Cara Menghitung Modal dan Harga Jual yang Efektif, Strategi Sukses Untuk Bisnismu

cara menghitung modal dan harga jual
Table of Contents

Key Takeaways:

  • Kunci keberhasilan bisnis adalah menguasai cara menghitung total modal (Modal Tetap + Modal Kerja) dan menentukan harga jual yang efektif untuk mengoptimalkan laba.
  • Harga jual ditentukan oleh empat faktor utama: Biaya Produksi, Target Laba, Harga Pesaing, dan tingkat Permintaan Pasar.
  • Penetapan harga dapat dilakukan dengan Metode Cost-plus Pricing (berbasis biaya) atau Value-based Pricing (berbasis nilai yang dirasakan pelanggan).
  • Persentase Keuntungan (Margin) adalah metrik penting yang dihitung sebagai (Laba/Harga Jual) untuk mengontrol kesehatan strategi harga.
  • Wirausaha harus konsisten dalam menggunakan satu acuan perhitungan keuntungan (Margin atau Markup) agar analisis data keuangan dari bulan ke bulan valid dan dapat diperbandingkan.
  • Gunakan DOKU sebagai solusi terintegrasi yang menyediakan fitur pembayaran digital (Payment Link, QRIS) dan pelatihan bisnis untuk mendukung akurasi data dan kelancaran transaksi.

Optimalkan keuntungan bisnis kamu dengan mengetahui cara menghitung modal dan harga jual yang efektif. Pelajari strategi dan teknik pengelolaan keuangan yang baik untuk mencapai kesuksesan dan keberlanjutan bisnis.

Menghitung modal dan harga jual adalah salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis. Sebagai pelaku bisnis, mengetahui cara menghitung modal dan harga jual akan membantu mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian. Artikel ini akan membahas cara menghitung modal dan harga jual untuk membantu kamu para pelaku bisnis.

Menghitung Modal

Definisi Modal

Modal adalah dana yang digunakan untuk memulai dan mengoperasikan bisnis. Modal ini mencakup biaya awal, biaya operasional, dan dana cadangan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis secara efisien.

Jenis-jenis Modal

Modal Tetap

Modal tetap adalah dana yang digunakan untuk membeli aset jangka panjang, seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan kendaraan. Aset-aset ini digunakan dalam jangka waktu yang lama dan tidak mudah dijual atau dikonversi menjadi uang tunai.

Read more: Kunci Sukses Bisnis: Panduan Menentukan Harga Jual Produk

Modal Kerja

Modal kerja adalah dana yang digunakan untuk membiayai operasional bisnis sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, dan biaya overhead lainnya. Hali ini penting untuk memastikan kelancaran bisnis dan menghindari kegagalan operasional.

cara-menghitung-modal-dan-harga-jual

Cara Menghitung Modal

Mengidentifikasi Biaya-biaya

Langkah pertama dalam menghitung modal adalah mengidentifikasi biaya yang diperlukan untuk memulai dan mengoperasikan bisnis. Beberapa biaya yang perlu diperhitungkan meliputi:

  • Biaya awal (pembelian aset, persiapan tempat usaha, dll.)
  • Biaya operasional (bahan baku, gaji, dll.)
  • Biaya pemasaran dan promosi
  • Biaya administrasi dan pajak
  • Dana cadangan untuk mengatasi risiko bisnis

Menghitung Total Modal

Setelah mengidentifikasi biaya-biaya, langkah selanjutnya adalah menghitung total modal yang diperlukan. Caranya adalah dengan menjumlahkan biaya awal, biaya operasional, dan dana cadangan. Total modal ini akan menjadi dasar dalam mengelola keuangan bisnis.

Tips dan Trik Mengelola Modal

  • Buat anggaran yang realistis dan disiplin dalam mengikuti anggaran tersebut.
  • Monitor pengeluaran secara berkala dan evaluasi keefektifan penggunaan modal.
  • Pertimbangkan untuk mencari pendanaan eksternal jika modal yang dimiliki tidak mencukupi untuk mengembangkan bisnis.

Read more: Cara Mencari Modal Awal: Solusi Terbaik untuk Pelaku Bisnis yang Siap Berkembang

Menghitung Harga Jual

cara-menghitung-modal-dan-harga-jual

Definisi Harga Jual

Harga jual adalah harga yang ditetapkan oleh pelaku bisnis untuk menjual produk atau jasa kepada konsumen. Harga jual yang tepat akan membantu pelaku bisnis mencapai keuntungan yang diinginkan, sekaligus menjaga daya saing di pasar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Jual

Biaya Produksi

Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa. Harga jual harus mencakup seluruh biaya produksi agar pelaku bisnis tidak merugi.

