KEY TAKEAWAYS:
- Persaingan ketat yang dihadapi UMKM. Di tengah dominasi brand besar dan importir murah, UMKM perlu fokus pada niche market (pasar khusus), membangun storytelling yang kuat, memberikan pelayanan responsif, dan memiliki positioning usaha yang jelas untuk menonjol.
- Kepercayaan konsumen adalah kunci utama keberhasilan bisnis online. Banyak konsumen ragu bertransaksi di toko baru tanpa reputasi jelas. Untuk membangun kredibilitas, UMKM harus aktif di media sosial/marketplace, menampilkan profil usaha dan produk asli, mendorong review pelanggan, serta menggunakan metode pembayaran digital yang terpercaya.
- Pengelolaan operasional yang stabil penting untuk mencegah kekecewaan pelanggan. Masalah seperti stok tidak sinkron atau pengiriman terlambat dapat diatasi dengan pencatatan rapi (misalnya menggunakan spreadsheet atau aplikasi manajemen stok) dan memanfaatkan fitur pelaporan otomatis dari platform pembayaran digital.
- Keterbatasan pengetahuan digital dapat diatasi dengan sumber daya yang ada. UMKM tidak perlu mahir teknis secara langsung. Mulai dari platform sederhana seperti WhatsApp Business, manfaatkan template desain gratis (Canva, CapCut), dan aktif mengikuti pelatihan/webinar online untuk meningkatkan literasi digital secara bertahap.
- Konsistensi dan motivasi harus dijaga agar bisnis tidak stagnan. Tantangan bisnis online seperti fluktuasi penjualan bisa membuat semangat menurun. Tetapkan target mingguan yang realistis, lakukan evaluasi rutin, dan bergabunglah dengan komunitas UMKM untuk mendapatkan dukungan moral dan inspirasi dari sesama pelaku usaha.
Bisnis online telah membuka peluang besar bagi pelaku UMKM untuk berkembang dengan lebih fleksibel, hemat modal, dan menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, di balik semua kemudahannya, ada sejumlah resiko bisnis online yang tidak boleh diabaikan. Mulai dari persaingan ketat, perubahan tren pasar yang cepat, hingga kendala teknis dan keamanan transaksi, semua ini bisa menjadi hambatan serius bila tidak dikelola dengan bijak.
Sering kali, pelaku usaha terjebak dalam euforia memulai bisnis digital tanpa persiapan matang. Mereka tergoda mengikuti tren tanpa strategi, melewatkan pentingnya manajemen stok, pelayanan pelanggan, hingga sistem pencatatan yang rapi. Akibatnya, bisnis sulit berkembang atau bahkan gagal bertahan. Memahami risiko dan cara mengatasinya bukan hanya soal bertahan, tetapi juga tentang bagaimana UMKM bisa tumbuh lebih kuat dan profesional di tengah dinamika dunia digital.
Persaingan Pasar Sangat Tinggi
Di era digital, persaingan bisnis online sangatlah tinggi. Pelaku UMKM tidak hanya bersaing dengan sesama pemain kecil, tetapi juga menghadapi tekanan dari brand besar yang memiliki budget lebih besar, serta importir yang mampu menawarkan harga murah. Menurut Komerce, banyak UMKM kesulitan untuk tampil menonjol di tengah hiruk-pikuk pasar online karena belum menemukan strategi yang unik untuk bersaing.
Strategi pertama yang dapat digunakan untuk tetap dapat bersaing adalah dengan menggali niche market, yaitu segmen konsumen khusus yang memiliki kebutuhan unik dan belum banyak dilayani. Misalnya, menjual sajian keripik khas daerah atau desain kemasan personal untuk produk handmade. Dengan fokus pada niche, pelaku usaha bisa membangun ciri khas produk yang sulit ditiru oleh pesaing besar. Selanjutnya, strategi seperti storytelling—menceritakan proses pembuatan atau nilai di balik produk, membantu membentuk identitas brand yang kuat.
