Perbedaan SKN dan RTGS untuk Transaksi Bisnis Efisien

Perbedaan SKN dan RTGS
Table of Contents

Key Takeaways:

  • SKN dan RTGS adalah sistem transfer antarbank utama di Indonesia, keduanya merupakan layanan resmi dari Bank Indonesia untuk memfasilitasi transaksi dalam negeri, namun memiliki mekanisme dan tujuan yang berbeda.
  • Perbedaan utama terletak pada kecepatan dan nilai transaksi: SKN cocok untuk transaksi bernilai kecil hingga menengah yang diproses secara terjadwal (batch settlement), sementara RTGS untuk transaksi bernilai besar yang membutuhkan kecepatan tinggi karena diproses secara real-time dan individual (individual gross settlement).
  • Biaya transfer berbeda signifikan: Biaya SKN lebih rendah (Rp2.500-Rp5.000) dibandingkan RTGS (Rp25.000-Rp50.000), menjadikan SKN lebih ekonomis untuk transaksi rutin, sedangkan RTGS dipilih untuk transaksi mendesak dan bernilai tinggi.
  • Waktu proses juga berbeda: SKN memerlukan waktu beberapa jam hingga satu hari kerja karena proses kliring, sedangkan RTGS memproses transaksi dalam hitungan menit hingga jam karena sifatnya yang real-time.
  • Kombinasi SKN dan RTGS dapat menjadi strategi terbaik bagi perusahaan: SKNBI untuk transaksi rutin bervolume tinggi agar efisien, dan BI-RTGS untuk transaksi strategis yang menuntut kecepatan dan kepastian waktu, membantu mengelola arus kas secara efektif dan aman.

Setiap bisnis, baik skala kecil maupun besar, membutuhkan sistem pembayaran yang cepat, aman, dan efisien agar operasional berjalan lancar. Di Indonesia, dua sistem transfer antarbank yang paling umum digunakan adalah SKN (Sistem Kliring Nasional) dan RTGS (Real-Time Gross Settlement). Keduanya merupakan layanan resmi dari Bank Indonesia untuk memfasilitasi transaksi antarbank dalam negeri, namun memiliki mekanisme dan tujuan yang berbeda.

Secara umum, SKN digunakan untuk transaksi bernilai kecil hingga menengah yang diproses secara terjadwal beberapa kali dalam sehari, cocok untuk pembayaran rutin seperti gaji atau tagihan vendor. Sementara itu, RTGS diperuntukkan bagi transaksi bernilai besar yang membutuhkan kecepatan tinggi karena diproses secara real-time dan individual, sehingga dana langsung diterima penerima.

Memahami perbedaan antara SKN dan RTGS penting bagi Sobat DOKU agar dapat memilih sistem pembayaran yang paling efisien dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Dengan pemilihan metode yang tepat, perusahaan dapat mengatur arus kas dengan lebih baik, mempercepat transaksi, serta menjaga keakuratan dan keamanan sistem keuangannya.

Mekanisme Kerja SKN dan RTGS dalam Transaksi Bisnis

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) bekerja dengan mengelompokkan transaksi keuangan ke dalam beberapa periode kliring setiap harinya. Artinya, transaksi tidak langsung diproses saat dikirim, tetapi dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diselesaikan secara bersamaan pada waktu tertentu. Umumnya, proses kliring ini dilakukan dua hingga tiga kali dalam satu hari kerja, tergantung kebijakan masing-masing bank. Setelah proses kliring selesai, dana akan diteruskan ke rekening penerima sekitar satu jam setelah periode setelmen Bank Indonesia. Karena berbasis batch, sistem ini ideal untuk transaksi bernilai sedang dengan volume tinggi, seperti pembayaran gaji atau vendor secara massal.

Berbeda dengan itu, RTGS (Real-Time Gross Settlement) memproses setiap transaksi secara individual dan real-time. Dana dikirim dan diselesaikan satu per satu tanpa menunggu jadwal kliring, sehingga hasilnya langsung diterima penerima dalam waktu singkat, biasanya kurang dari empat jam selama jam operasional. Menurut Bank Indonesia, RTGS beroperasi mulai pukul 06.30 hingga 17.00 WIB, dan transaksi yang dilakukan di luar jam tersebut akan diproses keesokan harinya. Keunggulan utama RTGS terletak pada kepastian waktu penyelesaian dan minimnya risiko gagal bayar antarbank.