Read More: Biaya Produksi dan Cara Hitungnya untuk Usaha Efisien

Laba yang Diinginkan

Pelaku bisnis harus menetapkan laba yang diinginkan untuk setiap produk atau jasa yang dijual. Laba ini akan menentukan sejauh mana harga jual dapat ditetapkan.

Pesaing

Harga jual produk atau jasa yang ditawarkan oleh pesaing juga mempengaruhi penetapan harga jual. Pelaku bisnis harus mengetahui harga yang ditawarkan oleh pesaing dan menyesuaikan harga jual mereka agar tetap kompetitif.

Permintaan Pasar

Permintaan pasar akan mempengaruhi seberapa tinggi harga jual yang dapat ditetapkan. Jika permintaan tinggi, pelaku bisnis mungkin dapat menetapkan harga jual yang lebih tinggi. Namun, jika permintaan rendah, harga jual mungkin perlu disesuaikan agar produk atau jasa tetap laku di pasaran.

Cara Menghitung Harga Jual

Metode Cost-plus Pricing

Metode cost-plus pricing adalah cara menghitung harga jual dengan menambahkan laba yang diinginkan ke biaya produksi per unit. Rumusnya adalah:

Harga Jual = Biaya Produksi per Unit + (Biaya Produksi per Unit x Persentase Laba)

Metode Value-based Pricing

Metode value-based pricing menetapkan harga jual berdasarkan nilai yang dirasakan oleh konsumen. Dalam metode ini, pelaku bisnis harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menilai seberapa besar konsumen bersedia membayar untuk produk atau jasa yang ditawarkan.

Metode Competitive Pricing

Metode competitive pricing menetapkan harga jual berdasarkan harga yang ditawarkan oleh pesaing. Pelaku bisnis dapat menyesuaikan harga jual mereka agar lebih kompetitif atau menonjolkan keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan untuk menarik konsumen.

Read more: Cara Mencari Modal Awal untuk Bisnis Impian Anda

Cara Menghitung Persentase Keuntungan

Apabila Anda telah menghitung biaya dan memahami harga pasar, fokus berikutnya adalah mengukur persentase keuntungan. Tujuannya adalah mengukur margin laba yang Anda peroleh dari harga jual. Perhitungan ini berfungsi sebagai indikator utama untuk mengevaluasi apakah harga jual yang berlaku sudah optimal atau memerlukan penyesuaian untuk mencapai margin target

Secara sederhana, persentase keuntungan bisa Anda lihat sebagai margin. Caranya dengan membandingkan selisih antara harga jual dan biaya, lalu dibagi kembali dengan harga jual. Hasilnya menunjukkan porsi laba dalam setiap rupiah yang Anda terima. 

Ada juga cara pandang lain yang sering dipakai saat Anda ingin menentukan markup dari sisi biaya. Anda membandingkan selisih antara harga jual dan biaya terhadap biaya itu sendiri. Pendekatan ini membantu ketika Anda memulai dari angka biaya, kemudian menambahkan persentase tertentu untuk tiba di harga akhir. Keduanya sama-sama valid, yang penting Anda konsisten dalam memakai satu acuan, sehingga analisismu tidak bercampur.

Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh cara menghitung persentase keuntungan pada bisnis roti. Jika biaya per roti Rp2.000 dan Anda menjual Rp3.000, maka labanya seribu. Saat dihitung sebagai margin, Rp1.000 dibagi Rp3.000 menghasilkan sekitar 33%. Bila dilihat sebagai markup, Rp1.000 dibagi Rp2.000 menjadi 50%. Angkanya berbeda karena acuannya berbeda. Pilih yang paling cocok dengan cara Anda mengelola harga, lalu pakai terus secara konsisten agar perbandingan bulan ke bulan tetap akurat.

Menggunakan Persentase Keuntungan untuk Keputusan Harga

Begitu Anda memegang angka persentase keuntungan, keputusan harian jadi lebih ringan. Anda bisa menilai apakah promo tertentu masih aman untuk margin. Anda juga bisa melihat ruang untuk menaikkan atau menurunkan harga tanpa membuat arus kas terganggu. Angka ini menjadi semacam pagar agar strategi harga tetap terkendali.

