (Behavioral)

Segmentasi ini mengelompokkan pelanggan berdasarkan perilaku nyata mereka terhadap produk. Ini bisa dilihat dari seberapa sering mereka membeli (loyalitas), manfaat apa yang mereka cari (kualitas, harga, prestise), status pengguna (bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial), atau seberapa siap mereka untuk membeli.

5. Segmentasi Firmografis

Jika target pasar Anda adalah bisnis lain (B2B), Anda akan menggunakan segmentasi firmografis. Ini mirip demografis, tapi untuk perusahaan. Variabelnya meliputi industri, ukuran perusahaan (jumlah karyawan atau pendapatan), lokasi, dan struktur organisasi. Cara Anda menjual ke UKM tentu berbeda dengan cara Anda mendekati korporasi besar.

10 Contoh Segmentasi Pasar di Berbagai Industri

Teori saja tidak cukup. Mari kita lihat bagaimana metode-metode tadi diterapkan dalam contoh segmentasi pasar di dunia nyata.

Contoh 1: Produk Kecantikan (Skincare)

Sebuah brand skincare premium bisa menargetkan segmen wanita usia 25-45 tahun (demografis) dengan pendapatan menengah ke atas. Mereka tinggal di kota-kota besar (geografis) dan memiliki gaya hidup yang peduli pada penampilan serta kesehatan kulit (psikografis). Perilaku mereka adalah rutin membeli produk perawatan kulit, loyal pada merek, dan aktif mencari informasi tren kecantikan di media sosial (perilaku).

Read More: Menemukan Peluang Emas dalam Bisnis Skincare

Contoh 2: Makanan Sehat (Snacking)

Produk camilan sehat menyasar pria dan wanita usia 25-40 tahun (demografis) yang sibuk namun sangat peduli kesehatan (psikografis). Mereka tinggal di area perkotaan (geografis) yang memiliki kesadaran tinggi akan pola makan sehat. Mereka adalah konsumen yang rutin memilih produk berbahan alami, rendah kalori, dan menghindari makanan olahan (perilaku).

Contoh 3: Sepatu Olahraga

Merek sepatu lari profesional akan fokus pada pria dan wanita usia 18-35 tahun (demografis) yang punya hobi lari rutin atau seorang atlet (psikografis). Mereka sering membeli produk terbaru untuk menunjang performa, bukan sekadar gaya, dan mempertimbangkan kenyamanan serta daya tahan (perilaku). Penjualannya akan fokus di kota besar dengan banyak komunitas lari atau pusat kebugaran (geografis).

Contoh 4: Smartphone

Pasar smartphone sangat luas. Satu merek bisa menargetkan segmen entry-level dengan demografi usia 18-25 tahun, pendapatan menengah ke bawah, yang mencari HP fungsional untuk media sosial (perilaku). Di sisi lain, segmen flagship menyasar profesional usia 30-45 tahun (demografis), bergaya hidup modern dan butuh teknologi inovatif (psikografis), serta rutin mengganti ponsel setiap 1-2 tahun (perilaku).

Contoh 5: Produk Tas Fashion

Sebuah brand tas lokal premium menargetkan wanita karier usia 25-40 tahun (demografis) di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya (geografis). Mereka adalah fashion enthusiast yang melihat tas sebagai penunjang status dan penampilan (psikografis). Mereka tidak masalah mengeluarkan uang lebih untuk kualitas dan desain yang unik, serta cenderung loyal pada merek tertentu (perilaku).

Contoh 6: Produk Susu Dewasa

Produk susu kalsium tinggi menyasar pria dan wanita di atas 45 tahun (demografis) yang mulai peduli dengan kesehatan tulang dan pencegahan osteoporosis (psikografis). Mereka biasanya membeli produk ini secara rutin sebagai bagian dari konsumsi harian untuk menjaga kebugaran di masa tua (perilaku).

Contoh 7: Produk Kecantikan Remaja

Berbeda dari skincare premium, produk ini menyasar remaja perempuan usia 13-19 tahun (demografis), yang masih pelajar atau mahasiswa. Mereka sangat aktif di media sosial seperti TikTok (psikografis). Perilaku pembelian mereka sangat dipengaruhi oleh influencer atau teman sebaya, dan mereka mencari produk yang harganya terjangkau serta aman untuk kulit remaja (perilaku).