Pelayanan responsif juga menjadi faktor kunci daya saing. Dengan merespons pertanyaan atau komplain secara cepat dan ramah, UMKM bisa meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Posisi usaha yang jelas, misalnya "kerajinan ramah lingkungan" atau "makanan sehat untuk anak", akan memperjelas citra dan memudahkan konsumen dalam memilih. Dengan kombinasi niche market, storytelling, layanan cepat, dan positioning yang kuat, UMKM dapat tampil menonjol di antara lautan penjual digital dan lebih tahan dalam persaingan yang ketat.
Tantangan Kepercayaan Konsumen dan Kredibilitas Toko Online
Salah satu hambatan terbesar dalam transaksi digital adalah kepercayaan konsumen. Di tengah menjamurnya toko online dan kasus penipuan yang masih terjadi, pelanggan cenderung berhati-hati saat akan membeli dari toko baru, terutama jika toko tersebut belum memiliki ulasan pelanggan, tidak menunjukkan identitas pemilik yang jelas, atau hanya menerima pembayaran melalui transfer pribadi. Tanpa kejelasan ini, konsumen lebih memilih bertransaksi di toko yang sudah punya reputasi dan sistem yang lebih profesional.
Menurut laporan dari Katadata Insight Center, tingkat kepercayaan adalah faktor utama yang menentukan keputusan pembelian online, bahkan lebih penting daripada harga. Konsumen merasa lebih nyaman jika toko memiliki profil bisnis yang aktif, deskripsi produk yang lengkap, dan metode pembayaran yang aman serta transparan.
Untuk membangun kredibilitas, pelaku UMKM perlu menyusun strategi dari awal. Gunakan akun media sosial dan marketplace secara aktif, tampilkan profil usaha yang jelas, sertakan foto dan video asli produk, serta ajak pelanggan yang puas untuk meninggalkan review.
Selain itu, penting bagi UMKM untuk menyediakan metode pembayaran digital yang kredibel. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan, karena transaksi akan terasa lebih aman, transparan, dan profesional.
Dengan kredibilitas yang terbangun secara bertahap, toko online juga akan lebih mudah mendapatkan loyalitas pelanggan, dan tentu saja, penjualan yang stabil. Kepercayaan adalah aset jangka panjang yang tak bisa dibeli instan, tapi bisa dibangun dengan konsistensi dan sistem yang tepat.
Kendala Operasional dan Pengelolaan Order yang Tidak Stabil
Salah satu tantangan umum yang dihadapi pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis online adalah pengelolaan operasional yang belum stabil. Masalah seperti stok barang tidak sinkron, pesanan yang tercampur, atau pengiriman yang terlambat dan tidak konsisten sering kali muncul akibat minimnya sistem pencatatan dan koordinasi. Akibatnya, pelanggan bisa kecewa, reputasi bisnis menurun, dan potensi repeat order pun hilang.
Solusi tidak harus rumit atau mahal. UMKM bisa memulai dengan alat sederhana seperti spreadsheet untuk mencatat stok dan pesanan harian. Kini juga banyak tersedia aplikasi manajemen stok gratis atau berbiaya rendah yang bisa membantu memantau pergerakan barang masuk dan keluar.
Lebih lanjut, penggunaan platform pembayaran digital juga bisa meringankan beban operasional, karena menyertakan sistem pelaporan transaksi otomatis yang membantu pelaku usaha mengetahui jumlah transaksi, waktu pembayaran, hingga status order secara real-time. Dengan pencatatan yang rapi dan sistematis, risiko kesalahan bisa ditekan, dan operasional menjadi lebih stabil.
Gangguan Teknis dan Keterbatasan Pengetahuan Digital
Tidak sedikit pelaku UMKM yang memiliki produk berkualitas, namun tertahan oleh keterbatasan teknis dalam menjalankan usaha digital. Beberapa contoh kendala yang sering terjadi antara lain salah mengatur ongkos kirim di marketplace, kebingungan saat menggunakan platform iklan seperti Instagram atau Shopee Ads, hingga kesulitan membuat konten visual yang menarik karena tidak familiar dengan aplikasi desain.
Langkah awal untuk mengatasi hal ini adalah dengan memulai dari platform yang sederhana dan ramah pengguna, seperti WhatsApp Business, yang memungkinkan katalog produk, auto-reply, dan pengelompokan pelanggan. UMKM juga bisa memanfaatkan template desain siap pakai dari platform seperti Canva, CapCut, atau Adobe Express untuk membuat konten promosi tanpa harus belajar desain dari nol.
