Perbedaan Authorization dan Authentication dalam Keamanan Bisnis

Perbedaan Authorization dan Authentication dalam Keamanan Bisnis
Table of Contents

Key Takeaways:

  • Perbedaan Prinsip Utama: Authentication adalah tahap awal untuk memverifikasi identitas pengguna ("Siapa Anda?"), biasanya melalui username dan password. Sementara itu, Authorization adalah tahap lanjut yang menentukan hak akses atau izin yang dimiliki pengguna yang sudah terverifikasi ("Apa yang boleh Anda lakukan?").
  • Konsekuensi Kegagalan: Gagal dalam authentication (misalnya salah password) akan menyebabkan penolakan akses secara total ke dalam sistem. Kegagalan authorization hanya akan membatasi akses pada fitur atau informasi istimewa tertentu yang tidak sesuai dengan izin pengguna.
  • Titik Terjadi dalam Sistem: Proses authentication selalu terjadi pertama kali sebagai pintu masuk sistem yang keamanannya berlapis. Setelah berhasil, barulah authorization bekerja untuk memberikan kendali akses spesifik kepada pengguna di dalam sistem tersebut.
  • Model Authorization: Terdapat beberapa jenis model authorization yang dapat diterapkan, seperti Role Based Access Control (RBAC) berdasarkan peran, Discretionary Access Control (DAC) yang dikendalikan oleh pemilik data, Mandatory Access Control (MAC) yang ketat oleh admin, dan Attribute Based Access Control (ABAC) yang fleksibel berdasarkan atribut kontekstual.
  • Penerapan dalam Bisnis: Authorization sangat penting dalam operasional bisnis untuk menekan risiko fraud internal maupun eksternal. Contohnya adalah pembatasan hak akses dashboard keuangan hanya kepada manajer atau supervisor yang berwenang untuk mengubah pengaturan penting seperti limit transaksi.

Di era digital ini, menjaga keamanan akses merupakan tantangan krusial, dan pemahaman perbedaan authentication dan authorization menjadi fondasi kuncinya. Authentication sebagai proses pertama yang berfungsi memverifikasi identitas pengguna (siapa Anda) melalui username dan password. Setelah identitas terkonfirmasi, authorization bekerja sebagai lapisan kedua, yaitu pembatasan kendali akses (apa yang diizinkan untuk Anda lakukan). Sebagai contoh, authentication membuka pintu dashboard, sementara authorization menentukan apakah Anda hanya boleh melihat laporan atau juga diizinkan mengubah pengaturan payout yang sensitif.

Perbedaan Authorization dengan Authentication

Perbedaan Authorization dengan Authentication

Authentication dan authorization adalah proses yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Dengan memahami perbedaan lebih dalam mengenai authentication vs authorization, Sobat DOKU jadi bisa memanfaatkan keduanya secara maksimal untuk menghindari kerugian pada bisnis.

1. Fokus dan Tujuan Utama

Authorization bertujuan untuk memberikan akses yang terbatas karena informasinya terlalu penting untuk diketahui semua orang. Hanya akun-akun tertentu yang diberikan akses setelah dikonfirmasi untuk kedua kalinya. Fokusnya pada yang bisa Anda lakukan. Sedangkan authentication adalah pintu pertama yang harus Sobat DOKU lewati sebelum mengakses informasi sangat penting. Dalam proses ini baru terkonfirmasi siapa yang mengakses.

2. Proses dan Langkah Kerja

Pada proses authorization, Sobat DOKU diharuskan mendapatkan izin yang kedua supaya bisa mengakses sumber daya atau informasi yang dibutuhkan. Ini terjadi setelah Anda berhasil melakukan authentication. Sedangkan authentication baru mengisi nama dan password saja. Langkah ini terjadi sebelum masuk ke authorization. Walaupun langkah pertama, keamanannya dipastikan terjaga dengan bantuan password yang bersifat rahasia.

3. Konsekuensi Kegagalan

Apabila Sobat DOKU gagal melakukan konfirmasi di tahapan authorization, biasanya akses istimewa yang Anda inginkan untuk informasi dan fitur tertentu akan dibatasi. Sedangkan jika di tahapan awal atau authentication saja Anda sudah gagal, maka secara keseluruhan Anda tidak bisa melakukan akses apapun. Inilah pentingnya mengingat password, walaupun Anda sudah mengaturnya dengan kata kunci yang rumit.

4. Pertanyaan Kunci yang Dijawab

Ada pertanyaan kunci yang menggambarkan authorization secara jelas, yaitu: Apa saja yang diizinkan untuk Anda lakukan di sini? Ketika Anda memiliki keistimewaan akses tertentu, Anda juga harus menjaga rahasia informasi sebagai bentuk tanggung jawab. Sedangkan pada authentication, Anda akan dihadapakan dengan pertanyaan: Apakah Anda benar-benar orang ini?

5. Titik Terjadi dalam Alur Sistem

Tahapan pertama yang harus Anda lalui ketika masuk ke dalam sistem yang keamanannya berlapis adalah authentication. Pasti selalu terjadi di awal. Setelah otentikasi berhasil dilakukan, tahapan selanjutnya adalah authorization yang memungkinkan Sobat DOKU bisa mengakses sumber daya yang hanya diberikan kepada Anda.

6. Sifat Perubahan dan Ketergantungan

Dari sisi ini, authorization kebijakannya bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan, waktu, dan konteks yang meliputinya. Sedangkan authentication lebih bersifat statis selama sesi berlangsung.

