Key Takeaways:
- Fenomena Bisnis Minuman Kekinian: Bisnis waralaba (franchise) minuman kekinian sedang booming di Indonesia, terutama digandrungi kalangan milenial dan Gen Z, didukung oleh modal awal yang relatif terjangkau dan sistem waralaba yang sudah terstruktur.
- Pilihan Franchise Bervariasi: Ada berbagai pilihan franchise minuman dengan modal dan skema yang berbeda, seperti Janji Jiwa (kopi lokal, modal awal Rp85–150 juta), Haus! (fokus investasi pasif, modal Rp150–200 juta), Mixue (es krim/bubble tea Tiongkok, modal besar Rp1–1,5 miliar), dan Xi Bo Ba (boba lokal, modal Rp128–138 juta).
- Faktor Keuntungan: Bisnis franchise minuman cenderung menguntungkan berkat pangsa pasar yang luas, potensi balik modal yang cepat, margin keuntungan yang besar karena biaya bahan baku yang rendah, serta operasional yang relatif mudah dengan dukungan pemilik merek.
- Proses Memulai Usaha: Calon pelaku usaha perlu melakukan persiapan matang, termasuk riset pasar, memilih franchise dengan reputasi dan rekam jejak kesuksesan yang terbukti (disarankan sudah beroperasi 2–3 tahun dengan jaringan outlet yang kuat), serta menghitung Return on Investment (ROI).
- Peran Sistem Pembayaran Modern: Kesuksesan franchise sangat bergantung pada kemampuan menyediakan pengalaman transaksi yang mulus, cepat, dan aman. Oleh karena itu, penting untuk memilih franchise yang sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran modern, seperti payment gateway.
Ketika Anda keluar dan menyusuri kota, deretan gerai franchise minuman menjadi salah satu pemandangan yang kini semakin umum dijumpai. Bukan hanya satu, kota-kota tertentu di Indonesia sudah memiliki tiga atau lebih cabang franchise yang bahkan saling bersebelahan.
Fenomena menjamurnya bisnis waralaba bidang kuliner (FnB) d tanah air menjadi salah satu bukti bahwa sektor ini masih bertahan dan relevan hingga sekarang. Bukan hanya sekadar eksis, sektor FnB, terutama minuman, terus berkembang dan berinovasi, menyuguhkan aneka varian minuman menarik, mulai dari kopi hingga bubble tea, untuk menggaet kawula muda seperti Gen Z.
Kondisi industri minuman kekinian yang masih ramai tersebut oleh sebagian orang dilihat sebagai peluang emas untuk mengembangkan usaha di sektor FnB. Orang-orang makin banyak berinvestasi di bidang ini terlebih laagi karena modalnya yang relatif terjangkau dan memiliki sistem franchise-nya yang terstruktur.
Pelaku usaha yang berniat terjun ke industri ini perlu melakukan persiapan matang, dimulai dengan meriset model waralaba yang cocok. Membidik franchise minuman kekinian yang sedang booming dan mampu mendukung sistem pembayaran modern dapat menjadi pilihan terbaik untuk memulai bisnis FnB.
Franchise Minuman yang Sedang Booming Tahun Ini
Perusahaan waralaba yang bergerak di bidang minuman kini tidak terbatas pada kopi saja. Jenisnya semakin variatif, meliputi bubble tea dan es krim.
1. Janji Jiwa

Janji Jiwa merupakan salah satu franchise minuman terlaris di Indonesia. Brand kopi lokal ini begitu digandrungi, terkhusus kalangan milineal dan Gen Z, berkat harga yang terjangkau dan konsep minuman kopi yang berkualitas.
Sejak berdiri pada 2018, Janji Jiwa kini telah sukses membangun jaringan outlet luas, yakni lebih dari 900 gerai yang tersebar di lebih dari 100 kota. Popularitas dan rentetan penghargaan yang diraihnya menjadikan brand kopi ini cocok bagi pelaku usaha yang ingin memulai bisnis kopi dengan sistem terbukti dan pasar yang sudah besar.
Perusahaan Janji Jiwa sendiri, Jiwa Group, membuka lebar kesempatan kemitraan lewat brand licensing. Sedikit berbeda dengan franchising, brand licensing memungkinkan pemilik merek masih memiliki kontrol atas bisnis yang dilisensikan sekalipun telah memberikan izin hak penggunaan merek hingga produk kepada pihak lain.
