Key Takeaways:
- Peluang vs. Risiko Pinjaman: Pinjaman modal usaha kini mudah diakses, namun memiliki risiko nyata seperti kredit macet dan riwayat kredit (SLIK OJK) yang buruk.
- Hitung Kebutuhan Akurat: Sangat penting untuk menghitung kebutuhan dana secara cermat dan jujur pada diri sendiri apakah pinjaman benar-benar diperlukan.
- Prioritaskan Lembaga Legal: Selalu prioritaskan pencarian pinjaman dari lembaga yang legal, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Pahami Detail Perjanjian: Wajib membaca dan memahami semua syarat serta ketentuan, terutama mengenai bunga, biaya, dan tenor, sebelum menyetujui pinjaman.
- Fokus pada Operasional dan Cash Flow: Setelah modal didapat, fokus utama harus kembali ke operasional bisnis dan memastikan kelancaran cash flow, termasuk menggunakan payment gateway agar pembayaran pelanggan lancar.
Mengembangkan bisnis seringkali terbentur modal. Mencari pinjaman modal usaha kini memang terasa lebih gampang, apalagi sejak ada banyak layanan keuangan digital (fintech). Rasanya, tinggal klik-klik, isi data, dan dana bisa cair dalam hitungan jam. Beberapa bahkan tidak meminta jaminan apa pun.
Tapi, kemudahan ini bisa jadi masalah jika Anda tidak bijak. Kredit yang macet bukan cuma bikin pusing. Riwayat kredit Anda yang tercatat di BI-Checking atau SLIK OJK bisa jadi buruk. Kalau sudah begini, mau ajukan kredit lain seperti pinjaman rumah (KPR) atau kendaraan di masa depan bisa jadi sangat sulit.
Hitung Kebutuhan Dana dan Kepentingan dari Pinjaman

Sebelum tergiur melihat banyaknya tawaran pinjaman dana cepat cair, coba tarik napas dulu. Jangan lihat ini sebagai kesempatan untuk meminjam sebanyak-banyaknya. Ingat, setiap rupiah yang Anda pinjam adalah utang yang harus dikembalikan.
Coba hitung dengan teliti, seberapa besar sebenarnya dana yang Anda butuhkan? Apakah untuk beli bahan baku, sewa tempat, atau untuk promosi? Semakin besar pinjaman, makin besar juga cicilan yang harus dikembalikan. Pastikan angkanya tidak melebihi kemampuan bayar Anda nanti.
Kalau baru mau mulai usaha, jangan terlalu bersemangat ingin langsung skala besar. Kadang, memulai bertahap itu jauh lebih aman untuk melihat respons pasar. Bersikap jujur pada diri sendiri adalah kuncinya. Tanyakan lagi, apakah bisnis ini benar-benar butuh modal dari luar? Adakah dana cadangan atau tabungan pribadi yang bisa dipakai dulu ketimbang langsung berutang?
Seberapa cepat Anda butuh dana ini juga jadi pertimbangan. Dan yang terpenting, sudahkah Anda yakin strategi bisnis Anda siap dijalankan? Punya rencana yang matang itu wajib, agar Anda yakin bisnis ini bisa menghasilkan untung untuk membayar cicilan. Hindari meminjam karena keinginan sesaat.
Mencari Sumber Pinjaman yang Tepat
Oke, katakanlah setelah dihitung dan dipikirkan, Anda memang butuh bantuan modal dari pihak ketiga. Langkah selanjutnya adalah mencari sumber yang "pas". Pas di sini artinya syarat dan ketentuannya tidak memberatkan Anda, baik sekarang maupun di kemudian hari.
Mulailah dari lingkaran terdekat. Coba tanyakan ke saudara, teman, atau kolega. Pinjaman dari mereka biasanya tidak berbunga atau punya biaya tambahan yang tidak terduga. Tentu, ini harus dilakukan dengan profesional, ya, tetap pakai perjanjian yang jelas.
Jika opsi tadi tidak memungkinkan, barulah melirik ke lembaga penyedia pinjaman. Pilihannya banyak, dari koperasi, BPR, bank umum, sampai fintech. Tapi ingat, jangan asal pilih hanya karena gampang. Anda harus teliti.
