Key Takeaways:
- Hukum Dasar Berlawanan: Hukum supply (penawaran) berbanding lurus dengan harga (harga naik, penawaran naik). Sebaliknya, hukum demand (permintaan) berbanding terbalik dengan harga (harga naik, permintaan turun).
- Banyak Faktor Penggerak: Harga bukan satu-satunya faktor. Permintaan dan penawaran juga sangat dipengaruhi oleh hal-hal eksternal seperti pendapatan konsumen, selera (tren), biaya produksi, pajak, dan kehadiran barang pengganti (substitusi).
- Kondisi Pasar Tidak Selalu Seimbang: Pasar secara alami mencari "harga ekuilibrium" (keseimbangan), namun sering mengalami ketidakseimbangan.
- Definisi Excess Demand (Kelangkaan): Excess Demand terjadi jika permintaan lebih besar dari penawaran ($Q_d > Q_s$), biasanya karena harga terlalu rendah. Ini akan memicu antrean, stok habis, dan memberi tekanan bagi harga untuk naik.
- Definisi Excess Supply (Surplus): Excess Supply terjadi jika penawaran lebih besar dari permintaan ($Q_s > Q_d$), biasanya karena harga terlalu mahal. Ini akan memicu diskon, obral, atau barang menumpuk, dan memberi tekanan bagi harga untuk turun.
Istilah supply and demand adalah hal umum dalam bisnis jual beli. Untuk memahaminya, mari kita ulas definisi, faktor, dan contohnya.
Hukum supply and demand adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan dalam bisnis jual beli. Keduanya saling berhubungan, senantiasa berdampingan, dan bahkan saling mempengaruhi.
Read More: Biaya Produksi: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Pengertian Supply and Demand
Secara bahasa, supply atau penawaran merupakan kegiatan memasok barang. Sedangkan demand adalah permintaan. Dalam hukum penawaran, jumlah barang yang ditawarkan akan senantiasa berbanding lurus dengan harganya.
Jadi jika barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah. Begitu pula ketika harganya turun. Maka jumlah barang yang ditawarkan pun akan berkurang.
Hal ini berbeda dengan yang berlaku pada hukum permintaan. Pada demand, jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan harganya. Jadi ketika barang mengalami kenaikan harga, maka jumlah permintaan barang akan berkurang.

Sebaliknya, jika harga turun maka angka permintaan akan meningkat secara drastis. Inilah mengapa dalam bisnis jual beli, menjadikan supply dan demand sebagai tolak ukur merupakan kebijakan terbaik.
Berdasarkan hukum penawaran dan permintaan, kita bisa menganalisa potensi bisnis dan menerapkan strategi terbaik. Mengingat pada akhirnya, tujuan utama adalah mendapatkan angka penjualan memuaskan.
Elastisitas, Persepsi Nilai, dan Strategi Harga
Elastisitas permintaan adalah alat untuk mengukur sensitivitas pasar terhadap perubahan harga. Jika sedikit penurunan harga mampu meningkatkan volume transaksi secara signifikan, maka permintaan bersifat elastis. Sebaliknya, jika respons pasar cenderung stagnan, kemungkinan produk Anda bersifat inelastis atau proposisi nilainya belum tersampaikan secara efektif. Pada titik ini, mengomunikasikan manfaat produk menjadi sama pentingnya dengan angka pada label harga.
Persepsi nilai tidak hanya dibentuk oleh harga, tetapi oleh keseluruhan pengalaman pelanggan dari awal melihat produk hingga menyelesaikan pembayaran. Ketika alur transaksi jelas, tanpa biaya tersembunyi, dan didukung oleh opsi pembayaran yang lengkap, pelanggan akan lebih percaya diri untuk menyelesaikan pembelian. Hal ini meningkatkan nilai yang mereka rasakan tanpa Anda harus mengorbankan margin keuntungan secara agresif.
Strategi harga yang sehat biasanya bergerak beriringan dengan momen pasar. Anda bisa menguji harga per wilayah, memanfaatkan periode gajian, atau hari libur tematik untuk mendorong urgensi. Yang terpenting, setiap eksperimen harga dicatat rapi. Dengan catatan yang konsisten, pola permintaan akan lebih mudah terbaca dan keputusan berikutnya tidak lagi menerka.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Setelah memahami definisinya, selanjutnya mari kita bahas beberapa faktor yang mempengaruhi supply dan demand dalam suatu bisnis. Setidaknya ada 8 hal yang diketahui dapat mempengaruhi, yaitu:
1. Skala Pendapatan
Diakui atau tidak, pendapatan konsumen merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi angka supply dan demand dalam jual beli. Secara teknis, tidak akan ada pembelian jika konsumen tidak memiliki pendapatan.