Program kemitraan dari Jiwa Group menjamin modal yang rendah hingga kualitas konsisten yang dapat diandalkan. Adapun modal awal kemitraan Janji Jiwa kurang lebih sekitar Rp85–150 juta, sudah mencakup hak merek, pelatihan operasional, dan bahan baku awal.
2. Haus!
Haus! merupakan merek minuman lokal lainnya yang sudah ada sejak 2018. Minuman kekinian ini menjadi salah satu yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Survei Populix pada Maret 2022 menunjukkan bahwa Haus! masuk peringkat lima teratas minuman kekinian populer dengan perolehan 22,5%.
Angka tersebut tidak mengherankan karena brand ini menyuguhkan harga yang ramah di kantong, yakni mulai dari Rp5 ribuan dan memikat segmen pelajar dan kawula muda. Selain itu, varian menu yang beragam, yakni meliputi minuman berbasis teh, cokelat, susu, hingga boba, menawarkan pelanggan banyak pilihan sehingga tidak cepat bosan.
Komitmen Haus! dalam menjalankan misi “Spreading Happiness to Everyone through Cup of Drink” sukses membawa kesuksesan; mereka kini telah mengoperasikan lebih dari 200 toko yang tersebar di 21 kota Indonesia. Konsistensi rasa dan outlet yang sudah ratusan tersebut membuatnya menjadi salah satu pilihan franchise minuman yang attractive untuk dijalankan, terlebih di area sekitar sekolah dan kampus.
Untuk skema franchise Haus! sendiri, kini mereka tidak lagi membuka peluang itu lagi sejak awal 2020 setelah melakukan evaluasi efektivitas skema tersebut. Meskipun begitu, Haus! masih terbuka menjalin kerja sama lewat investasi pasif. Skema ini memungkinkan pihak lain memegang hak penggunaan merek, tetapi gerai tetap di bawah pengelolaan perusahaan.
Biaya investasi untuk bermitra dengan Haus! bergantung pada lokasi dan konsep gerai, tetapi diperkirakan antara Rp150–200 juta. Biaya ini sudah mencakup hak penggunaan merek, pelatihan staf dan mitra, peralatan dan perlengkapan usaha, serta dukungan operasional awal.
3. Mixue

Waralaba asal Tiongkok yang menyuguhkan produk es krim dan bubble tea ini sempat viral di Indonesia. Popularitas Mixue tidak hanya disokong oleh kualitas rasa, tetapi juga karena ekspansi gerainya yang besar-besaran, membuat warganet menjuluki brand ini sebagai pemburu ruko kosong.
Di samping pengaruh pop culture, Mixue mampu memikat banyak pelanggan karena harganya yang terjangkau, berkat rantai pasokan yang mereka bangun sendiri. Selain itu, desain toko dan maskot Xue Wang alias Snow King juga menjadi nilai jual sehingga menambah daya tarik di mata konsumen.
Butuh dana yang tidak sedikit untuk membuka gerai Mixue. Diperkirakan bahwa pelaku bisnis perlu menyiapkan dana awal sekitar Rp1–1,5 miliar, mencakup biaya lisensi, bahan baku awal, renovasi dan peralatan, serta operasional bulanan. Kendati demikian, ini bisa menjadi investasi yang menjanjikan terutama karena telah memiliki brand awareness yang tinggi dan branding yang ikonik.
4. Xi Bo Ba
Xi Bo Ba, brand minuman boba lokal populer di bawah naungan KULO Group, telah beroperasi sejak 2019. Mereka memiliki lebih dari 240 outlet di seluruh Indonesia dan berhasil memikat pencinta boba tanah air dengan cita rasa minuman ala Taiwan.
Salah satu menu andalan Xi Bo Ba adalah varian Brown Sugar-nya yang menyuguhkan kombinasi harmonis antara gula aren, susu, dan kenyalnya boba pearl. Varian topping mereka juga beragam, mulai dari grass jelly hingga mango pudding, memberikan konsumen lebih dari satu pilihan.
Xi Bo Ba dapat menjadi opsi waralaba bagi pelaku bisnis boba yang ingin bertahan lama dan konsisten, terutama karena mereka memiliki basis pelanggan yang sudah mapan. Modal awalnya masih relatif lebih terjangkau dibanding beberapa franchise minuman yang lain, yakni sekitar Rp128–138 juta. Biaya tersebut meliputi bahan baku awal, pelatihan karyawan, hingga perlengkapan dan peralatan produksi.
Mengapa Franchise Minuman Selalu Menguntungkan?

