Coba Teknik Cross Selling untuk Tingkatkan Omzet Bisnis

Cross selling adalah strategi pemasaran yang jitu! Ini alasan dan strateginya
Table of Contents

Key Takeaways:

  • Cross selling adalah teknik menawarkan produk pelengkap kepada pelanggan yang sudah berkomitmen untuk membeli, guna meningkatkan nilai total transaksi.
  • Berbeda dengan upselling yang menawarkan versi lebih mahal dari produk yang sama, cross selling fokus pada penambahan produk komplementer yang berbeda.
  • Manfaat utama cross selling bukan hanya sekadar meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat loyalitas dan kepuasan pelanggan dengan menunjukkan pemahaman atas kebutuhan mereka.
  • Contohnya bisa ditemukan di mana saja, dari penawaran selai saat membeli roti hingga rekomendasi produk di laman checkout e-commerce.
  • Kunci suksesnya terletak pada penawaran yang relevan, waktu yang tepat, dan pemahaman mendalam terhadap profil serta perilaku pelanggan.

Pernahkah Anda mengalaminya? Saat membayar roti tawar di kasir minimarket, pegawai dengan ramah bertanya, "Sekalian selainya, Kak?". Atau ketika membeli ponsel baru secara online, di bawahnya muncul rekomendasi "Pelanggan lain juga membeli casing dan pelindung layar ini". Tanpa sadar, Anda baru saja merasakan langsung salah satu strategi pemasaran paling jitu dan efektif di dunia, yaitu cross selling.

Meskipun istilahnya mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, praktik cross selling sebenarnya sudah menjadi bagian dari pengalaman belanja kita sehari-hari. Ini bukanlah trik memaksa, melainkan sebuah seni menjual yang lebih cerdas dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan. Artikel ini akan menjadi panduan Anda untuk memahami dunia cross selling secara mendalam, mulai dari definisinya, manfaatnya, hingga strategi ampuh agar Anda bisa menerapkannya dengan sukses dalam bisnis Anda.

Definisi Strategi Cross Selling

Cross-selling adalah strategi pemasaran yang bertujuan meningkatkan nilai transaksi dengan cara menawarkan produk pelengkap (komplementer) kepada pelanggan. Tawaran ini umumnya diberikan ketika pelanggan sudah berkomitmen untuk membeli suatu produk utama. Selain meningkatkan penjualan, strategi cross-selling yang dieksekusi dengan baik juga mampu membangun customer engagement.

 Dengan memberikan rekomendasi yang relevan, perusahaan menunjukkan pemahaman atas kebutuhan pelanggan, bahkan untuk produk yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya oleh mereka. Meskipun tujuannya adalah keuntungan, cross-selling tidak melulu tentang menawarkan produk yang lebih mahal. Kuncinya adalah relevansi, produk yang ditawarkan bisa saja memiliki harga yang setara atau bahkan lebih rendah.

Cross Selling vs. Upselling, Apa Bedanya?

Di dunia pemasaran, cross selling memiliki "saudara kembar" yang seringkali membuat bingung, yaitu upselling. Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, cara kerjanya sangat berbeda. Penting bagi Anda untuk memahami perbedaannya agar bisa menerapkan strategi yang tepat pada situasi yang tepat.

Cross selling adalah strategi penjualan yang bertujuan menjual produk tambahan yang berbeda, namun relevan dan saling melengkapi dengan produk utama yang sudah dibeli atau diminati pelanggan. Teknik yang dikenal sebagai 'menjual ke samping' ini berfokus pada peningkatan kenyamanan pelanggan dengan menawarkan solusi lengkap, misalnya merekomendasikan casing ponsel setelah pelanggan membeli ponsel baru. Contohnya jelas: saat pelanggan membeli secangkir kopi, Anda menawarkan donat. Anda menjual produk dari kategori yang berbeda (minuman dan makanan) untuk melengkapi pengalaman minum kopi pelanggan.

Sementara itu, upselling adalah teknik penjualan yang berfokus untuk meyakinkan pelanggan agar meningkatkan pembeliannya (upgrade). Tujuannya adalah mendorong pelanggan untuk memilih versi produk yang lebih premium, lebih canggih, atau berkapasitas lebih besar dari produk yang sudah mereka niatkan untuk beli. Teknik ini bertujuan meningkatkan nilai transaksi rata-rata dengan tetap memenuhi kebutuhan utama pelanggan secara maksimal. Misalnya, saat pelanggan memesan kopi ukuran reguler, Anda menawarkan untuk upgrade ke ukuran large hanya dengan menambah beberapa ribu rupiah. Atau saat pelanggan ingin membeli laptop dengan RAM 8GB, Anda menawarkan versi dengan RAM 16GB yang performanya jauh lebih baik. Keduanya sama-sama efektif, namun menargetkan jenis keputusan pembelian yang berbeda.

