KEY TAKEAWAYS
- Menjual produk ke pasar internasional dapat membuka peluang keuntungan yang signifikan, memperluas jangkauan bisnis, dan membangun brand yang lebih kompetitif secara global. Ini juga membantu mengurangi ketergantungan pada pasar domestik dan memperkuat bisnis menghadapi gejolak ekonomi lokal.
- Untuk pemula, penting untuk menentukan produk yang akan diekspor melalui riset pasar, memastikan produk memenuhi sertifikasi dan standar internasional (seperti ISO, HACCP, SNI, Halal), serta mempelajari peraturan dan prosedur ekspor yang berlaku di negara tujuan.
- Mencari distributor di luar negeri melalui pameran dagang atau marketplace B2B dapat membantu menjangkau pasar lebih luas. Selain itu, persiapan dokumen ekspor yang lengkap seperti Faktur Komersial, Kontrak Jual Beli, dan dokumen pengiriman barang (packing list, Certificate of Origin, Bill of Lading) adalah kunci.
- Eksportir pemula sering menghadapi tantangan seperti persaingan global, keterbatasan informasi, masalah logistik, dan fluktuasi kurs mata uang. Solusinya meliputi menonjolkan keunikan produk, memanfaatkan sumber resmi pemerintah untuk informasi, memilih jasa pengiriman terpercaya, dan menggunakan layanan inward remittance untuk pembayaran internasional yang aman.
- Untuk mengatasi fluktuasi kurs dan memastikan kelancaran arus kas, penting untuk memahami dan memanfaatkan layanan inward remittance. Layanan ini memungkinkan penerimaan pembayaran dari luar negeri secara cepat, aman, dan transparan, menjaga stabilitas keuangan bisnis ekspor.
Menjual produk ke pasar internasional bukan hanya membuka pintu peluang baru, tetapi juga meningkatkan potensi keuntungan secara signifikan. Dengan menjangkau konsumen di berbagai negara, Anda dapat memperluas jangkauan bisnis jauh melampaui pasar domestik dan membangun brand yang lebih kompetitif di tingkat global. Bisnis ekspor menjadi strategi penting bagi banyak pelaku usaha yang ingin terus tumbuh dan menembus batas geografis.
Namun, tidak sedikit pelaku usaha, terutama pemula, yang merasa ragu karena belum memahami langkah awal memulai ekspor. Pertanyaan seputar persiapan dokumen, pemilihan pasar tujuan, hingga cara menjaga kualitas produk sering kali membuat proses ini tampak rumit. Padahal, dengan panduan yang tepat dan dukungan layanan pembayaran internasional yang terpercaya, Anda dapat memulai perjalanan ekspor dengan lebih percaya diri dan terencana.
Mengenal Bisnis Ekspor

Bisnis ekspor adalah kegiatan menjual produk ke negara lain melalui jalur resmi. Anda bisa mengekspor secara langsung ke pembeli luar negeri (importir), atau melalui perantara seperti distributor, perdagangan antar perusahaan (B2B), atau agen ekspor. Semua ini memerlukan pemenuhan regulasi, dokumen kepabeanan, tarif, dan standar mutu yang berlaku di negara tujuan.
Bagi UMKM, langkah ini membuka peluang yang besar. Dengan menembus pasar luar negeri, pemasaran produk Anda tidak lagi terbatas oleh pasokan dan permintaan dalam negeri. Anda bisa mengurangi ketergantungan pada kondisi ekonomi lokal, persaingan dalam negeri, atau fluktuasi mata uang domestik yang mungkin memengaruhi daya beli konsumen lokal.
Ekspor tidak hanya soal meningkatkan jumlah penjualan; ini juga membantu memperkuat bisnis Anda menghadapi gejolak pasar domestik. Misalnya, jika terjadi penurunan permintaan di dalam negeri, bisnis yang sudah punya saluran ekspor tetap bisa survive dan bahkan tumbuh ketika pasar luar negeri sedang bagus.
Sebagai contoh nyata, beberapa produk makanan olahan Indonesia seperti udang kemasan, kopi instan, dan makanan olahan lainnya sangat diminati di pasar ekspor. Produk kerajinan tangan Indonesia seperti batik, kerajinan kayu, rotan, bambu, dan furniture juga sudah berhasil menembus pasar seperti Jepang, Australia, dan Korea Selatan.
Cara Menjadi Eksportir Pemula

