Mengenali Likuiditas dan Cara Mengoptimalkannya untuk Bisnismu

likuiditas adalah
Table of Contents

Likuiditas adalah kunci utama dalam menjaga kelangsungan bisnis. Meskipun banyak perusahaan yang menganggapnya sepele, faktanya, likuiditas yang baik sangat mempengaruhi masa depan dan keberlangsungan usaha. Tanpa likuiditas yang cukup, perusahaan akan kesulitan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, yang bisa berdampak buruk pada reputasi dan operasional bisnis.

Oleh karena itu, memahami apa itu likuiditas dan bagaimana cara mengelolanya adalah langkah penting bagi setiap pemilik usaha, terutama UMKM yang ingin naik kelas.

Mengapa Likuiditas Itu Penting Bagi Bisnis?

Likuiditas berfungsi sebagai penentu kesehatan finansial sebuah perusahaan. Ini adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial dalam jangka waktu pendek. Saat sebuah bisnis memiliki likuiditas yang tinggi, artinya mereka memiliki kemampuan untuk membayar utang dengan segera, tanpa menunggu waktu jatuh tempo. Ini membuat perusahaan lebih stabil dan mudah diakses oleh investor karena dianggap memiliki risiko keuangan yang lebih rendah. Dengan likuiditas yang baik, perusahaan juga bisa lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai kebutuhan mendadak atau peluang bisnis yang muncul.

Likuiditas yang baik juga membantu perusahaan dalam berinteraksi dengan pihak ketiga, seperti perbankan atau investor. Dalam dunia bisnis, banyak investor yang mempertimbangkan likuiditas sebagai indikator penting dalam memutuskan apakah mereka akan berinvestasi atau tidak. Semakin baik posisi likuiditas perusahaan, semakin tinggi pula peluang untuk menarik investasi yang bisa digunakan untuk ekspansi atau pengembangan bisnis.

Jenis-Jenis Rasio Likuiditas yang Harus Diketahui

Untuk mengukur likuiditas, ada beberapa rasio keuangan yang umum digunakan, yaitu rasio kas, rasio lancar, dan rasio cepat. Setiap rasio ini memiliki fungsi dan cara perhitungan yang berbeda.

Rasio kas (cash ratio) adalah ukuran untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dapat melunasi kewajiban jangka pendek menggunakan aset yang paling likuid, seperti kas dan surat berharga. Rasio ini hanya memperhitungkan aset yang bisa segera dijadikan uang tunai, tanpa memasukkan inventaris atau piutang.

Rasio lancar (current ratio) adalah salah satu rasio yang paling umum digunakan. Ini menghitung kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan total aset lancar yang dimilikinya. Rasio lancar yang tinggi menunjukkan perusahaan memiliki banyak sumber daya untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Rasio cepat (quick ratio) sedikit lebih ketat dibandingkan rasio lancar karena hanya menghitung aset yang paling likuid, seperti piutang dan kas. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya dalam waktu dekat menggunakan aset yang mudah dicairkan.

Read more: Mengenal Piutang Usaha dan Cara Mengelolanya agar Bisnismu Tetap Eksis

Fungsi Likuiditas dalam Bisnis

Likuiditas tidak hanya berguna untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek, tetapi juga berfungsi untuk memberikan fleksibilitas dalam operasional bisnis. Salah satu fungsi pentingnya adalah sebagai dana darurat untuk menghadapi kebutuhan mendadak. Dengan memiliki cadangan kas yang cukup, perusahaan dapat terus beroperasi dengan lancar meskipun menghadapi kondisi tak terduga.

Likuiditas yang baik juga memudahkan perusahaan untuk menarik investor atau mendapatkan pembiayaan dari pihak ketiga. Ketika investor melihat bahwa perusahaan memiliki posisi keuangan yang sehat dan dapat mengelola likuiditas dengan baik, mereka akan lebih tertarik untuk berinvestasi. Selain itu, likuiditas juga membantu pihak perbankan memberikan pinjaman atau kredit kepada perusahaan, karena mereka lebih percaya pada perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dengan cepat.

Dengan likuiditas yang baik, manajemen juga dapat memantau dan menganalisis kondisi finansial perusahaan lebih mudah. Mereka bisa membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat dalam hal pengelolaan modal serta penggunaan dana untuk berbagai keperluan operasional atau investasi.

Read more: Kenali Taktik Window Dressing agar Tidak Salah Langkah Investasi

Aset Likuid yang Penting untuk Perusahaan

Aset likuid adalah aset yang dapat dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai. Ini sangat penting dalam manajemen likuiditas karena memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan mendadak tanpa harus menjual aset yang tidak likuid. Contoh aset likuid termasuk uang kas, surat berharga, dan saham yang diperdagangkan secara aktif.

Penting untuk memiliki cadangan kas atau dana darurat yang cukup untuk menghadapi kondisi tak terduga. Idealnya, dana darurat ini setara dengan tiga bulan pendapatan perusahaan. Dengan adanya cadangan ini, perusahaan tidak perlu panik saat terjadi kondisi yang tidak terduga dan tetap bisa menjaga kestabilan finansialnya.

Selain itu, perusahaan juga perlu menyeimbangkan antara investasi likuid dan non-likuid. Sementara aset likuid memberikan fleksibilitas dan keamanan, aset non-likuid seperti properti dan inventaris bisa membantu dalam pertumbuhan bisnis. Mengelola keseimbangan ini dengan baik akan menjaga kesehatan finansial perusahaan dalam jangka panjang.

Memiliki likuiditas yang baik adalah langkah penting dalam menjaga kestabilan dan pertumbuhan bisnis. Selain itu, memanfaatkan teknologi yang tepat, seperti payment gateway dapat membantu mempercepat dan mempermudah proses transaksi. Yuk, cari tahu bagaimana payemnt gateway dapat membantu bisnis di sini: Optimalkan Transaksi Bisnis Dengan Payment Gateway DOKU.