Key Takeaways:
- Definisi Biaya Peluang: Merupakan nilai dari alternatif terbaik yang dikorbankan saat memilih suatu pilihan, timbul akibat kelangkaan. Pemahaman konsep ini krusial untuk mengevaluasi manfaat dan mengambil keputusan bisnis yang terukur.
- Peran dalam Keputusan Bisnis: Biaya peluang fundamental untuk menilai harga riil dari suatu keputusan, membantu pemilihan alternatif terbaik, optimasi sumber daya, evaluasi investasi, dan penentuan prioritas proyek bisnis.
- Contoh Berdasarkan Sumber Daya: Penerapan nyata biaya peluang mencakup: Penggunaan Waktu, Modal, Ruang/Kapasitas, Alokasi SDM, dan Pilihan Strategi Bisnis, semuanya terkait potensi keuntungan yang hilang dari alternatif yang dilepas.
- Cara Menghitung: Rumus sederhana untuk menghitungnya adalah: Opportunity Cost = Nilai Pilihan Terbaik yang Dikorbankan. Perhitungan harus mempertimbangkan nilai finansial dan waktu yang dihabiskan.
- Beda dengan Biaya Sehari-hari: Biaya peluang muncul dari kegiatan yang tidak bisa dilakukan (nilai yang dikorbankan), sementara biaya sehari-hari muncul dari kegiatan yang dilakukan (biaya operasional). Biaya peluang tidak selalu masuk laporan keuangan harian.
Biaya peluang atau opportunity cost adalah nilai yang muncul ketika Anda melepaskan suatu pilihan untuk memilih satu alternatif terbaik lainnya. Konsep ini muncul karena adanya kelangkaan, kebutuhan, serta keinginan tak terbatas manusia. Contohnya, seorang pebisnis menghabiskan waktu satu hari untuk mengurus administrasi dan melepaskan peluang bertemu calon klien yang bisa menghasilkan pendapatan Rp5 juta. Potensi pendapatan yang hilang inilah yang disebut opportunity cost. Memahami trade-off ini menjadi kunci untuk mengevaluasi manfaat dari pilihan terbaik yang Anda korbankan dan mengambil keputusan bisnis dengan lebih terukur.
Cara Menilai Biaya Peluang
Biaya peluang termasuk konsep fundamental yang dibutuhkan saat pebisnis dihadapkan dengan dua pilihan atau lebih. Lewat konsep ini, Sobat DOKU dapat menilai harga sebenarnya dari suatu keputusan dan membantu memilih alternatif terbaik bagi bisnis. Opportunity cost juga bermanfaat untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, evaluasi investasi, hingga mengetahui prioritas proyek bisnis. Tak heran jika konsep ini banyak digunakan internal perusahaan untuk mengukur strategi dan perencanaan bisnis.
Contoh Nyata Biaya Peluang dalam Dunia Bisnis

Agar Sobat DOKU lebih paham mengenai konsep tersebut, berikut ini sejumlah contoh biaya peluang dalam dunia nyata, diklasifikasikan berdasarkan sumber daya yang dikorbankan:
1. Biaya Peluang dari Penggunaan Waktu
Opportunity cost bisa dikaitkan dengan penggunaan waktu efektif untuk memperoleh manfaat maksimal. Terlebih lagi, waktu termasuk aset bisnis yang bernilai ekonomi, sehingga perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.
Sebagai contoh, seorang pebisnis menghabiskan waktu satu hari untuk mengurus administrasi. Padahal, di hari itu dirinya bisa menemui calon klien potensial untuk menghasilkan pendapatan Rp5 juta.
Contoh lainnya, tim operasional suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan meeting internal selama berjam-jam. Akibatnya, mereka tidak sempat menindaklanjuti prospek penjualan yang berpeluang memberikan pendapatan lebih besar.
Dari dua contoh tersebut, nilai pendapatan yang hilang saat pebisnis memutuskan tidak menemui calon klien dan tim operasional tidak menindaklanjuti prospek penjualan adalah biaya peluangnya.
2. Biaya Peluang dari Penggunaan Modal
Suatu perusahaan yang tidak bisa memaksimalkan penggunaan modal berpotensi kehilangan peluang keuntungan. Maka dari itu, Sobat DOKU perlu memastikan bahwa modal bisa digunakan secara optimal untuk kebutuhan bisnis.
Contohnya, suatu bisnis memiliki modal Rp50 juta yang dibiarkan mengendap di rekening biasa. Padahal, dana tersebut bisa dimaksimalkan untuk menambah stok barang yang cepat terjual dan berpeluang menghasilkan margin tinggi.
Di sisi lain, terdapat perusahaan yang menggunakan modal untuk membeli aset yang jarang terpakai. Padahal, dananya bisa dimanfaatkan untuk membuka kanal pemasaran baru yang berpotensi mendatangkan banyak pelanggan.
Potensi keuntungan yang hilang karena modal tidak dimanfaatkan secara optimal oleh kedua perusahaan tersebut termasuk opportunity cost-nya.
3. Biaya Peluang dari Penggunaan Ruang atau Kapasitas
Ruang kerja, gudang, maupun kapasitas produksi juga mempunyai nilai ekonomis karena mampu memberikan manfaat bagi bisnis. Misalnya, ruang kerja dapat digunakan untuk karyawan dalam mengerjakan tugasnya, gudang bisa dijadikan tempat penyimpanan barang agar produksi lebih cepat, serta kapasitas produksi bisa digunakan untuk meningkatkan volume penjualan.
Contoh biaya peluang dari penggunaan ruang atau kapasitas ini adalah suatu ruangan kosong di kantor hanya digunakan untuk tempat penyimpanan dokumen. Padahal, ruangan tersebut bisa disewakan untuk coworking kecil. Nilai pendapatan sewa yang hilang ini disebut sebagai opportunity cost.