Pahami Aturannya Sebelum Sepakat

Hal pertama dan paling utama yang harus Anda periksa adalah legalitas. Pastikan lembaga itu terdaftar dan memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Cek apakah izinnya masih berlaku dan tidak sedang dicabut. Ini adalah prioritas utama Anda.
Kenapa legalitas penting? Ini demi melindungi hak-hak Anda sebagai nasabah. Kita semua tahu cerita seram pinjaman online ilegal. Data pribadi bisa disebar, penagihan dilakukan dengan kasar dan mencemarkan nama baik. Mereka juga sering seenaknya mengubah tanggal jatuh tempo atau memberi bunga yang sangat tinggi. Anda pasti tidak mau ini terjadi.
Setelah menyortir beberapa calon yang legal, pelajari syarat dan ketentuannya satu per satu. Jangan malas membaca detail atau dokumen perjanjiannya. Poin-poin ini akan membantu Anda mengukur apakah Anda sanggup memenuhi tanggung jawab sebagai peminjam. Memahami syarat ini juga memperbesar peluang pengajuan Anda diterima, karena Anda bisa menyiapkan dokumen yang diminta dengan baik.
Read more: Apa Itu Wirausaha? Pengertian, Contoh & Tips Jadi Wirausahawan
Pastikan Bisnis Tetap Sehat Sambil Membayar
Ini adalah kombinasi dari hitungan kebutuhan di awal dan syarat ketentuan yang Anda baca. Jumlah pinjaman yang Anda ajukan harus dihitung ulang dengan bunga, biaya admin, dan lamanya waktu cicilan (tenor) yang ditawarkan.
Jangan gampang tergiur iming-iming limit kredit yang bisa dinaikkan atau proses super cepat. Fokus utama Anda adalah berapa total yang harus saya kembalikan dan bagaimana cara saya membayarnya.
Perhitungan ini sangat penting untuk menjaga arus kas (cash flow) usaha Anda tetap sehat. Jangan sampai bisnis Anda kesulitan berjalan hanya karena cicilan utang. Perhitungkan dengan cermat berapa perkiraan pemasukan bisnis Anda nanti, lalu kurangi dengan cicilan dan biaya operasional lainnya. Pastikan masih ada sisa untuk pengembangan.
Pinjaman Didapat, Fokus Kembali ke Operasional Bisnis
etelah melewati semua pertimbangan dan dana pinjaman akhirnya cair, perjuangan sebenarnya baru dimulai. Modal sudah di tangan, saatnya menjalankan strategi bisnis yang sudah Anda siapkan dengan matang. Fokus Anda harus kembali 100% ke operasional.
Anda perlu mengelola usaha ini dengan sangat baik agar bisa menghasilkan untung. Untung inilah yang akan Anda pakai untuk mengembalikan dana pinjaman tepat waktu, sekaligus mengembangkan bisnis Anda lebih besar lagi. Salah satu kunci pengelolaan bisnis yang baik di era digital adalah kelancaran transaksi.
Bayangkan jika pelanggan Anda kesulitan saat mau membayar. Mereka mungkin batal beli, dan arus kas Anda terganggu. Di sinilah DOKU, sebagai payment gateway, berperan. Kami membantu puluhan ribu UMKM dan enterprise menerima pembayaran dari pelanggan dengan berbagai cara, mulai dari transfer bank, kartu kredit, e-wallet, sampai QRIS.
Proses pembayaran yang beragam dan mudah ini membuat pelanggan nyaman bertransaksi. Mereka pun lebih mungkin untuk kembali berbelanja dan menjadi pelanggan setia. Bisnis yang profesional dan "naik kelas" dimulai dari pengalaman pelanggan yang mulus. Jangan biarkan modal yang sudah Anda perjuangkan jadi sia-sia karena urusan pembayaran yang manual. Kunjungi DOKU sekarang juga, dan biarkan DOKU membantu bisnis Anda tumbuh lebih efektif dan berkelanjutan!
