Kamu yang baru memulai bisnis pasti sering mendengar istilah omset. Omset seringkali dianggap sama dengan keuntungan, padahal keduanya punya makna yang berbeda. Memahami apa itu omset penjualan dengan benar adalah langkah pertama yang krusial untuk mengukur kesehatan bisnismu. Omset adalah bukti bahwa produk atau jasamu laku di pasaran.
Omset yang stabil atau terus meningkat adalah sinyal positif. Ini menunjukkan bahwa strategi yang kamu jalankan efektif dan pelanggan menyukai produkmu. Tanpa pemahaman yang tepat, kamu bisa saja merasa bisnismu untung besar padahal sebenarnya omsetnya tidak cukup untuk menutupi biaya operasional. Karena itulah, omset sering dijadikan tolok ukur kesuksesan yang diraih oleh sebuah bisnis.
Read More: 8 Langkah Memulai Usaha Franchise, Gak Sulit!
Apa Itu Omset Penjualan?
Omset penjualan adalah seluruh uang yang kamu terima dari hasil penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu. Angka ini dihitung dari total penjualan sebelum dikurangi biaya apapun, termasuk biaya produksi, gaji karyawan, atau pajak. Omset adalah gambaran seberapa banyak produkmu berputar di pasaran.
Omset memiliki peran penting dalam mengendalikan inventori. Dengan melihat catatan omset, kamu bisa tahu kapan harus menambah stok barang dan kapan harus menjual barang lama. Memahami omset membantumu merencanakan tingkat produksi yang tepat, sehingga kamu tidak kelebihan atau kekurangan stok.
Omset dan pendapatan sering disalahartikan. Namun, pendapatan adalah jumlah uang yang dihasilkan bisnis setelah semua pengeluaran dikurangi. Omset bisa jadi besar, tapi kalau pengeluaranmu juga besar, maka pendapatanmu bisa kecil. Sebaliknya, omset bisa kecil, tapi kalau pengeluaranmu sangat efisien, pendapatanmu bisa jadi lebih besar. Jadi, omset hanyalah salah satu indikator, bukan satu-satunya tolok ukur kesuksesan.
Cara Menghitung Omset Penjualan

Menghitung omset penjualan sebenarnya sangat sederhana. Kamu tidak perlu pusing-pusing memikirkan biaya produksi atau operasional. Kamu hanya perlu tahu dua hal: jumlah produk yang terjual dan harga jual per unit produk tersebut.
Secara sederhana, rumusnya adalah:
Omset = Jumlah Produk yang Terjual x Harga Jual per Unit
Mari kita ambil contoh sederhana. Misalnya kamu punya bisnis online yang menjual buku. Bulan ini, kamu berhasil menjual 500 buku dengan harga Rp100.000 per buku. Maka, omsetmu di bulan ini adalah 500 x Rp100.000.
Hasilnya, omset yang kamu dapatkan adalah Rp50.000.000. Perhatikan, angka ini belum dikurangi biaya cetak buku, biaya pengiriman, biaya promosi, atau biaya-biaya lainnya. Angka ini murni total penjualan kotor yang kamu dapatkan.
Dengan pemahaman ini, kamu bisa memantau omsetmu setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan. Pencatatan yang rutin akan membantumu melihat tren penjualan. Ini adalah kebiasaan baik yang harus kamu terapkan agar bisnismu terus maju.
Penyebab Omset Penjualan Menurun
Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan omset bisnis merosot, yaitu:
- Kualitas Produk Menurun
Kalau kualitas produkmu tidak terjaga, pelanggan lama bisa pergi dan pelanggan baru tidak tertarik. Hal ini bisa terjadi karena kamu menggunakan bahan baku yang lebih murah atau proses produksi yang tidak maksimal. Pelanggan akan merasa tidak dihargai dan mencari produk lain. - Harga Tidak Kompetitif
Harga produk yang terlalu mahal dibandingkan pesaing bisa membuat pelanggan berpikir dua kali. Apalagi jika produkmu tidak memiliki nilai tambah yang sebanding. Kamu harus memantau harga di pasaran agar tetap kompetitif. - Strategi Promosi yang Kurang Efektif
Mungkin kamu sudah punya produk bagus, tapi tidak ada yang tahu. Promosi yang kurang menarik atau tidak tepat sasaran bisa membuat omset menurun. Kamu harus berinovasi dalam strategi promosi. - Layanan Pelanggan yang Buruk
Pelanggan yang tidak dilayani dengan baik, lambat, atau kurang ramah, bisa kapok dan tidak kembali lagi. Pengalaman pelanggan yang buruk bisa menyebar cepat melalui word-of-mouth dan media sosial. - Tidak Menerima Feedback Pelanggan
Mengabaikan masukan dari pelanggan adalah kesalahan besar. Padahal, mereka adalah sumber informasi paling berharga untuk perbaikan. Tidak ada produk yang sempurna, dan masukan mereka bisa jadi kunci untuk meningkatkan penjualan.
