Key Takeways:
- Adopsi AI di Indonesia terus meningkat seperti pada survei APJII, dimana 27,34% masyarakat Indonesia menggunakan AI, tumbuh 24,72% dari tahun sebelumnya. Lonjakan ini menunjukkan bahwa AI semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari, termasuk dalam aktivitas pembayaran digital.
- Beragam tren AI kini menjadi pendorong inovasi dan keamanan di industri, mulai dari deteksi fraud real-time, verifikasi biometrik yang lebih canggih, hingga personalisasi transaksi berbasis analitik prediktif. Hadir pula agentic AI, teknologi yang memungkinkan agen cerdas merespons inisiasi pengguna.
- Dengan tren AI yang semakin matang, masa mendatang bisnis perlu mulai mengadopsinya secara bertahap mulai dari penggunaan chatbot pintar hingga berintegrasi dengan perusahaan fintech pembayaran seperti DOKU untuk menghadirkan pengalaman terima pembayaran bisnis dengan teknologi AI payment.
Artificial Intelligence (AI) kini menjadi salah satu teknologi berpengaruh di dunia keuangan, termasuk industri pembayaran. Dari transaksi sehari-hari hingga sistem pembayaran lintas negara (cross-border), AI membantu mempercepat proses, meningkatkan keamanan, sekaligus menciptakan pengalaman pengguna yang lebih personal.
Berdasarkan survei APJII 2025, dari 8.700 responden, 27,34% menyatakan telah menggunakan AI dimana angka ini naik dari tahun sebelumnya, yakni 24,72%. Hal ini memperlihatkan bahwa tren adopsi AI terus tumbuh. Hal ini menjadikan AI bukan hanya sekadar pilihan teknologi, melainkan kebutuhan bagi bisnis yang ingin bertahan dan berkembang di era digital untuk mengikuti tren yang ada di masyarakat.
Transformasi Mulai dari Tren AI Payment Ini
Seiring berkembangnya teknologi, adopsi AI dalam pembayaran digital semakin meluas dan menghadirkan berbagai inovasi baru. Lalu, apa saja tren yang membentuk masa depan pembayaran?
a. AI untuk Pencegahan Fraud (Fraud Detection) dan Keamanan Real-Time
Dalam hal ini, biasanya AI dipakai untuk mendeteksi pola transaksi mencurigakan secara otomatis, seperti: anomali lokasi, frekuensi, nilai transaksi. Penggunaan teknologi ini dengan deep learning dan generative AI untuk mendeteksi deepfakes atau manipulasi transaksi digital.
b. Biometrik & Otentikasi Identitas yang Lebih Canggih
Sekarang, verifikasi identitas tidak hanya lewat PIN atau password, tapi bisa dengan sidik jari, pengenalan wajah, suara, bahkan kebiasaan unik pengguna seperti cara mengetik atau cara menggeser layar. Di balik itu, AI berperan penting untuk membaca pola biometrik ini secara akurat, membedakan mana perilaku normal pengguna dan mana yang mencurigakan. Teknologi biometrik ini juga sudah mulai terintegrasi di perangkat modern seperti smartwatch, kartu NFC, hingga sistem tap-to-pay, sehingga transaksi bisa dilakukan lebih cepat sekaligus tetap aman.
c. Personalisasi & Analitik Prediktif
Personalisasi berbasis AI kini menjadi kunci dalam menghadirkan pengalaman pembayaran yang lebih relevan dan efisien. Dengan kemampuan menganalisis pola belanja dan kebiasaan transaksi pengguna secara real time, AI dapat menyesuaikan penawaran, promosi, bahkan metode pembayaran yang paling cocok untuk setiap individu.
Contohnya, salah satu ecommerce asal Amerika sudah lama menggunakan AI untuk menyesuaikan halaman muka, rekomendasi produk, dan email promosi. Kini, dengan dukungan AI generatif, sistem mereka bisa menampilkan kategori yang sangat spesifik seperti “Kotak hadiah untuk Hari Ibu” atau “Jam tangan pintar dengan daya tahan baterai ekstra”, berdasarkan perilaku belanja real time penggunanya.
d. Agentic AI dalam Transaksi & Pembayaran
AI agent kini bisa bertindak layaknya asisten pribadi yang membantu konsumen. Ia dapat otomatis menyelesaikan pembayaran, memilih metode pembayaran yang paling sesuai, hingga melakukan checkout secara instan tanpa perlu campur tangan manual. Untuk mendukung hal ini, hadir protokol baru bernama agentic payments yang memastikan keamanan dan otorisasi, karena setiap agen membutuhkan mandat digital resmi agar bisa melakukan transaksi atas nama pengguna.
Menangkap Peluang Bisnis dari Tren AI Payment

Tren AI di pembayaran digital bukan hanya sekadar wacana teknologi, tapi sudah jadi kebutuhan bagi banyak orang termasuk bisnis. Agar dapat memanfaatkan peluang teknologi ini dengan baik, bisnis perlu menyiapkan strategi yang tepat, seperti berikut ini:
- Adopsi Teknologi Secara Bertahap
Tidak semua bisnis harus langsung mengimplementasikan AI canggih. Misalnya, Anda dapat mulai dari solusi seperti chatbot atau AI Agent untuk layanan pelanggan agar lebih cepat responnya dalam menangani keluhan.
- Prioritaskan Keamanan dan Kepatuhan
Selanjutnya, Anda juga bisa menggunakan AI untuk meningkatkan keamanan transaksi, misalnya dengan real-time fraud detection dan otomatisasi proses KYC, agar bisnis terlindungi dari risiko sekaligus memenuhi regulasi yang berlaku.
- Integrasi dengan Ekosistem Pembayaran Modern
Anda juga dapat memanfaatkan AI dalam hal pembayaran digital. Bisnis perlu berintegrasi dengan ekosistem pembayaran melalui kolaborasi dengan perusahaan fintech pembayaran seperti DOKU. Dengan begitu, Anda bisa mengakses teknologi pembayaran berbasis AI tanpa harus membangun sistem dari awal.
Dengan begitu, Anda dapat menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih baik dengan proses pembayaran yang cepat, aman, serta menyediakan berbagai opsi metode pembayaran digital. Bisnis juga dapat memanfaatkan data transaksi untuk personalisasi, misalnya menawarkan promosi atau layanan sesuai kebutuhan dan kebiasaan pelanggan, sehingga meningkatkan kepuasan sekaligus loyalitas mereka. Jadi, apakah bisnis Anda ingin mulai mengadopsi solusi AI?