Semakin besar pendapatan, semakin mudah pula bagi konsumen untuk membeli barang yang mereka mau setinggi apapun harga barang tersebut. Sebaliknya, jika pendapatan rendah maka semurah apapun barang mungkin tidak bisa dibeli.
2. Harga Barang
Sudah jadi rahasia umum bahwa konsumen senantiasa menginginkan produk dengan harga yang lebih murah. Jadi tidak perlu heran ketika harga suatu barang diturunkan, angka permintaan akan bertambah.
Harga barang pada penerapan supply and demand adalah salah satu faktor penting. Jadi ketika ingin meningkatkan penjualan, tidak ada salahnya untuk memberikan diskon dengan harga yang masuk akal.
3. Prediksi Harga Mendatang
Faktor lain yang mempengaruhi angka penawaran dan permintaan adalah prediksi harga di masa mendatang. Kondisi ini biasanya terjadi pada barang dengan nilai investasi yang senantiasa meningkat seperti tanah.
Inilah mengapa dalam kondisi sesulit apapun, tanah selalu jadi komoditas dengan angka penawaran dan permintaan stabil. Peminat tanah akan selalu ada karena meskipun harganya naik turun, nilai investasinya cenderung menguntungkan.
4. Hadirnya Barang Pengganti
Bisa dibilang ini adalah mimpi buruk setiap pebisnis. Ketika hukum penawaran dan permintaan pada sebuah barang dinilai tidak lagi rasional. Jangan salahkan konsumen jika mereka beralih ke produk lain yang dianggap bisa menggantikan.
Situasi ini sedang terjadi pada potensi penjualan BBM di Tanah Air. Harga jual BBM yang semakin lama semakin tidak masuk akal membuat orang mencari alternatif lain yang dianggap lebih murah tetapi memiliki manfaat sama.
Inilah alasan mengapa belakangan, mobil dan sepeda motor listrik mulai dilirik. Bukan tidak mungkin di masa mendatang, angka supply demand BBM berubah karena orang lebih memilih menggunakan kendaraan listrik.
5. Selera Konsumen
Di antara sejumlah faktor di atas, selera konsumen termasuk salah satu yang sulit untuk diukur. Bisa saja barang dirilis ketika konsumen tidak lagi berminat dan mengakibatkan turunnya jumlah permintaan.
Sebaliknya, bisa pula barang dirilis dalam jumlah sedikit padahal sedang jadi tren di kalangan konsumen yang mengakibatkan naiknya jumlah permintaan dan harga. Jadi sebelum merilis produk, tidak ada salahnya untuk melakukan riset.
Riset diperlukan supaya kita bisa mencapai nilai permintaan dan penawaran yang terbaik. Bagaimanapun juga, supply and demand adalah dua hal penting yang dapat menjaga stabilitas ekonomi suatu bisnis.
6. Biaya Produksi
Untuk menghasilkan produk berkualitas dibutuhkan proses yang cukup panjang. Inilah salah satu alasan yang membuat biaya produksi membengkak dan membuat angka penawaran menurun.
7. Kemampuan Produksi
Diakui atau tidak, kemampuan produksi punya pengaruh besar pada jumlah penawaran di pasar. Hal ini bisa dinilai dari skala perusahaan, semakin besar perusahaan semakin besar pula angka penawaran.
Sebaliknya, perusahaan dengan skala kecil memiliki angka supply yang kecil pula. Posisi ini juga berpengaruh pada harga di pasaran.
8. Beban Pajak
Pajak bisa dipastikan akan selalu jadi beban dan persoalan tersendiri bagi pengusaha. Jadi ketika menerapkan harga, pengusaha perlu menghitung harga jual bersih sekaligus pajaknya supaya bisa tetap menerapkan harga rasional.
Dengan penerapan harga yang wajar, supply dan demand bisa tersedia secara wajar tanpa mempengaruhi kondisi pasar secara signifikan.
Apa itu Titik Ekuilibrium, Excess Demand, dan Excess Supply?
Hukum penawaran dan permintaan menjelaskan bagaimana pembeli dan penjual berinteraksi. Interaksi ini secara alami akan mencari harga ekuilibrium (harga keseimbangan), yaitu titik di mana jumlah barang yang diminta ($Quantity Demanded$) sama persis dengan jumlah barang yang ditawarkan ($Quantity Supplied$).
Namun, dalam praktiknya, pasar tidak selalu berada di titik ekuilibrium. Ada dua kondisi ketidakseimbangan utama yang sering terjadi:
1. Excess Demand (Kelebihan Permintaan / Kelangkaan)
Excess demand adalah kondisi yang terjadi ketika pada tingkat harga tertentu, jumlah barang yang diminta oleh konsumen lebih besar daripada jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen ($Q_d > Q_s$).
Ini sering disebut juga sebagai kelangkaan (shortage).