Banyak yang memutuskan untuk terjun ke ranah bisnis minuman salah satunya karena pangsa pasarnya yang luas. Produk seperti kopi, teh, boba, dan jus buah memiliki peminat yang beragam, mulai dari anak-anak, pelajar, pekerja kantoran, dan bahkan orang tua. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa industri minuman senantiasa hidup dan potensial.
Peluang cepat balik modal juga tidak sedikit. Hal ini karena faktor modal awal bisnis minuman, kecuali waralaba yang memang sudah berskala besar seperti Mixue, umumnya relatif terjangkau, ditambah dengan penjualan hariannya yang stabil serta bahan baku yang relatif murah.
Berbicara soal bahan baku, aspek ini pula yang lantas menjadi salah satu penyebab margin keuntungan bisnis minuman yang besar. Bahan baku produksi umumnya mudah dicari dan biayanya tergolong rendah. Akan tetapi, harga jual produknya bisa tinggi apabila mendapat value tambahan, mulai dari packaging yang menarik, lokasi berjualan, hingga branding.
Bahkan, bisnis bisa semakin untung apabila menyediakan berbagai opsi pembayaran digital, seperti QRIS, e-wallet, dan kartu kredit. Dengan begitu, buyer merasa puas serta transaksi pelanggan tidak terhambat dan berjalan lebih efisien.
Terakhir, operasional bisnis minuman cenderung mudah. Proses pembuatan produk franchise minuman umumnya mengikuti sebuah resep yang takaran dan ketentuan lainnya telah ditetapkan. Di samping itu, sarana berjualannya lebih fleksibel, yakni via gerai di lokasi tertentu ataupun gerobak keliling.
Lebih lanjut, pihak yang baru memulai bisnis franchise minuman kekinian, seperti yang telah disinggung sebelumnya, akan dibantu oleh pemilik merek di bulan atau tahun awal, mulai dari dukungan operasional hingga pelatihan staf.
Cara Memulai Bisnis Franchise Minuman untuk Pemula
Membangun bisnis franchise minuman harus didasarkan pada pertimbangan matang dan data di lapangan. Mulai perjalanan Anda di sektor industri minuman dengan terlebih dahulu melihat passion dan kemampuan pribadi. Pasalnya, bisnis yang lebih sesuai dengan minat dan kemampuan akan lebih mudah untuk dijalani.
Setelah itu, Anda bisa melakukan riset pasar, menghitung biaya investasi, hingga membuat perencanaan bisnis.
Riset dan Memilih Franchise Minuman yang Tepat
Sebelum memutuskan perusahaan waralaba apa yang tepat untuk Anda, kita mundur sejenak dan lakukan riset pasar. Sobat DOKU harus mencari tahu apakah produk minuman yang Anda pilih memiliki tren permintaan yang tinggi atau tidak.
Cari tahu pula seberapa sulit persaingan dan kompetitor yang akan Anda hadapi secara spesifik untuk produk tersebut. Perihal ini, Anda dapat meninjau aspek geografis atau lokasi.
Apabila bisnis Anda lokasinya terlalu berdekatan dengan pesaing, maka kompetisinya akan makin meningkat. Untuk itu, lakukan survei guna menemukan lokasi yang strategis untuk mendatangkan potensi pasar yang baik bagi bisnis Anda.
Dengan mengetahui jawaban atas pertimbangan tersebut, barulah kemudian Sobat DOKU dapat mengincar franchise yang cocok dan sesuai dengan Anda. Dalam memilih franchise pun, ada aspek tertentu yang perlu diperhatikan.
Reputasi
Reputasi merupakan aspek paling pertama yang wajib ditinjau karena bakal menyangkut keberlangsungan usaha. Pasalnya, usaha yang punya citra kurang baik di mata publik tentu sulit untuk mendatangkan penjualan.
Oleh karena itu, periksa kembali reputasi franchise minuman kekinian yang Anda target. Manfaatkan pula ulasan di internet maupun media sosial perihal waralaba tersebut untuk menilai lebih lanjut.
Pengalaman
Selain reputasi, evaluasi pula track record atau rekam jejak kesuksesan perusahaan yang Anda incar. Waralaba yang sukses umumnya telah memiliki sistem bisnis yang sudah terbukti sehingga mampu meminimalisasi risiko kegagalan.
Untuk mengetahui apakah sebuah franchise ideal untuk atau tidak, menurut Forbes, lihat seberapa lama perusahan tersebut telah berjalan. Waralaba yang baik biasanya sudah beroperasi selama dua atau tiga tahun serta mampu menunjukkan potensi pertumbuhan produk dan layanannya.