Contoh 8: Penerbitan Buku

Penerbit buku fiksi menyasar pembaca berusia 15-35 tahun (demografis) yang menjadikan membaca sebagai hobi atau gaya hidup (psikografis). Mereka biasanya tinggal di kota dengan komunitas pembaca aktif seperti Yogyakarta atau Bandung (geografis). Perilaku mereka adalah rutin membeli buku berdasarkan ulasan bagus atau penulis favorit (perilaku).

Contoh 9: Peralatan Gym (B2B)

Sebuah distributor alat gym tidak menjual ke individu, tapi ke bisnis (B2B). Target mereka adalah pusat kebugaran (gym) atau hotel bintang 4-5 (firmografis: industri). Mereka mungkin fokus pada bisnis skala menengah hingga besar (firmografis: ukuran) yang berlokasi di pusat kota metropolitan (geografis) dan mencari alat berkualitas premium dengan layanan purna jual (perilaku).

Contoh 10: Produk Elektronik (Laptop)

Brand laptop gaming memiliki segmen yang sangat spesifik. Targetnya adalah pria usia 18-30 tahun (demografis) yang punya minat tinggi pada e-sports dan teknologi (psikografis). Mereka tidak sensitif harga dan rela membayar mahal untuk spesifikasi tertinggi (perilaku). Mereka juga aktif di forum online dan komunitas gaming (psikografis).

Setelah Paham Segmen, Bagaimana Cara Melayani Mereka?

Memetakan segmen pelanggan adalah langkah awal yang baik, namun kelanjutan logisnya adalah kesiapan bisnis dalam melayani preferensi mereka. Anda mungkin tahu Pelanggan A (remaja) lebih suka e-wallet, sementara Pelanggan B (karyawan) memilih kartu kredit. Pertanyaannya, apakah sistem pembayaran Anda sudah adaptif terhadap semua preferensi tersebut?

Di tahun 2025, kenyamanan adalah prioritas utama. Studi menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen Indonesia memilih transaksi cashless karena alasan kemudahan dan keamanan. Jika opsi pembayaran favorit pelanggan tidak tersedia saat checkout, segmentasi yang sudah Anda lakukan akan gagal di titik eksekusi paling krusial.

Inilah mengapa payment gateway menjadi solusi vital bagi bisnis modern. Payment gateway berfungsi sebagai satu jembatan yang menghubungkan bisnis Anda ke semua metode pembayaran yang dibutuhkan pelanggan. Anda tidak perlu repot mendaftar ke setiap bank atau e-wallet secara terpisah. Cukup dengan satu integrasi, semua pintu pembayaran terbuka, memastikan pengalaman transaksi yang mulus bagi setiap segmen pelanggan Anda.

Baca juga: Penetrasi Pasar: Pengertian dan Manfaatnya untuk Perkembangan Bisnis

DOKU: Partner Pembayaran untuk Setiap Segmen Bisnis Anda

Sebagai penyedia layanan pembayaran, DOKU sangat memahami pentingnya melayani setiap segmen pelanggan. Kami hadir untuk memastikan bisnis Anda, baik UKM maupun korporasi, dapat menerima pembayaran dari siapa saja, dengan cara apa saja.

Metode Pembayaran Terluas

DOKU menyediakan rangkaian produk pembayaran terlengkap untuk menjangkau semua segmen Anda. Mulai dari Kartu Kredit, cicilan Kartu Kredit, Transfer Bank (Virtual Account), E-wallet (termasuk dompet digital kami sendiri), PayLater, Direct Debit, QRIS, hingga pembayaran Over The Counter (OTC). Fitur OTC memungkinkan pelanggan yang tidak punya rekening bank (segmen unbanked) tetap bisa membayar tunai di gerai minimarket terdekat.

Jaminan Keamanan dengan Lisensi Terlengkap

Kepercayaan adalah segalanya. DOKU adalah satu-satunya penyedia layanan pembayaran di Indonesia yang mengantongi lima lisensi dari Bank Indonesia: payment gateway, transfer dana, uang elektronik, dompet elektronik, dan operator QRIS. Kami juga bersertifikasi Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) untuk menjamin keamanan transaksi kartu kredit pelanggan Anda.