Contoh kasus lainnya, suatu perusahaan hanya menggunakan 60% kapasitas produksinya karena ingin mempertahankan produk lama. Padahal, kapasitas tersebut bisa dialihkan ke produk baru untuk meningkatkan volume penjualan dan memperoleh margin lebih tinggi. Nilai margin yang hilang dari perusahaan inilah yang disebut biaya peluang.
4. Biaya Peluang dari Alokasi SDM
Setiap bisnis perlu mengatur penempatan tim berdasarkan keahlian dan tugas strategis untuk memaksimalkan sumber daya manusia. Di sisi lain, jika alokasi SDM kurang strategis, bisa menyebabkan potensi pendapatan hilang.
Contoh nyatanya, tim marketing terlalu sibuk membuat desain internal sederhana. Padahal tugas tersebut bisa dialihkan ke freelance designer agar tim marketing bisa lebih fokus pada kampanye besar untuk meningkatkan hasil penjualan.
Contoh lainnya, suatu tim sales perusahaan sibuk merespons chat spam yang membuat mereka tidak sempat follow up pelanggan yang sudah siap membeli. Akibatnya, kesempatan menambah angka penjualan pun hilang.
Dari kedua contoh tersebut, peluang keuntungan dari kampanye yang hilang dan tidak follow up pelanggan termasuk sebagai biaya peluangnya.
5. Biaya Peluang dari Pilihan Strategi Bisnis
Saat menjalankan bisnis, Anda perlu memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Pasalnya, pemilihan strategi bisnis bisa memengaruhi kondisi finansial perusahaan untuk jangka panjang.
Sebagai contoh, bisnis F&B memutuskan untuk pada dine-in meskipun data perusahaan menunjukkan bahwa sistem delivery mempunyai pertumbuhan lebih cepat dan margin lebih tinggi.
Di sisi lain, suatu perusahaan retail memutuskan untuk menjual produk premium saja. Padahal, terdapat pasar besar di segmen mid-range yang sedang naik dan bisa dimanfaatkan oleh perusahaan.
Berdasarkan kedua kasus tersebut, peluang keuntungan dari segmen yang tidak diambil perusahaan adalah opportunity cost-nya.
Cara Menghitung Biaya Peluang untuk Keputusan Usaha

Setelah mengetahui contoh opportunity cost, Anda juga perlu memahami cara menghitungnya. Dalam ekonomi, cara menghitung biaya peluang sama dengan nilai dari pilihan terbaik yang dikorbankan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini rumus biaya peluang ekonomi yang perlu Anda pahami.
Opportunity Cost = Nilai Pilihan Terbaik yang Dikorbankan
Sebagai contoh, suatu perusahaan memilih proyek A yang memiliki margin Rp5 juta daripada proyek B dengan margin Rp8 juta. Jadi, biaya peluang dari keputusan perusahaan tersebut adalah Rp8 juta.
Opportunity Cost = Nilai Pilihan Terbaik yang Dikorbankan = Rp8 juta
Dalam menghitung opportunity cost, pebisnis perlu mempertimbangkan aspek finansial serta nilai waktu. Pasalnya, suatu keputusan yang terlihat menguntungkan dari segi finansial belum tentu menjadi pilihan terbaik ketika waktu yang dihabiskan terlalu panjang dan bisa digunakan untuk aktivitas lain yang mampu menghasilkan nilai lebih tinggi.
Perbedaan Biaya Peluang dan Biaya Sehari-Hari
Opportunity cost berbeda dengan biaya yang dikeluarkan sehari-hari. Biaya sehari-hari adalah biaya yang memang dikeluarkan untuk melakukan suatu aktivitas tanpa memperhitungkan kerugian yang terjadi akibat melepaskan pilihan lain. Jenis biaya ini umumnya dimasukkan dalam laporan keuangan harian.
Sementara itu, biaya peluang adalah nilai yang muncul dari pilihan yang dikorbankan dan tidak selalu disertakan dalam laporan keuangan. Ringkasnya, biaya sehari-hari muncul dari kegiatan yang Anda lakukan, sedangkan opportunity cost muncul dari kegiatan yang tidak bisa Anda lakukan.
Contoh dari biaya sehari-hari adalah tagihan listrik dan biaya bahan bakar kendaraan, sedangkan contoh opportunity cost adalah saat Anda memilih menyewa toko baru, maka Anda akan kehilangan peluang untuk mendapatkan lokasi dengan trafik lebih tinggi.
Pada umumnya, opportunity cost sering kali tidak Anda sadari, tetapi bisa memberikan dampak besar terhadap hasil bisnis untuk jangka panjang.
Saatnya Menggunakan Biaya Peluang untuk Mengoptimalkan Keputusan Bisnis
Setelah memahami secara mendalam konsep biaya peluang (opportunity cost), saatnya Sobat DOKU mulai mengintegrasikannya dalam setiap keputusan bisnis, baik operasional, keuangan, maupun strategi. Mempertimbangkan opportunity cost membantu bisnis melihat nilai tersembunyi, meningkatkan akurasi keputusan, dan memaksimalkan hasil jangka panjang.
Tinjau ulang keputusan rutin, mulai dari alokasi modal, pengaturan waktu, dan pemilihan prioritas, agar lebih efisien dan produktif. Mari menjadikan biaya peluang sebagai bagian fundamental dari proses pengambilan keputusan bisnis Anda, sehingga Sobat DOKU dapat meminimalkan potensi kerugian tersembunyi dan mengoptimalkan setiap potensi keuntungan.