Tak kalah penting, pelaku usaha sebaiknya rutin mengikuti pelatihan daring atau webinar gratis yang kini banyak disediakan oleh komunitas UMKM, platform digital, maupun institusi pemerintah. Dengan peningkatan literasi digital yang bertahap, UMKM bisa lebih percaya diri dan mandiri dalam mengelola usahanya secara online.
Menjaga Konsistensi dan Motivasi
Menjalankan bisnis online memang fleksibel, tapi tidak selalu mudah. Banyak pelaku UMKM yang semangatnya menurun ketika menghadapi penjualan yang fluktuatif, respon pelanggan yang sepi, atau kurangnya dukungan lingkungan sekitar. Tantangan seperti ini wajar terjadi, terutama saat usaha masih di tahap awal dan belum stabil. Jika tidak disikapi dengan strategi yang tepat, kehilangan motivasi bisa menjadi penghambat pertumbuhan usaha.
Untuk tetap konsisten, pelaku UMKM bisa mulai dengan menetapkan target mingguan yang realistis, seperti jumlah postingan di media sosial, jumlah prospek baru, atau nilai penjualan tertentu. Target kecil namun terukur dapat memberi dorongan semangat setiap minggu. Selain itu, lakukan evaluasi rutin—baik terhadap penjualan, cara promosi, maupun interaksi dengan pelanggan. Evaluasi sederhana ini membantu melihat kemajuan dan memperbaiki strategi secara bertahap.
Satu hal yang tak kalah penting adalah bergabung dengan komunitas UMKM digital, baik di media sosial, grup WhatsApp, atau forum daring. Komunitas ini tidak hanya memberi inspirasi dan ilmu, tapi juga dukungan moral dari sesama pelaku usaha yang menghadapi tantangan serupa. Saling menyemangati dan belajar bersama akan membantu UMKM tetap fokus dan berkembang, meski tantangan datang silih berganti.
Berbisnis secara online memang memberi banyak kemudahan, tapi bukan berarti mudah untuk dijalankan. Kuncinya adalah kesiapan untuk mengelola tantangan dengan sistem yang mendukung, bukan hanya mengandalkan semangat di awal saja. Salah satu sistem penting yang perlu dipersiapkan adalah pembayaran digital, bukan hanya untuk mempermudah transaksi, tetapi juga untuk membangun kepercayaan pelanggan dan efisiensi usaha.
DOKU hadir sebagai solusi yang tepat untuk UMKM digital. Sebagai pionir payment gateway di Indonesia, DOKU menyediakan tiga pilar layanan utama untuk mendukung sistem bisnis Anda secara menyeluruh, seperti Accept Payment, Payouts, serta More Services, termasuk Wallet as a Service, PayChat, hingga Bank Account Validation.
Dengan sistem pembayaran yang andal dan profesional, Anda jadi bisa lebih fokus pada pengembangan produk dan juga membuat strategi bisnis! Yuk, kenali lebih lanjut bagaimana DOKU bisa mendukung pertumbuhan bisnis Anda di sini: Optimalkan Transaksi Bisnis Dengan Payment Gateway DOKU.
Referensi:
- Komerce. Apa Saja Tantangan UMKM di Era Digital? Simak Solusinya. Diakses 07 Juli 2025. https://komerce.id/blog/apa-saja-tantangan-umkm-di-era-digital-simak-solusinya/
- Mitra Aplikasi Bisnis. 4 Risiko Bisnis Online Shop Dan Cara Mengatasinya!. Diakses 07 Juli 2025. https://mitraplikasibisnis.id/4-risiko-bisnis-online-shop-dan-cara-mengatasinya/
- Katadata. Survei KIC: Konsumen Bersedia Bayar Mahal untuk Produk. Berkelanjutan.Diakses 07 Juli 2025. https://katadata.co.id/ekonomi-hijau/ekonomi-sirkular/612499e309ba9/survei-kic-konsumen-bersedia-bayar-mahal-untuk-produk-berkelanjutan