Key Takeaways:
- Fraud risk assessment (FRA) adalah strategi penting untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko penipuan atau kecurangan dalam bisnis, yang bisa muncul dari faktor internal maupun eksternal.
- Penilaian risiko kecurangan menjadi fondasi penting untuk mencegah kerugian finansial dan rusaknya reputasi perusahaan, serta memungkinkan langkah pencegahan proaktif.
- Aspek penting dalam FRA meliputi pengenalan jenis utama kecurangan bisnis seperti asset misappropriation (penyalahgunaan aset) dan financial statement fraud (manipulasi pelaporan finansial), serta jenis penipuan lain seperti billing fraud dan penipuan digital.
- Memperkuat kontrol internal melalui audit dan monitoring berkelanjutan, termasuk penerapan pemisahan tugas (segregation of duties) dan otorisasi berlapis, sangat krusial untuk mencegah dan mendeteksi risiko kecurangan.
- Langkah implementasi FRA yang efektif melibatkan identifikasi dan pemetaan risiko awal, penggunaan metodologi penilaian yang terukur (misalnya, risk scoring dan risk map), serta jaminan keberhasilan melalui keterlibatan seluruh pihak mulai dari manajemen puncak hingga staf melalui pelatihan dan sosialisasi rutin.
Fraud risk assessment adalah strategi penting yang perlu diterapkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko penipuan atau kecurangan dalam bisnis. Pasalnya, risiko kecurangan bisa muncul dari berbagai arah, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Penilaian risiko kecurangan juga menjadi fondasi penting untuk mencegah kerugian finansial dan rusaknya reputasi perusahaan. Lewat penilaian ketat, perusahaan bisa mengambil langkah pencegahan proaktif.
Dalam memperkuat perlindungan aset bisnis dan penguatan tata kelola perusahaan, diperlukan teknologi yang turut memainkan peran penting. Solusi digital yang terintegrasi dapat membantu bisnis Anda dalam membangun tata kelola keuangan yang tangguh dan memantau transaksi secara transparan. Melalui dukungan teknologi tersebut, FRA menjadi bagian penting dalam penerapan strategi keberlanjutan dan ketahanan bisnis.
Apa itu Fraud Risk Assessment?
Penilaian risiko kecurangan atau Fraud Risk Assessment (FRA) adalah sistem penilaian dalam perusahaan yang dilakukan pada area-area organisasi yang berpotensi mengalami risiko kecurangan, seperti bidang operasional, keuangan, dan lainnya.
Auditor akan mengidentifikasi risiko kecurangan yang mungkin terjadi, lalu menyusun langkah pencegahan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Penerapan penilaian risiko kecurangan ini penting bagi perusahaan, karena penipuan bisa mengakibatkan kerugian finansial, baik dari segi hilangnya uang dan aset, hingga biaya yang dikeluarkan saat proses investigasi dan pemulihan pascapenipuan.
Di samping itu, terjadinya kecurangan juga berdampak terhadap reputasi perusahaan dan berisiko mengurangi kepercayaan mitra, investor, maupun pelanggan. Dengan menerapkan FRA, perusahaan bisa lebih sadar untuk mengelola dan melindungi bisnisnya dari risiko kecurangan.
Aspek Penting dalam Fraud Risk Assessment dan Cara Mencegahnya

Dalam menerapkan FRA, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diketahui perusahaan agar mampu memperkuat kontrolnya. Adapun aspek penting fraud risk assessment adalah sebagai berikut:
1. Mengenal Jenis Utama Kecurangan (Fraud) Bisnis
Dalam sistem FRA, terdapat dua aspek utama kecurangan bisnis yang paling umum, yakni asset misappropriation atau penyalahgunaan aset dan financial statement fraud atau manipulasi pelaporan finansial. Berikut ini penjelasan kedua aspek utama fraud tersebut.
- Penyalahgunaan aset (asset misappropriation): Jenis kecurangan yang sering terjadi dalam perusahaan saat seseorang mengambil atau menggunakan aset perusahaan dengan cara tidak sah demi kepentingan pribadi. Misalnya, pencurian uang tunai, memalsukan tagihan vendor, menggunakan stok barang perusahaan tanpa izin, dan menggunakan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi tanpa pencatatan.
- Manipulasi pelaporan finansial (financial statement fraud): Jenis kecurangan yang terjadi ketika laporan keuangan dimanipulasi secara sengaja. Misalnya, meningkatkan pendapatan secara artifisial, membuat akun cadangan terlalu kecil, menunda pencatatan biaya, dan menyembunyikan utang yang seharusnya muncul.
Selain kedua jenis utama kecurangan di atas, perusahaan juga perlu mengawasi secara ketat risiko penipuan yang sering menimpa UMKM dan enterprise, antara lain:
- Skema billing fraud, yaitu faktur ganda atau palsu yang sering terjadi dalam sistem digital dan vendor management.