Jenis-jenis Authorization yang Wajib Diketahui

Jenis-jenis Authorization yang Wajib Diketahui

Untuk memenuhi keamanan digital Sobat DOKU, authorization pun dimodifikasi sehingga memiliki ragam jenis yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan seperti Role Based Access Control (RBAC), Discretionary Access Control (DAC), Mandatory Access Control (MAC), dan Attribute Based Access Control (ABAC).

Kita bisa membagi model authorization menjadi beberapa kategori berdasarkan prinsip kendali aksesnya. Role Based Access Control (RBAC) merupakan model yang paling umum, di mana pemberian akses dilakukan berdasarkan peran atau tanggung jawab yang diemban oleh pengguna di dalam organisasi. Misalnya, Anda sebagai pemilik usaha memiliki akses penuh terhadap dashboard keuangan, sementara staf keuangan hanya bisa mengakses laporan keuangan yang menjadi tugasnya.

Berbeda dengan penetapan peran yang kaku, Discretionary Access Control (DAC) memberikan kendali langsung kepada pemilik data. Dalam model DAC, pemilik data memiliki wewenang untuk mengatur izin pertukaran informasi ke sumber daya mereka sendiri; contoh sederhananya adalah ketika Anda berbagi file dokumen secara online.

Di ujung spektrum keamanan, terdapat Mandatory Access Control (MAC), yang merupakan model authorization paling ketat dan tersentralisasi. Akses di sini hanya ditetapkan oleh administrator sistem, dan pengguna sama sekali tidak diberi kesempatan untuk mengubahnya. Jika ada kebutuhan untuk mengubah data, izin harus diminta kepada admin yang berwenang. Model MAC ini biasanya digunakan di lingkungan yang memiliki informasi sangat sensitif, seperti sistem militer dan pemerintah.

Sementara itu, Attribute Based Access Control (ABAC) menawarkan tingkat keamanan yang lebih fleksibel dan dinamis. Authorization diberikan berdasarkan atribut atau status kontekstual, yang juga dipengaruhi oleh lokasi, waktu, atau departemen. Sebagai contoh, karyawan keuangan hanya bisa mengakses data keuangan digital ketika ia berada di kantor dan hanya di jam kerja. Di luar parameter tersebut, akses akan dicabut. Inilah yang membuat ABAC memiliki tingkat keamanan yang lebih fleksibel dan tinggi.

Contoh Authorization dalam Kehidupan Bisnis

Contoh Authorization dalam Kehidupan Bisnis

Data yang dimiliki oleh bisnis sudah seharusnya dijaga dengan baik. Itulah mengapa authorization perlu diterapkan dalam operasional bisnis sehari-hari untuk menjaga keamanan transaksi dana, data, dan akses ke sistem.

Contoh yang bisa Sobat DOKU temukan, di divisi keuangan hak akses dashboard keuangannya hanya bisa diberikan pada jabatan tertentu. Contohnya, hanya manajer keuangan atau supervisor yang bisa mengubah pengaturan settlement, payout, atau limit transaksi, sehingga risiko fraud internal dapat ditekan bahkan kalau bisa tidak ada.

Selain untuk kepentingan internal, authorization juga bisa dimanfaatkan untuk urusan bisnis ke eksternal. Misalnya, ketika Anda ingin memproses dana dari bisnis yang berjumlah besar, perlu mendapatkan izin dari pihak bank atau lembaga keuangan terkait. Dengan sistem keamanan yang modern ini, staf operasional seperti customer service tidak bisa mengakses data Anda sebagai pelanggan.

Kesimpulannya, dengan authorization, setiap aktivitas dan keputusan dalam sistem bisnis hanya bisa dilakukan oleh pihak yang berwenang.

Saatnya Membangun Sistem Akses yang Andal dan Terpercaya untuk Bisnis Anda!

Saatnya Membangun Sistem Akses yang Andal dan Terpercaya

Dengan melihat berbagai tantangan keamanan digital yang dihadapi para pebisnis, Sobat DOKU perlu melakukan evaluasi kembali bagaimana pengaturan akses data, fitur, dan sistem bisnis Anda saat ini. Memahami perbedaan authorization dan authentication adalah fondasi penting untuk mencegah penyalahgunaan akses, kebocoran data, dan risiko fraud internal maupun eksternal. Sistem keamanan yang kuat harus memastikan dua hal sekaligus: hanya pengguna yang benar yang masuk (authentication), dan hanya pengguna yang berwenang yang boleh melakukan tindakan tertentu (authorization).

Bisnis dapat mulai meningkatkan keamanan dengan menetapkan role yang jelas, pembatasan akses sensitif, audit berkala, serta penerapan aturan login yang aman. Keamanan akses pada bisnis Anda bukan lagi sebagai opsi tambahan, tetapi fondasi utama yang menjaga kepercayaan pelanggan dan melancarkan jalannya operasional bisnis. Ambil Langkah Strategis Sekarang! Pastikan setiap transaksi dan data pelanggan Anda terlindungi dengan infrastruktur keamanan yang terdepan.

Sistem akses yang aman adalah kunci untuk mengelola transaksi dengan volume tinggi. Setelah fondasi keamanan akses Anda kokoh, langkah selanjutnya adalah memastikan Anda memiliki sistem pembayaran yang stabil, transparan, dan mudah dikembangkan. Untuk memahami secara menyeluruh bagaimana teknologi pembayaran DOKU yang juga dilengkapi dengan sistem keamanan terdepan dapat mendukung ekspansi usaha Anda, lanjutkan membaca pembahasan tentang pertumbuhan bisnis dengan DOKU.