Strategi Kelola Keuangan Bisnis dengan Virtual Credit Card

virtual credit card terbaik
Table of Contents

Key Takeaways:

  • Virtual credit card (VCC) adalah kartu kredit digital dengan nomor unik dan temporer yang dirancang khusus untuk meningkatkan keamanan transaksi online.
  • Perbedaan utama VCC dengan kartu fisik terletak pada bentuknya yang digital, tingkat keamanan yang lebih tinggi karena nomornya bisa diatur, dan kontrol anggaran yang lebih ketat.
  • Cara kerja VCC sangat praktis, di mana Anda bisa membuat kartu baru, mengatur limit, dan menggunakannya untuk satu transaksi, lalu nomor tersebut menjadi tidak valid.
  • Pemilihan VCC terbaik sangat bergantung pada skala dan kebutuhan bisnis, mulai dari UKM yang butuh fleksibilitas hingga korporasi besar dengan transaksi global.
  • Setiap VCC menawarkan keunggulan spesifik, seperti limit besar, fasilitas premium, integrasi perbankan, hingga cashback yang bisa menekan biaya operasional.

Mengelola keuangan bisnis bisa terasa begitu rumit. Anda harus mengawasi setiap transaksi, memastikan pengeluaran tidak membengkak, sambil terus memikirkan strategi pengembangan usaha. Di tengah kompleksitas ini, keamanan dan efisiensi menjadi dua hal yang tidak bisa ditawar. Inilah mengapa virtual credit card (VCC) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan para pebisnis modern yang mendambakan kepraktisan dan ketenangan dalam bertransaksi.

Namun, dengan semakin banyaknya penyedia virtual credit card di pasaran, memilih satu yang paling tepat untuk bisnis Anda bisa menjadi sebuah tantangan tersendiri. Setiap pilihan menawarkan keunggulan yang berbeda, ditujukan untuk skala bisnis yang beragam pula. Agar tidak salah langkah, mari kita pahami dulu konsep dasarnya, perbedaannya dengan kartu kredit biasa, hingga melihat beberapa pilihan terbaik yang bisa membantu bisnis Anda melesat lebih tinggi.

Apa itu Virtual Credit Card?

Virtual Credit Card (VCC) adalah serangkaian data kartu kredit digital tanpa wujud fisik. VCC terdiri dari 16 digit nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, dan kode CVV, yang dibuat melalui aplikasi atau dashboard perbankan. Kartu ini dirancang spesifik untuk transaksi online.

Tujuan utama VCC adalah sebagai lapisan pertahanan pertama untuk keamanan finansial di ranah digital. Karena VCC tidak berwujud fisik, risiko kehilangan atau pencurian kartu konvensional dapat dihindari. Selain itu, banyak VCC dapat diatur untuk sekali pakai atau memiliki batas nominal dan waktu yang ditentukan pengguna, memberikan pengendalian dan keamanan ekstra yang tidak dimiliki kartu kredit biasa.

Apa Bedanya dengan Kartu Kredit Konvensional?

Meskipun fungsi utamanya sama sebagai alat pembayaran, Virtual Credit Card (VCC) dan kartu fisik memiliki perbedaan fundamental dalam hal keamanan dan pengelolaan. Perbedaan paling mendasar adalah wujudnya: kartu konvensional berbentuk plastik, sementara VCC beroperasi sepenuhnya secara digital.

Keunggulan utama VCC terletak pada faktor keamanan. Nomor pada kartu fisik bersifat statis, meningkatkan risiko jika terjadi kebocoran data. Sebaliknya, nomor VCC bersifat dinamis dan temporer. Anda dapat menghasilkan nomor baru untuk setiap transaksi, yang dapat langsung kedaluwarsa setelah pembayaran, sehingga mencegah penyalahgunaan data.

Kontrol anggaran juga lebih superior. Dengan VCC, Anda dapat mengatur batas (limit) spesifik untuk setiap kartu yang dibuat. Misalnya, Anda dapat menetapkan limit satu juta rupiah hanya untuk satu merchant tertentu. Fitur ini mencegah tagihan tak terduga dan menjadikan pengelolaan anggaran tim jauh lebih terstruktur dan transparan.

Cara Kerja Virtual Credit Card

Cara kerja virtual credit card sebenarnya sangat sederhana dan intuitif, dirancang untuk memberikan kemudahan tanpa mengorbankan keamanan. Prosesnya dimulai saat Anda membutuhkan alat pembayaran untuk transaksi online. Melalui aplikasi atau situs web penyedia layanan, Anda cukup mengajukan permintaan untuk membuat VCC baru. Proses ini biasanya instan dan hanya memakan waktu beberapa detik.