Perbedaan mendasar antara SKNBI dan RTGS terletak pada cara penyelesaian dan urgensi transaksi:

  • SKNBI, yaitu sistem batch settlement, di mana transaksi diselesaikan bersama-sama dalam satu waktu tertentu.
  • RTGS, yaitu sistem individual gross settlement, setiap transaksi diselesaikan langsung dan final.

Bagi pelaku usaha, pemahaman ini sangat penting agar dapat menyesuaikan sistem pembayaran dengan kebutuhan bisnis. SKNBI cocok untuk efisiensi biaya dan transaksi rutin bernilai kecil hingga menengah, sementara RTGS lebih tepat untuk transaksi bernilai besar yang menuntut kecepatan dan kepastian waktu. Dengan memahami karakteristik keduanya, Sobat DOKU dapat mengelola arus kas dan pembayaran antarbank dengan lebih efektif dan aman.

Perbedaan SKN dan RTGS dari Segi Biaya, Waktu, dan Nominal

Perbedaan SKN dan RTGS dari Segi Biaya, Waktu, dan Nominal

Perbedaan SKNBI dan RTGS dapat dilihat dari biaya, waktu proses, serta batas nominal transaksi. Berdasarkan data Bank Indonesia, biaya transfer menggunakan SKNBI berkisar antara Rp2.500 hingga Rp5.000 per transaksi, jauh lebih rendah dibandingkan RTGS yang dikenakan biaya sekitar Rp25.000 hingga Rp50.000. Karena lebih ekonomis, SKNBI sering dipilih untuk transaksi rutin bernilai kecil hingga menengah, seperti pembayaran gaji, cicilan, atau pembelian bahan operasional. Sebaliknya, RTGS digunakan untuk transaksi bernilai besar, di mana kecepatan dan keamanan menjadi prioritas utama.

Dari sisi waktu, SKNBI memerlukan proses kliring terlebih dahulu sebelum dana diterima penerima. Artinya, dana tidak langsung masuk dan dapat memakan waktu beberapa jam hingga satu hari kerja, tergantung jadwal antarbank. Sementara itu, RTGS memproses transaksi secara langsung tanpa menunggu batch kliring, memungkinkan dana berpindah antarbank dalam hitungan menit hingga jam. Inilah alasan mengapa RTGS sering menjadi pilihan utama untuk transaksi yang bersifat mendesak atau bernilai besar.

Dalam konteks perusahaan bersakla enterprise, RTGS memiliki peran penting untuk mendukung kelancaran keuangan perusahaan. Biasanya digunakan untuk:

  • Pembayaran ke vendor utama.
  • Pengiriman dana antar anak perusahaan.
  • Transaksi lintas bank dengan nominal besar.

Dengan sistem real-time, risiko keterlambatan pembayaran dapat diminimalkan sehingga kepercayaan mitra bisnis tetap terjaga. Sementara itu, SKNBI lebih sesuai untuk aktivitas keuangan harian bernilai kecil hingga menengah, di mana efisiensi biaya menjadi pertimbangan utama. Dengan memahami perbedaan ini, Sobat DOKU dapat menentukan metode pembayaran yang paling tepat sesuai skala dan kebutuhan bisnis.

Keunggulan dan Kelemahan Masing-Masing Sistem

Keunggulan dan Kelemahan Masing-Masing Sistem

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) merupakan pilihan efisien bagi pelaku usaha kecil dan menengah berkat biayanya yang rendah dan prosesnya yang sudah terstandarisasi. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, biaya transfer antarbank melalui SKNBI dibatasi maksimal Rp3.500 per transaksi, menjadikannya solusi hemat untuk pembayaran rutin seperti gaji, tagihan vendor, atau transaksi harian bernilai kecil.