Angka persentase keuntungan juga membantu membaca kondisi pasar. Saat permintaan lagi tinggi, Anda mungkin berani menjaga margin di level target. Ketika persaingan makin ketat, Anda bisa memilih mengorbankan sedikit margin untuk volume, lalu menutupinya melalui efisiensi biaya. Pendekatan seperti ini membuat keputusanmu tidak sekadar berdasarkan perasaan, tapi pada data sederhana yang mudah dipantau.

Akan lebih kuat lagi jika perhitungan margin Anda didukung dengan proses pembayaran yang rapi. Pencatatan transaksi yang otomatis membuat data biaya dan pendapatan lebih akurat. Dengan begitu, hitungan persentase keuntungan yang Anda lihat benar-benar mencerminkan kenyataan di lapangan. Di titik ini, Anda bisa bergerak lebih cepat saat perlu melakukan penyesuaian harga, tanpa menebak-nebak.

Tips dan Trik Menetapkan Harga Jual

  • Lakukan riset pasar untuk mengetahui preferensi konsumen dan harga yang ditawarkan oleh pesaing.
  • Pertimbangkan biaya produksi, laba yang diinginkan, dan kondisi pasar saat menetapkan harga jual.
  • Jangan ragu untuk menyesuaikan harga jual jika situasi bisnis atau pasar berubah.

Contoh Perhitungan Modal dan Harga Jual

Studi Kasus Pelaku Bisnis

Sebagai contoh, misalkan kamu memiliki bisnis roti. Kamu ingin mengetahui modal yang diperlukan dan cara menghitung harga jual untuk produk roti tersebut.

Menghitung Modal

  • Biaya awal: Rp 50.000.000 (pembelian mesin, peralatan, dan renovasi tempat usaha)
  • Biaya operasional per bulan: Rp 10.000.000 (bahan baku, gaji, dll.)
  • Biaya pemasaran dan promosi per bulan: Rp 2.000.000
  • Biaya administrasi dan pajak per bulan: Rp 1.000.000
  • Dana cadangan per bulan: Rp 1.000.000

Total Modal Awal: Rp 50.000.000 + Rp 14.000.000 (biaya operasional, pemasaran, administrasi, dan dana cadangan untuk bulan pertama) = Rp 64.000.000

Menghitung Harga Jual

Misalkan biaya produksi per roti adalah Rp 2.000 dan kamu ingin mendapatkan laba sebesar 50% dari biaya produksi. Berikut cara menghitung harga jual dengan metode cost-plus pricing:

  • Harga Jual = Biaya Produksi per Unit + (Biaya Produksi per Unit x Persentase Laba)
  • Harga Jual = Rp 2.000 + (Rp 2.000 x 50%) = Rp 2.000 + Rp 1.000 = Rp 3.000

Dengan metode ini, harga jual per roti yang ditetapkan adalah Rp 3.000.

Analisis Hasil Perhitungan

Dari contoh perhitungan di atas, kamu telah mengetahui total modal awal yang diperlukan untuk memulai bisnis roti dan cara menghitung harga jual per roti. Selanjutnya, kamu dapat mempertimbangkan metode value-based pricing atau competitive pricing untuk menyesuaikan harga jual jika diperlukan.

Kesimpulan

Menghitung modal dan harga jual dengan tepat sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Dengan mengetahui cara menghitung modal dan harga jual, pelaku bisnis dapat mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian. Selain itu, mengetahui cara menghitung modal dan harga jual juga membantu pelaku bisnis dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Mau Bisnis Kamu Semakin Berkembang? Gabung Juragan DOKU

Selain kamu harus memperhitungkan modal dan harga jual produk kamu, memilih partner pembayaran yang tepat dengan biaya transparan juga penting untuk menunjang kelancaran jalannya bisnis kamu.

Mau Go-digital tapi ga tau mulai dari mana? Ayo gabung Juragan DOKU! Juragan DOKU ialah sahabat berjualan persembahan DOKU yang akan mendukung aktivitas jualan kamu dengan fitur pembayaran digital seperti Payment Link yang bisa perbanyak transaksi sukses melalui WhatsApp, e-Katalog yang bisa buat toko online secara mandiri, QRIS yang bisa terima pembayaran dengan satu kode QR dan yang gak boleh dilewatkan kamu bakal mendapat edukasi berupa pelatihan seputar bisnis gratis!

Cara bergabungnya gampang, klik di sini sekarang atau hubungi tim sales kami!