Setelah itu, sistem akan secara otomatis menghasilkan satu set nomor kartu yang unik, lengkap dengan tanggal kedaluwarsa dan kode CVV. Anda kemudian bisa mengatur parameter keamanannya, seperti menetapkan jumlah maksimal transaksi, membatasi penggunaannya untuk satu kali transaksi saja, atau menguncinya agar hanya bisa digunakan pada satu situs merchant tertentu.

Setelah semua pengaturan selesai, Anda tinggal menyalin detail VCC tersebut dan menggunakannya di halaman pembayaran online, sama seperti saat Anda menggunakan kartu kredit biasa. Begitu transaksi berhasil, nomor VCC tersebut akan otomatis menjadi tidak aktif jika diatur untuk sekali pakai. Mekanisme inilah yang menjadikannya tameng ampuh melawan peretasan dan penyalahgunaan data kartu kredit.

5 Virtual Credit Card Terbaik untuk Bisnis

Memanfaatkan VCC adalah langkah strategis untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi cash flow bisnis Anda. Untuk membantu Anda memulai adopsi inovasi ini, berikut adalah daftar VCC terbaik untuk bisnis:

1. Paper Pioneer Card

Paper Pioneer Card
Tampilan Paper Pioneer Card (Sumber: Paper.id)

Bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), menjaga arus kas adalah prioritas utama. Paper Pioneer Card, yang merupakan hasil kolaborasi Paper.id, hadir sebagai solusi yang dirancang khusus untuk kebutuhan ini. Proses pengajuannya terbilang sangat mudah dan cepat, bisa dilakukan sepenuhnya secara online hanya dalam tiga hari. Ini sangat membantu pebisnis yang tidak punya banyak waktu untuk mengurus administrasi yang berbelit-belit.

Salah satu keunggulan utamanya adalah akses ke limit kredit yang cukup besar, bisa mencapai seratus juta rupiah. Limit ini memberikan ruang gerak bagi pebisnis pemula untuk melakukan berbagai transaksi bisnis tanpa mengganggu modal kerja. Tidak hanya itu, Paper Pioneer Card menawarkan perpanjangan tempo pembayaran hingga 50 hari. Fleksibilitas ini sangat berharga untuk menjaga kesehatan arus kas sambil menunggu pembayaran dari klien.

Setiap transaksi yang dilakukan juga memberikan berbagai penawaran cashback yang menarik, membantu menekan biaya operasional. Kartu ini terhubung langsung dengan dasbor Paper.id, memungkinkan Anda memantau seluruh status pembayaran bisnis secara terpusat. Anda tidak perlu lagi repot melakukan pencocokan data secara manual, karena semuanya sudah tercatat dengan rapi dan transparan.

Baca Juga: Mengenal Payment Gateway Kartu Kredit: Solusi Pembayaran Digital untuk Pelanggan yang Gemar Bertransaksi dengan Kartu Kredit

2. American Express Corporate Card

Jika bisnis Anda sudah berskala besar dan sering melakukan transaksi atau perjalanan internasional, American Express (Amex) Corporate Card adalah pilihan yang patut dipertimbangkan. Kartu ini dikenal sebagai produk premium yang menawarkan berbagai fasilitas eksklusif untuk menunjang kegiatan bisnis di level korporat. Kenyamanan dan prestise adalah dua kata yang melekat pada kartu ini.

Para pemegang kartu dapat menikmati fasilitas premium seperti akses gratis ke lounge bandara di seluruh dunia, program loyalitas dengan penawaran menarik, serta proteksi pembelian yang komprehensif. Melalui platform Extend, Amex juga menyediakan opsi kartu virtual yang bisa dibagikan kepada karyawan untuk pembayaran kepada pemasok atau kebutuhan dinas lainnya. Integrasinya dengan Google Pay juga semakin mempermudah transaksi digital di berbagai negara.

Namun, semua kemewahan ini datang dengan konsekuensi biaya tahunan yang tergolong tinggi, sehingga kurang cocok untuk bisnis rintisan atau UKM. Selain itu, jangkauan penerimaan kartu Amex di Indonesia tidak seluas Visa atau Mastercard, yang bisa menjadi sedikit kendala saat digunakan untuk transaksi domestik di beberapa merchant.

3. Mandiri Virtual Card

Bagi perusahaan yang sudah mempercayakan seluruh aktivitas perbankannya kepada Bank Mandiri, kehadiran Mandiri Virtual Card menjadi sebuah pelengkap yang sangat praktis. Kartu kredit virtual ini dapat diakses dengan sangat mudah melalui aplikasi andalan mereka, Livin' by Mandiri. Setelah pengajuan kartu kredit utama disetujui, kartu virtual akan otomatis tersedia di dalam aplikasi.

