Strategi Bisnis Online untuk Perusahaan di Era Digital Tahun 2025

strategi bisnis online
Table of Contents

KEY TAKEAWAYS:

  • Digitalisasi adalah Keharusan untuk Bisnis di Era Modern. Untuk tetap relevan dan kompetitif, bisnis perlu mengadopsi teknologi digital. Digitalisasi memungkinkan proses bisnis menjadi lebih efisien, cepat, akurat, hemat biaya, dan adaptif terhadap perubahan preferensi konsumen.
  • Integrasikan Strategi Digital ke dalam Bisnis. Kehadiran digital harus menjadi bagian dari inti bisnis, bukan sekadar proyek sampingan. Ini memerlukan penyusunan roadmap lintas fungsi, penentuan KPI terukur, dan integrasi sistem lama dengan yang baru untuk menciptakan kultur bisnis yang adaptif dan inovatif.
  • Optimalkan Multi-Channel dengan Pendekatan Omni-Channel. Menyediakan berbagai saluran komunikasi saja tidak cukup. Perusahaan perlu mengadopsi omni-channel yang mengintegrasikan data dan menyinkronkan saluran secara real-time untuk memberikan pengalaman pelanggan yang konsisten dan terhubung di semua titik kontak.
  • Otomatisasi Operasional untuk Efisiensi Proses Bisnis. Mengotomatiskan proses bisnis yang kompleks dan berulang sangat penting, terutama untuk bisnis berskala besar. Otomatisasi, didukung oleh tool terintegrasi seperti ERP, dapat menyederhanakan operasi sehari-hari, meningkatkan kecepatan layanan, dan menjaga daya saing.
  • Manfaatkan Data dan Pembayaran Digital untuk Pertumbuhan. Pengambilan keputusan berbasis data sangat krusial untuk bisnis berkelanjutan. Selain itu, sistem pembayaran digital yang aman, terintegrasi, dan mendukung multi-metode pembayaran penting untuk kemudahan transaksi, efisiensi pencatatan keuangan, dan menjaga likuiditas bisnis.

Transformasi digital sudah semakin marak di era sekarang. Hampir semua sektor, mau tak mau, perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan ini, tak terkecuali untuk bisnis. Untuk tetap relevan dan kompetitif, mengadopsi teknologi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.

Pada intinya, Digitalisasi adalah proses mengubah layanan dan sistem manual menjadi otomatis melalui teknologi. Singkatnya, ini berarti mengubah cara kerja yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi lebih efisien dan cepat dengan bantuan teknologi. Semua aspek bisnis, mulai dari operasional hingga layanan pelanggan, bisa didukung oleh teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, skalabilitas, dan konsistensi. Hal ini menjadi sangat krusial, terutama dalam organisasi yang memiliki banyak departemen atau kanal bisnis yang saling berhubungan.

Dengan digitalisasi, perusahaan bisa menyelesaikan proses bisnis lebih cepat, akurat, dan lebih hemat biaya. Bahkan, potensi bisnis Anda untuk meraih kesuksesan semakin besar, karena dapat beradaptasi dengan perubahan preferensi konsumen yang semakin menginginkan serba digital.

Mengintegrasikan Strategi Digital ke dalam Bisnis

Salah satu kualifikasi penting mempertahankan usaha di tengah gempuran teknologi adalah dengan meningkatkan kehadiran digital, baik melalui jejaring sosial, e-commerce, maupun direktori bisnis. Dari sinilah pentingnya mengintegrasikan strategi digital ke dalam model bisnis serta menjadikannya sebagai bagian dari core business perusahaan, bukan sekadar proyek khusus dari divisi tertentu. Dengan menjadikan digitalisasi sebagai fokus utama perusahaan, keberlangsungan bisnis akan tetap selaras dengan pesatnya perkembangan zaman. Tak hanya itu, strategi ini juga dapat membentuk kultur bisnis adaptif serta membuka peluang inovasi secara luas.

Dalam prosesnya, perubahan model bisnis dari tradisional menjadi digital memang tidak akan berjalan mudah. Itulah mengapa Anda perlu membuat roadmap lintas fungsi terstruktur, KPI digital, serta integrasi sistem warisan.