Terbukti dan Terpercaya

Lebih dari 150.000 merchant korporat dan UKM dari lintas industri telah memercayakan sistem pembayaran mereka kepada DOKU. Nama-nama besar seperti Google, Garuda Indonesia, Prudential, dan Traveloka adalah bagian dari jaringan kami. Ini adalah bukti nyata keandalan dan pengalaman kami.

Visi dari Pimpinan Kami

CEO DOKU, Chris Yeo, menegaskan komitmen ini. "Saya pikir keunggulan kami sebagai payment fintech company adalah memiliki 6 lisensi pembayaran yang tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami menghasilkan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda... hingga collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)."

Jangan Hanya Pahami Segmen Anda, Mudahkan Transaksi Mereka

Memahami contoh segmentasi pasar adalah langkah awal yang brilian. Namun, strategi yang hebat membutuhkan eksekusi yang mulus. Eksekusi itu terjadi di halaman checkout Anda. Memberikan pilihan pembayaran yang lengkap dan mudah bukan lagi sekadar bonus, itu adalah keharusan untuk memenangkan hati setiap segmen.

Ini adalah cara Anda mengatakan kepada pelanggan, "Kami mengerti Anda, dan kami menghargai pilihan Anda." Baik Anda seorang pemilik UKM yang baru merintis atau manajer di perusahaan korporat besar, DOKU siap membantu Anda bertumbuh.

Jangan biarkan pelanggan membatalkan pembelian hanya karena Anda tidak menyediakan metode pembayaran favorit mereka. Saatnya melayani semua segmen Anda dengan lebih baik. Daftar DOKU sekarang dan berikan pengalaman pembayaran tanpa hambatan yang mereka harapkan!

Ingin Bisnis UMKM / Korporasi Anda Tumbuh Pesat di Tahun 2025? Berikan Opsi Pembayaran Beragam untuk Pelanggan Anda bersama DOKU

Di tahun 2025, pelanggan semakin mengutamakan kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi. Faktanya, 67% orang Indonesia kini lebih memilih bertransaksi secara cashless karena alasan kemudahan dan keamanan (Visa Study).

Keunggulan DOKU:

Metode Pembayaran Luas

DOKU menyediakan rangkaian produk pembayaran terluas, mulai dari Kartu Kredit, cicilan Kartu Kredit, Transfer Bank, E-wallet, PayLater, Direct Debit, Digital Banking, QRIS, hingga OTC (Over The Counter), di mana pelanggan bisa melunasi pembeliannya melalui transaksi tunai di gerai minimarket dengan menggunakan kode tertentu.

Memiliki Lisensi Terlengkap

DOKU adalah satu-satunya penyedia layanan pembayaran di Indonesia yang memiliki lima lisensi dari Bank Indonesia, yaitu untuk payment gateway, transfer dana, uang elektronik, dompet elektronik, dan operator QRIS.

Pengalaman dan Sertifikasi Unggul

Dengan menggunakan payment gateway yang tepat, hal tersebut memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran tanpa kendala. Alhasil,  komplain pelanggan dapat terhindarkan.

Perlu diketahui, Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) adalah standar keamanan informasi kepemilikan yang dikelola oleh PCI Security Standards Council, yang dibentuk oleh American Express, Discover Financial Services, JCB International, MasterCard Worldwide, dan Visa Inc.

Telah Dipercaya Ratusan Ribu Merchant Korporat

Tercatat lebih dari 150.000 merchant korporat dari lintas industri telah menggunakan layanan pembayaran DOKU, termasuk diantaranya Google, Garuda, Prudential dan Traveloka.

CEO DOKU, Chris Yeo, menegaskan pentingnya keunggulan yang dimiliki DOKU dalam sektor fintech pembayaran di Indonesia. “Saya pikir keunggulan kami sebagai payment fintech company adalah memiliki 6 lisensi pembayaran yang tidak dimiliki oleh semua fintech di Indonesia. Lisensi pembayaran ini memungkinkan kami menghasilkan berbagai macam produk pembayaran yang berbeda, seperti payment gateway, pembayaran lintas batas (cross-border), pembayaran tagihan (billers), e-money, e-wallet, QRIS, hingga collecting agent untuk mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).”

Hubungi kami
Sales kami siap memberikan informasi lebih lanjut, atau daftar di sini untuk mulai menawarkan berbagai opsi pembayaran kepada pelanggan Anda!