Berikut ini langkah-langkah praktis yang perlu Anda ikuti untuk menjadi eksportir pemula dengan landasan yang kuat dan peluang sukses yang lebih besar:
1. Tentukan Produk yang Akan Diekspor
- Lakukan riset pasar untuk mengetahui produk apa yang banyak dicari di negara tujuan ekspor: trend, selera konsumen, harga kompetitor, dan volume permintaan.
- Gunakan data statistik dari lembaga seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perdagangan, atau lembaga riset pasar eksternal (misalnya ITC atau International Trade Centre) sebagai acuan.
2. Pastikan Produk Memenuhi Sertifikasi dan Standar Internasional
- Perhatikan standar mutu, misalnya ISO, HACCP untuk produk makanan, atau standar keamanan bahan kimia, logam untuk pakaian dan barang industri.
- Sertifikasi yang mungkin dibutuhkan termasuk SNI (Standar Nasional Indonesia), sertifikat halal (dari lembaga yang diakui internasional, seperti Majelis Ulama Indonesia), serta sertifikasi kebersihan dan organik apabila produk menjangkau pasar Eropa atau Timur Tengah.
- Sertifikasi ini bukan hanya formalitas; produk yang tidak memenuhi standar bisa ditolak masuk pasar ekspor.
3. Pelajari Peraturan dan Prosedur Ekspor yang Berlaku
- Peraturan kepabeanan, tarif impor dan ekspor, pajak, kuota impor, larangan atau pembatasan produk tertentu, dan regulasi sertifikasi mutu atau kesehatan.
- Ketahui prosedur bea cukai di Indonesia (keluarnya barang), dan prosedur impor di negara tujuan. Bisa melibatkan inspeksi, fumigasi, pengujian laboratorium, dokumentasi spesifik.
- Konsultasikan dengan instansi pemerintah seperti Kementerian Perdagangan RI dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk regulasi terkini.
4. Cari Distributor di Luar Negeri untuk Menjangkau Pasar Lebih Luas
- Gunakan pameran dagang internasional, B2B marketplace, misi dagang, KBRI/KJRI, asosiasi eksportir, atau platform daring untuk mengidentifikasi calon mitra.
- Pastikan reputasi mitra, kemampuan mereka mendistribusikan produk Anda, persyaratan pembayaran (misalnya L/C atau Letter of Credit, atau pembayaran di muka), serta tata kelola penanganan produk (packing, penyimpanan, transport, logistik).
5. Persiapkan Dokumen Ekspor yang Lengkap

Beberapa dokumen yang esensial termasuk:
- Faktur Komersial (Commercial Invoice) untuk mencantumkan harga, deskripsi barang, jumlah, berat, dan syarat pembayaran.
- Kontrak Jual Beli (Sales Contract / Purchase Order) untuk kesepakatan resmi antara Anda dan pembeli, termasuk syarat pengiriman, pembayaran, klaim kerusakan.
- Dokumen pengiriman barang seperti packing list, sertifikat asal (Certificate of Origin), bill of lading (BL) atau airway bill, dokumen bea cukai, asuransi pengiriman jika diperlukan.
Memahami regulasi dan prosedur ekspor adalah kunci utama dalam memulai bisnis ekspor yang sukses dan berkelanjutan. Bila Anda gagal memahami aturan bea cukai, sertifikasi, atau persyaratan dokumen negara tujuan, barang bisa ditahan, dikembalikan, atau bahkan dihancurkan, yang berpotensi menimbulkan kerugian finansial dan reputasi.
Kendala yang Sering Dihadapi dalam Bisnis Ekspor
Dalam perjalanan memulai dan mengembangkan bisnis ekspor, banyak pemula yang menemui hambatan, misalnya:
1. Persaingan Global
Produk Anda akan bersaing bukan hanya dengan pelaku usaha lokal, tetapi dengan eksportir dari berbagai negara yang mungkin memiliki biaya produksi lebih rendah, efisiensi tinggi, atau dukungan pemerintah yang lebih kuat.
Untuk menembus persaingan global, tonjolkan keunikan produk dengan mengangkat kekayaan lokal, memperkuat brand story, dan memberikan nilai tambah melalui kemasan atau pengolahan yang menarik.
2. Keterbatasan Informasi
Tidak semua aturan ekspor, standar produk, tarif impor, atau regulasi negara tujuan mudah diakses atau dipahami, terutama untuk UMKM. Banyak pelaku usaha bingung tentang persyaratan dokumen, regulasi sertifikasi, atau prosedur bea cukai.
Lakukan riset kompetitor luar negeri dan memanfaatkan sumber resmi seperti Kementerian Perdagangan atau Bea Cukai untuk memahami regulasi. Mengikuti pelatihan, webinar, atau bekerja sama dengan konsultan ekspor juga membantu memperdalam pemahaman Anda.
3. Masalah Logistik
Beberapa contoh nyata: kelangkaan kontainer, biaya pengiriman laut (shipping) yang tinggi, ruang kapal yang terbatas, infrastruktur pelabuhan yang belum memadai, serta proses pengiriman yang terlambat. Ini bisa meningkatkan total biaya dan waktu kirim, mengurangi daya saing.
Kurangi risiko logistik dengan memilih jasa pengiriman internasional terpercaya dan bandingkan opsi laut, udara, atau multimoda agar efisien biaya dan waktu. Kendalikan fluktuasi kurs dengan metode pembayaran aman seperti Letter of Credit atau kontrak dalam mata uang stabil, serta pertimbangkan strategi lindung nilai jika volume besar.
4. Kurs Mata Uang yang Fluktuatif
Perubahan nilai tukar mata uang bisa memengaruhi harga pokok, biaya operasional, dan margin keuntungan. Jika Anda menerima pembayaran dalam mata uang asing, fluktuasi kurs bisa membuat keuntungan mengecil secara tak terduga.
Siap optimalkan keuntungan ekspor Anda? Setelah memahami tantangan bisnis ekspor, kini saatnya memastikan setiap transaksi pembayaran internasional berjalan lancar. Dapatkan insight mendalam tentang Inward Remittance DOKU dan bagaimana layanan ini menjaga stabilitas keuangan bisnis Anda. Baca selengkapnya sekarang: Inward Remittance untuk Transaksi Bisnis Internasional.
