Invoice Financing untuk Arus Kas Bisnis Lebih Lancar

Invoice Financing
Table of Contents

Key Takeaways:

  • Definisi dan Tujuan Utama: Invoice financing adalah solusi pembiayaan untuk memperoleh dana tunai segera dari invoice yang belum dibayar, tanpa harus menunggu tanggal jatuh tempo (30–90 hari). Tujuannya adalah menjaga arus kas perusahaan tetap lancar dan stabil.
  • Mekanisme Kerja: Prosesnya melibatkan penyerahan invoice kepada penyedia pembiayaan, pencairan dana awal (sebagian besar nilai faktur) oleh penyedia setelah penilaian risiko, dan pelunasan akhir oleh pelanggan saat jatuh tempo untuk mengembalikan dana kepada penyedia beserta biaya (fee).
  • Faktor Penentu Pembiayaan: Jumlah pembiayaan ditentukan berdasarkan analisis risiko mendalam, dengan mempertimbangkan nilai nominal invoice, riwayat pembayaran pelanggan, serta tingkat risiko gagal bayar. Metode ini sangat cocok untuk skema B2B dengan termin pembayaran panjang (30–90 hari).
  • Penyedia Layanan: Layanan invoice financing dapat diperoleh dari berbagai institusi seperti perusahaan multifinance, lembaga keuangan non-bank, platform fintech P2P lending, hingga bank, yang masing-masing menawarkan keunggulan berbeda (kecepatan, fleksibilitas, sistem digital, atau keamanan).
  • Manfaat Strategis: Pembiayaan ini sangat bermanfaat bagi bisnis (misalnya manufaktur dan logistik) yang menghadapi keterlambatan pembayaran, memungkinkan operasional tetap berjalan optimal, mendukung modal ekspansi, dan tidak menambah beban utang jangka panjang karena berbasis pada piutang yang sudah ada.

Banyak bisnis menghadapi tantangan ketika pembayaran dari pelanggan datang terlambat, menghambat operasional dan peluang ekspansi. Invoice financing adalah solusi pembiayaan yang membantu perusahaan memperoleh dana segera dari invoice yang belum dibayar, tanpa harus menunggu 30 hingga 90 hari jatuh tempo.

Pendekatan ini membuat operasional harian tetap stabil dan perusahaan bisa fokus pada upaya pertumbuhan. Tujuan utama invoice financing adalah menjaga arus kas perusahaan tetap lancar, memungkinkan perusahaan memenuhi kewajiban seperti gaji karyawan, biaya operasional, hingga pembayaran pemasok tepat waktu, sambil menjaga stabilitas bisnis.

Cara Kerja Invoice Financing dalam Operasional Bisnis

Invoice financing adalah solusi likuiditas yang mengubah piutang menjadi dana tunai dalam hitungan hari. Mekanisme pembiayaan ini dirancang agar operasional bisnis Anda tetap berjalan mulus tanpa harus menunggu jatuh tempo. Prosesnya sendiri sangat sederhana dan efisien, melibatkan langkah-langkah berikut:

Proses invoice financing dimulai dengan penyerahan invoice, di mana bisnis menyerahkan invoice yang belum dibayar kepada penyedia pembiayaan. Selanjutnya, penyedia melakukan penilaian risiko sebelum memproses pencairan dana awal, yaitu mencairkan sebagian besar nilai faktur di muka sebagai dana awal. Setelah itu, proses pelunasan terjadi, di mana pelanggan melunasi invoice saat jatuh tempo dan pembayaran tersebut digunakan untuk mengembalikan dana kepada penyedia pembiayaan beserta biaya (fee) yang disepakati.

Untuk menentukan jumlah pembiayaan, penyedia dana wajib melakukan analisis risiko mendalam. Faktor utama yang menjadi pertimbangan meliputi nilai nominal invoice, riwayat pembayaran pelanggan, serta tingkat risiko gagal bayar. Metode invoice financing ini sangat sesuai bagi bisnis yang menerapkan sistem pembayaran termin (seperti 30–90 hari) dalam skema B2B, karena membantu perusahaan secara efektif menutup gap kas yang timbul dari waktu tunggu pembayaran klien.

Di Mana Bisa Mendapatkan Layanan Invoice Financing?