- Penipuan melalui sistem digital, payment gateway, dan e-commerce internal, seperti manipulasi data transaksi dan refund palsu.
- Penipuan berbasis korupsi atau gratifikasi, seperti pemberian komisi tidak resmi dan kolusi dengan vendor.
Jenis-jenis kecurangan tersebut perlu diperhatikan oleh perusahaan karena apabila risiko tersebut terjadi, suatu perusahaan bisa mengalami kerugian finansial dalam jumlah besar.
2. Perkuat Kontrol Internal Melalui Audit dan Monitoring
Untuk membantu mencegah serta mendeteksi terjadinya risiko kecurangan dalam perusahaan, Sobat DOKU perlu memperkuat kontrol internal melalui audit dan monitoring. Audit internal bukan sekadar pemeriksaan, tetapi sebagai bentuk alat proaktif perusahaan untuk menilai kelemahan sistem sebelum terjadinya fraud.
Melalui penerapan audit rutin, perusahaan dapat mengidentifikasi pola yang mencurigakan, ketidaksesuaian prosedur, maupun pelanggaran kebijakan internal. Dengan begini, perusahaan bisa mengambil tindakan perbaikan dan memastikan prosedur tetap sesuai.
Selain audit, perusahaan juga perlu mengimplementasikan kontrol internal yang ketat, seperti menerapkan pemisahan tugas atau segregation of duties. Pemisahan tugas ini bertujuan agar satu orang tidak mengendalikan kontrol penuh terhadap seluruh rangkaian transaksi, sehingga bisa mencegah terjadinya penyalahgunaan tunggal.
Di samping itu, Sobat DOKU juga perlu menerapkan otorisasi dan approval berlapis dan tinjauan ketat terhadap setiap laporan keuangan maupun pengeluaran aset bisnis. Misalnya, ketika ada pengeluaran besar, maka perlu memperoleh persetujuan manajer atau direktur dan verifikasi ulang sebelum melakukan pembayaran.
Monitoring berkelanjutan dapat dilakukan dengan teknologi untuk membantu meningkatkan efektivitas kontrol internal. Sobat DOKU bisa memakai sistem digital serta payment gateway yang menyediakan fitur pelaporan terpusat dan akses kontrol berbasis pengguna.
Di samping itu, fitur lain, seperti dashboard monitoring transaksi real-time juga penting untuk mendeteksi anomali dan mempercepat respons terhadap potensi kecurangan.
Langkah Implementasi Fraud Risk Assessment yang Efektif

Dalam menerapkan penilaian risiko kecurangan, suatu perusahaan perlu memahami langkah implementasi yang efektif untuk membantu proses identifikasi dan mengelola risikonya. Adapun langkah implementasi fraud risk assessment adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi dan Pemetaan Risiko Awal
Tahap pertama dalam implementasi FRA adalah melakukan identifikasi risiko secara komprehensif dan pemetaan risiko awal. Perusahaan bisa membentuk tim yang terdiri dari para ahli sesuai bidangnya untuk bertanggung jawab terhadap penilaian risiko serta mengembangkan rencana mitigasi.
Identifikasi perlu dilakukan terhadap semua potensi ancaman kecurangan dalam seluruh aspek bisnis. Hal tersebut bisa dilakukan melalui tinjauan dokumen, analisis data, maupun wawancara karyawan. Proses identifikasi juga bisa mencakup evaluasi kelemahan kontrol internal yang sudah ada.
Apabila sudah melakukan identifikasi, perusahaan perlu memetakan risiko awal melalui analisis dampak (impact) dan prioritas pengendalian. Perusahaan perlu menilai seberapa besar kerugian yang mungkin ditimbulkan serta seberapa seriki ancaman kecurangan tersebut terjadi.
Perusahaan dapat menggunakan matriks penilaian risiko atau matriks probabilitas sebagai alat untuk memetakan tingkatan risiko dan mengevaluasi dampaknya. Selama proses analisis, Sobat DOKU perlu mempertimbangkan juga kondisi keuangan bisnis, nilai dan kekritisan aset yang terancam, serta tanggung jawab terhadap peraturan, pidana, serta perdata.
2. Penggunaan Metodologi Penilaian yang Terukur
Setelah bisnis berhasil mengidentifikasi dan melakukan analisis terhadap risiko, dilanjutkan dengan penerapan metodologi penilaian yang terukur. Sobat DOKU bukan hanya perlu mencantumkan daftar risiko, tetapi juga perlu memberi pengukuran risiko dan membandingkannya secara objektif.
Metodologi penilaian ini bisa dilakukan melalui sistem risk scoring atau penilaian angka agar lebih objektif dan mudah dikelola. Jadi, Anda bisa merepresentasikan seberapa besar kemungkinan dan dampak risiko kecurangan bagi perusahaan dalam bentuk angka. Semakin besar angkanya, berarti risikonya bisa dijadikan sebagai prioritas.