Penyusunan roadmap lintas fungsi bertujuan untuk menyelaraskan seluruh divisi dalam mendukung rencana digitalisasi secara kolaboratif. Strategi ini dilakukan guna menghindari silo dan inisiatif yang duplikatif maupun yang tidak terkoordinasi. Dengan demikian, proses transformasi digital dapat terealisasi secara sinergis dan efisien.

Kesuksesan strategi digitalisasi dalam bisnis juga memerlukan KPI (Key Performance Indicator) terukur. Indikator ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas digitalisasi pada bisnis, menetapkan target kinerja digital, serta membantu pengambilan keputusan strategis.

Selain roadmap dan KPI, hubungkan juga sistem TI lama (legacy system) yang sudah ada dengan teknologi baru dengan mengintegrasikan data riwayat pembelian dari ERP (Enterprise Resource Planning) dan data interaksi dari CRM (Customer Relationship Management), agar Anda bisa menciptakan satu profil pelanggan yang lengkap dan memastikan setiap divisi melihat informasi yang sama. Dengan begitu, tidak ada lagi data yang terpisah-pisah antar departemen (silo data), dan perusahaan bisa membangun fondasi yang kuat untuk strategi pertumbuhan jangka panjang.

Optimasi Multi-Channel dan Pengalaman Pelanggan yang Terintegrasi

Agar bisnis tetap kompetitif, perusahaan perlu menyediakan berbagai saluran komunikasi (multi-channel) untuk keperluan interaksi pelanggan. Namun, membangun strategi multi-channel saja tidak cukup. Perusahaan perlu mengadopsi omni-channel (banyak saluran dan saling terintegrasi) karena mampu memberikan pengalaman interaksi pelanggan yang saling terhubung serta konsisten, baik melalui media sosial, marketplace, situs web, hingga outlet fisik. Pengalaman pelanggan seperti ini sangat sulit dicapai melalui multi-channel karena setiap salurannya saling terpisah.

Untuk mengoptimalkan strategi omni-channel sekaligus dapat menghadirkan pengalaman pelanggan yang padu, perusahaan perlu melakukan integrasi data maupun sinkronisasi antar channel. Integrasi data harus mengacu customer journey dari seluruh titik kontak, baik online maupun offline. Semua informasi tentang pelanggan, mulai dari preferensi, perilaku, interaksi sebelumnya, hingga riwayat pembelian, dikumpulkan dalam satu sistem terintegrasi dan terpusat. Data yang sudah terintegrasi ini nantinya akan memicu personalisasi serta konsistensi layanan di seluruh saluran.

Selain integrasi data, personalisasi maupun konsistensi layanan juga dapat dicapai melalui sinkronisasi antar channel. Sinkronisasi adalah proses memastikan data agar selalu konsisten di semua saluran secara real-time. Ini bertujuan agar pengalaman interaksi pelanggan dapat berjalan dengan mulus dan mencegah adanya ketidaksesuaian pelayanan.

Branding dan Strategi Konten yang Relevan

Bagian penting lainnya dari strategi bisnis digital yang berhasil adalah membangun identitas branding yang kuat dan mudah dikenali.

Branding sendiri merupakan proses membangun identitas bisnis unik dan berpengaruh. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan bisnis, membangun kepercayaan, dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Dalam menjalankan strategi ini, gunakan brand voice maupun visual desain secara konsisten di semua saluran komunikasi, terutama dalam setiap konten-konten yang berkaitan dengan brand.

Konten berperan dalam menyukseskan upaya digitalisasi bisnis sekaligus membangun dan menjaga interaksi pebisnis dengan pelanggan. Pertimbangan strategi awal dalam pembuatan konten adalah menetapkan topik yang sejalan dengan nilai-nilai bisnis dan target pasarnya. Konten berbasis edukasi maupun leadership adalah contoh tema yang bisa digunakan. Selain untuk keperluan branding, membagikan konten dengan topik ini juga bisa menjadi sarana membangun otoritas dan membagikan wawasan seputar bisnis kepada sesama pengusaha.