Namun, karena bekerja dalam beberapa siklus kliring setiap hari, dana tidak langsung masuk ke rekening penerima. Prosesnya bisa memakan waktu hingga satu hari kerja tergantung jadwal kliring bank. Dengan demikian, SKNBI unggul dalam efisiensi biaya, tetapi kurang ideal bila kecepatan menjadi prioritas utama.

Sementara itu, BI-RTGS menawarkan kecepatan dan keamanan tingkat tinggi. Transaksi diproses secara real-time dan bersifat final, sehingga dana langsung diterima tanpa perlu menunggu jadwal batch. Selain itu, sistem ini memiliki mekanisme pengamanan berlapis dari Bank Indonesia untuk meminimalkan risiko gagal transaksi. BI-RTGS sangat cocok untuk transaksi bernilai besar dan penting, seperti pembayaran antarbank, pembelian aset, atau transaksi korporasi besar. Hanya saja, biaya transfernya lebih tinggi (sekitar Rp25.000–Rp50.000 per transaksi) dan jam operasionalnya mengikuti waktu kerja bank.

Bagi perusahaan berskala enterprise, kombinasi keduanya bisa menjadi strategi terbaik. Gunakan SKNBI untuk transaksi rutin dalam jumlah banyak agar biaya tetap efisien, dan manfaatkan BI-RTGS untuk transaksi strategis yang menuntut kecepatan dan kepastian waktu. Dengan memahami karakteristik masing-masing sistem, perusahaan dapat mengelola arus kas secara lebih efektif, aman, dan efisien.

Payment Gateway dan Solusi Pembayaran Efisien untuk Transaksi Antarbank

Dalam mendukung kebutuhan bisnis modern, teknologi payment gateway hadir sebagai solusi digital yang menyederhanakan proses pembayaran dan transfer antarbank bagi perusahaan berskala besar. Sebagai Penyelenggara Jasa Pembayaran berlisensi, gateway yang kredibel mengintegrasikan berbagai metode transaksi, mulai dari virtual account, e-wallet, hingga transfer bank, dalam satu platform terpadu. Layanan ini memungkinkan perusahaan melakukan setoran dan pencairan dana secara otomatis tanpa proses manual yang memakan waktu. Dengan fitur “same-day” dan “on-demand settlement”, perusahaan dapat menyesuaikan pencairan dana sesuai kebutuhan operasional dan urgensi transaksi, sehingga proses pembayaran lintas bank menjadi lebih cepat, efisien, dan aman.

Bagi bisnis yang menangani ribuan transaksi setiap hari, fleksibilitas sistem payment gateway menjadi nilai tambah besar. Melalui fitur payout dan API yang tersedia, pengguna dapat mentransfer dana ke berbagai rekening bank secara otomatis dan terjadwal. Skema pencairan dapat diatur berdasarkan waktu, jumlah, atau prioritas tertentu. Bahkan, tersedia fitur split settlement untuk membagi dana ke banyak rekening sesuai persentase atau nominal tertentu, yang merupakan solusi ideal bagi bisnis dengan banyak cabang atau mitra.

Selain kecepatan, payment gateway yang tepercaya juga unggul dalam hal transparansi dan akurasi laporan keuangan. Melalui dashboard analitik real-time, perusahaan dapat memantau status setiap transaksi dan mengakses laporan penyelesaian otomatis yang memudahkan proses audit serta rekonsiliasi. Dengan sertifikasi keamanan yang ketat (seperti PCI DSS), payment gateway menjamin perlindungan penuh terhadap data transaksi bisnis. Itulah mengapa semakin banyak perusahaan yang memercayakan sistem pembayaran mereka kepada solusi payment gateway terintegrasi. Dengan sistem ini, bisnis tidak hanya mendapatkan efisiensi dan kecepatan, tetapi juga rasa aman dan kepercayaan dalam setiap transaksi.

Jangan biarkan manajemen cash flow Anda hanya mengandalkan proses manual SKN atau RTGS. Ketahui lebih lanjut tentang peluang pertumbuhan bisnis dengan DOKU untuk mengintegrasikan seluruh alur penerimaan dan pengeluaran kas Anda dalam satu sistem digital yang efisien dan aman.