Pilih Fintech Payment Gateway OJK untuk Bisnis yang Aman

Pilih Fintech Payment Gateway OJK untuk Bisnis yang Aman
Table of Contents

Key Takeaways:

  • Pentingnya Fintech Payment Gateway Terdaftar OJK: Memilih fintech payment gateway yang terdaftar di OJK sangat krusial untuk keamanan, transparansi, dan efisiensi bisnis Anda dalam bertransaksi.
  • Perlindungan Hukum dan Konsumen: Fintech yang diawasi OJK tunduk pada regulasi ketat, memberikan perlindungan hukum yang jelas, serta memastikan data pribadi dan dana pengguna aman dari praktik penipuan.
  • Transparansi Operasional dan Integritas: OJK mewajibkan penyedia layanan fintech untuk melaporkan kegiatan keuangan secara berkala dan menjalankan bisnis dengan etika, transparansi, serta profesionalisme, menjamin integritas layanan.
  • Risiko Fintech Ilegal: Menggunakan fintech payment gateway yang tidak terdaftar di OJK berisiko tinggi terhadap kebocoran data, penipuan, transaksi tidak aman, dan tidak adanya perlindungan hukum, yang dapat merusak reputasi bisnis Anda.
  • Keuntungan Integrasi dan Jangkauan Global: Payment gateway resmi OJK menawarkan solusi terintegrasi dengan berbagai platform seperti marketplace dan e-commerce, memastikan transaksi lancar, aman, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan berpotensi menjangkau skala internasional.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan perubahan bagi banyak aspek kehidupan, salah satunya keuangan. Kehadiran Financial Technology atau Fintech menjadi salah satu inovasi di bidang keuangan yang patut dipertimbangkan perusahaan. Di Indonesia Fintech berjalan sangat cepat dan dinamis yang telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.

Ada banyak jenis fintech di Indonesia di antaranya, crowdfunding, microfinancing, P2P landing, market aggregator, serta digital payment system. Sebelum memilih jenis fintech untuk kebutuhan bisnis Anda, sebaiknya Anda mencari tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis fintech tersebut.

Pertimbangan dalam memilih jenis penyedia layanan fintech yang tepat bukan hanya tentang kemudahan, tetapi juga keamanan serta transparansi dalam setiap transaksi yang dilakukan. Kenapa hal ini penting? Karena banyak bisnis yang tergoda menggunakan layanan fintech yang terjangkau atau menjanjikan proses instan, namun mengabaikan keamanan dan transparansi. Hal ini dapat berdampak pada kebocoran data pelanggan, kehilangan dana akibat fraud, hingga mengganggu reputasi bisnis.

Apa itu Fintech Menurut OJK?

Pengertian fintech menurut OJK adalah sebuah inovasi pada industri jasa keuangan yang memanfaatkan penggunaan teknologi. Produk Fintech umumnya berupa sistem yang diciptakan untuk menjalankan mekanisme transaksi keuangan secara spesifik. Inovasi dalam fintech merupakan perusahaan yang memberikan layanan jasa keuangan dengan menggunakan teknologi untuk mempercepat proses keuangan.

Penggunaan fintech semakin berkembang dari tahun ke tahun. Menurut Data Bank Dunia, pengguna Fintech awalnya sebanyak 7% pada tahun 2007 kemudian berkembang menjadi 11% di tahun 2011, meningkat menjadi 78% pada tahun 2017. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan semakin melek literasi digital keuangan dan disambut dengan baik oleh para pengguna layanan.

Fintech yang berkualitas dan terpercaya adalah yang telah terverifikasi OJK dan mendapatkan pengawasan resmi. Pengawasan ini mencakup regulasi yang ketat, perlindungan konsumen, hingga transparansi operasional:

  • Regulasi yang Ketat

OJK menetapkan aturan yang tegas dan harus dipatuhi oleh semua penyedia layanan fintech yang mencakup syarat pendaftaran dan perizinan resmi, standar teknis operasional, pengelolaan dana pengguna secara aman, serta kepatuhan terhadap aturan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

  • Perlindungan Konsumen

Selain aturan yang ketat, OJK juga memastikan fintech di bawah pengawasannya menyediakan informasi yang jelas dan lengkap, melindungi data pribadi pengguna, serta menyediakan mekanisme pengaduan dan penyelesaian sengketa secara adil. Dalam hal ini OJK tidak memungut biaya tersembunyi, sehingga sistem bersifat transparan dan aman.