Pembuatan konten tidak harus dalam bentuk blog tertulis, tapi juga bisa dibungkus dalam konsep webinar, infografis, hingga video singkat. Anda juga bisa melibatkan pihak manajemen untuk membagikan wawasan strategis atau prinsip berbisnis andalan sebagai ide konten lainnya. Konten semacam ini akan sangat dinilai berharga, terutama bagi audiens yang tertarik menekuni bisnis dan butuh sosok panutan. Bukan tidak mungkin konten-konten semacam ini akan diantisipasi oleh segolongan audiens atau bahkan dibagikan kepada orang lain. Hal ini berpeluang menjadi strategi branding efektif dalam memperluas jangkauan komunitas pelanggan secara organik.

Tak lupa, konten-konten harus sudah terintegrasi dengan objektif SEO, strategi campaign, serta nilai-nilai internal perusahaan. Selain untuk meningkatkan visibilitas secara online, hal ini juga penting untuk menjaga keselarasan dengan tujuan perusahaan dan konsistensi brand voice. Konten yang diharapkan dapat mendorong audiens melakukan interaksi serta partisipasi aktif untuk melakukan aksi tertentu, seperti membeli barang, mendaftar keanggotaan, berlangganan layanan, dan sebagainya, tergantung tujuan bisnis Anda.

Automasi Operasional untuk Efisiensi Proses Bisnis

Jika ada memiliki bisnis dengan skala besar, salah satu tantangan yang perlu Anda hadapi adalah bagaimana Anda dapat mengelola seluruh proses bisnis secara menyeluruh dan efisien. Hal seperti akan sangat sulit jika dilakukan secara manual. Untuk itu, otomatisasi sangat diperlukan untuk mempermudah operasional usaha.

Otomatisasi sendiri merupakan strategi menggunakan teknologi untuk mengotomatiskan proses bisnis yang kompleks dan berulang. Tujuannya adalah guna menyederhanakan operasi sehari-hari, mulai dari manajemen katalog sebagai bentuk pengelolaan inventaris, memproses pesanan dari penerimaan sampai pembayaran, layanan pelanggan dengan pertanyaan berulang, hingga pemenuhan logistik dengan tuntutan kecepatan dan presisi tinggi.

Tanpa otomatisasi, perusahaan akan sulit mempertahankan daya saing serta berisiko kehilangan kepercayaan pelanggan lantaran lambatnya layanan. Namun, strategi ini juga perlu menjangkau beberapa departemen mengingat proses bisnis tidak dapat berdiri sendiri dalam satu divisi. Untuk itu, penting sekali membangun sistem alur kerja antar departemen, misalnya antara tim marketing, logistik, finance, atau departemen lainnya dalam strategi otomatisasi ini.

Saat alur kerja antar departemen diotomatisasi, data dapat mengalir secara terintegrasi dan koordinasi lintas fungsi bisa tercapai dengan baik. Contohnya, otomatisasi memungkinkan ketersediaan data stok dari tim logistik secara real-time untuk keperluan kampanye pemasaran dari tim marketing, serta memungkinkan data penjualan dari tim keuangan untuk menilai seberapa efektif strategi kampanye dalam mendatangkan profit.

Koordinasi lintas fungsi seperti ini seringkali sulit dicapai karena data yang terpisah-pisah di setiap departemen (silo). Di sinilah peran tool terintegrasi seperti ERP (Enterprise Resource Planning) menjadi sangat penting. Secara sederhana, ERP berfungsi sebagai pusat yang menghubungkan semua aspek operasional bisnis Anda ke dalam satu sistem. Hasilnya, data dapat mengalir lancar antar departemen, memungkinkan koordinasi yang mulus dan pengambilan keputusan yang jauh lebih efektif.

Gunakan Pembayaran Digital yang Aman dan Terintegrasi

Sekarang adalah era di mana sebagian besar orang mengharapkan transaksi mudah, cepat, dan berbasis digital. Untuk mengakomodasi kebutuhan ini, perusahaan perlu mengadakan sistem pembayaran digital memadai. Tidak hanya untuk memudahkan proses transaksi maupun alur pembayaran, tapi juga sudah jadi bagian tak terpisahkan dalam infrastruktur enterprise.

Bahkan, sekadar mengadopsi sistem pembayaran digital saja juga tidak cukup untuk menawarkan kemudahan pelanggan dalam bertransaksi. Anda juga perlu memprioritaskan banyak aspek penting lainnya, seperti keberagaman multi-metode pembayaran, integrasi ERP, keamanan, fleksibilitas settlement, hingga skalabilitas volume transaksi tinggi.

