Brand Positioning, Cara Merek Jadi Pilihan Utama Konsumen

Brand Positioning, Cara Merek Jadi Pilihan Utama Konsumen
Table of Contents

Membangun merek tidak berhenti pada pembuatan logo, kemasan menarik, atau tagline yang catchy. Salah satu elemen paling penting agar sebuah merek bisa menonjol di pasar adalah strategi brand positioning. Inilah pendekatan yang membuat konsumen langsung mengenali nilai, keunikan, dan keunggulan produk dibanding pilihan lain.

Saat strategi ini dirancang dengan tepat, konsumen tak hanya mengingat merek, tapi juga mengasosiasikannya dengan sesuatu yang relevan bagi mereka. Apakah itu harga terjangkau, kualitas premium, kemudahan akses, atau manfaat yang spesifik. Brand positioning adalah cara untuk mengarahkan persepsi itu.

Read More: 6 Tantangan dalam Bisnis dan Strateginya

Apa Itu Brand Positioning?

Brand positioning adalah cara perusahaan menempatkan merek di benak konsumen agar memiliki posisi yang jelas, menonjol, dan berbeda dari pesaing. Ini bukan hanya soal visual branding, melainkan tentang bagaimana merek ingin dilihat dan dirasakan oleh target pasar.

Penerapannya menyentuh banyak aspek, mulai dari pesan komunikasi, desain produk, strategi harga, hingga pengalaman pelanggan. Tujuannya adalah menciptakan persepsi yang konsisten, sehingga konsumen selalu memiliki asosiasi tertentu ketika menyebut atau memikirkan nama merek tersebut.

Manfaat Brand Positioning dalam Bisnis

Brand positioning memberikan fondasi penting bagi strategi pemasaran. Saat posisi merek jelas dan kuat, banyak hal positif yang bisa didapat bisnis, mulai dari peningkatan awareness hingga loyalitas pelanggan yang lebih stabil.

Berikut ini adalah manfaat yang paling sering dirasakan oleh bisnis yang memiliki strategi posisi merek yang kuat dan konsisten:

Membentuk Citra Merek yang Konsisten

Citra yang konsisten memudahkan konsumen mengenali merek dalam berbagai situasi. Baik melalui kemasan, media sosial, maupun layanan pelanggan, semua elemen menyuarakan pesan yang sama. Hal ini menciptakan persepsi yang kuat dan mudah diingat.

Saat konsistensi ini terus dijaga, kehadiran merek di pasar jadi lebih solid. Konsumen pun akan lebih percaya karena mereka tahu apa yang bisa diharapkan dari produk atau layanan yang ditawarkan.

Menjadi Pembeda di Tengah Persaingan

Banyak produk di pasaran menawarkan fungsi yang mirip. Di sinilah posisi merek mengambil peran penting untuk menunjukkan “apa yang membuat kami berbeda”. Brand positioning membantu produk tidak larut dalam keramaian.

Misalnya, dua produk teh herbal bisa jadi punya manfaat yang sama. Namun, satu merek mungkin memosisikan diri sebagai minuman relaksasi untuk karyawan kantoran, sementara yang lain menyasar pegiat olahraga. Walaupun isi produknya mirip, pendekatan dan pesan yang dibawa akan menentukan siapa yang mengingat mereka lebih dulu.

Posisi ini membantu konsumen menyaring informasi dan membuat keputusan lebih cepat. Saat merek sudah punya tempat tersendiri di pikiran mereka, peluang untuk dipilih akan semakin besar.

Meningkatkan Nilai dan Kepercayaan

Saat posisi merek jelas, nilai yang ditawarkan juga ikut terasa lebih nyata. Konsumen merasa mereka tidak hanya membeli produk, tapi juga mendapatkan pengalaman atau solusi tertentu yang sesuai kebutuhan mereka.

Kepercayaan muncul ketika ekspektasi yang dibangun lewat posisi merek terbukti dalam kenyataan. Jika ini terjadi secara konsisten, pelanggan bukan hanya akan kembali membeli, tapi juga merekomendasikan ke orang lain.

Read More: Strategi Brand Makanan Lokal yang Sering Dianggap Punya Luar, Ternyata Sengaja!

Jenis Strategi Brand Positioning

Setiap merek bisa memilih strategi positioning yang paling sesuai dengan nilai dan pasar yang ingin dijangkau. Berikut beberapa pendekatan yang umum digunakan:

1. Convenience-Based Positioning

Strategi ini menekankan pada kemudahan akses atau kenyamanan dalam menggunakan produk. Contohnya, aplikasi layanan laundry yang menjemput dan mengantar pakaian tanpa pelanggan harus keluar rumah. Merek semacam ini dicintai karena menghemat waktu dan tenaga konsumen.

Ketika kenyamanan dijadikan fokus, maka semua elemen branding juga harus mendukungnya. Mulai dari antarmuka aplikasi yang mudah digunakan, layanan cepat, hingga sistem pembayaran yang ringkas, semuanya harus mengarah pada efisiensi.

2. Price-Based Positioning

Pendekatan ini menekankan harga sebagai nilai utama. Bukan berarti paling murah, tapi merek ingin dikenal sebagai pilihan ekonomis dengan kualitas yang tetap layak. Contohnya, merek kosmetik lokal yang menjual produk dengan harga lebih terjangkau dibanding brand internasional, tapi tetap menjaga standar keamanan dan kenyamanan.