  • Transparansi Operasional

Layanan Fintech yang diawasi OJK wajib memberikan laporan rutin mengenai keuangan dan operasional, menyampaikan informasi penting pada publik secara transparan, serta tidak melakukan praktik bisnis yang merugikan pengguna seperti penagihan tidak manusiawi atau manipulasi data transaksi.

Fintech OJK Berbeda dengan Fintech Ilegal

Fintech OJK Berbeda dengan Fintech Ilegal

Fintech yang terdaftar OJK berbeda dengan fintech ilegal karena memiliki lisensi, mekanisme pelaporan, dan standar keamanan data yang menjamin transaksi berjalan dengan aman. Sebagai contoh, jika Anda memilih fintech dengan lisensi resmi OJK, maka setiap transaksi yang masuk di toko Anda bisa dipantau secara real-time. Hal ini karena fintech tersebut telah menggunakan enkripsi data dan sistem keamanan berlapis yang memastikan data pelanggan terlindungi. Apabila terjadi masalah, Anda bisa menghubungi layanan pelanggan atau melapor ke OJK jika diperlukan. Hasilnya, transaksi berjalan lancar, pelanggan merasa aman, serta bisnis Anda lebih terpercaya.

Sebaliknya, jika Anda memilih fintech yang tidak terdaftar di OJK, maka sistem pelaporan transaksi tidak transparan, tidak sesuai waktunya, bahkan rawan penyalahgunaan data pelanggan. Jika terjadi masalah, tidak ada tempat resmi untuk mengadu, serta fintech tersebut bisa tiba-tiba hilang. Hasilnya, perusahaan Anda kehilangan kepercayaan, reputasi bisnis rusak, bahkan merugi.

Salah satu jenis fintech yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah payment gateway. Payment gateway memungkinkan pelanggan dapat melakukan transaksi dengan metode pembayaran tersistem dan terintegrasi. Payment gateway menawarkan solusi pembayaran terintegrasi yang berada di bawah naungan OJK. Hal ini memastikan keamanan dan transparansi pembayaran yang dilakukan secara digital.

Keuntungan Memilih Fintech Payment Gateway yang Terdaftar di OJK

Keuntungan Memilih Fintech Payment Gateway yang Terdaftar di OJK

Ada beberapa keuntungan memilih fintech payment gateway yang diawasi OJK, di antaranya:

Perlindungan Hukum

OJK fintech tunduk di bawah aturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Hal ini berarti sebagai pengguna, Anda memiliki dasar hukum yang jelas apabila terjadi masalah. Selain itu, terdapat mekanisme penyelesaian sengketa yang dapat Anda tempuh melalui OJK, bukan hanya melalui layanan pelanggan fintech. Setiap aktivitas Fintech diawasi dan bisa dipertanggungjawabkan sehingga meminimalisir kecurangan.

Keamanan Transaksi

Keamanan dalam transaksi dijamin oleh setiap fintech yang terdaftar di OJK. Semua data dan sistem transaksi yang tinggi dilindungi dengan sebaik mungkin seperti enkripsi data dan proteksi terhadap serangan siber, penggunaan sistem keamanan berlapis seperti OTP, atau autentikasi dua faktor serta pengelolaan dana konsumen yang terkontrol. Hal ini memungkinkan risiko kebocoran data, penipuan, hingga kehilangan dana dapat diminimalisir dengan sebaik mungkin.

Jaminan Integritas Penyedia Layanan

Fintech yang berada di bawah pengawasan OJK harus lolos proses seleksi dan verifikasi ketat sebelum mendapatkan izin operasional. Setelah lolos, fintech tersebut harus melaporkan kegiatan keuangan secara berkala ke OJK. Selain itu, fintech tersebut harus menjalankan bisnis dengan etika, transparansi, serta profesionalisme. Hal ini menunjukkan bahwa penyedia layanan fintech dapat dipercaya dan mempunyai komitmen jangka panjang.