Pembayaran multi-metode memungkinkan pelanggan melakukan metode transaksi dengan cara paling familiar. Upaya ini, secara langsung, dapat meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan dan mendorong lebih banyak konversi. Sementara itu, integrasi ERP berperan dalam mengotomatiskan pencatatan data transaksi pelanggan ke dalam modul keuangan bisnis.

Tentu saja, sistem pembayaran digital tidak akan berarti jika tidak diproteksi dengan tingkat keamanan kuat. Apalagi dalam setiap sistem pembayaran digital terdapat sekumpulan informasi sensitif sehingga sangat perlu dijaga kerahasiaannya. Di samping itu, optimalisasi fleksibilitas settlement juga sama pentingnya dalam sistem pembayaran terintegrasi karena berhubungan dengan manajemen cashflow sehat serta mampu menjaga likuiditas bisnis tetap optimal, terutama bagi perusahaan dengan volume transaksi tinggi. Untuk itu, perusahaan juga perlu membangun infrastruktur pembayaran memadai untuk menangani skalabilitas volume transaksi fluktuatif tanpa kendala downtime ataupun kegagalan sistem.

Gunakan Data untuk Meningkatkan Omset dan Efektivitas Kampanye

Kunci bisnis berkelanjutan adalah mampu mengambil keputusan berdasarkan data, bukan asumsi belaka. Anda dapat memanfaatkan data pelanggan, performa kampanye, hingga insight dari dasbor layanan payment gateway untuk menetapkan keputusan keuangan strategis guna tercapainya optimalisasi anggaran bisnis. Gunakan data sebagai acuan pengambilan keputusan bersama tim marketing, IT, data analyst, dan tim lainnya agar didapatkan hasil kesepakatan terbaik, sejalan dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.

Contoh, menggunakan data CAC (Customer Acquisition Cost) dan AOC (Average Order Value) untuk menetapkan strategi marketing efektif sejalan dengan performa penjualan terbaru. Contoh lainnya, menggunakan data repeat rate sebagai bahan pertimbangan apakah perlu merevisi layanan purna jual, dan data channel attribution untuk menentukan platform mana yang paling prospektif mendatangkan keuntungan demi efisiensi alokasi anggaran pemasaran.

Jadi, apakah Anda tertarik meningkatkan peluang kesuksesan bisnis digital? Terapkan semua strategi-strategi di atas dan bangun kemitraan produktif bersama DOKU, layanan integrasi pembayaran digital profesional untuk mendukung kebutuhan otomasi proses transaksi kompleks. Yuk, cari tahui bagaimana DOKU dapat membantu proses pembayaran digital secara efektif dan aman di sini: Optimalkan Transaksi Bisnis Dengan Payment Gateway DOKU.

Sumber:

  • DOKU. 4 Pilar DOKU. Diakses 5 Juli 2025. https://www.doku.com/blog/perusahaan-fintech/
  • Factory. What is the role of digitalization in business growth?. Diakses 5 Juli 2025. https://factory.dev/blog/digitalization-business-growth
  • Binus University. Risiko dan Tantangan Umum dalam Transformasi Digital. Diakses pada 5 Juli 2025. https://sis.binus.ac.id/2025/02/28/risiko-dan-tantangan-umum-dalam-transformasi-digital/#:~:text=Evaluasi%20dan%20Pengukuran%20Keberhasilan:%20Menentukan%20metrik%20yang,untuk%20mengevaluasi%20dampak%20dari%20inisiatif%20digital%20mereka.
  • Digital Transformation Institute. What is Digital Transformation. Diakses pada 5 Juli 2025. https://www.digitaltransformationinstitute.ie/what-is-digital-transformation
  • Saasten Technologies. Bagaimana Integrasi Omnichannel Bisa Mengoptimalkan Digital Marketing Anda?. Diakses pada 5 Juli 2025. https://saasten.com/bagaimana-integrasi-omnichannel-bisa-mengoptimalkan-digital-marketing-anda/?hl=en-GB
  • IBM. Apa itu otomatisasi proses bisnis (BPA)? Diakses pada 5 Juli 2025. https://www.ibm.com/id-id/topics/business-process-automation