Layanan ini tersedia di berbagai institusi, mulai dari perusahaan pembiayaan (multifinance), lembaga keuangan non-bank, platform fintech P2P lending, hingga bank yang menawarkan produk invoice financing. Masing-masing penyedia memiliki persyaratan yang berbeda, seperti nilai minimal invoice, tenor pembayaran, hingga profil risiko pelanggan yang diajukan.

Perusahaan pembiayaan dan lembaga non-bank biasanya menawarkan proses lebih cepat dan fleksibel, terutama untuk bisnis kecil hingga menengah. Sementara itu, platform fintech P2P lending menyediakan keunggulan berupa sistem digital, verifikasi cepat, serta integrasi dengan perangkat manajemen invoice. Namun, biaya pembiayaan dapat bervariasi tergantung profil risiko debitur. Di sisi lain, bank menawarkan keamanan tinggi dan regulasi ketat, meski prosesnya sering kali lebih formal dengan kebutuhan dokumen lebih lengkap.

Agar tidak salah memilih penyedia layanan, perhatikan beberapa faktor penting berikut:

  • Reputasi dan rekam jejak penyedia
  • Transparansi biaya, mulai dari bunga hingga potongan pencairan
  • Kecepatan pencairan dana
  • Kesesuaian tenor dengan arus kas bisnis

Dengan pemilihan tepat, invoice financing dapat menjadi alat strategis untuk menjaga likuiditas dan memastikan operasional bisnis tetap prima.

Contoh Penggunaan Invoice Financing dalam Bisnis

Contoh Penggunaan Invoice Financing dalam Bisnis

Invoice financing sangat bermanfaat untuk bisnis yang sering menghadapi keterlambatan pembayaran dari pelanggan. Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur membutuhkan bahan baku sebelum pelanggan melunasi invoice. Dengan invoice financing, perusahaan bisa mencairkan sebagian nilai faktur lebih awal, sehingga produksi tetap berjalan tanpa harus menunggu pembayaran dari klien. Hal ini membuat proses produksi tetap optimal dan pesanan pelanggan dapat dipenuhi tepat waktu.

Perusahaan logistik juga merasakan manfaat signifikan dari metode ini. Banyak klien memberikan termin pembayaran 45–90 hari, namun biaya operasional seperti gaji sopir, bahan bakar, dan perawatan kendaraan tetap harus berjalan. Dengan invoice financing, perusahaan bisa menutup kebutuhan biaya tersebut menggunakan dana yang dicairkan dari invoice. Alhasil, arus kas tetap terjaga dan layanan logistik tidak mengalami hambatan.

Secara keseluruhan, invoice financing relevan untuk industri dengan termin pembayaran panjang dan volume transaksi besar. Sektor seperti manufaktur, logistik, konstruksi, hingga teknologi dapat memanfaatkan metode ini untuk menjaga kestabilan likuiditas. Dengan arus kas yang lebih sehat, bisnis bisa fokus mengembangkan produk, memperluas pasarnya, dan memperkuat daya saing.

Saatnya Mengoptimalkan Arus Kas Bisnis dengan Invoice Financing

Sobat DOKU, menjaga arus kas yang sehat merupakan fondasi utama agar bisnis Anda terus melaju. Salah satu tantangan besar yang sering muncul adalah penundaan pembayaran dari pelanggan. Dengan invoice financing, Anda bisa memperoleh sebagian dana dari faktur yang belum dibayar hanya dalam hitungan hari. Dana ini akan menjaga operasional tetap berjalan, mulai dari pembayaran gaji, pembelian stok, hingga memenuhi kewajiban rutin lainnya.

Arus kas yang stabil memberi ruang bagi bisnis untuk tumbuh dan berkembang. Dana yang diperoleh dari invoice financing dapat dimanfaatkan sebagai modal ekspansi, peningkatan stok, hingga pengembangan tim. Berbeda dari pinjaman konvensional, metode ini tidak menambah beban utang jangka panjang karena basisnya adalah piutang yang sudah ada. Dengan fleksibilitas tersebut, bisnis Anda bisa bergerak lebih cepat dalam menangkap peluang.

Meskipun invoice financing menyelesaikan masalah likuiditas internal, pertumbuhan bisnis sejati berawal dari kemudahan pelanggan membayar Anda. Jangan biarkan pelanggan lunas tepat waktu, jika proses pembayaran mereka rumit. Segera pahami peluang pertumbuhan bisnis dengan DOKU Payment Gateway untuk memastikan bisnis Anda tidak hanya cerdas dalam mengelola piutang, tetapi juga unggul dalam setiap proses penerimaan pembayaran.