Indikator kunci lainnya adalah jaringan outlet-nya. Jaringan outlet yang kuat dan berkembang pesat bisa menjadi salah satu pertanda bahwa sebuah waralaba tergolong sukses.
Dukungan dari Pemilik Waralaba
Cari tahu dukungan apa saja yang disediakan pemilik waralaba kepada franchisee, seperti penyediaan peralatan dan bahan produksi serta pelatihan. Pertimbangkan pula untuk memilih perusahaan yang siap untuk membantu Anda ketika terjadi masalah.
Di samping kedua aspek di atas, mengevaluasi biaya investasi dan potensi keuntungan wajib dilakukan sebelum akhirnya mengambil keputusan. Caranya adalah dengan menghitung Return on Investment (ROI)-nya. ROI dapat diketahui dengan memperhitungkan keuntungan investasi dengan modal awal. Rumusnya adalah sebagai berikut:
ROI: (Keuntungan Investasi [Modal Awal - Pendapatan] : Modal Awal) x 100%
Menyiapkan Modal dan Rencana Bisnis yang Matang

Setelah memilih franchise minuman yang ideal, saatnya Anda mempersiapkan rencana bisnis secara matang. Rencana bisnis krusial terutama dalam pengambilan keputusan agar usaha bertumbuh.
Adapun proses ini mencakup perkiraan modal, kalkulasi biaya operasional, dan strategi pemasaran.
Modal
Modal awal usaha franchise umumnya untuk pembelian lisensi atau hak penggunaan merek. Namun, terdapat pula sejumlah biaya tambahan lain, meliputi biaya persiapan franchise dan modal kerja, yang juga harus diperhitungkan.
Untuk biaya persiapan franchise, pihak waralaba biasanya menyediakan bantuan operasional, meliputi peralatan dan bahan-bahan, di periode awal. Walaupun begitu, Anda tetap perlu mempersiapkan anggaran khusus untuk kebutuhan ini.
Sementara itu, modal kerja berfungsi sebagai dana cadangan untuk membayar karyawan dan supplier di bulan-bulan atau tahun pertama. Dana ini tak jarang disyaratkan oleh pihak waralaba kepada calon mitranya.
Biaya Operasional
Salah satu biaya operasional yang rutin dikeluarkan bisnis franchise adalah royalti, dikenal juga sebagai management fee. Dibayarkan kepada pemilik waralaba tiap bulan, besaran royalti umumnya antara 5–10% dari omzet.
Biaya lainnya, seperti peralatan, stok bahan baku, gaji karyawan, hingga iklan, juga patut dikalkulasikan agar bisnis dapat berjalan lancar.
Strategi Marketing
Anda tetap perlu menyusun strategi marketing sekalipun franchise yang Anda pilih sudah memilliki branding yang kuat dan franchise pusat juga telah mengeksekusi campaign pemasaran.
Strategi pemasaran yang Sobat DOKU buat penting untuk menyasar pasar lokal. Implementasi strategi yang tepat dan optimal tentu akhirnya mampu menciptakan kelebihan yang membuat Anda unggul dari pesaing di lokasi Anda.
Lebih lanjut, demi menunjang kelancaran dan keberlangsungan usaha, franchise Anda juga perlu memperhatikan tata kelola keuangan dengan melakukan pencatatan transaksi keuangan yang baik. Catatan keuangan yang baik mampu mendukung proses pengambilan keputusan untuk menumbuhkan bisnis.
Pencatatan konvensional mungkin rawan silap dan eror. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan tools dan metode pembukuan digital untuk mengelola keuangan usaha. Metode ini mampu mempercepat proses pencatatan dan minim kesalahan input data sehingga lebih akurat.
Memilih Franchise dengan Sistem Pembayaran Modern
Selain reputasi dan track record yang baik, Sobat DOKU perlu mengonsiderasi sistem pembayaran dalam memilih franchise. Hal ini karena tidak sedikit transaksi yang batal lantaran payment method yang tidak mendukung kebutuhan pelanggan.
Oleh karena itu, temukan franchise yang sudah terintegrasi dengan sistem pembayaran modern, seperti payment gateway. Teknologi ini tidak hanya menawarkan kemudahan transaksi bagi pembeli, tetapi juga memberikan efisiensi pengelolaan keuangan harian yang signifikan bagi pelaku usaha. Apabila bisnis franchise Anda belum mengadopsi sistem pembayaran digital yang terintegrasi, pertimbangkan untuk segera menggunakan partner pembayaran digital yang tepercaya dan aman agar bisnis Anda berjalan lancar dan profesional.