Bagaimana Cara Cross-selling Bekerja ?

Agar lebih jelas, penting untuk memahami bagaimana cross selling sebenarnya bekerja dalam proses penjualan. Cross selling berjalan dengan prinsip sederhana, yaitu saat seorang pelanggan sudah siap membeli produk utama, penjual menawarkan produk tambahan yang relevan. Proses ini membuat pelanggan merasa lebih mudah karena mereka mendapatkan solusi yang lebih lengkap tanpa harus mencari produk terkait di tempat lain.

Selain itu, cross selling bekerja melalui pemahaman mendalam terhadap perilaku konsumen. Penjual atau sistem penjualan digital biasanya memanfaatkan data transaksi, preferensi, dan riwayat pembelian untuk menentukan produk tambahan yang paling sesuai. Dengan begitu, penawaran yang diberikan tidak terasa dipaksakan, melainkan benar-benar membantu pelanggan.

Dalam konteks bisnis modern, banyak perusahaan menggunakan teknologi seperti CRM (Customer Relationship Management) dan algoritma rekomendasi untuk menjalankan cross selling. Hal ini membuat strategi lebih personal, cepat, dan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi.

Contoh Cross-selling

Untuk memudahkan pemahaman, berikut beberapa contoh cross selling yang sering dijumpai:

  • Dalam ritel offline

Saat membeli sepatu olahraga, penjual bisa menawarkan kaus kaki sport atau botol minum. Hal ini membuat pelanggan merasa lebih lengkap dalam aktivitas olahraganya.

  • Dalam pemasaran online

Saat pelanggan menambahkan ponsel ke keranjang belanja, sistem akan otomatis menampilkan rekomendasi case pelindung, tempered glass, atau earphone. Penawaran ini relevan dengan produk utama sehingga peluang pelanggan membeli tambahan meningkat.

  • Dalam layanan jasa

Contohnya ketika seseorang memesan tiket pesawat secara online, platform biasanya menawarkan tambahan asuransi perjalanan atau hotel di destinasi yang sama. Hal ini membuat pelanggan lebih mudah merencanakan perjalanannya sekaligus meningkatkan pendapatan penyedia layanan.

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa cross selling tidak terbatas pada satu industri saja. Strategi ini bisa diterapkan di berbagai sektor, mulai dari ritel, e-commerce, hingga layanan berbasis digital dan hospitality.

Mengapa Cross Selling Penting?

Manfaat dari penerapan strategi cross selling yang sukses jauh melampaui sekadar peningkatan angka di laporan penjualan Anda. Ini adalah strategi yang memberikan dampak positif berlapis bagi kesehatan bisnis Anda dalam jangka panjang.

1. Mendorong Penjualan dan Memperkenalkan Produk

Manfaat yang paling jelas tentu saja adalah peningkatan pendapatan. Dengan berhasil menambahkan satu atau dua item ke dalam keranjang belanja pelanggan, nilai transaksi rata-rata Anda akan meningkat. Namun, ada manfaat tersembunyi lainnya.

Cross selling adalah cara yang sangat efektif untuk memperkenalkan produk yang mungkin kurang dikenal atau kurang laku. Melalui penawaran barang dalam sebuah paket bundel yang menarik, Anda memberi kesempatan kepada pelanggan untuk mencoba produk tersebut, yang mungkin tidak akan pernah mereka lirik jika dijual terpisah.

2. Membangun Loyalitas dan Retensi Pelanggan

Ketika cross selling dilakukan dengan benar, pelanggan tidak akan merasa "dijuali", melainkan merasa "dibantu". Rekomendasi produk yang relevan menunjukkan bahwa Anda memahami kebutuhan mereka secara mendalam.

Perasaan "dimengerti" inilah yang menjadi fondasi dari loyalitas. Alih-alih membiarkan mereka menjadi pembeli impulsif yang hanya datang sekali, Anda sedang membangun hubungan yang membuat mereka merasa nyaman dan ingin kembali berbelanja di tempat Anda.

3. Meningkatkan Kepuasan dan Apresiasi Pelanggan

Bayangkan seorang pelanggan membeli detergen. Saat Anda menawarkan pelembut atau pewangi pakaian yang serasi, Anda sebenarnya sedang menghemat waktu dan tenaga mereka. Mereka tidak perlu lagi mencari produk-produk tersebut di tempat lain karena Anda telah menyediakan solusi lengkap dalam satu atap. Kemudahan dan perhatian seperti ini akan meningkatkan kepuasan mereka secara signifikan, membuat mereka merasa lebih diapresiasi sebagai pelanggan.