Cara Menaikkan Omset Penjualan
Setelah tahu penyebab omset menurun, kini saatnya mencari tahu cara untuk meningkatkannya. Meningkatkan omset butuh strategi yang komprehensif, dari hulu ke hilir. Kamu harus memastikan setiap aspek bisnismu bekerja dengan maksimal.
Tingkatkan Kualitas Produk
Kualitas adalah segalanya dalam bisnis. Produk yang berkualitas tidak hanya membuat pelanggan senang, tapi juga membangun kepercayaan jangka panjang. Pelanggan yang puas akan kembali dan bahkan menjadi promotor gratis untuk bisnismu.
Kamu bisa memulainya dengan memilih bahan baku terbaik. Coba teliti lagi proses produksimu, apakah ada yang bisa diperbaiki agar produkmu jadi lebih baik. Kualitas produk yang baik juga akan membantumu saat promosi, karena kamu bisa menonjolkan keunggulan produkmu dibanding kompetitor.
Untuk menjaga kualitas, kamu bisa menerapkan sistem kontrol kualitas. Lakukan tes produk secara berkala. Misalnya, jika kamu menjual makanan beku, cek rasa, tekstur, dan ketahanannya. Pastikan produkmu selalu dalam kondisi prima saat sampai di tangan pelanggan.
Tawarkan Promo Menarik
Promo adalah trik jitu untuk menarik pelanggan baru dan membuat pelanggan lama kembali. Kamu bisa membuat promo yang sangat beragam. Misalnya, tawarkan diskon khusus untuk pembelian pertama, atau berikan bonus tambahan setiap kali pelanggan berbelanja di atas nominal tertentu.
Kamu juga bisa membuat program loyalitas. Berikan poin setiap kali pelanggan berbelanja. Poin ini nantinya bisa ditukarkan dengan produk atau diskon menarik. Program loyalitas seperti ini membuat pelanggan merasa dihargai. Mereka akan merasa bahwa setia pada bisnismu memberikan keuntungan lebih.
Bangun Branding yang Kuat

Merek yang kuat di mata publik akan mendatangkan omset yang luar biasa. Branding bukan hanya soal logo, tapi juga soal identitas dan citra yang ingin kamu bangun. Merekmu harus punya "suara" yang unik dan mudah dikenali.
Sebagai contoh, kamu bisa membaca blog milik Seth Godin. Godin memiliki “suara” yang menginspirasi dan penuh rasa ingin tahu. “Suara” itu digunakan dalam buku, pidato, maupun bisnis lain miliknya. Godin juga jago dalam metafora dan sering menggunakannya.
Bangunlah identitas brand yang konsisten di semua platform, baik itu media sosial, kemasan produk, hingga cara kamu berkomunikasi. Pastikan setiap elemen visual, mulai dari warna, font, hingga logo, saling mendukung satu sama lain. Konsistensi ini akan membuat bisnismu terlihat profesional dan terpercaya di mata pelanggan.
Branding yang kuat juga soal membangun narasi. Ceritakan kisah di balik bisnismu, seperti alasan mengapa kamu memulai bisnis ini atau nilai-nilai apa yang kamu anut. Hal ini akan membangun koneksi emosional dengan pelanggan. Mereka tidak hanya membeli produk, tapi juga membeli cerita dan nilai yang kamu tawarkan.
Jaga Hubungan Baik dengan Pelanggan
Pelanggan adalah aset terpenting. Membangun hubungan yang baik dengan mereka akan menjamin omset yang stabil. Pastikan setiap interaksi dengan pelanggan menyenangkan. Berikan pelayanan yang ramah, cepat, dan solutif.