OJK berperan penting dalam memastikan bahwa fintech yang dinaungi beroperasi secara legal, transparan, serta aman bagi perusahaan dan pelanggan. OJK memberikan kewajiban kepada perusahaan fintech untuk mendaftar atau mengajukan izin beroperasi. Untuk mendapatkan izin operasi tersebut, perusahaan harus memenuhi syarat administrasi dan teknis seperti struktur organisasi, kepemilikan modal, serta kelayakan sumber daya manusia. Selain itu OJK juga harus memastikan fintech patuh terhadap regulasi seperti fintech lending atau regulasi lainnya.

OJK juga wajib menerapkan manajemen resiko yang efisien dan efektif termasuk resiko kredit melalui penilaian kelayakan serta penggunaan data alternatif dalam menganalisis resiko. Selain itu juga menerapkan manajemen resiko operasional seperti menyiapkan sistem IT yang terbaik untuk mengindari masalah teknis serta memanajemen keamanan siber.

Resiko Menggunakan Fintech Payment Gateway yang Tidak Terdaftar di OJK

Resiko Menggunakan Fintech Payment Gateway yang Tidak Terdaftar di OJK

Sebelum Anda memilih jenis payment gateway yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, Anda harus memastikan fintech tersebut terdaftar di OJK. Hal ini karena ada beberapa resiko jika Anda menggunakan fintech payment gateway yang tidak terdaftar di OJK, seperti:

Tidak Ada Perlindungan Hukum

Sebagai pemilik perusahaan, tentu Anda menginginkan adanya perlindungan hukum dari fintech yang Anda gunakan. Tanpa fintech OJK, maka Anda tidak mendapat jaminan hukum apabila terjadi masalah seperti kehilangan dana atau penyalahgunaan dana, kontrak tidak adil, atau kesepakatan yang merugikan pelanggan.

Potensi Penipuan atau Fraud

Pengawasan legal dari OJK menjamin perusahaan Anda terlindungi dari Fintech ilegal biasanya menjadi kedok penipuan dengan modus memberikan pinjaman dengan bunga rendah namun terdapat biaya tersembunyi.

Resiko Kebocoran dan Penyalahgunaan Data

Jika Anda menggunakan fintech ilegal, maka besar kemungkinan perusahaan Anda mengalami kebocoran data. Sebab fintech ini tidak mengikuti standar keamanan sesuai peraturan yang berlaku, seperti dalam UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) atau Peraturan OJK tentang sistem keamanan informasi.

Transaksi Tidak Aman dan Rawan Diretas

Karena tidak terdaftar OJK, fintech illegal tidak memperhatikan kualitas IT sesuai dengan peraturan yang berlaku. Fintech illegal akan menggunakan sistem IT yang tidak terenkripsi serta tidak memenuhi standar keamanan siber, sehingga rentan dibajak oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Itulah beberapa resiko yang akan Anda hadapi jika menggunakan fintech ilegal tanpa pengawasan dari OJK. Fintech tidak resmi seringkali menawarkan kemudahan, namun dapat merusak reputasi perusahaan Anda. Untuk itu, sebaiknya Anda jeli dalam menentukan jenis fintech yang sesuai dengan kebutuhan. Pastikan fintech pilihan Anda resmi terdaftar di OJK agar terhindar dari segala bentuk resiko yang merugikan perusahaan Anda.

DOKU, Fintech Pembayaran Resmi dan Pionir Payment Gateway di Indonesia

Sebagai fintech pembayaran resmi yang berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), DOKU telah menjadi pionir dalam menghadirkan solusi payment gateway terintegrasi di Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, DOKU terus berinovasi menyediakan layanan pembayaran yang andal, dan sesuai regulasi, membantu ratusan rib bisnis bertransaksi secara digital dengan mudah dan terpercaya.

Jika Anda pebisnis yang ingin memperluas pasar dengan beragam metode pembayaran digital, simak artikel berikut untuk mengetahui bagaimana DOKU Payment Gateway dapat membantu mengoptimalkan transaksi dan mendorong pertumbuhan bisnis Anda: Pahami Peluang Pertumbuhan Bisnis Dengan DOKU Payment Gateway.