Sobat DOKU, apakah Anda pernah bingung saat harus menetapkan harga untuk produk jualan Anda? Menentukan harga memang bukan perkara mudah. Jika harga terlalu mahal, produk Anda bisa tidak laku. Sebaliknya, jika terlalu murah, Anda bisa merugi. Keseimbangan dalam menetapkan harga adalah kunci utama untuk mendapatkan keuntungan maksimal dan memastikan bisnis Anda berkelanjutan.
Cara menentukan harga jual produk yang efektif adalah dengan mempertimbangkan berbagai faktor, bukan hanya sekadar mengikuti harga kompetitor. Harga yang tepat akan mencerminkan nilai produk Anda, menarik pelanggan, dan yang paling penting, menjaga kesehatan finansial bisnis. Mari kita bahas lebih dalam tentang bagaimana Anda bisa menguasai seni penetapan harga ini.
Read more: Akurat Dalam Menghitung Nilai Pelanggan, Pelajari Apa Itu Customer Lifetime Value
Tantangan Menentukan Harga Jual yang Tepat
Salah satu tantangan terbesar bagi pebisnis adalah terlalu terfokus pada harga kompetitor. Sering kali, kita merasa harus menjual lebih murah agar produk lebih cepat laku. Padahal, jika Anda tidak memperhitungkan biaya produksi dengan cermat, Anda bisa mengalami kerugian besar. Produk yang dijual harus memiliki nilai sebanding dengan harga yang ditetapkan, jangan sampai Anda merendahkan nilai produk Anda sendiri.
Tantangan berikutnya adalah menentukan target pasar yang tepat. Setiap produk memiliki segmen konsumennya sendiri dengan kemampuan membayar yang berbeda-beda. Misalnya, produk yang ditujukan untuk pelajar akan memiliki rentang harga yang berbeda dengan produk untuk pekerja kantoran. Kesalahan dalam mengenali target pasar bisa membuat penetapan harga menjadi keliru. Oleh karena itu, riset pasar sebelum menetapkan harga jual produk adalah langkah yang tidak bisa dilewatkan.
Read More: Ikuti Cara Menentukan Harga Jual Produk Sebelum Berbisnis
Metode dalam Menentukan Harga Jual
Ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk menentukan harga jual produk. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Cost Plus Pricing
Cost plus pricing atau sering disebut markup pricing. Metode ini sangat sederhana, Anda hanya perlu menjumlahkan total biaya produksi dengan margin keuntungan yang diinginkan. Misalnya, jika total biaya produksi per unit adalah Rp 50.000, dan Anda ingin keuntungan 50%, maka harga jualnya adalah Rp 75.000. Metode ini sangat mudah diterapkan karena Anda tidak perlu melakukan riset pasar yang rumit.
Break Even Pricing
Metode ini menetapkan harga produk pada titik impas, di mana total biaya produksi sama dengan total pendapatan. Tujuannya bukan untuk mendapatkan laba, melainkan untuk memperluas pangsa pasar dan masuk ke industri baru.
Setelah posisi pasar Anda kuat, Anda bisa mengubah metode penetapan harga untuk mulai meraup keuntungan. Namun, metode ini bisa gagal jika kualitas produk Anda tidak meyakinkan, sehingga pelanggan menganggap produk Anda tidak memiliki nilai.
Keystone Pricing
Metode ini menetapkan harga jual dua kali lipat dari harga modal. Misalnya, jika modal produksi adalah Rp 100.000, Anda menjualnya seharga Rp 200.000. Metode ini menawarkan margin keuntungan yang besar, tetapi Anda harus memastikan kualitas produk Anda sebanding dengan harga yang Anda tawarkan. Jika produk Anda bisa ditemukan di tempat lain dengan harga lebih murah, pelanggan tentu akan beralih.
Value Based Pricing
Harga produk ditentukan berdasarkan nilai yang dirasakan oleh pelanggan. Metode ini cocok untuk produk yang unik, eksklusif, atau hasil kolaborasi terbatas. Pelanggan bersedia membayar lebih mahal jika mereka merasa produk tersebut memiliki nilai emosional atau estetika yang tinggi.
Market Based Pricing
Metode ini menetapkan harga berdasarkan kondisi pasar dan harga pesaing. Anda akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas produk, kenyamanan, dan layanan tambahan.
Misalnya, jika harga pasaran untuk satu porsi croffle di daerah Anda adalah Rp 20.000, Anda bisa menawarkan harga yang sama dengan nilai lebih, seperti kemasan yang menarik atau varian rasa yang unik.
Tips Memilih Metode Harga Jual yang Tepat
Memilih metode penetapan harga yang tepat sangat bergantung pada kondisi bisnis dan produk Anda. Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua jenis usaha. Anda harus cerdas dalam memilih strategi yang paling masuk akal dan berkelanjutan.
Pertama, sesuaikan metode dengan fase bisnis Anda. Jika Anda baru memulai, mungkin Break Even Pricing bisa menjadi strategi yang baik untuk menarik pelanggan awal. Jika produk Anda unik dan memiliki nilai eksklusif, Value Based Pricing bisa memberikan keuntungan maksimal.
Terus lakukan riset pasar secara berkala. Pelajari apa yang ditawarkan kompetitor dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Gunakan informasi ini untuk menentukan harga jual produk yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga menarik minat pelanggan.
Pastikan Transaksi Lancar, Bisnis pun Makin Melesat!
Setelah Anda berhasil menentukan harga yang tepat, langkah berikutnya adalah memastikan proses pembayaran berjalan lancar. Percuma saja jika harga Anda menarik, tetapi pelanggan kesulitan untuk membayar. Proses pembayaran yang lambat dan rumit bisa menjadi hambatan besar yang membuat pelanggan berpaling.
Untuk mengatasi ini, Anda membutuhkan sistem pembayaran yang andal dan efisien. Di sinilah DOKU hadir sebagai solusi. Dengan layanan payment gateway, Anda bisa menyediakan berbagai metode pembayaran digital yang diinginkan pelanggan, mulai dari e-wallet, transfer bank, hingga kartu kredit. Hal ini akan mempermudah transaksi dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Jangan biarkan proses pembayaran manual menghambat pertumbuhan bisnis Anda. Dengan DOKU, Anda bisa memproses pembayaran dengan cepat, aman, dan tanpa kendala. Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus pada inovasi produk dan pengembangan bisnis, sementara DOKU mengurus semua urusan transaksi Anda.
Siapkah Anda membuat bisnis Anda tumbuh pesat dan mengungguli pesaing? Berikan kemudahan pembayaran yang layak diterima pelanggan Anda dan optimalkan transaksi bisnis Anda bersama DOKU sekarang juga!