Kemudahan ini memungkinkan pengguna untuk langsung melakukan transaksi online tanpa perlu menunggu kartu fisik tiba. Integrasi yang mulus dengan ekosistem perbankan Mandiri yang sudah ada menjadi nilai jual utamanya. Semua transaksi akan tercatat dalam satu platform yang sama, memudahkan proses pemantauan dan rekonsiliasi keuangan perusahaan.

Meskipun begitu, kartu ini mungkin memiliki beberapa keterbatasan untuk kebutuhan bisnis yang lebih kompleks. Fitur analisis pengeluaran yang mendalam atau kemampuan integrasi dengan software akuntansi pihak ketiga mungkin tidak selengkap yang ditawarkan oleh platform lain. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan sejauh mana kebutuhan analisis data pengeluaran bisnis Anda.

Baca Juga: BNPL vs Kartu Kredit: Perbedaan, Manfaat & Tips untuk Bisnis

4. Jenius s-Card

Jenius dari Bank BTPN telah lama dikenal sebagai pelopor perbankan digital yang inovatif. Salah satu fiturnya yang sangat berguna bagi pebisnis perorangan atau startup adalah s-Card. Ini merupakan kartu kredit tambahan yang bisa Anda buat dan kelola sepenuhnya melalui aplikasi Jenius. s-Card tersedia dalam bentuk virtual, menjadikannya alat yang sangat praktis dan aman untuk segala jenis transaksi online.

Fleksibilitas adalah kekuatan utama dari s-Card. Anda sebagai pengguna memiliki kontrol penuh untuk mengatur limit kartu, memblokir atau membuka blokir kartu secara instan, dan memantau riwayat transaksi secara real-time langsung dari ponsel. Fitur ini sangat cocok untuk bisnis skala kecil yang membutuhkan kelincahan dalam mengelola pengeluaran tim atau memisahkan anggaran untuk proyek yang berbeda.

Akan tetapi, untuk kebutuhan perusahaan dengan skala yang lebih besar dan jumlah karyawan yang banyak, fitur yang ditawarkan mungkin terasa kurang memadai. Jenius s-Card lebih ditujukan untuk pengelolaan keuangan personal atau tim kecil, dan belum memiliki fitur manajemen korporat yang komprehensif seperti platform VCC lainnya.

4. Fazz Business Card

Fazz Business Card menawarkan solusi virtual credit card yang fokus pada efisiensi dan penghematan. Kartu virtual ini dapat dibuat dengan mudah dan digunakan untuk berbagai macam kebutuhan bisnis, mulai dari pembayaran tagihan rutin, pembelian aset digital, hingga pengeluaran operasional harian lainnya. Platform ini dirancang untuk membantu perusahaan mengelola keuangannya dengan lebih cerdas.

Daya tarik utamanya adalah penawaran cashback sebesar 1% untuk setiap transaksi online yang dilakukan. Meskipun terlihat kecil, akumulasi dari cashback ini dalam jangka panjang dapat memberikan penghematan yang signifikan bagi perusahaan. Didukung oleh jaringan Visa, Fazz Business Card diterima di jutaan merchant di seluruh dunia, memberikan keleluasaan tanpa batas untuk bertransaksi.

Platform Fazz juga menyediakan dasbor terpusat yang fungsional. Melalui dasbor ini, Anda bisa membuat beberapa kartu virtual untuk tim yang berbeda, memantau pengeluaran secara efisien, dan mengelola anggaran dengan lebih baik. Ini adalah pilihan solid bagi bisnis yang ingin mendapatkan nilai lebih dari setiap rupiah yang dikeluarkan.

Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Fintech: Solusi Cerdas untuk Transaksi Bisnis Hebat

Kelola Arus Kas Bisnis Anda

Memilih virtual credit card yang tepat adalah keputusan strategis yang dapat mendukung efisiensi pengelolaan keuangan bisnis Anda. Setiap kartu memiliki keunggulan dan target pasarnya masing-masing. Pastikan Anda mempertimbangkan skala bisnis, frekuensi transaksi, dan fitur yang paling Anda butuhkan sebelum mengambil keputusan.

Dengan memilih VCC yang paling sesuai, Anda tidak hanya mendapatkan alat pembayaran yang aman, tetapi juga partner yang membantu Anda mengelola anggaran, memantau pengeluaran, dan pada akhirnya, mengakselerasi pertumbuhan bisnis dengan lebih terstruktur dan tenang. Kelola keuangan bisnis dengan bermitra bersama DOKU, solusi Payment Gateway untuk usaha Anda!

*Artikel ini hasil kerja sama Paper.id dan DOKU