Contoh Penerapan Cross Selling dalam Aksi Nyata

Strategi cross selling bisa ditemukan dalam berbagai bentuk di industri yang berbeda. Memahami contoh-contoh ini akan memberi Anda inspirasi tentang bagaimana menerapkannya dalam bisnis Anda sendiri. Berikut adalah beberapa contoh penerapan strategi cross selling di beberapa sektor bisnis:

1. Di Dunia Ritel dan F&B

Ritel dan F&B adalah arena klasik cross selling. Di sebuah restoran cepat saji, pertanyaan "Mau tambah kentang gorengnya?" setelah Anda memesan burger adalah contoh sempurna. Di sebuah toko pakaian, saat Anda membeli kemeja formal, pramuniaga yang terlatih akan menawarkan dasi atau ikat pinggang yang serasi. Di kafe, penawaran sepotong kue untuk menemani secangkir kopi Anda juga merupakan penerapan strategi ini.

2. Di Ranah E-commerce dan Digital

Dunia digital adalah tempat di mana cross selling bisa dilakukan secara otomatis dan sangat personal. Pernahkah Anda melihat bagian "Pelanggan lain juga membeli..." atau "Frequently Bought Together" di laman produk sebuah marketplace?

Itu adalah strategi cross selling yang bekerja berdasarkan data. Saat Anda membeli tiket pesawat, situs travel akan langsung menawarkan kamar hotel dan penyewaan mobil di kota tujuan. Semua ini dirancang untuk meningkatkan nilai setiap kunjungan pelanggan.

Read More: Testimoni Adalah Aspek Penting Untuk Mendapat Pelanggan Baru! Simak Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsinya, dan Contohnya

Kunci Sukses Menerapkan Teknik Cross Selling

Lalu, bagaimana cara menerapkan strategi cross selling agar efektif dan tidak terkesan memaksa? Kuncinya terletak pada eksekusi yang halus, relevan, dan berorientasi pada pelanggan.

1. Jaga Kesederhanaan dan Tawarkan di Waktu yang Tepat

Jangan pernah membanjiri pelanggan dengan terlalu banyak pilihan. Penawaran yang berlebihan justru akan membuat mereka bingung dan cenderung menolak semuanya. Berikan mereka penawaran yang sederhana dan sangat relevan, cukup satu atau dua pilihan saja.

Selain itu, waktu penawaran juga sangat penting untuk diperhatikan. Momen terbaik adalah saat pelanggan sudah berada di titik pembelian, misalnya di meja kasir atau di halaman checkout. Di saat itu, mereka sudah berada dalam "mode membeli" dan lebih terbuka terhadap penawaran tambahan.

2. Manfaatkan Data dan Personalisasi

Cara paling ampuh untuk meningkatkan keberhasilan cross selling adalah dengan membuatnya terasa personal. Bangun profil pelanggan Anda berdasarkan riwayat pembelian mereka. Dengan mengetahui preferensi mereka, Anda bisa memberikan rekomendasi produk tambahan yang benar-benar tepat sasaran.

Bisnis seperti Starbucks sangat sukses dalam hal ini; mereka tidak hanya mengingat nama Anda, tetapi juga pesanan favorit Anda, sehingga penawaran tambahannya terasa seperti saran dari seorang teman.

3. Perhatikan Harga dan Berikan Insentif

Ingat, Anda berharap pelanggan mau mengeluarkan sedikit lebih banyak uang untuk produk tambahan. Agar keputusan ini terasa ringan, tawarkan produk yang harganya setara atau bahkan lebih murah dari produk utama yang mereka beli.

Selain itu, memberikan insentif berupa diskon kecil untuk pembelian paket atau bundel bisa menjadi pendorong yang sangat efektif. Misalnya, jika satu kerudung seharga Rp40.000, penawaran "Beli 3 Hanya Rp100.000" akan terasa sangat menguntungkan dan sulit untuk ditolak.

Read More: Customer Retention Adalah Cara Agar Pelanggan Membeli Lagi! Ulasan Lengkapnya Baca di sini

Lengkapi Strategi Anda dengan Pembayaran yang Terintegrasi

Pada akhirnya, semua strategi pemasaran yang cerdas, termasuk cross selling, akan bermuara pada satu momen krusial: transaksi pembayaran. Semua usaha Anda untuk meningkatkan nilai keranjang belanja pelanggan akan sia-sia jika proses checkout atau pembayaran mereka ternyata rumit, lambat, atau terbatas.

Jangan biarkan pelanggan membatalkan pembelian di langkah terakhir. Di sinilah DOKU hadir sebagai mitra Anda. Kami menyediakan platform pembayaran online yang memungkinkan Anda menerima berbagai metode pembayaran digital yang disukai pelanggan. Dengan DOKU, Anda bisa memastikan bahwa setiap keberhasilan strategi cross selling Anda benar-benar berubah menjadi omzet nyata.

Berikan pelanggan Anda pengalaman berbelanja yang mulus dari awal hingga akhir. Siap mengubah setiap transaksi menjadi peluang keuntungan yang lebih besar? Bergabunglah dengan DOKU sekarang!