Selain scoring, Sobat DOKU juga perlu membuat peta risiko atau risk map sebagai alat visualisasi risiko. Peta risiko ini dalam bentuk gambar atau diagram grafis yang menempatkan setiap risiko pada dua sumbu, yakni kemungkinan terjadi dan dampak apabila terjadi.
Peta risiko akan memudahkan pebisnis dalam manajemen risiko dengan melihat risiko tertinggi, memudahkan diskusi prioritas, serta membantu monitoring.
3. Jaminan Keberhasilan Lewat Keterlibatan Seluruh Pihak
Terakhir, perusahaan perlu memastikan agar manajemen puncak atau pimpinan terlibat dalam proses penerapan penilaian risiko kecurangan agar lebih efektif. Keterlibatan manajemen puncak bisa dilakukan dengan menyediakan kebijakan, sumber daya, maupun menjadi role model untuk para staf.
Audit internal juga perlu dilibatkan sejak awal, mulai dari mendefinisikan risiko, menguji, sampai validasi efektivitas kontrol yang sudah diusulkan. Perannya cukup krusial untuk memastikan jika tindakan pencegahan risiko bekerja sesuai rencana.
Perusahaan juga perlu memberikan pelatihan serta sosialisasi rutin kepada seluruh staf sebagai garis pertahanan pertama terhadap pencegahan fraud di perusahaan.
Pelatihan dan sosialisasi bisa dilakukan dengan mengenalkan cara mengidentifikasi tanda kecurangan, peran setiap individu dalam menjaga integritas, serta cara melapor saat melihat kecurangan.
Manfaat Fraud Risk Assessment untuk Perusahaan Enterprise
Menerapkan fraud risk assessment dalam perusahaan tentunya mempunyai manfaat penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Adapun deretan manfaat FRA adalah sebagai berikut.
- Menjadi investasi kecil bagi perusahaan untuk menghindari terjadinya penipuan yang bisa menimbulkan kerugian finansial besar.
- Membantu bisnis dalam mengidentifikasi risiko internal dan eksternal yang berdampak terhadap reputasi dan membahayakan aset.
- Menjaga kepercayaan mitra, investor, dan pelanggan.
- Membantu perusahaan mematuhi regulasi serta persyaratan kepatuhan.
- Menunjukkan ketekunan perusahaan dalam merespons potensi penipuan.
Tips Meningkatkan Efektivitas Fraud Risk Assessment
Untuk meningkatkan efektivitas penilaian risiko kecurangan, Sobat DOKU perlu menerapkan sejumlah tips praktis. Adapun beberapa tips meningkatkan efektivitas fraud risk assessment adalah sebagai berikut.
- Membangun kebijakan anti-fraud yang jelas dan terukur agar mudah dipahami semua pihak. Hal ini bisa dilakukan dengan menjelaskan tindakan fraud yang bisa terjadi di lingkungan perusahaan, sanksi, jalur pelaporan, hingga peran tiap bagian.
- Melakukan pelatihan dan sosialisasi secara rutin agar setiap staf bisa memahami risiko kecurangan yang mungkin terjadi.
- Menggunakan teknologi untuk monitoring dan mendeteksi dini risiko kecurangan. Misalnya, menggunakan DOKU sebagai platform digital dan sistem pembayaran yang telah dilengkapi fitur keamanan transaksi dan pelaporan real-time.
- Melakukan audit dan evaluasi secara berkala untuk memastikan kontrol internal tetap efektif.
Pada dasarnya, fraud risk assessment adalah kunci penting dalam menjaga keberlanjutan bisnis dan mencegah kerugian dari risiko kecurangan. Penerapan kebijakan penilaian yang jelas juga perlu didukung dengan teknologi yang baik.
Sistem pembayaran digital yang terintegrasi dapat membantu bisnis dalam mengelola keuangan, memantau transaksi, dan memastikan transaksi aman. Platform ini juga sudah dilengkapi dashboard yang memungkinkan pengguna mendeteksi dini terkait kemunculan aktivitas mencurigakan agar bisa segera ditindak. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar sistem keuangan tersebut, penting bagi Anda untuk memilih solusi yang andal dan mengamankan bisnismu.
Lindungi Aset Digital dan Wujudkan Pertumbuhan Bisnis yang Aman
Proses Fraud Risk Assessment (FRA) Anda tidak akan lengkap tanpa sistem yang menjamin keamanan dan integritas setiap transaksi. Ancaman kecurangan digital (seperti payment fraud atau manipulasi data) dapat langsung menggagalkan upaya mitigasi risiko yang sudah Anda susun.
Membangun kontrol internal yang kuat pada alur kas masuk adalah prioritas utama. Anda memerlukan solusi yang tidak hanya menerima pembayaran, tetapi juga menyediakan dashboard pemantauan real-time untuk mendeteksi anomali, serta memiliki sertifikasi keamanan standar industri.