Strategi ini cocok untuk pasar yang price sensitive seperti mahasiswa, pelaku UMKM, atau keluarga muda. Namun tetap dibutuhkan komunikasi yang cerdas agar harga rendah tidak diartikan sebagai kualitas rendah.

Untuk berhasil, merek harus menunjukkan bahwa efisiensi harga terjadi karena proses produksi yang lebih hemat atau rantai distribusi yang langsung, bukan karena mengorbankan mutu.

3. Quality-Based Positioning

Strategi ini menonjolkan kualitas premium sebagai nilai jual utama. Misalnya, merek peralatan dapur yang menggunakan material food-grade impor dan tahan lama, dipadukan dengan desain elegan.

Produk seperti ini menyasar konsumen yang siap membayar lebih untuk kualitas terbaik. Fokus komunikasinya adalah ketahanan, desain eksklusif, dan pengalaman penggunaan yang superior.

Strategi Penerapan Brand Positioning

Untuk menjalankan strategi posisi merek, perlu pendekatan yang konsisten dan berlapis. Tidak cukup hanya satu aspek, tetapi harus menyentuh pengalaman pelanggan secara menyeluruh, salah satunya bisa dilakukan melalui kegiatan brand activation yang terencana.

1. Menonjolkan Manfaat yang Relevan

Setiap produk tentu membawa manfaat. Tapi yang membuat merek menonjol adalah cara menyampaikan manfaat tersebut agar terasa berbeda dan lebih penting bagi pelanggan. Misalnya, sabun mandi herbal yang tidak hanya membersihkan tapi juga menenangkan pikiran.

Merek yang mampu menampilkan manfaat secara spesifik akan lebih mudah tertanam dalam memori konsumen. Fokus bukan hanya menjelaskan “apa” produk itu, tapi “kenapa itu penting” untuk mereka.

Penting juga untuk memastikan bahwa manfaat tersebut relevan dengan gaya hidup atau kebutuhan audiens. Jika tidak sesuai konteks, pesan akan lewat begitu saja tanpa berdampak.

2. Menggunakan Atribut Visual dan Kemasan Sebagai Pembeda

Tampilan produk adalah hal pertama yang ditangkap oleh mata konsumen. Strategi ini memanfaatkan kemasan sebagai media komunikasi posisi merek. Contohnya, teh herbal yang dikemas dengan desain minimalis dan warna earth-tone untuk menekankan kesan alami dan tenang.

Kemasan bukan sekadar bungkus, tapi bagian dari pengalaman merek. Detail seperti bahan, bentuk, dan label harus mencerminkan pesan yang ingin disampaikan. Merek yang fokus pada kesederhanaan, misalnya, sebaiknya tidak menggunakan desain kemasan yang terlalu ramai atau berlapis-lapis.

Konsistensi antara atribut fisik dan nilai merek akan memperkuat persepsi pelanggan terhadap brand image yang dibentuk.

3. Harga yang Sejalan dengan Kualitas

Merek yang ingin tampil sebagai premium brand tentu tidak bisa menjual dengan harga paling murah. Namun, harga tetap harus sepadan dengan kualitas yang dirasakan konsumen. Strategi ini berhasil ketika harga dan nilai yang ditawarkan selaras.

Contohnya, sepatu handmade lokal yang dipasarkan lebih mahal dari rata-rata, namun menggunakan bahan kulit asli, pengerjaan rapi, dan garansi pengembalian jika tidak puas. Konsumen akan melihat ini sebagai investasi, bukan pembelian impulsif.

4. Memperjelas Posisi dalam Kategori Produk

Menempatkan produk di kategori yang jelas membantu konsumen lebih cepat mengidentifikasi pilihan. Misalnya, kedai kopi yang menargetkan komunitas kreatif dan pekerja remote dengan konsep working café, bukan sekadar coffee shop biasa.

Dengan kategori yang spesifik, pelanggan langsung tahu kapan dan untuk apa mereka datang ke brand tersebut. Jika kualitas layanan terus dijaga, posisi di kategori itu akan semakin kuat dan sulit digantikan.

Strategi brand positioning yang kuat akan lebih maksimal jika didukung pengalaman pelanggan yang relevan dan kekinian. Salah satunya lewat cara bisnis menerima pembayaran. Ketika konsumen disuguhkan opsi transaksi yang cepat, aman, dan tanpa tunai, hal ini secara tidak langsung ikut memperkuat citra merek sebagai modern, profesional, dan siap melayani dengan efisien.

Bayangkan merek yang menyasar anak muda digital-savvy, tetapi hanya menyediakan pembayaran tunai. Atau bisnis dengan image premium, tapi sistem pembayarannya masih manual dan rumit. Di titik ini, konsistensi brand positioning bisa goyah. Maka dari itu, menyediakan opsi pembayaran digital bukan hanya soal efisiensi, tapi juga bagian dari narasi merek itu sendiri.

Kalau bisnis kamu ingin memperkuat citra merek sekaligus mempermudah proses transaksi, saatnya mulai menggunakan sistem pembayaran digital yang andal. Pelajari bagaimana payment gateway bisa mendukung kredibilitas, meningkatkan konversi, dan menyempurnakan pengalaman pelanggan lewat artikel berikut: Optimalkan Transaksi Bisnis dengan Payment Gateway DOKU.