Jangan ragu untuk meminta masukan dari mereka. Pelanggan yang merasa didengarkan akan lebih loyal. Balas pesan mereka dengan cepat dan tangani keluhan dengan profesional. Menjaga hubungan baik adalah investasi jangka panjang yang hasilnya akan sangat berharga.
Manfaatkan Digital Marketing
Di era digital ini, kamu harus memanfaatkan setiap platform yang ada untuk promosi. Pemasaran digital punya jangkauan yang sangat luas. Kamu bisa menggunakan strategi SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing), dan media sosial.
Kombinasikan ketiganya untuk hasil yang maksimal. SEO akan membantumu muncul di halaman teratas pencarian Google secara organik. Ini adalah strategi jangka panjang yang butuh kesabaran, tapi hasilnya sangat kuat. Sementara itu, SEM akan membantumu beriklan dengan target yang sangat spesifik, memberikan hasil yang lebih cepat.
Pemasaran melalui media sosial adalah cara untuk membangun komunitas. Kamu bisa berinteraksi langsung dengan audiensmu, membagikan konten yang relevan, dan membangun hubungan yang lebih personal. Gabungan ketiganya akan menciptakan strategi pemasaran digital yang holistik dan efektif.
Sediakan Beragam Metode Pembayaran
Pelanggan akan meninggalkan keranjang belanjaan jika proses pembayaran rumit. Kamu harus menyediakan beragam metode pembayaran seperti menyediakan layanan Payment Link. Semakin banyak pilihan, semakin besar potensi omsetmu meningkat.
Bayangkan saja, pelanggan yang tidak punya e-wallet bisa membayar dengan transfer bank. Begitu juga dengan pelanggan yang ingin menggunakan kartu kredit atau QRIS. Kemudahan ini akan membuat pelanggan merasa nyaman dan tidak ragu untuk berbelanja lagi.
Dengan menyediakan beragam metode pembayaran, kamu bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Solusi ini juga memudahkanmu dalam mengelola transaksi. Kamu tidak perlu lagi repot-repot mengecek transfer satu per satu, karena semua sudah tercatat otomatis.
Memahami apa itu omset penjualan dan cara meningkatkannya adalah fondasi yang penting. Namun, semua strategi ini tidak akan maksimal jika proses pembayaranmu masih manual. Membiarkan pelanggan ribet saat membayar bisa menghambat pertumbuhan bisnismu. Di era digital ini, kamu butuh sistem yang canggih untuk mengelola setiap transaksi.
Dengan solusi pembayaran yang modern, semua transaksimu akan tercatat otomatis dan rapi, membuat manajemen keuanganmu jadi lebih efisien. Tingkatkan pengalaman pelanggan dan kelola keuanganmu dengan lebih cerdas. Semua ini bisa kamu wujudkan dengan mengintegrasikan payment gateway. Pelajari bagaimana payment gateway bisa membantu bisnismu berkembang lebih pesat dengan solusi pembayaran yang inovatif di sini: Optimalkan Transaksi Bisnis Dengan Payment Gateway DOKU.
Nah, sudah paham apa itu omset penjualan dan cara-cara meningkatkannya? Bisnis dapat tetap bertahan dan berjalan apabila menghasilkan keuntungan secara rutin. Jadi, jangan mudah menyerah dan terus berinovasi agar omset bisnis bisa terjamin.
Kamu punya bisnis? Ingin Go Digital, jangkau calon pelanggan lebih luas dan omzet meningkat?

Ayo bergabung dengan Juragan DOKU, sahabat berjualan persembahan DOKU yang bisa mendukung aktivitas jualan online kamu dengan fitur pembayaran digital dan edukasi pelatihan online bisnis gratis!
Setelah bergabung, kamu bisa menikmati fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan, pelatihan online bisnis gratis yang nantinya akan dibimbing oleh para mentor bisnis yang handal!
Cara bergabungnya mudah, bisa melalui Aplikasi Juragan DOKU yang bisa kamu download via smartphonemu, atau kamu juga bisa mendaftar melalui website di sini.
Terima pembayaran lancar, Usaha makin gencar, Gabung jadi Juragan DOKU, Sekarang!