- Penyebab: Biasanya terjadi karena harga pasar saat ini berada di bawah harga ekuilibrium. Karena harga terlalu murah, banyak orang ingin membeli, tetapi produsen enggan menjual banyak (atau kehabisan stok).
- Contoh Nyata: Antrean panjang saat peluncuran produk baru, tiket konser yang habis terjual dalam hitungan menit (sold out), atau kelangkaan minyak goreng pada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
- Dampak Alami (Jika pasar bebas): Karena banyak konsumen yang berebut barang, penjual akan terdorong untuk menaikkan harga. Kenaikan harga ini akan membuat sebagian konsumen mundur (permintaan turun) dan mendorong produsen menambah stok (penawaran naik), hingga pasar kembali bergerak menuju titik ekuilibrium baru.
2. Excess Supply (Kelebihan Penawaran / Surplus)
Excess supply adalah kebalikannya, yaitu kondisi ketika jumlah barang yang ditawarkan produsen lebih besar daripada jumlah barang yang diminta konsumen ($Q_s > Q_d$).
Ini sering disebut juga sebagai surplus.
- Penyebab: Terjadi karena harga pasar saat ini berada di atas harga ekuilibrium. Karena harga terlalu mahal, konsumen enggan membeli, sementara produsen sudah terlanjur memproduksi banyak (untuk mengejar untung).
- Contoh Nyata: Stok baju lebaran yang masih menumpuk setelah Idul Fitri, produk smartphone model lama yang tidak laku, atau tumpukan buah di pasar yang mulai membusuk.
Dampak Alami: Karena barang tidak laku, penjual akan terpaksa menurunkan harga (memberi diskon atau obral). Penurunan harga ini akan menarik konsumen untuk membeli (permintaan naik) dan membuat produsen mengurangi produksi (penawaran turun), hingga pasar kembali seimbang.
Jenis dan Contoh Supply and Demand
Bagaimana, sudah mendapatkan gambaran bagaimana supply and demand adalah faktor penting pada sebuah bisnis jual beli? Jika belum, mari kita perhatikan ulasan tentang jenis dan contohnya.
Secara umum, demand atau permintaan dibagi ke dalam beberapa jenis yaitu:
- Permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli barang tersebut
- Permintaan absolut, merupakan permintaan yang tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli barang
- Permintaan potensial, yaitu permintaan yang disertai kemampuan membeli namun tidak segera melakukan pembelian
Sebagai contoh, mari kita ulas cerita berikut. Sebuah bisnis dessert box diketahui sedang banyak diminati orang karena dinilai punya rasa khas yang lezat. Ha tersebut membuat produk dessert box yang dijual punya banyak peminat.
Banyak orang tertarik untuk mencoba dan membeli dessert box tersebut. Melihat potensi keuntungan yang diperoleh, pemilik bisnis tergiur untuk menaikkan harga jual produknya.
Harapannya, dengan jumlah permintaan yang tinggi dan harga tinggi pula, keuntungan bisnis bisa naik drastis. Pemilik bisnis juga yakin, semahal apapun harga yang diterapkan orang tetap akan membeli produknya.
Pendapat ini tentu saja salah. Dengan harga tinggi yang tidak sebanding, orang akan berpikir dua kali untuk membeli. Alhasil produk terbuang sia-sia, dan angka permintaan semakin lama semakin menurun.
Contoh tersebut menunjukkan penerapan hukum demand atau permintaan. Untuk meningkatkan angka penjualan kembali, pemilik bisnis dessert box pun memutuskan untuk menurunkan harga jual.
Upaya yang dilakukan pemilik bisnis barusan merupakan contoh penerapan hukum supply. Jadi sudah paham tentang apa itu supply dan demand? Selain yang telah disebutkan, contoh upaya peningkatan demand lainnya adalah dengan menyediakan layanan tambahan.
Pilih DOKU Agar Bisnis Lebih Sukses
Anda pemilik bisnis? Ingin proses pembayaran pelanggan makin otomatis dan bisnis maju pesat ?
Yuk bermitra dengan DOKU, perusahaan teknologi pembayaran yang juga pionir payment gateway di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2007, DOKU sudah mengawal ratusan ribu transaksi sukses dari berbagai perusahaan besar hingga UMKM. Cukup sekali daftar, bisnis langsung terkoneksi ke beragam metode pembayaran di sini. Terima pembayaran bisnis makin mudah dan pelanggan pun lebih nyaman bertransaksi.
Pilih solusi pembayaran sesuai kebutuhan Anda, seperti:
- Solusi Perusahaan: Apapun jenis bisnisnya, kelola pembayaran pelanggan jadi mudah pakai DOKU
- Solusi UMKM: Tidak Perlu Paham Teknis, Bisnis Bisa Go Digital
Pastikan untuk ubah setiap peluang menjadi uang! Gunakan DOKU sekarang!
